Rumusan Masalah Manfaat Penelitian

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini adalah: “Bagaimana gambaran sitologi limfadenopati pada pasien HIV dengan penurunan imunitas di RSUP H. Adam Malik Medan periode Januari 2010 sampai Oktober 2012?”

1.3. Tujuan Penelitian

1.3.1. Tujuan Umum

Penelitian dilakukan untuk mengetahui gambaran sitologi limfadenopati pada pasien HIV dengan penurunan imunitas di RSUP H Adam Malik Medan periode Januari 2010 sampai Oktober 2012.

1.3.2. Tujuan Khusus

1. Mengetahui karakteristik individu pasien HIV dengan limfadenopati berdasarkan: a. Jumlah CD4 sebagai indikasi penurunan sistem imunitas pada penderita HIV. b. Diagnosis sitologi yang banyak terjadi di RSUP H. Adam Malik Medan. c. Gambaran sitologi yang terlihat pada hasil aspirasi biopsi pasien.

1.4. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk: 1. RSUP H. Adam Malik Medan dan dokter Sebagai bahan masukan dan informasi bagi pihak RSUP. H. Adam Malik Medan mengenai bagaimana gambaran sitologi limfadenopati pada pasien HIV dengan penurunan imunitas periode Januari 2010 sampai Oktober 2012. 2. Peneliti a. Memberikan informasi tambahan pada peneliti bagaimana gambaran sitologi limfadenopati pada pasien HIV dengan penurunan imunitas. b. Peneliti memperoleh pengetahuan dan pengalaman melakukan penelitian. 3. Ilmu Pengetahuan Dapat memberikan pengetahuan dan informasi tambahan bagi pasien, mahasiswa, dan tenaga kesehatan sehingga dapat digunakan sebagai bahan acuan atau referensi untuk penelitian selanjutnya mengenai bagaimana gambaran sitologi limfadenopati pada penderita HIV dengan penurunan imunitas.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1. HIV Human Immunodeficiency Virus

2.1.1. Defenisi

HIV Human Immunodeficiency Virus adalah retrovirus yang menjangkiti sel-sel sistem kekebalan tubuh manusia terutama CD4 positif T-sel, makrofag, dan komponen-komponen utama sistem kekebalan sel, yang bersifat menghancurkan atau mengganggu fungsi sistem kekebalan tubuh. Infeksi virus ini mengakibatkan terjadinya penurunan sistem kekebalan yang terus-menerus, yang akan mengakibatkan defisiensi kekebalan tubuh Levy, 2005. Sistem kekebalan dianggap defisiensi ketika sistem tersebut tidak dapat lagi menjalankan fungsinya memerangi infeksi dan penyakit-penyakit. Orang yang kekebalan tubuhnya defisiensi Immunodeficient menjadi lebih rentan terhadap berbagai ragam infeksi, yang sebagian besar jarang menjangkiti orang yang tidak mengalami defisiensi kekebalan. Penyakit-penyakit yang berkaitan dengan defisiensi kekebalan yang parah dikenal sebagai “infeksi oportunistik” karena infeksi-infeksi tersebut memanfaatkan sistem kekebalan tubuh yang melemah KPAa, 2011.

2.1.2. Epidemiologi

Berdasarkan data UNAIDS United Nations Programme On HIVAIDS, pada akhir tahun 2010, diperkirakan terdapat 34 juta orang hidup dengan HIV. Kemudian terdapat 2,7 juta kasus baru orang yang terinfeksi HIV UNAIDS, 2011. Berdasarkan data CDC Centers for Disease Control and Prevention, terdapat 50.000 orang yang terinfeksi HIV setiap tahun di Amerika Serikat. Pada akhir tahun 2008, diperkirakan 1.178.350 orang berusia 13 tahun dan berusia tua hidup dengan HIV di Amerika Serikat, 20 tidak terdiagnosa terinfeksi HIV CDC, 2009. Menurut Ditjen PPM PL Depkes RI 2011, terdapat 591 kasus