BAB II BURSA BERJANGKA KOMODITI INDONESIA
A. Sejarah Pendirian Bursa Berjangka Komoditi di Indonesia
Perkembangan bursa komoditi diawali dengan terjadinya perdagangan barang-barang kebutuhan yang dilakukan antar daerah secara tradisional pada
awal abad ke-12, sehingga para pedagang atau saudagar pada waktu itu sering menitipkan barang dagangannya di suatu tempat sebelum diserahkan kepada
pembeli.
122
Di Indonesia pasar berjangka sudah lama dirasakan kebutuhannya, tetapi realisasinya sangat lambat. Berbagai kendala seperti sedikitnya yang berminat jadi
promotor, kesan bahwa perdagangan berjangka sama dengan judi dan sebagainya. Krisis ekonomi dan keuangan mereposisikan urgensi akan bursa berjangka di
Indonesia yang sudah sangat telat dibanding negara lain yang telah memulai perdagangan sejak abad yang lalu. Akibat kendala diatas maka sosialisasi akan
perlunya pasar berjangka menjadi terabaikan
.
123
Kegunaan utama pasar berjangka sama seperti seabad yang lalu yaitu menyediakan mekanisme yang efisien dan efektif untuk manajemen risiko harga
bagi produsen dan konsumen komoditi dengan melindungi risikonya yang diambil alih oleh spekulan .
124
122
Departemen Perindustrian dan Perdagangan, Badan Pengawas Perdagangan Berjangka
Komoditi, Sejarah Peraturan, Seri Training Kit, Jakarta, hal 1
123
Hanafi Sofyan, Perdagangan Berjangka dan Ekonomi Indonesia Jakarta : PT. Elex Media Komputindo, 2000 hal. vii
124
The Fei Ming, Day Trading Valuta Asing Jakarta : PT. Elex Media Komputindo, 2000 hal. 3
Pemerintah Indonesia sejak lama sudah sadar akan perlunya bursa berjangka sebagai sarana lindung nilai hedging. Sederetan menteri sejak zaman
Presiden Soeharto mencoba memfasilitasi berdirinya Bursa Berjangka dan mencegah menjadikannya suatu Kasino.
125
Bermain di bursa manapun banyak mengandung resiko apalagi di luar negeri yang tidak jelas keberadaan bursanya. Apakah benar amanat diteruskan
atau tidak, tidak jelas.
126
Pemerintah mengambil tindakan mulai tahun 1977, yaitu: Melarang penyaluran amanat keluar negeri Instruksi Mendag No. 03MlNSVI77.
Mendirikan BAPPEBTI Badan Pelaksana Bursa Komoditiserta PT. Kliring dan Jaminan Bursa Komoditi PP No. 35 tahun 1982 karena banyaknya tantangan dan
kurangnya pengetahuan masyarakat, usaha pemerintah untuk mendirikan bursa komoditi tidak berhasil.
127
Tahun 1991 Pemerintah mulai banting setir. Kalau dahulu mereka mencoba menentukan komoditi mana yang pantas diperdagangkan derivatifnya di
Bursa Berjangka, mereka sudah mulai terjun dan bertanya kepada pelaku pasar anggota berbagai asosiasi, namun hanya 3 asosiasi yang bersedia
memperdagangkan komoditinya dibursa yaitu : Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia
AEKI, Asosiasi Industri Minyak Makan Indonesia AIMMI dan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia GAPKI. Diikuti dengan keputusan
125
Herdiansyah Hamzah
, “Sejarah Pendirian Bursa Berjangka Komoditi di Indonesia”, www.paguyubantrading.blogspot.com, Diakses terakhir pada hari Sabtu, tanggal 19
Pebruari 2011
126
Ibid
127
Ibid
BAPPEBTI No. 07BAPEBTIKPXJ1991 untuk mengangkat team kecil yang sudah mulai bekerja bulan Agustus 1991.
128
Dibulan Juli 1992 kedua team kecil berhasil merampungkan bab XIII dan bab X dan Peraturan Tata Tertib Bursa yang akan dijalankan BAPPEBTI dengan
suatu peraturan pemerintah. Pemenintah berubah pikiran dan minta swasta saja yang mendirikan bursa. Pertemuan dilakukan dengan Menteri Muda Perdagangan
bulan Nopember 1992 dan baru pada tanggal 26 Pebruari 1993 diangkat suatu team kecil dengan Keputusan Menteri. Anggota tim adalah utusan dari Federasi
Asosiasi Minyak Nabati Indonesia FAMNI yang merupakan gabungan dari AIMMI dan GAPKI serta AEKI. Team ini mengumpulkan uang untuk membiayai
konsultan dan Australia dan Malaysia untuk membuat studi kelayakan, rencana usaha dan rancangan tata tertib bursa. Disamping itu pemerintah juga
mengusahakan adanya Undang-Undang Perdagangan Berjangka untuk mengatur perdagangan berjangka yang ada di Indonesia.
129
Usaha AEKI dan FAMNI untuk menghilangkan kata komoditi dari RUU tidak berhasil, usaha untuk memasukkan produk finansial secara eksplisit juga
tidak berhasil tetapi diserahkan kepada Presiden. Team yang ditunjuk Memperindag untuk mempersiapkan berdirinya bursa ditolak DPR dan dijadikan
alasan untuk menunda keluarnya Undang-Undang itu. Desas – desus tanpa bukti beredar bahwa ada pihak-pihak membiayai penundaan itu. Juga disebar desas –
desus bahwa AEKI dan FAMNI ingin memonopoli bursa berjangka.
130
128
Ibid
129
Ibid
130
Ibid
Undang-Undang No. 32 tahun 1997 tentang Perdagangan Berjangka Komoditi yang akhirnya keluar. Undang-undang tersebut jelas: tidak menutup
kemungkinan ada lebih dari 1 satu bursa tidak monopoli, melarang pendiri terafiliasi, melarang pemegang saham memiliki atau menguasai lebih dari 1 satu
saham, pemegang saham baru selain pendiri harus pialang, sedangkan kita tahu tidak ada satupun pendiri pialang, mengharuskan direksi independen dan
profesional, mengharuskan paling sedikit 1 satu komisaris mewakili masyarakat, karena kebutuhan uang dan menghilangkan citra bahwa bursa tidak akan
dimonopoli oleh AEKI dan FAMNI, diikutsertakan PT. Kliring dan Jaminan Bursa Komoditi untuk menampung calon pendiri non AEKI - non FAMNI dengan
perjanjian historis yang disaksikan BAPPEBTI. Pada tanggal 8 Juni 1998.
131
Undang-Undang No. 32 tahun 1997 tentang Perdagangan Berjangka Komoditi keluar pada saat krisis ekonomi memuncak. Selama tahun 1998 boleh
dikatakan tidak ada minat untuk melakukan apa-apa di sektor ini. Tingkah laku Pemerintah kambuh lagi dengan larangan ekspor sawit. Baru setelah keluar PP
No. 9 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Perdagangan Komoditi Berjangka tanggal 27 Januari 1999 gerakan pendirian bursa dimulai lagi.
132
AEKI dan FAMNI bekerja cepat, rekrutmen calon pendiri dilakukan oleh anggota masing-masing dan dari luar. Orang-orang baru yang sama sekali tidak
mengerti bursa berjangka, bermodal kecil dan belum pernah membaca Undang- undang No. 32 tahun 1997 dan PP No. 9 tahun 1999 termasuk pelanggar undang-
131
Ibid
132
Ibid
undang dan peraturan pemerintah berlomba-lomba masuk. Ada juga usaha untuk memasukkan pihak-pihak terkait.
133
BAPPEBTI mengharuskan bahwa semua pendiri layak dan patut. Setelah pemeriksaan beberapa calon ditolak. Ada yang tidak layak dan patut, ada yang
ditolak karena terafiliasi dan ada yang mengundurkan diri karena keinginannya tidak terpenuhi. Satu jam sebelum pertemuan pembentukan perseroan tanggal 19
Agustus semua itu baru selesai. AEKI dan FAMNI berhasil mengumpulkan 29 perusahaan tidak terafiliasi dan industri kopi, sawit, keuangan dan perdagangan
banyak diantaranya baru bertemu pertama kali dalam satu perseroan dalam waktu begitu pendek 5 bulan sejak ditunjuk menjadi promotor dalam keadaan masih
krisis.
134
Pada tanggal 11 Juli 2000 jam 16.00 dimasukkanlah permohonan oleh 29 perusahaan tidak terafiliasi dan industri kopi, sawit, keuangan dan perdagangan
untuk ijin usaha suatu bursa berjangka kepada BAPPEBTI. Ini merupakan permohonan ijin usaha pertama untuk satu bursa berjangka dalam sejarah
Republik Indonesia.
135
Dan pada tanggal 15 Desember Tahun 2000 untuk pertama kalinya Bursa Berjangka Jakarta BBJ membuka perdagangan di lantai bursa
dengan memperdagangkan dua kontrak komoditi, yaitu minyak kelapa sawit CPO dan kopi Robusta.
136
133
Ibid
134
Ibid
135
Ibid
136
Departemen Perindustrian dan Perdagangan, Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi, Pengantar Peraturan, hal 20-21
B. Pihak-Pihak yang Terkait Dalam Kegiatan Bursa Berjangka Komoditi