44
6. Kepercayaan Diri Pada Remaja
Masa remaja awal adalah masa yang penuh gejolak karena remaja awal mulai meninggalkan masa kanak-kanaknya dan memasuki dunia
yang baru, seiring dengan perubahan-perubahan yang terjadi, seperti perubahan fisik, psikis, maupun social. Simmons Blyth Durkin,
1995:55, mengemukakan bahwa harga diri remaja awal menurun karena adanya perubahan-perubahan dalam diri remaja yang tidak sesuai dengan
harapan misalnya perubahan fisik yang berbeda dengan teman-teman sebayanya. Menurunnya harga diri remaja tertentu berpengaruh juga
terhadap kepercayaan diri karena seberapa besar individu memberikan penghargaan dirinya sendiri Bimo, 1993.
Santrock 2003 mengungkapkan bahwa remaja lebih sadar tentang dirinya daripada anak-anak dan tertarik dengan pemahaman diri
mereka.Remaja menjadi instrospeksi dengan dirinya. Ketika mengevaluasi dirinya remaja cenderung lebih banyak menggunakan perbandingan sosial
yang didapat dari lingkungan. Dalam perkembangannya, remaja lebih banyak menghabiskan
waktu dengan teman sebaya, sehingga dalam melakukan evaluasi diri, remaja akan lebih banyak meminta pendapat dari teman dan menjadikan
teman sebagai cermin dan pembanding dalam pemahaman diri remaja. Harrocks Benimoff Hurlock, 1995, menjelaskan bahwa didalam
Click to buy NOW P
w w
w .docu-track.
co m
Click to buy NOW P
w w
w .docu-track.
co m
Click to buy NOW P
w w
w .docu-track.
co m
Click to buy NOW P
w w
w .docu-track.
co m
Click to buy NOW P
w w
w .docu-track.
co m
Click to buy NOW P
w w
w .docu-track.
co m
45 kelompok sebaya remaja belajar untuk merumuskan dan memperbaiki
konsep dirinya. Gauz Fuligni, 2001, juga menemukan bahwa ternyata remaja awal yang berasal kurang dari keluarga kurang harmonis tetapi
memiliki teman-teman dekat yang mampu member dukungan ternyata memiliki harga diri dan kompetensi sosial yang sama dengan remaja yang
berasal dari keluarga harmonis. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa lingkungan sosial
memiliki pengaruh besar terhadap perkembangan kepercayaan diri individu.Lingkungan sosial adalah orang-orang yang berbeda disekitar
kehidupan individu, misalnya teman sebaya. Penerimaan dari lingkungan sosial tertentu saja akan membangkitkan suatu konsep diri yang positif
dalam diri individu sehingga membentuk rasa percaya diri yang kuat untuk menghadapi lingkungan sosialnya. Di sisi lain, penolakan dari lingkungan
sosial akan memberikan suatu konsep diri yang negative dalam diri individu sehingga muncul perasaan cemas dan tidak percaya diri untuk
melangkah.
7. Menumbuhkan Kepercayaan Diri melalui Pendidikan di Sekolah