Hak Dan Kewajiban Antara Perusahaan Pialang Berjangka Dengan Nasabah.

Likuidasi merupakan cara perseroan terbatas yang bubar untuk tetap memenuhi pembayaran kewajibannya terhadap para krediturnya. Adapun tindakan pemberesan tersebut meliputi : 1. Pencatatan dan pengumpulan kekayaan perseroan terbatas. 2. Penentuan tata cara pembagian kekayaan. 3. Pembayaran kepada kreditur. 4. Pembayaran sisa kekayaan hasil likuidasi kepada pemegang saham. 5. Tindakan-tindakan lain yang perlu dilakukan dalam pelaksanaan pemberesan kekayaan. 2.Perseroan tidak dapat melakukan perbuatan hukum, kecuali diperlukan untuk membereskan semua urusan Perseroan dalam rangka likuidasi. 162

E. Hak Dan Kewajiban Antara Perusahaan Pialang Berjangka Dengan Nasabah.

Suatu perikatan hukum yang dilahirkan oleh suatu perjanjian mempunyai hak dan kewajiban yang dipikul oleh masing-masing pihak. Lazimnya suatu perjanjian adalah timbal balik atau bilateral. Artinya, suatu pihak yang memperoleh hak-hak dari perjanjian itu, juga menerima kewajiban-kewajiban yang merupakan kebalikannya kewajiban-kewajiban yang dibebankan kepadanya itu. 163 162 Undang-Undang No.40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Pasal 142 ayat 2 163 Subekti, Hukum Perjanjian, Cet.14, Jakarta : Intermedia, 1992, hal 29

1. Hak dan Kewajiban Perusahaan Pialang Berjangka

a. Hak-hak perusahaan pialang : 1 Hak Pialang berjangka melikuidasi posisi nasabah. Nasabah bertanggung jawab memantau mengetahui posisi terbukanya posisi dari transaksi yang sedang berlangsung secara terus menerus dan kewajibannya. Apabila dalam jangka waktu tertentu dana pada rekening nasabah kurang dari yang dipersyaratkan jumlah tergantung dari Pialang Berjangka, Pialang Berjangka dapat menutup posisi terbuka Nasabah secara keseluruhan atau sebagian, membatasi transaksi, atau tindakan lain untuk melindungi dirinya dalam pemenuhan margin tersebut dengan terlebih dahulu memberitahu Nasabah dan Pialang Berjangka tidak bertanggung jawab atas kerugian yang timbul akibat tindakan tersebut. 164 2 Pialang berjangka dapat membatasi posisi. Pialang berjangka berhak untuk membatasi posisi terbuka 165 Kontrak Berjangka nasabahnya tanpa pemberitahuan sebelumnya. 166 3 Pemindahan Dana. Pialang Berjangka dapat setiap saat mengambilmengalihkan dana dari rekening nasabah sehubungan dengan kegiatan transaksi yang dilakukan nasabah 164 Peraturan Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi, Nomor : 64BAPPEBTIPer12009, Pasal 3. 165 Membatasi Posisi Terbuka maksdunya adalah membatasi jumlah posisi jual atau beli pada transaksi di Bursa Berjangka. Contohnya: seorang nasabah hanya memiliki sisa margin yang cukup untuk membuka 1 posisi di Bursa Berjangka, maka nasabah tersebut tidak bisa membuka 2 posisi karena telah dibatasi oleh Pialang Berjangka. 166 Ibid seperti pembayaran komisi, keterlambatan dalam memenuhi kewajibannya, tanpa terlebih dahulu memberitahukan kepada nasabah. Transfer yang telah dilakukan harus segera diberitahukan secara tertulis kepada nasabah. 167 Sedangkan Kewajiban Perusahaan Pialang yaitu: 1 Pialang Berjangka wajib membuat, memelihara, dan menyimpan semua catatan keuangan secara benar dan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku secara umum serta tersedia setiap saat untuk diperiksa, dan catatan transaksi termasuk semua kartu, memo atau rekaman yang berkaitan dengan kegiatan transaksi Kontrak Berjangka, opsi, dan komoditi dipasar fisik. Hal diatas meliputi semua pesanan yang telah ditransaksikan, kartu transaksi,kartu tanda tangan, buku catatan transaksi,jurnal, buku kas, cek yang dibatalkan, salinan informasi, salinan pernyataan jual beli, Dokumen Perjanjian Pemberian Amanat, Dokumen Pemberitahuan Resiko, dan catatan lainnya yang dibuat berkaitan dengan pelaksanaan transaksi Kontrak Berjangka, Opsi Komoditi di pasar fisik. Untuk transaksi Opsi harus dicatat informasi mengenai waktu transaksi, transaksi Opsi jual atau beli, waktu jatuh tempo, jumlah transaksi, jenis Opsi, harga patokan, premi, komisi, dan biaya lainnya. 168 2 Pialang Berjangka menerima amanat wajib segera mencatat dalam kartu amanat, nama pihak yang memberi amanat, nomor rekening dan data amanat. 167 Ibid 168 Peraturan Pemerintah no 9 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Perdagangan Berjangka Komoditi. Pasal 92. Kartu Amanat sebagaimana dimaksud diatas, wajib segera diberi tanda waktu terima amanat dengan menggunakan peralatan atau mesin pencatat waktu. 169 3 Pialang Berjangka wajib membuat catatan keuangan yang terpisah untuk setiap Nasabah, meliputi uang masuk dan keluar dan semua transaksi Kontrak Berjangka di Bursa Berjangka dalam negeri maupun di luar negeri yang mencakup waktu, harga, jumlah transaksi, dan jenis komoditi. 170 4 Pialang Berjangka wajib menyampaikan konfirmasi tentang posisi keuangan Nasabah, mencakup berbagai biaya yang dikeluarkan untuk transaksi dan jasanya kepada Nasabah setiap hari, selambatnya pukul 12.00 hari berikutnya. 171 5 Pialang Berjangka wajib membuat konfirmasi sekurang-kurangnya 1 satu bulan sekali kepada Nasabah tentang posisi terbuka Kontrak Berjangka dan harga yang terjadi, laba atau rugi bersih yang belum nyata, semua Dana Nasabah, dan berbagai biaya yang dibebankan kepada Rekening Nasabah Tersebut. 172 6 Pialang Berjangka wajib membuat laporan keuangan termasuk perhitungan modal bersih disesuaikan setiap 3 tiga bulan dan setiap tahun sesuai dengan bentuk laporan yang ditetapkan oleh BAPPEBTI. 169 Peraturan pemerintah no 9 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan perdagangan berjangka komoditi. Pasal 93 170 Peraturan Pemerintah no 9 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Perdagangan Berjangka Komoditi. Pasal 94 ayat 1 171 Peraturan Pemerintah no 9 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Perdagangan Berjangka Komoditi. Pasal 94 ayat 2 172 Peraturan Pemerintah no 9 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Perdagangan Berjangka Komoditi. Pasal 94 ayat 3 Laporan Keuangan triwulan sebagaimana dimaksud diatas, wajib disampaikan kepada BAPPEBTI dan Bursa Berjangka paling lambat 45 empat puluh lima hari setelah tanggal periode pelaporan berakhir sedangkaan laporan keuangan tahunan, harus ditaati oleh Akuntan Publik dan diserahkan paling lambat 90 sembilan puluh hari setelah berakhirnya tahun laporan. 173 7 Pialang Berjangka wajib melaporkan kepada BAPPEBTI keadaan sebagai berikut: a Perusahaan Pialang Berjangka akan memulai, menghentikan sementara, membuka kembali, atau memberhentikan secara tetap kegiatannya; b Perusahaan Pialang Berjangka yang bersangkutan atau salah satu komisaris, direksi, manajer, atau Wakil Pialang Berjangka sedang dalam proses perkara di pengadilan, dihukum karena terbukti melakukan tindak pidana dibidang ekonomi atau keuangan atau dinyatakan pailit oleh pengadilan, atau melakukan pelanggaran di bidang perbankan atau sedang dalam proses penyelesaian hutangnya dengan pihak ketiga; c Terdapat pengurus perusahaan Pialang Berjangka yang melakukan kegiatan diluar kewenangannya; d Terdapat pengurusan perusahaan atau pegawai Pialang Berjangka yang dianggap tidak layak lagi melakukan kegiatan Perdagangan Berjangka Komoditi, karena yang bersangkutan bersikap tidak jujur atau tidak adil; e Terdapat pengurus Pialang Berjangka yang melanggar peraturan perundang- undangan di bidang Perdagangan Berjangka Komoditi; 173 Peraturan Pemerintah no 9 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Perdagangan Berjangka Komoditi. Pasal 95 f Terdapat perubahan kepemilikan saham perusahaan Pialang Berjangka yang melebihi 10 sepuluh perseratus dari jumlah saham yang disetor; g Tidak memenuhi batas modal bersih disesuaikan sebagaimana ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan di bidang Perdagangan Berjangka Komoditi; atau h Volume transaksi perusahaan Pialang Berjangka untuk Nasabah telah mencapai jumlah wajib lapor posisi terbuka Kontrak Berjangka sebagaimana ditetapkan dalam peraturan perundangan-undangan di bidang Perdagangan Berjangka Komoditi. Apabila Pialang Berjangka mengetahui terjadinya keadaan sebagaimana dimaksud : a huruf a,b,c,d dan huruf e dilaporkan kepada BAPPEBTI selambat-lambatnya 5 lima hari sejak diketahui atau dari tanggal permasalahan itu terjadi; b huruf f dilaporkan kepada BAPPEBTI paling lambat 15 lima belas hari ; dan c huruf g dan huruf h dilaporkan segera kepada BAPPEBTI. 174 8 Pialang Berjangka wajib mempertahankan modal bersih disesuaikan sebagaimana ditetapkan oleh BAPPEBTI. 175 9 Pialang Berjangka wajib mengetahui dan memiliki data atau informasi mengenai Nasabahnya meliputi nama, kedudukan dan alamat, pekerjaan dan umur, kemampuan keuangannya, pengetahuan mengenai Perdagangan Berjangka Komoditi, dan Informasi lainnya yang diperlukan. 174 Peraturan Pemerintah No. 9 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Perdagangan Berjangka Komoditi,. Pasal 96. 175 Peraturan Pemerintah No. 9 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Perdagangan Berjangka Komoditi. Pasal 102 Data dan informasi sebagaimana dimaksud diatas bersifat rahasia, kecuali diperlukan dalam pemeriksaan dan penyidikan atau mendapat perseutujuan tertulis dari Nasabah. 176 10. Pialang Berjangka dilarang membuka rekening dan atau menerima amanat nasabah untuk Perdagangan Berjangka Komoditi bagi pihak sebagai berikut : a. Tidak cakap melakukan perbuatan hukum; b Yang telah dinyatakan pailit oleh Pengadilan dalam jangka waktu 5 lima tahun terakhir; c Yang telah mencapai batas posisi tidak diperlukan melakukan penambahan transaksi atau membuka rekening pada Pialang Berjangka lainnya; d Pejabat atau pegawai BAPPEBTI, Bursa Berjangka, atau Lembaga Kliring Berjangka; e Bendaharawan lembaga yang melayani kepentingan umum, kecuali yang bersangkutan mendapat kuasa dari lembaga tersebut; f Yang telah dinyatakan melanggar peraturan perundang-undangan di bidang Perdagangan Berjangka Komoditi oleh badan peradilan atau BAPPEBTI; atau g Yang lalai memenuhi kewajibannya dalam jangka waktu 3 tigahari tahun terakhir. 11. Pialang Berjangka wajib : a Menolak amanat baru dari nasabah yang telah membuka rekening Perdagangan Berjangka Komoditi yang termasuk dalam ketegori sebagaimana dimaksud 176 Peraturan Pemerintah No. 9 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Perdagangan Berjangka Komoditi. Pasal 103 pada dimaksud pada nomor 10, kecuali hanya untuk melikuidasi posisi terbukanya; b Menutup rekening Nasabah yang termasuk dalam kategori sebagaimana dimaksud pada nomor 10, setelah semua kewajibannya diselesaikan; dan c. Memberitahukan kepada Bursa Berjangka mengenai penutupan rekening sebagaimana dimaksud huruf b agar segera dapat di informasikan kepada Anggota Bursa lainnya. 177 12 Pialang Berjangka dilarang membuka atau memiliki rekening pada Pialang Berjangka lainnya. 178 13 Sebelum membuka rekening Nasabah untuk transaksi Kontrak Berjangka, Pialang Berjangka wajib : a. Memberitahukan dan menjelaskan tentang keterangan perusahaan yang dimuat dalam Dokumen Keterangan Perusahaan, risiko yang dihadapi dalam Dokumen Pemberitahuan Adanya Risiko, dan Isi Perjanjian Pemberian Amanat yang isi dan bentuknya ditetapkan oleh BAPPEBTI; b. Memberikan informasi yang jelas dan tidak menyesatkan tentang prosedur Perdagangan Berjangka Komoditi; Menjelaskan isi Kontrak Berjangka yang akan ditransaksikan oleh Nasabah; c. Menerima dokumen sebagaimana dimaksud huruf a, yang telah ditandatangani dan diberi tanggal oleh Nasabah sebagi tanda bukti telah mengerti dan menyetujui isi dokumen dan prosuder transaksi Kontrak Berjangka ; 177 Peraturan Pemerintah No.9 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Perdagangan Berjangka Komoditi. Pasal 104 178 Peraturan Pemerintah No. 9 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Perdagangan Berjangka Komoditi. Pasal 105 d. Segera memberitahukan kepada seluruh Nasabahnya, apabila ada perubahan dalam peraturan yang berlaku; dan e. Meneliti semua informasi yang diberikan oleh Nasabah dalam permohonan pembukaan rekening untuk meyakinkan tidak adanya kesalahan atau kekurangan dalam pengisian. 179 14. Pialang Berjangka dilarang menerima Amanat Nasabah, apabila belum menerima sejumlah margin yang cukup untuk melaksanakan transaksi Kontrak Berjangka tertentu, kecuali amanat untuk likuidasi. Apabila jumlah margin memerlukan penambahan, maka Pialang Berjangka wajib memberitahukan dan memintakan kepada Nasabah untuk menambah margin dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan perjanjian dan apabila keadaan keuangan Nasabah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 103 ayat 1 Undang-undang No.32 Tahun 1997 tidak cukup untuk memenuhi kewajibannya dalam transaksi Kontrak Berjangka, Pialang Berjangka wajib menolak amanat Nasabah yang bersangkutan. 180 15. Setiap kali menerima Amanat Nasabah untuk melakukan transaksi atas beban rekening Nasabah yang bersangkutan, Pialang Berjangka wajib mencatat dalam kartu amanat sebagaimana ditetapkan oleh BAPPEBTI. a Apabila Amanat Nasabah sebagaimana dimaksud pada ayat 1 disampaikan melalui telepon, maka perintah dan pembicaraan tersebut wajib direkam. 179 Peraturan Pemerintah No. 9 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Perdagangan Berjangka Komoditi. Pasal 106 180 Peraturan Pemerintah No. 9 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Perdagangan Berjangka Komoditi. Pasal 107 b Apabila transaksi telah selesai dilaksanakan, Pialang Berjangka segera memberitahukan Nasabah yang bersangkutan selambat lambatnya 2 dua hari kerja berikutnya. c Pialang Berjangka wajib menyampaikan kepada BAPPEBTI, formula perhitungannya biaya transaksi atau jasa yang harus dibayar oleh Nasabah untuk referensi. 181 16 Pialang berjangka wajib menempatkan dan Nasabah pada rekening terpisah di Bank yang telah disetujui BAPPEBTI dan membuat pembukuan sesuai dengan sistem akuntansi yang berlaku umum, sehingga mudah diketahui jumlah dana milik masing-masing Nasabah. Apabila Nasabah tidak melaksanakan transaksi dalam jangka waktu 1 satu tahun, maka rekening Nasabah yang bersangkutan harus ditutup dan nomor rekening tersebut tidak boleh digunakan lagi. 182

2. Hak dan Kewajiban Nasabah

Seorang nasabah merupakan seseorang yang membeli sesuatu dengan harapan bahwa sesuatu yang ia beli kelak di kemudian hari akan mengalami kenaikan nilai sehingga terdapat selisih lebih yang merupakan bentuk keuntungan yang bakal ia raih. Periode waktu di dalam masa investasi ini dapat dalam rentang waktu minggu, bulan, atau bahkan beberapa tahun. Beberapa nasabah memilih sekuritas segala perangkat investasi yang bisa diperdagangkan untuk rentang 181 Peraturan Pemerintah No. 9 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Perdagangan Berjangka Komoditi. Pasal 108 182 Peraturan Pemerintah No. 9 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Perdagangan Berjangka Komoditi. Pasal 109,Pasal 110 waktu yang cukup lama dan tentunya hal ini memiliki resiko yang besar, 183 maka dari itu undang-undang memberikan hak bagi mereka yaitu: a. Hak-hak Nasabah antara lain : 1 Mendapatkan pembagian hasil keuntungan profit share fee sepenuhnya. 2 Menerima laporan keuangan hasil transaksi setiap bulannya monthly report sebagai bukti transaksi yang dilakukan oleh Perusahaan Pialang ataupun dapat melihat langsung secara real time report di MT4 atas transaksi yang dilakukan. 3 Mendapatkan ganti rugi dari akibat cedera janji atau kesalahan yang dilakukan oleh Pialang Berjangka 184 yaitu tindakan yang menyesatkan, penyalahgunaan kepercayaan, kelalaian, dan tindakan atau pelanggaran hukum yang dilakukan oleh Pialang Berjangka sehingga mengakibatkan kerugian Nasabah. 185 b.Kewajiban nasabah antara lain: 1 Sepakat dan menyetujui untuk menyerahkan sepenuhnya Trader password MT4 kepada pihak Perusahaan Pialang yang akan dirubah agar nasabah tidak melakukan trading sendiri diluar sistem yang diterapkan Perusahaan Pialang. 186 2 Mengetahui dan memahami sesungguhnya bahwa dalam investasi di Bursa Berjangka Komoditi ini dapat memperoleh keuntungan 100 juga dapat mengakibatkan kerugian 100. 183 Kusumarsono Hendarto, Belajar Trading,Yogyakarta:Andi,2005hal 13 184 http:www.google.co.idhl=idq=hak+perusahaan+pialang+meta=aq=foq=hak +perusahaan+pialang+fp=f4ec9b8c46474e66, Diakses terakhir hari Selasa, tanggal 27 Januari 2010 185 Penjelasan Pasal 46 ayat 1 Undang-undang No.32 Tahun 1997 . 186 Ibid,. 3 Mengetahui, memahami dan mengerti sesungguhnya ketentuan Perusahaan Pialang. 187 187 Ibid,.

BAB III PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NASABAH PERUSAHAAN

PIALANG BERJANGKA YANG DIBUBARKAN A. Faktor Penyebab Dibubarkannya Perusahaan Pialang Berjangka Komoditi Secara umum penyebab dibubarkannya suatu Perusahaan terdapat pada Pasal 142 ayat 1 Undang-Undang No.40 Tahun 2007, namun secara khusus pembubaran perusahaan pialang berjangka komoditi juga dapat diakibatkan dari pembekuan yang dilakukan oleh BAPPEBTI apabila: a. tidak mengindahkan peringatan tertulis yang telah diberikan oleh BAPPEBTI sebanyak 3 tiga kali; b. tidak dapat mempertahankan integritas keuangan dan reputasi bisnis yang dipersyaratkan; atau c. perusahaan diajukan ke pengadilan karena dituduh melanggar peraturan perundang-undangan di bidang Perdagangan Berjangka Komoditi. 188 Yang dimaksud dengan integritas keuangan adalah kemampuan keuangan dari perusahaan atau orang perseorangan yang diukur dari modal danatau kekayaan yang dimiliki sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan serta ketaatan membayar semua kewajiban di bidang keuangan, terutama pembayaran pajak oleh yang bersangkutan dan yang dimaksud dengan reputasi bisnis yang baik adalah kemampuan mengelola usaha dengan baik dan memiliki kredibilitas serta perilaku yang baik, yang ditandai antara lain: 1 tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana; 188 Peraturan-Pemerintah No.9 tahun 1999 tentang penyelenggaraan perdagangan komoditi berjangka, Pasal 121