4 Prinsip Koperasi Indonesia Menurut Subandi, 2013:23 sebagaimana dinyatakan
dalam pasal 15 ayat 1 UU No.25 Tahun 1992, Koperasi Indonesia melaksanakan prinsip-prinsip koperasi sebagai berikut:
a Keanggotaan bersifat sukarela. b Pengelolaan dilakukan secara demokratis.
c Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya usaha masing-masing anggota.
d Pembagian balas jasa yang terbatas pada modal, e Kemandirian.
f. Fungsi Koperasi dan Peran Koperasi
Koperasi mempunyai tujuan mensejahterakan anggotanya pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun
tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur maka UU No. 251992 kemudian
menggariskan fungsi dan peran yang harus di emban koperasi dalam membangun perekonomian Indonesia. Tujuannya adalah supaya
pengembangan koperasi di Indonesia mempunyai arah yang jelas. Melalui cara itu, diharapkan agar koperasi dapat benar-benar
mengemban misinya sebagai sokoguru perekonomian Indonesia. Fungsi dan peran koperasi di Indonesia disebutkan dalam UU Nomor
25 Tahun 1992 pasal 4. Menurut Revrisond Baswir 2010: 71-73
fungsi dan peran koperasi terdiri dari:
1 Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan pada masyarakat pada
umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya.
2 Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat.
3 Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perkonomian nasional dengan koperasi sebagai
sokogurunya. 4 Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perkonomian
nasional yang merupakan usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.
g. Perangkat Organisasi Koperasi
Koperasi dapat menjalankan kegiatannya dengan baik jika ada perangkat koperasi yang bisa digunakan untuk mengorganisirnya.
Alat-alat perlengkapan organisasi koperasi sebagaimana pada bentuk- bentuk perusahaan lainnya, adalah pilar-pilar yang akan menentukan
tumbuh atau runtuhnya koperasi Revrisond Baswir, 2010: 129. Menurut UU Nomor 25 Tahun 1992 pasal 21, Perangkat organisasi
koperasi terdiri dari: 1 Rapat Aggota
Rapat Anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam perangkat organisasi koperasi. Menurut Revrisond Baswir,
2010: 130-138 kekuasaan Rapat Anggota ditegaskan dalam pasal 23 UU Nomor 25 Tahun 1992 adalah sebagai berikut:
a Menetapkan anggaran dasar koperasi. b Menetapkan kebijakan umum di bidang organisasi, manajemen
dan usaha koperasi. c Menetapkan pemilihan, pengangkatan, dan pemberhentian
pengurus dan pengawas. d Menetapkan rencana kerja dan rencana anggaran pendapatan
dan belanja koperasi. e Menetapkan pengesahan pertanggungjawaban pengurus dalam
pelaksanaan tugasnya. f Menetapkan pembagian sisa hasil usaha.
g Menetapkan penggabungan, peleburan, pembagian dan pembubaran koperasi.
2 Pengurus Pengurus adalah anggota koperasi yang mendapat
kepercayaan dari rapat anggota untuk memimpin organisasi dan usaha koperasi untuk suatu periode tertentu. Anggota yang bisa
menjadi pengurus hanya anggota dengan kriteria tertentu yang memenuhi persyaratan tertentu yang bisa bertanggungjawab
sebagai pengurus untuk itu perlu diketahui bahwa pengurus memiliki tugas-tugas sebagai berikut Revrisond Baswir, 2010:
139-140
a Mengelola organisasi dan usaha koperasi. b Memelihara buku daftar anggota, pengurus dan pengawas.
c Menyelenggarakan rapat anggota. d Mengajukan laporan pelaksanaan tugas dan laporan keuangan
koperasi. e Mengajukan rencana kerja dan rancangan anggaran pendapatan
dan belanja koperasi. 3 Pengawas
Menurut Revrisond Baswir2010: 148 adanya pengawas dalam perangkat organisasi koperasi memiliki fungsi sebagai
berikut. a Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan
koperasi oleh pengurus. b Membuat laporan tertulis mengenai hasil pengawasan yang telah
dilakukan dan menyampaikannya kepada Rapat Anggota.
h. Penggolongan Koperasi