32 d. Permasalahan sebagai fasilitas proses belajar
Masalah dijadikan alat untuk melatih pemelajar bernalar dan berpikir kritis.
e. Permasalahan sebagai stimulus belajar Masalah
merangsang pemelajar
untuk mengembangkan
ketrampilan mengumpulkan dan menganalisis data yang berkaitan dengan masalah dan ketrampilan metakognitif.
4. Siswa SMK
Menurut Nazarudin 2007:54 Ada perubahan –perubahan yang
bersifat universal pada masa remaja siswa SMK, yaitu: a. Meningginya emosi yang intensiitasnya bergantung pada tingkat
perubahan fisik dan psikologis. b. Perubahan tubuh, minat dan peran yang diharapkan oleh kelompok
sosial untuk dimainkan, menimbulkan masalah baru. c. Dengan berubahnya minat dan pola perilaku, nilai-nilai juga
berubah. d. Sebagian besar remaja bersikap mendua ambivalen terhadap
setiap perubahan. Semua perubahan di atas memiliki dampak pada perkembangan
aspek afektif, kognitif, dan psikomotor siswa. Perkembangan aspek afektif perasaan, siswa SMK mengalami emosi yang meledak-ledak. Akan tetapi
dalam menyikapinya mereka sudah berbeda dengan siswa SD maupun SMP. Mereka cenderung diam, menggerutu, atau membentak orang lain
yang membuat marah. Lama kelamaan mereka memperbaiki dan mencoba mengendalikan
emosionalnya. Perkembangan
aspek kognitif
kecerdasan, remaja memiliki intelektual yang tinggi. Namun pada umumnya belum bisa untuk memanfaatkannya. Kadangkala mereka masih
kesulitan dalam mempelajari pengalaman dan cenderung melamun. Perkembangan aspek psikomotor gerak, siswa SMK sudah mengalami
perubahan fisik baik dari ukuran tubuh, ciri kelamin primer, maupun sekunder. Hal ini akan memberi pengaruh pada perkembangan tingkah
lakunya baik proses penyesuainan diri, pergaulan, perilaku emosional, dll.
33 Sekolah merupakan lingkungan kedua yang dapat mempengaruhi
kepribadian seorang siswa. Di Indonesia sendiri siswa berada di sekolah minimal 6 jam. Dari jam 7 pagi sampai jam 1 siang mereka berada di
lingkungan sekolah. Belum lagi bagi mereka yang mengikuti ekstrakurikuler di sore hari. Diharapkan pengaruh positif yang didapatkan siswa ketika di
sekolah. Hal ini dikarenakan sekolah memang sebuah lembaga pendidikan. Sekolah harus mengajarkan norma dan nilai yang berlaku di
masyarakat disamping juga mengajarkan ilmu pengetahuan. Tetapi hal ini tidak mudah, banyak juga tantangan yang dapat menghambat dalam
membentuk karakter
siswa di
sekolah. Sarwono
2006:125 mengemukakan bahwa salah satu faktor yang sering dianggap
menurunkan motivasi siswa remaja untuk belajar adalah materi pelajaran itu sendiri atau guru yang menyampaikan materi pelajaran itu. Siswa sering
mengeluhkan kalau materi yang dipelajari membosankan, sulit, tidak bermanfaat dalam kehidupan harian, terlalu banyak materi, dll. Oleh sebab
itu tidak mengherankan jika ada siswa yang memilih untuk pergi ke lingkungan lain selain sekolah. Lingkungan lain ini adalah pasar
perbelanjaan, mall, tempat hiburan, kos temen, atau bahkan sebuah warung soto yang berada di tengah kampung dimana tidak ada orang yang
peduli mereka masih harus belajar di sekolah. Siswa yang duduk di bangku SMK umumnya masuk dalam kategori
remaja akhir. Remaja akhir yaitu remaja yang umurnya antara 17 tahun sampai 21 tahun. Yusuf 2007:203 mengemukakan bahwa dalam proses
perkembangan independensi sebagai antisipasi mendekati masa dewasa yang matang, remaja 1 berusaha untuk bersikap hati-hati dalam
34 berperilaku, memehami kemampuan dan kelemahan dirinya; 2 meneliti
dan mengkaji makna, tujuan, dan keputusan tentang jenis mausia seperti apa yang dia inginkan; 3 memperhatikan etika masyarakat, keinginan
orang tua, dan sikap temannya; 4 mengembangkan sifat-sifat pribadi yang diinginkannya. Seorang remaja ini biasanya sudah mampu untuk
memahami dan mengarakan dirinya untuk mengembangkan dan memelihara identitasnya.
Rifai 1987:104 menggambarkan beberapa keadaan yang diharapkan oleh remaja disekolah:
a. Guru yang telah dewasa secara emosional dan sosial. b. Sekolah sebagai kelompok yang membetahkan siswa, dimana
remaja tersebut merasa dihargai dan diterima. c. Sekolah merupakan tempat yang memberikan kesempatan kepada
remaja untuk belajar dan membantu mereka sanggup berpartisipasi dalam kehidupan.
5. Pengolahan Citra Digital