Manfaat Morfologi Cacing Tanah

e. Mengetahui peranan cacing tanah yang karakteristik untuk merubah sifat fisik kimia tanah pada media tanah pertanian organik dan anorganik f. Mengetahui pertambahan berat dan jumlah populasi cacing tanah yang karakteristik pada media tanah pertanian organik dan anorganik.

1.4 Hipotesis

a. Terdapat perbedaan jenis cacing tanah pada areal pertanian yang diberi pupuk organik dan anorganik. b. Terdapat perbedaan sifat fisik kimia tanah pada areal pertanian yang diberi pupuk organik dan anorganik. c. Terdapat perbedaan komposisi komunitas cacing tanah pada areal pertanian yang diberi pupuk organik dan anorganik. d. Terdapat jenis cacing tanah yang karakteristik pada areal pertanian organik dan anorganik yang dapat digunakan sebagai bioindikator kesuburan tanah. e. Terdapat perbedaan sifat fisik-kimia tanah akibat inokulasi cacing tanah karakteristik pada media tanah pertanian organik dan anorganik. f. Terdapat perbedaan pertambahan berat dan jumlah populasi cacing tanah karakteristik pada media tanah pertanian organik dan anorganik.

1.5 Manfaat

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah : a. Sebagai informasi bagi Dinas Pertanian Kabupaten Karo dan instansi lain yang terkait. b. Sebagai informasi bagi petani mengenai budidaya cacing tanah untuk meningkatkan kesuburan tanah c. Sebagai informasi bagi peneliti selanjutnya terutama bagi yang ingin melakukan kajian yang lebih mendalam tentang peranan cacing tanah dalam kesuburan tanah. Universitas Sumatera Utara DESA RAYA, KEC. BERASTAGI, KAB. KARO Penghasil sayuran, bunga dan buah-buahan Tomat, kol, sawi, labu, cabe, buncis, wortel,dahlia dsb Kimia Tanah Perlakuan Cacing Tanah Pupuk Anorganik Pupuk Organik Ekosistem Tanah Penelitian 1.6 Diagram Alur Pemikiran Diagram alur pemikiran penelitian komposisi komunitas cacing tanah pada lahan pertanian organik dan anorganik Studi kasus Kajian Cacing Tanah Untuk Meningkatkan Kesuburan Tanah di Desa Raya, Kecamatan Berastagi, Kabupaten Karo dapat dilihat pada gambar 1. Pupuk Urea, TSP, dsb Humus, Kotoran lembu. Negatif Positif Suhu, Kelembaban pH, N-total, P-tersedia, K, Keberadaan Jenis, KepadatanPopulasi, dsb C-organik Frekuensi Kehadiran Komposisi Komunitas = Negatif jangka pendek dan tidak bersahabat dengan lingkungan hidup = Positif jangka panjang dan bersahabat dengan lingkungan hidup Gambar 1. Diagram Alur Pemikiran Biologi tanah cacing tanah Fisika Tanah Analisis Data Komposisi Komunitas Cacing Tanah Hasil Analisis Kesuburan Tanah Universitas Sumatera Utara BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Morfologi Cacing Tanah

Cacing tanah termasuk hewan tingkat rendah karena tidak mempunyai tulang belakang invertebrata yang digolongkan dalam filum Annelida dan klas Clitellata, Ordo Oligochaeta. Pengolongan ini didasarkan pada bentuk morfologi, karena tubuhnya tersusun atas segmen-segmen yang berbentuk cincin chaeta, yaitu struktur berbentuk rambut yang berguna untuk memegang substrat dan bergerak. Tubuh dibedakan atas bagian anterior dan posterior. Pada bagian anteriornya terdapat mulut dan beberapa segmen yang agak menebal membentuk klitelium Edward Lofty, 1977. Morfologi cacing tanah dapat dilihat pada gambar 2. Gambar 2. Morfologi Cacing Tanah Universitas Sumatera Utara Rukmana 1999 menyatakan bahwa cacing tanah bersifat hermaprodit atau biseksual. Artinya, pada tubuhnya terdapat dua alat kelamin, yaitu jantan dan betina. Namun, untuk pembuahan cacing tanah tidak dapat melakukannya sendiri, tetapi harus dilakukan oleh sepasang cacing tanah. Dari perkawinan tersebut, masing-masing cacing tanah dapat menghasilkan satu kokon yang didalamnya terdapat beberapa butir telur. Subowo 2008 menyatakan bahwa kopulasi dan produksi kokon biasanya dilakukan pada bulan panas. Berbagai hasil penelitian didapat lama siklus hidup cacing tanah hingga mati mencapai 1-10 tahun. Palungkun 1999, menjelaskan siklus hidup cacing tanah dimulai dari kokon, cacing muda juvenil, cacing produktif dan cacing tua. Lama siklus hidup tergantung pada kesesuaian kondisi lingkungan, cadangan makanan, dan jenis cacing tanah. Kokon yang dihasilkan dari cacing tanah akan menetas setelah berumur 14 - 21 hari. Setelah menetas, cacing tanah muda ini akan hidup dan dapat mencapai dewasa kelamin dalam waktu 2,5 - 3 bulan. Saat dewasa kelamin cacing tanah akan menghasilkan kokon dari perkawinannya yang berlangsung selama 6 - 10 hari dan masa produktifnya berlangsung selama 4-10 bulan. Sherman 2003 menjelaskan bahwa cacing tanah tidak mempunyai kepala, tetapi mempunyai mulut pada ujungnya anterior yang disebut prostomium. Bagian belakang mulut terdapat bagian badan yang sedikit segmennya dinamakan klitelium yang merupakan pengembangan segmen- segmen, biasanya mempunyai warna yang sedikit menonjol atau tidak dibandingkan dengan bagian tubuh lain. Cacing tanah tidak mempunyai alat pendengar dan mata, tetapi peka sekali terhadap sentuhan dan getaran, sehingga dapat mengetahui kecenderungan untuk menghindari cahaya, selain itu cacing tidak mempunyai gigi. Universitas Sumatera Utara

2.2 Ekologi Cacing Tanah

Dokumen yang terkait

Kajian Jenis Cacing Tanah sebagai Bioindikator di Hutan Sekunder dan Agroforestri Kopi Desa Kutagugung Kecamatan Naman Teran Kabupaten Karo

3 62 77

Struktur Komunitas Makrofauna Tanah Pada Lahan Pertanian Anorganik dan Organik Di Kabupaten Karo

8 81 100

Struktur Komunitas Makrofauna Tanah Pada Lahan Pertanian Anorganik dan Organik Di Kabupaten Karo

0 1 14

Struktur Komunitas Makrofauna Tanah Pada Lahan Pertanian Anorganik dan Organik Di Kabupaten Karo

0 0 2

Struktur Komunitas Makrofauna Tanah Pada Lahan Pertanian Anorganik dan Organik Di Kabupaten Karo

0 0 4

Struktur Komunitas Makrofauna Tanah Pada Lahan Pertanian Anorganik dan Organik Di Kabupaten Karo

0 0 11

Komposisi Komunitas Cacing Tanah Pada Lahan Pertanian Organik Dan Anorganik (Studi Kasus Kajian Cacing Tanah Untuk Meningkatkan Kesuburan Tanah di Desa Raya Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo).

0 2 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Morfologi Cacing Tanah - Komposisi Komunitas Cacing Tanah Pada Lahan Pertanian Organik Dan Anorganik (Studi Kasus Kajian Cacing Tanah Untuk Meningkatkan Kesuburan Tanah di Desa Raya Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo).

0 0 12

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Komposisi Komunitas Cacing Tanah Pada Lahan Pertanian Organik Dan Anorganik (Studi Kasus Kajian Cacing Tanah Untuk Meningkatkan Kesuburan Tanah di Desa Raya Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo).

0 0 6

Komposisi Komunitas Cacing Tanah Pada Lahan Pertanian Organik Dan Anorganik (Studi Kasus Kajian Cacing Tanah Untuk Meningkatkan Kesuburan Tanah di Desa Raya Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo).

0 0 15