Penganggaran Otoritatif Atau Partisipatif

38 – Menjaga kepercayaan diri manajer akan anggaran – Menurunkan biaya control – Mengurangi risiko manajer akan melakukan manajemen laba yang berbahaya atau melanggar standar etika perusahaan – Mewujudkan efisiensi dan efektivitas manajer yang lebih baik dari fleksibilitas operasi – Meningkatkan prediksi laba atau hasil operai – Meningkatkan kegunaan anggaran sebagai alat perencanaan dan koordinasi. Namun, satu risiko dari penggunaan highly achievable budgets adalah bahwa beberapa manajer, khususnya yang tidak memiliki motivasi tinggi, mungkin tidak cukup tertantang untuk memberikan kinerja yang maksimal. Namun Merchant dan Manzoni menggaris bawahi bahwa masalah ini mungkin tidak akan signifikan karena kebanyakan manajer telah termotivasi dengan tinggi. Kebanyakan yang naik peringkatnya karena mereka berkinerja baik dan memiliki daya saing yang kuat dan dorongan memuaskan diri. Lebih mungkin daripada tidak, manajer akan melanjutkan kecepatan yang sama bahkan setelah mereka mencapai target anggaran. Untukmemastikan bahwa manajer tidak kendor setelah mencapai target anggaran, beberapa perusahaan menyediakan bonus untuk kinerja yang melebihi target anggaran.

2.12 Penganggaran Otoritatif Atau Partisipatif

39 Proses penganggaran dapat dilakukan dari atas kebawah maupun bawah ke atas. Pada proses penganggaran dari atas ke bawah manajemen mempersiapkan anggaran untuk keseluruhan organisasi, termasuk level operasi yang labih rendah. Proses ini sering ditujukan sebagi penganggaran otoritatif. Sedangkan proses penganggaran partisipatif merupakan pendekatan dari bawah yang melibatkan orang – orang yang dipengaruhi anggaran, termasuk level karyawan yang lebih rendah, dalam proses persiapan anggaran. Penganggaran otoritatif memberikan kontrol pengambilan keputusan yang lebih baik daripada penganggaran partisipatif. Manajemen puncak menentukan tujuan keseluruhan untuk periode anggaran dan mempersiapkan anggaran untuk mengoperasikan personel dalammencapai tujuan. Namun, anggaran otoritatif sering kekurangan komitmen dari manajer level bawah pekerja bertanggung jawab untuk mengimplementasikannya. Lebih jauh lagi, anggaran otoritatif tidak berkomunikasi, ini mengeluarkan atau menentukan pesanan. Orang – orang sepertinya membenci perintah dan lebih bersedia untuk mencurahkan usaha ekstra untuk mencapai tujuan yang mereka terima sebagai tujuannya. Anggaran partisipatif merupakan alat komunikasi yang baik. Proses dari persiapan anggaran sering memberikan manajemen puncak pemahaman yang lebih baik dari permasalahan yang dihadapi karyawan mereka dan memberikan pemahaman yang lebih baik tentang dilemma yang manajemen puncak hadapi. Anggaran partisipatif juga terlihat lebih mencapai komitmen karyawan untuk 40 memenuhi tujuan anggaran. Kecuali benar - benar dikontrol, namun anggaran partisipatif dapat membawa pada target anggaran yang mudah atau target yang tidak patuh pada strategi organisasi keseluruhan. Proses penganggaran yang efektif sering mengkombinasikan antara pendekatan penganggaran dari bawah ke atas dan dari atas ke bawah. Divisi mempersiapkan anggaran berdasar pedoman anggaran yang dikeluarkan komite anggaran perusahaan. Manajer senior mereview dan membuat masukan untuk anggaran yang diajukan sebelum dikirim kembali ke divisi – divisi untuk revisi. Anggaran akhir biasanya dicapai setelah beberapa putaran negosiasi. Untuk itu, akhirnya secara umum ini dikenal dengan proses penganggaran negosiasi negotiated budgeting process.

2.13 Peranan Departemen Anggaran Atau Pengawas