BAB IV IMPLEMENTASI UU NO 28 TAHUN 2004 TENTANG YAYASAN
DALAM PENGELOLAAN YAYASAN DI YAYASAN PESANTREN MODERN DAAR AL-ULUUM
A. Keabsahan Pendirian Yayasan Pesantren Modern Daar Al-Uluum YPMDU Ditinjau dari UU No. 28 Tahun 2004 tentang Yayasan.
Mendirikan yayasan dapat dikatakan sebagai kegiatan yang mudah. Hal ini dikarenakan pendiri yayasan akan sangat didukung oleh notaris sebagai pejabat
hukum yang memberikan pelayanan pendirian badan hukum yayasan. Pendirian yayasan yang terwujud dalam Akta Pendirian Yayasan harus dibuat dalam akta
notaris. Sudah menjadi hal yang lazim bila masyarakat, apalagi yang awam terhadap hukum, kemudian berbondong-bondong menggunakan jasa notaris
karena akan semakin yakin dengan sah dan tidaknya tindakan hukum yang akan dilakukan. Dalam Pasal 9 ayat 2 UUY menyatakan bahwa pendirian yayasan
sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 dilakukan dengan akta notaris dan dibuat dalam bahasa Indonesia.
YPMDU sendiri didirikan berdasarkan akta Notaris Johan Palti Situmeang Sarjana Hukum Notaris di Medan pada tanggal 10 Maret 1977 Nomor 10.
Yayasan sudah berdiri sejak ditandatanganinya Akta Pendirian di hadapan Notaris. Maka dari itu YPMDU baru dapat dikatakan berdiri sebagai yayasan
Universitas Sumatera Utara
sejak tanggal 10 Meret 1977. Namun, ini bukanlah menyebabkan proses berhenti sempai disitu karena yayasan wajib mengajukan permohonan pengesahan badan
hukum ke Menteri Hukum dan HAM agar dapat berstatus yayasan yang sah. Pasal 11 ayat 1 UUY dinyatakan bahwa yayasan memperoleh status badan hukum
setelah akta pendirian yayasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat 2 memperoleh pengesahan dari menteri. YPMDU sendiri, kalau kita kaitkan dengan
isi Pasal 11 ayat 1 UUY ini belumlah dapat dikatakan sebagai badan hukum, karena menurut wawancara yang penulis lakukan dengan salah seorang Pimpinan
PMDU sendiri mengatakan bahwa YPMDU tersebut belum disahkan sebagai badan hukum oleh menteri dan sama sekali tidak terdaftar di Pengadilan Negeri.
Di dalam UUY, telah dicantumkan dengan jelas persyaratan yang harus dipenuhi dalam mendirikan sebuah yayasan, yaitu:
1. Didirikan oleh 1 satu orang atau lebih.
Syarat yang pertama memperlihatkan, bahwa setiap orang dapat mendirikan yayasan, baik secara sendiri atau bersama. Orang yang
dimaksud dalam ketentuan ini adalah baik perorangan maupun badan hukum. Pendirian yayasan juga tidak memandang kewarganegaraan
seseorang. Sehingga baik warga Negara Indonesia maupun warga Negara asing dapat mendirikan yayasan. Namun ada perbedaan persyaratan jika
yayasan didirikan oleh pihak asing. Dalam hal yayasan didirikan oleh pihak asing atau bersama-sama orang asing, maka syarat dan tata cara
pendirian yayasan tersebut diatur dengan peraturan pemerintah . Dalam
Universitas Sumatera Utara
Peraturan Pemerintah PP No 63 Tahun 2008 tentang yayasan dibedakan antara yayasan yang didirikan oleh orang perseorangan asing dan badan
hukum asing. Bagi yayasan yang didirikan oleh orang perseorangan asing dan badan hukum asing. Bagi yayasan yang didirikan oleh orang
perseorangan asing dipersyaratkan harus memenuhi ketentuan yang terdapat dalam PP No 63 Tahun 2008 sebagai berikut:
a. Identitas pendiri yang dibuktikan dengan paspor yang sah. b. Yayasan yang didirikan oleh orang asing atau orang asing bersama
orang Indonesia, salah satu anggota pengurus yang menjabat sebagai ketua, sekretaris, atau bendahara wajib dijabat oleh warga Negara
Indonesia. c. Anggota pengurus yayasan yang didirikan oleh orang Indonesia wajib
bertempat tinggal di Indonesia. d. Anggota pengurus yayasan yang berkewarganegaraan asing harus
pemegang izin melakukan kegiatan atau usaha diwilayah Negara Republik Indonesia dan Pemegang Kartu Izin Tinggal Sementara.
Ketentuan ini tidak berlaku bagi pejabat korps deplomatik beserta keluarganya yang ditempatkan di Indonesia.
YPMDU didirikan oleh beberapa orang yakni Bapak Alm. H. Abdul Manan Simatupang sebagai pelopornya beserta para Ulama
terkemuka di Asahan sehingga berdirilah YPMDU tersebut yang mengelola bidang pendidikan.
Universitas Sumatera Utara
2. Ada kekayaan yang dipisahkan dari kekayaan pendirinya.
Syarat yang kedua mengharuskan adanya kekayaan yang dipisahkan dari kekayaan pendiri. Perbuatan hukum orang atau badan
hukum sebagai pendiri suatu yayasan untuk memisahkan kekayaan yang kemudian dijadikan sebagai kekayaan awal yayasan merupakan elemen
penting dalam pendirian yayasan. Dengan pemisahan kekayaan, maka hubunngan antara pendiri denngan kekayaannya terputus. Oleh karena itu,
pendiri yayasan bukanlah pemilik yayasan yang didirikan, sehingga di dalam UUY tidak dikenal istilah pemilik.
Berdasarkan PP No 63 Tahun 2008 ditetapkan besarnya kekayaan awal yayasan yang dipisahkan dari kekayaan pendiri jika pendirinya
adalah orang perorangan atau badan hukum Indonesia adalah Rp 10.000.000,00 sepuluh juta rupiah, sedangkan jika yayasan didirikan
oleh orang asing atau badan hukum asing besarnya kekayaan awal yang dipisahkan adalah Rp 100.000.000,00 seratus juta rupiah.
YPMDU pada saat pendiriannya tidak ada memisahkan harta kekayaanya yakni antara pendiri yayasan Alm. Abdul Manan
Simatupang dengan kekayaan awal yayasan. Padahal dengan pemisahan kekayaan, maka hubungan antara pendiri dan kekayaannya terputus. Oleh
karena itu pendiri yayasan bukanlah pemilik yayasan yang didirikan, sehingga di dalam UUY tidak dikenal istilah pemilik. Namun ketika rapat
dengar pendapat antara jajaran Komisi A dan B DPRD Asahan dengan
Universitas Sumatera Utara
Pimpinan Pondok Pesantren Modern Daar Al Uluum PMDU, pada hari kamis tanggal 4 Februari 2009 ahli waris pendiri PMDU Alm Abdul
Manan Simatupang, Drs H Taufan Gama Simatupang, MA.P mengakui bahwa YPMDU adalah yayasan milik ummat bukan milik keluarga besar
Alm. Abdul Manan Simatupang. 3.
Harus dilakukan dengan akta notaris dan dibuat dalam bahasa Indonesia. Syarat yang ketiga mengenai keharusan membuat akta untuk
mendirikan yayasan telah lama dilakukan jauh sebelum UUY diundangkan. Pembuatan akta pendirian yayasan dilakukan oleh pendiri
atau orang lain yang mendapatkan kuasa dari pendiri. Akta pendirian yayasan memuat anggaran dasar dan keterangan lain yang dianggap perlu
seperti nama, alamat, pekerjaan, tempat dan tanggal lahir, serta kewarganegaraan pendiri, pembina, pengurus dan pengawas. Akta
pendirian memuat anggaran dasar dan keterangan lain yang dianggap perlu yang sekurang-kurangnya memuat:
a. Nama dan tempat kedudukan; b. Maksud dan tujuan serta kegiatan untuk mencapai tujuan tersebut;
c. Jangka waktu pendirian; d. Jumlah kekayaan awal yang dipisahkan dari kekayaan pribadi, pendiri
dalam bentuk uang atau benda; e. Cara memperoleh dan penggunaan kekayaan;
Universitas Sumatera Utara
f. Tata cara pengangkatan, pemberhentian, dan penggantian anggota pembina, pengurus, dan pengawas;
g. Hak dan kewajiban anggota Pembina, pengurus, dan pengawas; h. Tata cara penyelenggaraan rapat organ yayasan;
i. Ketentuan mengenai pengubahan anggaran dasar; j. Penggabunngan dan pembubaran yayasan; dan
k. Penggunaan kekayaan sisa likuidasi, atau penyaluran kekayaan yayasan setelah pembubaran.
YPMDU pada waktu awal pendiriannya telah dibuat akta pendiriannya berdasarkan akta notaris Johan Palti Situmeang Sarjana
Hukum di Medan tanggal 10 Maret 1977 No 10 dengan berbahasa Indonesia dan dilakukan perobahan anggaran dasar pada tahun 1995 yaitu
tepatnya pada hari jum’at tanggal 21 Juli 1995 dihadapan Isly Burhanuddin Siregar, SH Notaris di Kisaran. Namun yang menjadi
masalah adalah karena sudah lamanya akta notaris tersebut sehingga tidak dapat ditemukan lagi dimana keberadaannya dan tidak dilakukan
pembaharuan. Padahal dalam UUY disebutkan dengan jelas dalam peraturan peralihannya bahwa sejak berlakunya UUY tersebut yayasan
yang sudah ada sebelum berlakunya UUY tersebut diberi waktu untuk menyesuaikan sistem pengelolaannya berdasarkan UUY tersebut.
Universitas Sumatera Utara
4. Harus memperoleh pengesahan menteri.
Pengesahan menteri yang dimaksudkan oleh syarat yang keempat ini adalah Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia. Segala perbuatan
hukum yang dilakukan oleh pengurus atas nama yayasan sebelum yayasan memperoleh status badan hukum menjadi tanggung jawab pengurus secara
tanggung renteng. Untuk memperoleh pengesahan, pendiri atau kuasanya mengajukan permohonan kepada menteri melalui notaris yang membuat
akta pendirian yayasan tersebut . Notaris tersebut wajib menyampaikan permohonan pengesahan kepada menteri dalam jangka waktu paling
lambat 10 sepuluh hari terhitung sejak tanggal akta pendirian yayasan ditandatangani . Dalam memberikan pengesahan akta pendirian yayasan,
menteri dapat meminta pertimbangan dari instansi yang terkait dalam jangka waktu paling lambat 7 tujuh hari terhitung sejak tanggal
permohonan diterima secara lengkap . Instansi terkait yang dimintai pertimbangan wajib menyampaikan jawaban dalam jangka waktu paling
lambat 14 empat belas hari terhitung sejak tanggal permintaan pertimbangan diterima .
YPMDU hingga saat ini belum mendapatkan pengesahan dari menteri sehingga YPMDU belum bisa dikatakan sebagai badan hukum
dan segala tindakan yang dilakukan pengurus menjadi tanggung jawabnya secara tanggung renteng.
Universitas Sumatera Utara
5. Diumumkan dalam Tambahan Berita Negara Republik Indonesia.
Permohonan untuk pengumuman ini diajukan oleh pengurus yayasan atau kuasanya . Selama pengumuman belum dilakukan, pengurus
yayasan bertanggung jawab secara tanggung renteng atas seluruh kerugian yayasan . Jika membaca ketentuan dalam Pasal 25 UUY, maka akan
menimbulkan keragu-raguan karena disitu dicantumkan bahwa, selama pengumuman belum dilakukan, maka pengurus yayasan secara tanggung
renteng bertanggung jawab atas segala kerugian yayasan. Pengumuman dalam Tambahan Negara adalah suatu syarat yang
lazim diminnta agar dapat berlaku terhadap umum. Ketentuan Pasal 25 UUY mengandung makna jika ada salah seorang yang memenuhi
tanggung jawabnya, maka yang lain sudah terbebas, membuat ketentuan pasal 11 ayat 1 menjadi kabur. Bahkan dapat dikatakan bahwa status
badan hukum yang diperoleh dengan pengesahan Menteri Kehakiman menjadi tidak ada artinya sama sekali, tanpa pengumuman.
Di dalam penjelasan Pasal 25 undang-undang ini tidak ditegaskan tentang penyelesaiannya jika terjadi hal demikian. Tetapi hanya
menyebutkan bahwa, pasal ini mengatur sanksi perdata kepada pengurus apabila tidak memenuhi kewajiban yang ditentukan dalam pasal 24 UUY,
maka pengurus secara tanggung renteng atas segala tindakan hukum yang mengikat yayasan.
Universitas Sumatera Utara
Mengenai pendirian YPMDU terhadap syarat yang kelima ini juga belum terpenuhi, pengesahan dari menteri terkait tidak pernah ada apalagi
pengumuman dalam Tambahan Berita Negara. 6.
Tidak boleh memakai nama yang telah dipakai secara sah oleh yayasan lain, atau bertentangan dengan ketertiban umum danatau kesusilaan.
Ketentuan ini dimaksudkan agar tidak terjadi kesamaan nama dengan yayasan lain. Hal ini berkaitan pula dengan perlindungan merek.
Larangan ini dimaksudkan agar tidak menyesatkan masyarakat atau pihak lain yang berkepentingan atau yang berhubungan dengan yayasan. Selama
ini sering kali dijumpai persamaan nama beberapa yayasan walaupun kegiatan atau tujuannya berbeda.
Dalam hal ini YPMDU tidak ada yang sama penamaannya dengan yayasan-yayasan yang lain.
7. Nama yayasan harus didahului dengan kata yayasan.
Persyaratan ini dimaksudkan untuk lebih memberikan penegasan identitas bagi yayasan. Dalam hal ini dapat kita lihat dari segi penamaanya
bahwa YPMDU adalah sebuah yayasan yang bergerak dibidang pendidikan dengan nama “Yayasan Pesantren Modern Daar Al-Uluum
Asahan Kisaran”.
Universitas Sumatera Utara
B. Status Badan Hukum Yayasan Pesantren Modern Daar Al-Uluum Ditinjau dari UU No. 28 Tahun 2004 tentang Yayasan
Dalam UUY, telah menyebutkan dengan jelas, bahwa yayasan adalah badan hukum yang tidak mempunyai anggota. Yang didirikan dengan pemisahan
kekayaan pendirinya, dan tidak diarahkan kepada pencapaian keuntungan, melainkan untuk tujuan tertentu dibidang sosial, keagamaan, dan kemanusiaan
62
. Dengan demikian, baik sebelum maupun setelah berlakunya UUY, telah
diakui bahwa yayasan adalah badan hukum. Perbedaannya adalah sebelum berlakunya UUY, masih terdapat keragaman tentang saat yayasan menjadi badan
hukum. Setelah berlakunya UUY, telah diatur bahwa yayasan memperoleh status sebagai badan hukum pada saat mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum
dan Hak Asasi Manusia
63
. Pengesahan dari Pemerintah cq. Menteri Hukum dan HAM merupakan syarat mutlak untuk diakui sebagai badan hukum bagi
himpunan atau perkumpulanbadan usaha seperti Perseroan Terbatas,
64
Koperasi,
65
dan yang terakhir adalah yayasan
66
. Fungsi pengesahan antara lain adalah untuk keabsahan keberadaan badan
hukum sehingga badan hukum itu mempunyai kelayakan. Pengujian tentang kelayakan bahkan harus dilakukan secara luas, meliputi seberapa jauh tidak
bertentangan dengan ketentuan perundang-undangan yang ada. Bahkan lebih luas lagi daripada itu adalah dilakukannya pengujian secara materil tentang kebenaran
62
Pasal 1 angka 1 UUY
63
Pasal 11 UUY
64
Pasal 7 ayat 6 UU No. 1 Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas UUPT
65
Pasal 9 UU No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian.
66
Pasal 11 UUY
Universitas Sumatera Utara
yang tercantum dalam Akta Pendirian termasuk permodalan yang dicantumkan. Malah jika perlu jangan hanya terbatas pada akta pendirian yang dimohonkan
pengesahan melainkan meliputi pula hal-hal yang diluar akta. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari penipuan. Fungsi lainya adalah sebagai alat
pengamanan untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan
67
. Dalam pasal 71 Ayat 1, 2, 3 dan 4 ketentuan peralihan UUY bahwa
yayasan yang telah ada tetap diakui sebagai badan hukum, asal saja memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan dalam UUY. Persyaratan yang dimaksud adalah
yayasan yang telah didaftarkan di Pengadilan Negeri dan diumumkan dalam Tambahan Berita Negara Republik Indonesia, atau didaftarkan di Pengadilan
Negeri dan mempunyai izin operasi dari instansi terkait, dinyatakan sebagai badan hukum. Dalam waktu paling lambat 5 lima tahun sejak mulai berlakunya
undang-undang ini, yayasan tersebut wajib menyesuaikan anggaran dasarnya dengan UUY. Setelah diadakan penyesuaian, maka paling lambat 1 satu tahun
harus sudah disampaikan keadaan tersebut kepada Menteri. Yayasan yang tidak menyesuaikan anggaran dasarnya dapat dibubarkan oleh Pengadilan atau atas
permohonan Kejaksaan atau atas permohonan pihak ketiga yang berkepentingan. Dengan demikian, UUY masih mengakui dan menerima yayasan yang sudah ada
sebelum diundangkanya UUY sebagai badan hukum asal memenuhi persyaratan sebagaimana yang ditetapkan oleh Pasal 71 ayat 1.
67
H. F. A. Vollmar. Et. Al., Vennootschappen, vereniging, en Stichtingen, Band A, Kluwer Deventer, sebagaimana dikutip Rudhi Prasetya, 1995, Kedudukan Mandiri Perseroan Terbatas.
Penerbit. Citra Aditya Bhakti, Bandung., hlm.153.
Universitas Sumatera Utara
Merujuk kepada bunyi Pasal 71 Ayat 1, 2, 3 dan 4 aturan peralihan UUY ini, bahwa YPMDU sampai saat ini belum dapat dikatakan sebagai badan hukum.
Walaupun pasal tersebut menerangkan bahwa semua yayasan tetap diakui sebagai badan hukum walaupun yayasan tersebut didirikan sebelum berlakunya UUY ini.
Namun tetap ada persyaratan terhadap yayasan tersebut untuk menjadi badan hukum, yaitu bahwa yayasan telah didaftarkan di Pengadilan Negeri dan
diumumkan dalam Tambahan Berita Negara Republik Indonesia atau didaftarkan di Pengadilan Negeri dan mempunyai izin operasi dari instansi terkait dan
dinyatakan sebagai badan hukum. Dalam waktu paling lambat 5 lima tahun sejak mulai berlakunya undang-undang ini, yayasan tersebut wajib menyesuaikan
anggaran dasarnya dengan UUY. Setelah diadakan penyesuaian, maka paling lambat 1 satu tahun harus sudah disampaikan keadaan tersebut kepada Menteri.
Dan mengenai persyaratan ini YPMDU sama sekali belum ada memenuhinya sehingga yayasan tersebut belum dapat dikatakan sebagai badan hukum.
Ketentuan ini belum menuntaskan permasalahan, sebab yayasan yang ada selama ini sebagian besar tidak terdaftar di Pengadilan Negeri. Para pengurus
menganggap sudah cukup dengan akta notaris saja. Selain itu, untuk diakui sebagai badan hukum, yayasan tidak diwajibkan untuk mendaftarkan dan
mengumumkan dalam Berita Negara. Begitu juga halnya dengan pendirian YPMDU para pengurus YPMDU telah merasa cukup dengan hanya mendirikan
dengan akta notaris saja. Jika hanya dilihat dari bunyi ketentuan UUY, maka dapat disimpulkan
bahwa yayasan yang tidak terdaftar di Pengadilan Negeri tidak tercakup dalam
Universitas Sumatera Utara
ketentuan tersebut. Dengan kata lain, dari sisi kepastian hukum, melainkan juga sisi keadilan dan kemanfaatan. Untuk menjawab persoalan ini, perlu ditinjau
kembali cara perolehan status badan hukum yayasan, dikaitkan dengan system yang digunakan oleh suatu Negara.
Melihat sistem yang dianut oleh Indonesia dalam menentukan status badan hukum yang bersifat mutlak dan menghubungkan dengan pendapat dari Paul
Scholten, serta memperhatikan sisi tujuan hukum yaitu keadilan dan kemanfaatannya, maka ketentuan peralihan akan banyak menimbulkan masalah.
Apalagi jika ketentuan tersebut diartikan sesuai dengan yang tertulis. Masalah yang mungkin timbul adalah berkaitan dengan status yayasan, harta kekayaan
yayasan, serta tanggung jawab yayasan. Sebenarnya ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menyelesaikan
persoalan ini, antara lain dengan mengambil perbandingan dengan Negara lain seperti halnya di Belanda yang tetap mengakui yayasan-yayasan yang telah ada
sebelum mulai berlakunya undang-undang yang baru dengan persyaratan harus mengadakan penyesuaian dengan ketentuan-ketentuan dalam undang-undang
tersebut, antara lain untuk menyusun kembali anggaran dasarnya dalam suatu akta autentik akta notaris, dengan tetap mempertahankan sebagai badan hukum
68
. Tindakan ini sangat tepat, sebab jika tidak demikian, maka akan timbul
kekacauan dan ketidakpastian hukum mengenai kedudukan dari yayasan-yayasan yang telah ada sebelum terbentunya undang-undang tersebut dan akibat hukum
dari perbuatan-perbuatan yang telah dilakukan oleh yayasan-yayasan tersebut.
68
Ali Ridho., Op.cit., hlm. 113.
Universitas Sumatera Utara
C. Perubahan-perubahan dalam Pengelolaan Yayasan Pesantren Modern Daar Al Uluum Setelah Belakunya UU No. 28 Tahun 2004 tentang
Yayasan
Dari sejak awal berdirinya YPMDU ini hingga berlakunya UUY UU No. 28 Tahun 2004 secara prinsipil tidak ada perubahan-perubahan dalam sistem
pengelolaanya. Hal ini sesuai dengan wawancara terhadap salah satu pimpinan PMDU.
Di dalam UUY, telah dicantumkan dengan jelas persyaratan yang harus dipenuhi dalam mendirikan sebuah yayasan, yaitu:
1. Didirikan oleh 1 satu orang atau lebih.
Syarat yang pertama memperlihatkan, bahwa setiap orang dapat mendirikan yayasan, baik secara sendiri atau bersama. Orang yang dimaksud
dalam ketentuan ini adalah baik perorangan maupun badan hukum. Pendirian yayasan juga tidak memandang kewarganegaraan seseorang. Sehingga baik warga
Negara Indonesia maupun warga Negara asing dapat mendirikan yayasan. Namun ada perbedaan persyaratan jika yayasan didirikan oleh pihak asing. Dalam hal
yayasan didirikan oleh pihak asing atau bersama-sama orang asing, maka syarat dan tata cara pendirian yayasan tersebut diatur dengan peraturan pemerintah.
Dalam Peraturan Pemerintah PP No 63 Tahun 2008 tentang yayasan dibedakan antara yayasan yang didirikan oleh orang perseorangan asing dan badan hukum
asing. Bagi yayasan yang didirikan oleh orang perseorangan asing dan badan hukum asing. Bagi yayasan yang didirikan oleh orang perseorangan asing
Universitas Sumatera Utara
dipersyaratkan harus memenuhi ketentuan yang terdapat dalam PP No 63 Tahun 2008 sebagai berikut:
a. Identitas pendiri yang dibuktikan dengan paspor yang sah. b. Yayasan yang didirikan oleh orang asing atau orang asing bersama orang
Indonesia, salah satu anggota pengurus yang menjabat sebagai ketua, sekretaris, atau bendahara wajib dijabat oleh warga Negara Indonesia.
c. Anggota pengurus yayasan yang didirikan oleh orang Indonesia wajib bertempat tinggal di Indonesia.
d. Anggota pengurus yayasan yang berkewarganegaraan asing harus pemegang izin melakukan kegiatan atau usaha diwilayah Negara Republik Indonesia dan
Pemegang Kartu Izin Tinggal Sementara. Ketentuan ini tidak berlaku bagi pejabat korps deplomatik beserta keluarganya yang ditempatkan di Indonesia.
YPMDU didirikan oleh beberapa orang yakni Bapak Alm. H. Abdul Manan Simatupang sebagai pelopornya beserta para Ulama terkemuka di Asahan
sehingga berdirilah YPMDU tersebut yang mengelola bidang pendidikan. 2.
Ada kekayaan yang dipisahkan dari kekayaan pendirinya. Syarat yang kedua mengharuskan adanya kekayaan yang dipisahkan dari
kekayaan pendiri. Perbuatan hukum orang atau badan hukum sebagai pendiri suatu yayasan untuk memisahkan kekayaan yang kemudian dijadikan sebagai
kekayaan awal yayasan merupakan elemen penting dalam pendirian yayasan. Dengan pemisahan kekayaan, maka hubunngan antara pendiri dengan
Universitas Sumatera Utara
kekayaannya terputus. Oleh karena itu, pendiri yayasan bukanlah pemilik yayasan yang didirikan, sehingga di dalam UUY tidak dikenal istilah pemilik.
Berdasarkan PP No 63 Tahun 2008 ditetapkan besarnya kekayaan awal yayasan yang dipisahkan dari kekayaan pendiri jika pendirinya adalah orang
perorangan atau badan hukum Indonesia adalah Rp 10.000.000,00 sepuluh juta rupiah, sedangkan jika yayasan didirikan oleh orang asing atau badan hukum
asing besarnya kekayaan awal yang dipisahkan adalah Rp 100.000.000,00 seratus juta rupiah.
YPMDU pada saat pendiriannya tidak ada memisahkan harta kekayaanya yakni antara pendiri yayasan Alm. Abdul Manan Simatupang dengan kekayaan
awal yayasan. Padahal dengan pemisahan kekayaan, maka hubungan antara pendiri dan kekayaannya terputus. Oleh karena itu pendiri yayasan bukanlah
pemilik yayasan yang didirikan, sehingga di dalam UUY tidak dikenal istilah pemilik. Namun ketika rapat dengar pendapat antara jajaran Komisi A dan B
DPRD Asahan dengan Pimpinan Pondok Pesantren Modern Daar Al Uluum PMDU pada hari kamis tanggal 4 Februari 2009 ahli waris pendiri PMDU Alm
Abdul Manan Simatupang, Drs H Taufan Gama Simatupang, MA.P mengakui bahwa YPMDU adalah yayasan milik ummat bukan milik keluarga besar Alm.
Abdul Manan Simatupang. Hal ini terjadi karena pada awal berdirinya YPMDU tersebut belum ada
aturan hukum mengenai yayasan yang mensyaratkan supaya adanya kekayaan
Universitas Sumatera Utara
yang dipisahkan. YPMDU sendiri berdiri pada tahun 1977 sedangkan UUY baru berlaku pada tahun 2001.
3. Harus dilakukan dengan akta notaris dan dibuat dalam bahasa Indonesia.
Syarat yang ketiga mengenai keharusan membuat akta untuk mendirikan yayasan telah lama dilakukan jauh sebelum UUY diundangkan. Pembuatan akta
pendirian yayasan dilakukan oleh pendiri atau orang lain yang mendapatkan kuasa dari pendiri. Akta pendirian yayasan memuat anggaran dasar dan keterangan lain
yang dianggap perlu seperti nama, alamat, pekerjaan, tempat dan tanggal lahir, serta kewarganegaraan pendiri, pembina, pengurus dan pengawas. Akta pendirian
memuat anggaran dasar dan keterangan lain yang dianggap perlu yang sekurang- kurangnya memuat:
a. Nama dan tempat kedudukan; b. Maksud dan tujuan serta kegiatan untuk mencapai tujuan tersebut;
c. Jangka waktu pendirian; d. Jumlah kekayaan awal yang dipisahkan dari kekayaan pribadi, pendiri dalam
bentuk uang atau benda; e. Cara memperoleh dan penggunaan kekayaan;
f. Tata cara pengangkatan, pemberhentian, dan penggantian anggota pembina, pengurus, dan pengawas;
g. Hak dan kewajiban anggota Pembina, pengurus, dan pengawas;
Universitas Sumatera Utara
h. Tata cara penyelenggaraan rapat organ yayasan; i. Ketentuan mengenai pengubahan anggaran dasar;
j. Penggabunngan dan pembubaran yayasan; dan k.Penggunaan kekayaan sisa likuidasi, atau penyaluran kekayaan yayasan setelah
pembubaran. YPMDU pada waktu awal pendiriannya telah dibuat akta pendiriannya
berdasarkan akta notaris Johan Palti Situmeang Sarjana Hukum di Medan tanggal 10 Maret 1977 No 10 dengan berbahasa Indonesia dan dilakukan perubahan
anggaran dasar pada tahun 1995 yaitu tepatnya pada hari jum’at tanggal 21 Juli 1995 dihadapan Isly Burhanuddin Siregar, SH Notaris di Kisaran. Namun yang
menjadi masalah adalah karena sudah lamanya akta notaris tersebut sehingga tidak dapat ditemukan lagi dimana keberadaannya dan tidak dilakukan
pembaharuan. Padahal dalam UUY disebutkan dengan jelas dalam peraturan peralihannya bahwa sejak berlakunya UUY tersebut yayasan yang sudah ada
sebelum berlakunya UUY tersebut diberi waktu untuk menyesuaikan sistem pengelolaannya berdasarkan UUY tersebut.
Hal ini terjadi karena kurangnya pengetahuan para organ YPMDU tentang pengaturan mengenai yayasan yang senantiasa berubah sehingga sistem
pengelolaannya tidak sesuai dengan UUY. Kemudian kurangnya sosialisasi UUY tersebut mengakibatkan ketidaktahuan mereka mengenai pengaturan yayasan.
Universitas Sumatera Utara
4. Harus memperoleh pengesahan menteri.
Pengesahan menteri yang dimaksudkan oleh syarat yang keempat ini adalah Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia. Segala perbuatan hukum yang
dilakukan oleh pengurus atas nama yayasan sebelum yayasan memperoleh status badan hukum menjadi tanggung jawab pengurus secara tanggung renteng. Untuk
memperoleh pengesahan, pendiri atau kuasanya mengajukan permohonan kepada menteri melalui notaris yang membuat akta pendirian yayasan tersebut . Notaris
tersebut wajib menyampaikan permohonan pengesahan kepada menteri dalam jangka waktu paling lambat 10 sepuluh hari terhitung sejak tanggal akta
pendirian yayasan ditandatangani . Dalam memberikan pengesahan akta pendirian yayasan, menteri dapat meminta pertimbangan dari instansi yang terkait dalam
jangka waktu paling lambat 7 tujuh hari terhitung sejak tanggal permohonan diterima secara lengkap . Instansi terkait yang dimintai pertimbangan wajib
menyampaikan jawaban dalam jangka waktu paling lambat 14 empat belas hari terhitung sejak tanggal permintaan pertimbangan diterima .
YPMDU hingga saat ini belum mendapatkan pengesahan dari menteri sehingga YPMDU belum bisa dikatakan sebagai badan hukum dan segala
tindakan yang dilakukan pengurus menjadi tanggung jawabnya secara tanggung renteng. Hal ini dikarenakan masih kurangnya kesadaran para organ YPMDU
untuk memenuhi persyaratan sebuah yayasan yang sesuai dengan UUY, mereka memenuhinya apabila sudah terjadi masalah atau konflik dalam yayasan tersebut.
Universitas Sumatera Utara
5. Diumumkan dalam Tambahan Berita Negara Republik Indonesia.
Permohonan untuk pengumuman ini diajukan oleh pengurus yayasan atau kuasanya . Selama pengumuman belum dilakukan, pengurus yayasan bertanggung
jawab secara tanggung renteng atas seluruh kerugian yayasan . Jika membaca ketentuan dalam Pasal 25 UUY, maka akan menimbulkan
keragu-raguan karena disitu dicantumkan bahwa, selama pengumuman belum dilakukan, maka pengurus yayasan secara tanggung renteng bertanggung jawab
atas segala kerugian yayasan. Pengumuman dalam Tambahan Negara adalah suatu syarat yang lazim
diminnta agar dapat berlaku terhadap umum. Ketentuan Pasal 25 UUY mengandung makna jika ada salah seorang yang memenuhi tanggung jawabnya,
maka yang lain sudah terbebas, membuat ketentuan pasal 11 ayat 1 menjadi kabur. Bahkan dapat dikatakan bahwa status badan hukum yang diperoleh dengan
pengesahan Menteri Kehakiman menjadi tidak ada artinya sama sekali, tanpa pengumuman.
Di dalam penjelasan Pasal 25 undang-undang ini tidak ditegaskan tentang penyelesaiannya jika terjadi hal demikian. Tetapi hanya menyebutkan bahwa,
pasal ini mengatur sanksi perdata kepada pengurus apabila tidak memenuhi kewajiban yang ditentukan dalam pasal 24 UUY, maka pengurus secara tanggung
renteng atas segala tindakan hukum yang mengikat yayasan.
Universitas Sumatera Utara
Mengenai pendirian YPMDU terhadap syarat yang kelima ini juga belum terpenuhi, pengesahan dari menteri terkait tidak pernah ada apalagi pengumuman
dalam Tambahan Berita Negara. 6.
Tidak boleh memakai nama yang telah dipakai secara sah oleh yayasan lain, atau bertentangan dengan ketertiban umum danatau kesusilaan.
Ketentuan ini dimaksudkan agar tidak terjadi kesamaan nama dengan yayasan lain. Hal ini berkaitan pula dengan perlindungan merek. Larangan ini
dimaksudkan agar tidak menyesatkan masyarakat atau pihak lain yang berkepentingan atau yang berhubungan dengan yayasan. Selama ini sering kali
dijumpai persamaan nama beberapa yayasan walaupun kegiatan atau tujuannya berbeda.
Dalam hal ini YPMDU tidak ada yang sama penamaannya dengan yayasan-yayasan yang lain.
7. Nama yayasan harus didahului dengan kata yayasan.
Persyaratan ini dimaksudkan untuk lebih memberikan penegasan identitas bagi yayasan. Dalam hal ini dapat kita lihat dari segi penamaanya bahwa YPMDU
adalah sebuah yayasan yang bergerak dibidang pendidikan dengan nama “Yayasan Pesantren Modern Daar Al-Uluum Asahan Kisaran”.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN