Pendidikan K.H Muzakkin

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 24 para pasiennya. Tidak itu saja beliau juga mengucap bahwa beliau termasuk titisan dari joko tingkir atau karebet, orang yang termasuk murid dari sunan kali jaga. Dan nama jaka tingkir pun tidak asing lagi di kalangan masyarakat Lamongan. Karena jaka tingkir termasuk orang yang berperan bagi orang di wilayah Lamongan. 24

C. Perjuangan K.H Muzakkin

1. Dalam bidang sosial kemasyarakatan Keberhasilan kiai yang di kenal sebagai pewaris ilmu para nabi yang akan melanjutkan cita cita nabi ataupun yang pernah di rintis oleh nabi yaitu terbentunya masyarakat islam di madinah dengan tanpa adanya stratifikasi social dengan menganggap sama kedudukannya dalam agama, masyarakat, serta hukum, mereka mempunyai hak serta kewajiban yang sama pula. Kondisi semacam itu haruslah mereka kiai ciptakan dimana mereka tinggal dengan pendirian pondok pesantren serta aktifitas kiai bersama para santrinya maupun berkiprah dan berpengaruh terhadap masyarakat. Kondisi geografis suatu daerah sangat berpengaruh terhadap pembentukan watak dan karakter masyarakat setempat. Dusun sekanor desa sendang agung kecamatan Paciran kabupaten Lamongan yang mayoritas penduduknya bekerja sebagai petani. K.H Muzakkin sebagai seorang yang berprioritas terhadap masyarakat 24 Muzakkin, wawancara , Sekanor , 21 November 2015. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 25 karena beliau termasuk konsultan hukum bagi sabagian masyarakat dan juga menjadi alternative pengobatan untuk masyarakat yang membutuhkan. Dalam al qur‟an surat al maidah ayat 2 yaitu : تْ بْلا ّ آ ا ئاقْلا ا ْ ْلا ا ا حْلا ْ ّشلا ا َّ ئ عش ا ّ حت ا ا آ ّلا ّ ْ ْ ق ش ْ كّ ْج ا ا د طْص ف ْتْ ح ا ا ْض ْ ّب ْ اْضف غتْب ا حْلا ْثإا ع ا عت ا ْقّتلا ّ بْلا ع ا عت ا تْعت ْ ا حْلا جْس ْلا ع ْك ّ ص قعْلا ش َّ ّ َّ ا قّتا ا ْ عْلا Yang artinya : Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu melanggar syiar- syiar Allah, dan jangan melanggar kehormatan bulan-bulan haram, jangan mengganggu binatang-binatang had-ya, dan binatang-binatang qalaa-id, dan jangan pula mengganggu orang-orang yang mengunjungi Baitullah sedang mereka mencari karunia dan keridaan dari Tuhannya dan apabila kamu telah menyelesaikan ibadah haji, maka bolehlah berburu. Dan janganlah sekali-kali kebencian mu kepada sesuatu kaum karena mereka menghalang-halangi kamu dari Masjidilharam, mendorongmu berbuat aniaya kepada mereka. Dan tolong- menolonglah kamu dalam mengerjakan kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 26 Dalam ayat Allah menjelaskan adab-adab pekerti yang harus berlaku diantara sesama mukmin, dan juga menjelaskan beberapa fakta yang menambah kukuhnya persatuan umat Islam, yaitu: 1. Menjauhkan diri dari berburuk sangka kepada yang lain. 2. Menahan diri dari memata-matai keaiban orang lain. 3. Menahan diri dari mencela dan menggunjing orang lain. Dan dalam ayat itu juga, Allah menerangkan bahwa semua manusia dari satu keturunan, maka kita tidak selayaknya menghina saudaranya sendiri. Dan Allah juga menjelaskan bahwa dengan Allah menjadikan kita berbangsa-bangsa, bersuku-suku dan bergolong-golong tidak lain adalah agar kita saling kenal dan saling menolong sesamanya. Karena ketaqwaan, kesalehan dan kesempurnaan jiwa itulah bahan-bahan kelebihan seseorang atas yang lain. “Tiga macam membawa krisis bagi umatku, yaitu memandang kesialan, dengki, dan buruk sangka”. 25 Dari ayat ayat itu K.H Muzakin berfikir bahwa membantu orang adalah bagian dari berjihat, dan ketika selesai menolong atau mengobati kalo sudah berhasil maka ada kepuasan tersendiri. 26 25 Hamka, Tafsir al-Azhhar Surabaya: Yayasan Nurul Islam,1982, 236. 26 Muzakkin, wawancara , sekanor , 21 November 2015. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 27 2. Dalam bidang agama Dari ketiga agama tauhid monotheism, hanya agama Yahudi yang bukan agamamisi. Islam, seperti juga Nasrani adalah agama dakwah yang mewajibkan para pemeluknya untuk mengemban misi dakwah, yaitu mengajak orang lain kepada kebenaran. Kebenaran menurut Islam adalah pesan-pesan yang disampaikan tuhan melalui nabi Muhammad s.a.w. yang berupa Al-Quran dan Al-Hadist. Itulah kebenaran yang hakiki, selain itu adalah kebenaran nisbi. Dengan kata lain kebenaran hakiki adalah kebenaran wahyu sedangkan kebenaran menurut pemikiran akal saja adalah kebenaran nisbi. Jadi, misi dakwah seorangmuslim adalah mengajak orang lain untuk mengamalkan Quran dan Hadist. Mengamalkan Qu r‟an dan Hadist berarti melakukan perintah Tuhan dan meninggalkan laranganNya.Hal inisesuai dengan ungkapan Ibn Taimiyah tentang dakwah, bahwa tidak sempurna dakwah ke jalan Allah kecuali dengan menyuruh orang melakukan apa yang dicintai Allah danmeninggalkan apa yang dibenciNya, baik itu perkataan atau perbuatan. K.H Muzakkin meniru ajaran Sendangagung dan juga Sunan Drajat dan beliau menerapkan wasiat yang di tinggalkan oleh kanjeng Sunan Drajat yang berbunyi : digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 28 wenehono teken marang wongkang wuto berilah tongkat pada orang yang buta dalam istilah bisa di artikan bahwa orang buta di istilahkan dengan buta ilmu yaitu orang yang tak mengerti ilmu agama dari situ maka disuruh berilah tongkat agar dia bisa mendapat pegangan untuk menuntun dia dalam jalannya kehidupan. wenehono mangan marang wong kang luwe berilah makan pada orang yang kelaparan yang di artikan bahwa di suruh mensejahteran orang orang miskin. wenehono busono marang wong kang wudo berilah pakaian pada orang yang telanjang dalam artian ajarilah kesusilaan kepada orang yang tidak punya malu. wenehono yupan marang wongkang kaudanan berilah tempat teduh untuk orang yang kehujanan yang dalam artinya menyerukan orang untuk menolong orang yang sedang terkena musibah atupun orang yang tertindas. Dari empat wasiat itu di artikanlah oleh K.H Muzakkin bahwa kasihlah orang yang membutuhkan bukan orang yang tidak membutuhkan di kasih, di perjelas lagi oleh K.H Muzakkin bahwa seperti hal berdakwah, berdakwahlah kepada orang yang tidak mengerti agama atau yang disebut orang yang belum di jalan allah, karena mereka lebih membutuhkan. Dan dari situ K.H Muzakkin beranggapan menyembuhkan orang gila itu sama halnya mengembalikan orang itu ke jalan allah. Karena orang gila adalah orang yang telah mendapat gangguan kejiwaan mental atu materi, dari situ bahwa pemikiran orang gila sedang mengalami kacau atau susah untuk brerfikir dengan tepat. Dalam hal itu ketika pengobatan pada orang gila itu