Panduan Penyusunan Anggaran Komponen Anggaran Induk

20 Terdapat peningkatan jumlah perusahaan yang menyiapkan continuous budget. Continuous budget adalah system anggaran yang memiliki anggaran untuk sejumlah tahun, kwartal, atau tahun untuk setiap periode. Maka, jika bulan atau kwartal berakhir, anggaran asli original akan diperbarui berdasarkan informasi baru yang tersedia, dan anggaran untuk bulan dan kwartal yang baru kembali disiapkan. Perkembangan teknologi informasi dan ketersediaan anggaran yang mudah digunakan dan perencanaan software memfasilitasi perbaharuan berkelanjutan terus menerus dari anggaran yang ada dan telah meningkatkan jumlah perusahaan yang menggunakan continuous budget.

2.8 Panduan Penyusunan Anggaran

Komite anggaran bertanggung jawab untuk menyediakan panduan anggaran awal. Komite akan menerbitkan panduan anggaran setelah membuat pertimbangan atas kondisi umum pasar dan perekonomian, tujuan strategis perusahaan, perencanaan jangka panjang, hasil operasi yang diharapkan pada periode yang bersangkutan, kebijakan dan keputusan perusahaan tertentu seperti perintah untuk downsizing, reengineering, pengendalian limbah dan promosi khusus serta tujuan jangka pendek. Semua pusat tanggung jawab atau unit-unit anggaran harus mengikuti budget guideline dalam menyiapkan anggaran mereka masing-masing.

2.8. 1 Proposal Anggaran Awal Initial Budget Proposal

21 Setiap pusat tanggung jawab menyiapkan proposal anggaran awal berdasarkan budget guideline. Sebagai tambahan, unit-unit penganggaran harus mempertimbangkan sejumlah factor-faktor internal dalam menyiapkan proposal anggaran mereka termasuk : – Perubahan ketersediaan peralatan dan fasilitas – Adopsi proses manufaktur yang baru – Perubahan desain produk atau mix produk – Pengenalan produk baru – Perubahan ekspektasi atau proses operasi dari unit penganggaran lain yang mana unit penganggaran terkait membutuhkan input dari unit penganggaran tersebut atau factor operasi lainnya. – Perubahan faktor operasi lainnya atau proses operasi pada unit penganggaran lain di mana unit penganggaran lain ini membutuhkan supply komponen dari unit penganggaran yang bersangkutan.

2.8.2 Negosiasi, Peninjauan Kembali Review Dan Persetujuan Approval

Unit-unit anggaran menguji proposal anggaran awal. Pengujian mencakup penentuan kepatuhan pada guideline panduan anggaran, verifikasi bahwa tujuan anggaran dapat dicapai dan sejajar in line dengan tujuan unit organisasi yang lebih tinggi serta memberi keyakinan assuring bahwa operasi atau aktivitas yang telah dianggarkan konsisten dengan unit-unit anggaran yang lain, termasuk unit-unit yang 22 dipengaruhi secara langsung maupun tidak langsung. Review ini mengidentifikasi perlu tidaknya perubahan dari anggaran awal original asli serta review ini dibuat berdasarkan negosiasi antara uni-unit anggaran dan superiornya. Setelah unit penganggaran menyelesaikan anggaran mereka masing-masing , anggaran akan diteruskan hingga level perusahaan sampai pada level final dan perpaduan unit-unit penganggaran akan menjadi anggaran perusahaan. Negosiasi akan muncul pada setiap level perusahaan dan selesai dibuat ketika anggaran telah disetujui oleh komite anggaran. Negosiasi adalah intik dari proses penganggaran dan cenderung menggunakan sebagian besar dari waktu penyiapan anggaran. Komite anggaran mereview anggaran atas konsistensinya terhadap panduan anggaran, pencapaian tujuan jangka pendek, dan pelaksanaan perencanaan strategis. Komite anggaran memberikan persetujuan final dan CEO kemudian memberikan persetujuan atas keseluruhan anggaran dan mengajukannya kepada dewan komisaris.

2.8.3 Revisi Anggaran

Tidak ada anggaran yang bebas dari kritikan atau sama sekali benar. Setelah operasi atau aktivitas perusahaan mulai dilakukan, pembelajaran faktor internal atau pengenalan situasi eksternal membutuhkan revisi bagi anggaran yang telah dibuat. Setelah anggaran di setujui, beberapa perusahaan memperbolehkan revisi hanya pada situasi tertentu, sedangkan perusahaan lainnya mengadopsi system penganggaran berlanjut continuous, sehingga revisi dapat dilakukan setiap kwartal atau setiap bulan. 23 Bagi perusahaan yang mengijinkan revisi anggaran hanya pada situasi dan kondisi tertentu, maka akan mengalami kesulitan memperoleh persetujuan dalam “memodifikasi” anggaran. Implementasi anggaran secara ketat walaupun even actual berbeda secara signifikan dengan yang diprediksikan bukanlah perilaku yang diharapkan. Dalam beberapa kasus, manager tidak boleh menjadikan anggaran sebagai panduan yang absolute dalam kinerja.

2.9. Komponen Anggaran Induk

Anggaran induk adalah anggaran komprehensif menyeluruh pada periode tertentu. Anggaran induk terdiri dari sekumpulan anggaran keuangan dan anggaran kinerja. Beberapa perusahaan mengaitkan proses pembuatan penyiapan anggaran induk master budget dengan perencanaan profit. Anggaran induk yang dibuat terdiri dari dua komponen utama yaitu: 1. Anggaran Operasional, yang terdiri dari a.Anggaran penjualan b.Anggaran Produksi c.Anggaran Persediaan bahan d.Anggaran bahan e.Anggaran Biaya tenaga kerja langsung f.Anggaran Biaya overhead pabrik g.Anggaran harga pokok penjualan h.Anggaran persediaan produk jadi 24 i.Anggaran Beban penjualan j.Anggaran Beban umum dan Adm k.Anggaran LabaRugi 2. Anggaran Keuangan yang terdidi dari a.Anggaran kas Penerimaan dan Pengeluaran b.Anggaran Neraca Gambar 2.1 Komponen anggaran Induk 25 Berikut diuraikan setiap komponen dari anggaran induk: 1. Anggaran Penjualanan Hampir seluruh aktivitas perusahaan merupakan usaha untuk memenuhi tujuan penjualan dan pertumbuhan penjualan. Untuk tujuan ini, anggaran penjualan seringkali dikaitkan sebagai landasan bagi seluruh anggaran induk . Anggaran penjualan memiliki dua komponen : peramalan volume penjualan dan anggaran harga penjualan. Langkah awal dalam membuat anggaran penjualan adalah ramalan penjualan. Ramalan penjualan yang tidak akurat dapat menyia-nyiakan 26 seluruh anggadan dan menyebabkan perusahaan manufaktur menanggung biaya kerugian yang besar. Faktor-faktor berikut perlu diperhatikan dalam menentukan ramalan penjualan : – Level penjualan saat ini dan tren penjualan beberapa periode sebelumnya. – Kondisi ekonomi dan industry secara umum – Tindakan yang dilakukan pesaing dan rencana operasi yang ada – Kebiajakan harga – Kebijakan kredit – Kegiatan periklanan dan promosi – Tidak terpenuhinya pesanan dan pengembalian pesanan. 2. Anggaran Produksi Anggaran produksi adalah anggaran yang di susun oleh perusahaan untuk menentukan jumlah barang jadi yang harus diproduksi oleh perusahaan. Anggaran ini harus dibuat setelah anggaran penjualan disusun karena perusahaan harus menentukan jumlah barang jadi yang harus diproduksi dalam rangka mendukung target penjualan yang ada di anggaran penjualan. Di dalam menyusun anggaran produksi bulanan, maka akan dikenal penerapan dari pola produksi yang ada di dalam perusahaan. Di dalam pemilihan pola produksi untuk perusahaan, maka manajeen selayaknya mempertimbangkan berbagai macam faktor yang berhubungan dengan biaya –biaya yang harus 27 menjadi tanggungan perusahaan apabila perusahaan tersebut memilih salah satu dari pola produksi tersebut. Sebagaim mana diketahui, pola produksi ada tiga macam: 1. Pola produksi konstan Merupakan pola produksi di mana jumlah produksi dari bulan ke bulan adalah sama atau relatif sama, walaupun terdapat perubahan penjualan produk perusahaan dari satu bulan dengan bulan yang lain. 2. Pola produksi bergelombang Merupakan pola produksi dimana jumlah produksi di setiap bulan mengalami perubahan sesuai dengan perubahan penjualan, sedangkan jumlah persediaan barang jadi adalah stabil atau tetap. 3. Pola produksi moderat Merupakan suatu pola produksi dimana jumlah produksi di setiap bulan selalu mengalami perubahan, namun perubahan ini tidak akan sebesar perubahan penjualan produk yang ada. Perubahan penjualan produk akan diserap secara bersama-sama di dalam perubahan jumlah produksi dan persediaan barang jadi. Manajemen perusahaan akan berusaha untuk mengadakan pemilihan pola produksi yang paling sesuai dengan situasi dan kondisi dari perusahaan tersebut. 3. Anggaran Tenaga kerja Langsung Anggaran tenaga kerja langsung memungkinkan departemen HRD dalam perencanakan rekruitmen dan memposisikan ulang karyawan. Anggaran tenaga 28 kerja yang baik membantu perusahaan menghindari rekruitmen darurat, kekurangan jumlah pekerja, serta pengurangan dan eliminasi keinginan menghentikan pekerja. Tenaga kerja yang tidak menetu mengurangi rasa loyalitas karyawan, meningkatkan ketidakamanan, serta membawa ketidakefisienan dan mengurangi produktifitas. Beberapa perusahaan memiliki kebijakan karyawan yang stabil atau kontrak pekerja yang mencegah rekruitmen dan penghentian karyawan pada proporsi langsung kebutuhan produksi. Anggaran tenaga kerja langsung memungkinkan perusahaan untuk mengidentifikasi keadaan ketika terjadi penjadwalan ulang produksi atau rencana penghentian sementara karyawan untuk melakukan tugas lain. Lubang manufaktur merupakan hal biasa pada beberapa perusahaan yang mengadopsi teknologi manufaktur baru sering kali menggunkan anggaran tenaga kerja langsung untuk merencanakan perawatan, perbaikan kecil, instalasi, uji coba, pembelajaran dan pertumbuhan, atau kegiatan lainnya. 4. Anggaran Overhead Pabrik Biaya overhead produksi factory overhead-FOH adalah seluruh biaya yang tidak terkait secara langsung dengan kegiatan produksi barang dan jasa. Yang termasuk dalam biaya overhead produksi adalah biaya bahan baku tidak langsung, biaya tenaga kerja tidak langsung, honor petugas pengawas, biaya listrik, biaya utilitas, dan lain-lain. Perusahaan manufaktur memiliki tiga komponen biaya produksi, yaitu: - Biaya Bahan baku langsung 29 - Biaya tenaga kerja langsung, dan - Biaya overhead produksi 5. Anggaran Harga Pokok Barang Jadi dan Harga Pokok Penjualan HPP Setelah anggaran biaya produksi disusun, harga pokok untuk memproduksi setiap unit produk harga pokok produksi dapat ditentukan dengan membagi total biaya produksi dengan jumlah produksi yang dianggarkan. 6. Anggaran Pembelian Barang Dagangan Perusahaan dagang tidak memiliki anggaran produksi. Untuk itu perusahaan dagang menyipankan anggaran pembelian barang dagang. Anggaran pembelian barang dagang perusahaan menunjukkan jumlah barang danag yang dibutuhkan untk dibeli sepanjang periode. Format dasar anggaran pembelian barang dagang sama dengan anggaran produksi. 7. Anggaran Biaya Penjualan Dan Administrasi Umum Setelah anggaran biaya produksi di susun, langkah selanjutnya adalah menyusun anggaran beban operasi. Beban operasi adalah beban-beban yang dikeluarkan untuk kegiatan-kegiatan selain kegiatan produksi. Kegiatan-kegiatan yang menjadi sumber pengeluaran beban operasi umumnya terbagi dalam dua kelompok, yaitu: kegiatan penjualan dan administrasi. 8. Anggaran Penerimaan Kas Anggaran penerimaan kas menyediakan keterangan rinci tentang pengumpula kas yang telah diantisipasi melebihi pembiayaan pada periode mendatang. 30 Penerimaan kas berasal dari penjualan tunai, pengumpulan kredit dan piutang dagang, dan transaksi non rutin. 9. Anggaran Kas Memiliki kecukupan kas di tangan sepanjang waktu penting bagi ketahanan dan pertumbuhan bisnis. Anggaran kas membawa bersama pengaruh pasar bagi seluruh aktifitas yang dianggarkan. Anggaran kas menggambarkan posisi kas perusahaan selama periode anggaran. Dengan menyiapkan anggaran kas, manajemen dapat melakukan tahap-tahap untuk memastikan kepemilikan kas yang cukup dalam mencapai aktivitas yag direncanaka, memberikan waktu yang cukup untuk menyusun tambahan pembiayaan yang mungkin dibutuhkan selama periode anggaran serta menghindari biaya tinggi pinjaman darurat, dan merencanakan investasi atas kelebihan kas yang dimiliki untuk mendapatkan kemungkinan hasil yang lebih tinggi. Bagi perusahaan kecil dan bisnis musiman, anggaran kas secara khusus penting untuk memastikan kelancaran oerasi dan menghindari krisis. Pentingnya anggaran kas tidak dapat dilebih-lebihkan. Anggaran kas meliputi seluruh pos yang mempengaruhi arus kas dan menarik data dari seluruh bagian anggaran induk. Persiapan anggaran kas menuntut kehati-hatian dalam review seluruh anggaran untuk mengidentifikasi seluruh pendapatan, biaya, dan transaksi lain yang mempengaruhi kas. Anggaran kas umumnya meliputi tiga hal: 1 kas yang tersedia, 2 pengeluaran kas, dan 3 pembiayaan. Bagian kas yang tersedia meliputi sumber kas lain selain melalui 31 pembiayaan yang tersedia bagi perusahaan. Sumber kas meliputi kas di tangan pada awal periode anggaran dank as yang diterima selama periode anggaran. 10. Anggaran Laba Rugi Laporan laba rugi yang dianggarkan menjelaskan perkiraan laba bersih untuk periode yang akan datang. Dalam kejadian laba yang dianggarkan pada suatu periode turun sedikit dari tujuan ditentukan awal, manajemen dapat menginvestigasi kegiatan untuk mengembangkan hasil operasi sebelum anggaran induk akhir disetujui. Ketika laporan laba rugi yang dianggarkan telah disetujui, hal ini dapat menjadi tolok ukur terhadap kinerja periode yang dievaluasi. 11. Anggaran Neraca Laporan yang berisi harta, utang dan modal perusahaan pada suatu saat tertentu. Harta yang disajikan dalam neraca disusun berdasarkan likuiditas, yaitu tingkat kecepatan harta tersebut menjadi uang, dalam kegiatan perusahaan. Sedangkan utang disusun atas jangka waktu pembayaran. Dan modal disusun berdasarkan tingkat kekekalanlamanya bertahan dalam perusahaan. 12.Anggaran perubahan posisi keuangan Laporan perubahan posisi keuangan atau laporan aliran dana, atau disebut juga laporan sumber dana penggunaan dana. Laporan tersebut dapat dimasukan sebagai pelengkap dalam laporan keuangan. Adapun tujuan dari laporan perubahan posisi keuangan ini terutama adalah untuk memberikan informasi 32 tentang perubahan aktiva lancar dan utang lancar. Jadi, titk berat dari laporan ini adalah para sumber dan penggunaan modal kerja untuk satu periode .

2.10 Pendekatan Alternatif Dalam Penganggaran