16
BAB II URAIAN TEORISTIS TENTANG KEPARIWISATAAN
2.1 Pengertian Pariwisata dan Wisatawan
2.1.1 Pengertian Pariwisata
Istilah pariwisata secara etimologi berasal dari bahasa Sanskerta yang terdiri dari dua suku kata yaitu “pari” dan “wisata”. Pari berarti banyak, berkali-kali, berputar–putar
atau berkeliling. Sedangkan wisata berarti bepergian. Secara garis besar, maka kita dapat menagartikan sebagai suatu perjalanan yang dilakukan dari suatu tempat ketempat yang
lain. Tur Sedangkan dalam bahasa Ibrani tur berarti belajar, dalam bahasa Latin berarti alat untuk membuat lingkaran, dan dalam bahasa Perancis kuno disebut perjalanan mengelilingi
sirkuit. Bila ditinjau dari sudut perusahaan perjalanan wisata diartikan sebagai bentuk sebuah perjalanan yang direncanakan dan disusun oleh perusahaan perjalanan dengan
waktu seefektif mungkin dengan menggunakan fasilitas-fasilitas pendukung wisata lain, guna membuat peserta tur merasa senang dan puas Kesrul, 2003:3.
Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas penulis akan menjabarkan kata–kata yang berhubungan dengan kepariwisataan sebagai berikut:
o Kepariwisatan : Hal–hal yang berhubungan dengan pariwisata dan dalam bahasa
Inggris disebut dengan “Tourism”. o
Wisata : Perjalanan, dalam bahasa Inggris dapat disamakan dengan perkataan “Travel”.
Universitas Sumatera Utara
17
o Pariwisata : Perjalanan yang dilakukan dari satu tempat ke tempat lain, dalam
bahasa Inggris disebut dengan “Tour” Yoeti, 1983:104. o
Wisatawan : Seseorang atau kelompok orang yang melakukan suatu perjalanan wisata, dalam bahasa Inggris disebut dengan “Tourist” Suwantoro, 2004:4.
Beberapa ahli mengemukakan pengertian pariwisata, antara lain: 1.
Hornby dalam Kesrul, 2003:3, mengartikan wisata sebagai berikut : “Tour is a journey in which short stays are made at a number of places, and the traveller
finally returns to his or her own place.” Wisata adalah sebuah perjalanan di mana perjalanannya singgah sementara di beberapa tempat dan akhirnya
kembali lagi ke tempat asal, yang merupakan tempat ia memulai pekerjaan. 2.
Norval dalam Kesrul, 2003:3 menjelaskan arti wisata, yaitu “...kegiatan yang berhubungan dengan masuk, tinggal, dan bergeraknya penduduk asing di
dalamluar suatu negarawilayah. 3.
Prof. Hunziger dan Kraf dari swiss dari tahun 1942 dalam Kesrul, 2003:3 memberikan batasan pariwisata yang bersifat teknis, yaitu “…kepariwisataan
adalah keseluruhan hubungan dengan gejala-gejala yang timbul dari perjalanantinggalnya orang asing, di mana perjalan tidak bersifat menetap atau
dimaksudkan untuk mencari nafkah. 4.
Menurut Undang-undang No. 9 tahun 1990 dalam Kesrul, 2003:3 tentang kepariwisataan, menjelaskan wisata adalah kegiatan perjalanan atau sebagian
dari suatu kegiatan tersebut yang dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati objek dan daya tarik wisata.
Universitas Sumatera Utara
18
2.1.2 Pengertian Wisatawan Jika ditinjau dari arti kata “wisatawan” yang berasal dari kata “wisata” maka
sebenarnya tidaklah tepat sebagai pengganti kata “tourist” dalam bahasa Inggris. Kata itu berasal dari bahasa Sansekerta “wisata” yang berarti “perjalanan” yang sama atau dapat
disamakan dengan kata “travel” dalam bahasa Inggris. Jadi orang melakukan perjalanan dalam pengertian ini, maka wisatawan sama artinya dengan kata “traveler” karena dalam
bahasa Indonesia sudah merupakan kelaziman memakai akhiran “wan” untuk menyatakan orang dengan profesinya, keahliannya, keadaannya jabatannya dan kedudukan seseorang.
Adapun pengertian wisatawan antara lain :
1. Menurut Komisi Liga Bangsa–bangsa 1937, “…wisatawan adalah orang yang
selama 24 jam atau lebih mengadakan perjalanan di negara yang bukan tempat kediamannya yang biasa”
Inan, http:inan56.wordpress.comcategorypengantar-pariwisata. 2.
U.N Confrence on Interest Travel and Tourism di Roma 1963 menggunakan istilah pengunjung visitor untuk setiap orang yang datang ke suatu negara yang
bukan tempat tinggalnya yang biasa untuk keperluan apa saja, selain melakukan perjalanan yang digaji. Pengunjung yang dimaksudkan meliputi 2 kategori :
a. Wisatawan yaitu : pengunjung yang datang ke suatu negara yang
dikunjunginya tinggal selama 24 jam dan dengan tujuan untuk bersenang– senang, berlibur, kesehatan, belajar, keperluan agama dan olahraga, bisnis,
keluarga, utusan dan pertemuan.
Universitas Sumatera Utara
19
b. Excurtionist, yaitu : pengunjung yang hanya tinggal sehari di negara yang
dikunjunginya tanpa bermalam. 3.
Defenisi UN. Convention Concerning Costums Fasilities for Touring “…setiap orang yang datang ke suatu negara karena alasan yang sah, selain untuk
berimigrasi dan yang tinggal setidaknya selama 24 jam dan selama– lamanya 6 bulan dalam tahun yang sama”
Mangkutak, http:mangkutak.wordpress.com20090105dasar-dasar- pariwisata.
2.2 Pengertian Industri Pariwisata