dilakukan berdasarkan keputusan RUPS yang dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili paling sedikit ¾ tiga perempat bagian dari jumlah seluruh saham
dengan hak suara yang sah dan disetujui oleh paling sedikit ¾ tiga perempat bagian dari jumlah saham tersebut. Dalam hal jangka waktu berdirinya PT
berakhir dan RUPS memutuskan tidak memperpanjang jangka waktu tersebut, proses likuidasinya dilakukan sesuai dengan ketentuan likuidasi perseroan.
158
c. Berdasarkan penetapan pengadilan;
Pengadilan Negeri dapat membubarkan perseroan terbatas atas : 1.permohonan kejaksaan berdasarkan alasan Perseroan melanggar
kepentingan umum atau Perseroan melakukan perbuatan yang melanggar peraturan perundang-undangan;
2. permohonan pihak yang berkepentingan berdasarkan alasan adanya cacat hukum dalam akta pendirian;
3. permohonan pemegang saham, Direksi atau Dewan Komisaris berdasarkan alasan Perseroan tidak mungkin untuk dilanjutkan.
159
Dalam penetapan Pengadilan ditentukan pula penunjukkan likuidator.
d. Dengan dicabutnya kepailitan berdasarkan putusan pengadilan niaga yang telah
mempunyai kekuatan hukum tetap, harta pailit Perseroan tidak cukup untuk
membayar biaya kepailitan.
158
Santi Lina, “Pembubaran dan Likuidasi dalam Perseroan Terbatas”, http: entrepreneur muda. Com, Diakses terakhir hari minggu tanggal 22 Mei 2011.
159
Undang-Undang No.40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Pasal 146
Dalam hal pembubaran Perseroan terjadi dengan dicabutnya kepailitan , pengadilan niaga sekaligus memutuskan pemberhentian kurator dengan
memperhatikan ketentuan dalam undang-undang tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang.
160
e. Karena harta pailit Perseroan yang telah dinyatakan pailit berada dalam keadaan
insolvensi sebagaimana diatur dalam undang-undang tentang Kepailitan dan
Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang. f. Karena dicabutnya izin usaha Perseroan sehingga mewajibkan Perseroan
melakukan likuidasi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan.
161
Perusahaan pialang berjangka dapat dibubarkan karena disebabkan pencabutan izin oleh BAPPEBTI, pencabutan izin dapat disebabkan oleh
perbuatan mal praktek yang dilakukan oleh perusahaan tersebut seperti menyalahgunakan dana nasabah direkening terpisah, tidak mendaftarkan seluruh
transaksi ke bursa, tidak memenuhi ketentuan mengenai wakil pialang dan tidak dapat memfasilitasi penyampaian amanat dari nasabah.
Dalam hal terjadi pembubaran Perseroan karena hal diatas: 1. wajib diikuti dengan likuidasi yang dilakukan oleh likuidator atau kurator;
Likuidasi dari
perseroan terbatas yang telah bubar wajib diberitahukan kepada semua krediturnya dengan surat tercatat mengenai bubarnya perseroan
terbatas. Pemberitahuan tersebut memuat nama dan alamat likuidator; tata cara
160
Undang-Undang No.40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Pasal 142 ayat 4
161
Undang-Undang No.40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Pasal 142 ayat 1
pengajuan tagihan; dan jangka waktu mengajukan tagihan. Perseroan terbatas yang telah bubar, PT tidak dapat melakukan perbuatan hukum kecuali terbatas
dalam proses likuidasi. Proses pemberesan ini biasa disebut dengan likuidasi. Selama dalam proses likuidasi, Anggaran Dasar perseroan dengan segala
perubahannya yang berlaku pada saat perseroan berakhir tetap berlaku sampai pada hari likuidator dibebaskan dari tanggung jawabnya oleh RUPS.
Dalam jangka waktu 30 hari terhitung sejak tanggal pembubaran Perseroan, Likuidator harus mengumumkan dalam Surat Kabar dan Berita Negara
Republik Indonesia serta memberitahukan kepada Menteri pasal 147 ayat 1. Catatan : Dalam tahap ini Menteri hanya mencatat bahwa Perseroan dalam
likuidasi. Dalam tahap pemberesan harta kekayaan Perseroan, Likuidator wajib
mengumumkan dalam Surat Kabar dan BNRI Berita Negara Republik Indonesia mengenai rencana pembagian kekayaan hasil likuidasi pasal 149.
Dan terakhir diadakan RUPS tentang pertangggung jawaban Likuidator dalam melaksanakan proses likuidasi, sekaligus memberikan pelunasan dan
pembebasan kepada Likuidator; yang diikuti pengumuman dalam Surat Kabar mengenai hasil akhir proses likuidasi dan pemberitahuan kepada Menteri.pasal
152 ayat 3 Setelah itu lalu, Menteri mencatat berakhirnya status badan hukum
Perseroan dan menghapus nama Perseroan dari Daftar Perseroan diikuti dengan pengumuman dalam BNRI pasal 152 ayat 5 jo ayat 8.
Likuidasi merupakan cara perseroan terbatas yang bubar untuk tetap memenuhi pembayaran kewajibannya terhadap para krediturnya. Adapun tindakan
pemberesan tersebut meliputi : 1. Pencatatan dan pengumpulan kekayaan perseroan terbatas.
2. Penentuan tata cara pembagian kekayaan. 3. Pembayaran kepada kreditur.
4. Pembayaran sisa kekayaan hasil likuidasi kepada pemegang saham. 5. Tindakan-tindakan lain yang perlu dilakukan dalam pelaksanaan pemberesan
kekayaan. 2.Perseroan tidak dapat melakukan perbuatan hukum, kecuali diperlukan untuk
membereskan semua urusan Perseroan dalam rangka likuidasi.
162
E. Hak Dan Kewajiban Antara Perusahaan Pialang Berjangka Dengan Nasabah.