PERAN K.H. MUZAKKIN DALAM MENDIRIKAN PONDOK PESANTREN JIN DZIKRUSSYIFA’ ASMA’ BROJOMUSTI SENDANG AGUNG PACIRAN LAMONGAN TAHUN 2006-2016.

(1)

PERAN K.H. MUZAKKIN DALAM MENDIRIKAN PONDOK PESANTREN JIN DZIKRUSSYIFA’ ASMA’ BROJOMUSTI

SENDANG AGUNG PACIRAN LAMONGAN TAHUN 2006-2016

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh Gelar sarjana dalam progam strata satu (S-1) Pada Jurusan Sejarah Dan Kebudayaan Islam (SKI)

Oleh:

TAFIF DWI PRASTIYO Nim :

A0.22.11.073

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

SUNAN AMPEL SURABAYA 2016


(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

DAFTAR ISI

Halaman

SAMPUL DEPAN ... i

PERNYATAAN KEASLIAN ... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iii

PERSETUJUAN TIM PENGUJI ... iv

TRANSLITERASI ... v

PERSEMBAHAN DAN MOTTO ... vi

ABSTRAK ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A Latar Belakang Masalah ... 1

B Rumusan Masalahan ... 7

C Tujuan Penelitian ... 7

D Kegunaan Penelitian ... 8

E Pendekatan Dan Kerangka Teoritik ... 9

F Penelitian Terdahulu ... 13

G Metode Penelitian ... 13

H Sistematika Pembahasan ... 17

BAB II BIOGRAFI K.H MUZAKKIN ... 19

A Profil K.H Muzakkin ... 19

B Pendidikan K.H Muzakkin ... 20

C Perjuangan-Perjuangan K.H Muzakkin ... 24

1. Dalam Bidang Sosial ... 24

2. Dalam Bidang Agama ... 27


(7)

BAB III PROFIL PONDOK PESANTREN JIN DZIKRUSSIFA’ ASMA’

BROJOMUSTI ... 33

A Letak Geografis ... 33

B Tujuan Mendirikan Pondok Pesantren JIN DZIKRUSSIFA’ ASMA’ BROJOMUSTI ... 34

1. Pondok Pesantren JIN DZIKRUSSIFA’ ASMA’ BROJOMUSTI Sebagai Sarana Pengobatan... 36

2. Pondok Pesantren JIN DZIKRUSSIFA’ ASMA’ BROJOMUSTI Sebagai Sarana Dakwah ... 40

BAB IV PERAN K.H. MUZAKKIN DALAM MENDIRIKAN PONDOK PESANTREN JIN DZIKRUSSIFA’ ASMA’ BROJOMUSTI ... 44

A Langkah Langkah mendirikan Pondok Pesantren JIN DZIKRUSSIFA’ ASMA’ BROJOMUSTI ... 44

B Sistim pengajaran di Pondok Pesantren JIN DZIKRUSSIFA’ ASMA’ BROJOMUSTI ... 47

C Hambatan K.H Muzakkin Dalam Mendirikan Pondok Pesantren JIN DZIKRUSSIFA’ ASMA’ BROJOMUSTI….. ... 53

D Pandangan masyarakat Tentang K.H Muzakkin ... .. 54

BAB V PENUTUP……… ... 59

A Kesimpulan……. ... 59

B Saran ... 61

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN


(8)

ABSTRACT

This thesis entitled"The Role of KH. Muzakkin in establishing jin Dzikrussifa 'Asma' Brojomusti islamic boarding schools sekanor Sendangagung Paciran Lamongan (2006-2016) ". The focus of the research discussed in this thesis are (1) Who KH. Muzakkin (2) What is the profile boarding GIN DZIKRUSSIFA 'ASMA' BROJOMUSTI Paciran lamongan glorious spring.(3) What is the Role k.h. muzakkin in establishing GIN DZIKRUSSIFA 'ASTHMA' BROJOMUSTI islamic boarding school Paciran lamongan.

In this sekripsi author uses historical method, which aims to collect information on past relating to the role and development of, and approach to sociological, psychological and anthropological. Sociological approach is intended to explain the social role of schools that affect people's lives sekitar.Pendekatan psychological aims to explain the phenomenon of human religiosity described by cranking the mental state of anthropology aims at studying human manusia.Pendekatan of physical angle, in the broadest sense.

The results of this study concluded that: (1) K.H Muzakkin is kyais spiritualist who was born in the spring grand Paciran lamongan 1962 and became the founder of boarding GIN DZIKRUSSIFA 'ASMA' BROJOMUSTI Paciran lamongan glorious spring. (2) Pesantren GIN DZIKRUSSIFA'ASMA 'BROJOMUSTI established in 2006 with the aim to continue the struggle walisanga and spiritual treatment that has VISI as a boarding school that is reliable in the future, students scored a creative, professional, superior and berakhlaqul karimah that in landasi Islamic Shari'a ala ahlussunah wal jama'ah based on Pancasila and the 1945 Constitution and Mission wants to develop the study of science study religion, participating actively participate in development of government both in economic, cultural, (3) KH Muzakkin have an important role to society is as spiritual healers and also as teachers for the nation's spirits.


(9)

ABSTRAK

Skripsi ini berjudul “Peran KH. Muzakkin dalam mendirikan pondok pesantren JIN DZIKRUSSIFA’ ASMA’ BROJOMUSTI sekanor Sendangagung Paciran Lamongan (2006-2016)”. Adapun fokus penelitian yang dibahas dalam skripsi ini adalah (1) Siapakah KH. Muzakkin(2)Bagaimana profil pondok pesantren JIN DZIKRUSSIFA’ ASMA’ BROJOMUSTI sendang agung paciran lamongan (3) Bagaimana Peran K.H. Muzakkin dalam mendirikan pondok pesantren JIN DZIKRUSSIFA’ ASMA’ BROJOMUSTI sendang agung paciran lamongan.

Dalam sekripsi ini penulis menggunakan metode historis, yang bertujuan menggali informasi tentang masa lalu yang berkaitan dengan peran dan perkembangan dan menggunakan pendekatan sosiologis, psikologis dan antropologis. Pendekatan sosiologi dimaksudkan untuk menjelaskan peranan sosial dari pesantren yang mempengaruhi kehidupan masyarakat sekitar.Pendekatan psikologis yang bertujuan menjelaskan fenomena keberagamaan manusia yang dijelaskan dengan mengurai keadaan jiwa manusia.Pendekatan antropologi bertujuan mempelajari manusia dari sudut jasmaniah, dalam arti yang seluas-luasnya.

Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa : (1) K.H Muzakkin adalah kyai spiritualis yang di lahirkan di sendang agung paciran lamongan tahun 1962 dan menjadi pendiri pondok pesantren JIN DZIKRUSSIFA’ ASMA’ BROJOMUSTI sendang agung paciran lamongan. (2) Pesantren JIN DZIKRUSSIFA’ASMA’ BROJOMUSTI berdiri tahun 2006 dengan tujuan meneruskan perjuangan walisanga dan pengobatan spiritual yang mempunyai VISI sebagai pondok pesantren yang handal dalam masa depan, mencetak santri yang kreatif ,professional,

unggul dan berakhlaqul karimah yang di landasi syariat islam ala ahlussunah wal jama’ah

berdasarkan pancasila dan UUD 1945. MISI ingin mengembangkan kajian kajian ilmu agama, ikut serta berperan aktif dalam pembangunan pemerintah baik dibidang ekonomi, budaya, (3)K.H Muzakkin mempunyai peran penting terhadap masyarakat yaitu sebagai ahli pengobatan spiritual dan juga sebagai guru bagi para bangsa jin.


(10)

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Secara sederhana pondok pesantren dapat kita artikan sebagai sebuah tempat untuk belajar dan mengajarkan ilmu agama Islam. Pesantren dalam berbagai masa memegang peranan yang amat penting sekaligus menjadi salah satu tempat untuk menjaga tradisi keilmuan Islam. Pondok pesantren mempunyai arti asrama, atau tempat mengaji.1 sedangkan secara etimologi kata pesantren berasal dari kata “santri”, yaitu istilah yang digunakan bagi orang-orang yang menuntut ilmu agama di Lembaga Pendidikan Islam Tradisional di Jawa. Kata “santri” mendapat awalan “pe” dan akhiran “an”, yang berarti tempat para santri menuntut ilmu.2

Banyak sejarawan berpendapat tentang asal-usul pondok pesantren, di antaranya Zamakhsyari Dhafier yang mengatakan bahwa “Pesantren adalah suatu lembaga pendidikan Islam dan para siswanya tinggal dan belajar bersama di bawah bimbingan seorang atau beberapa guru yang lebih dikenal dengan sebutan Kiai dan pada umumnya lembaga pendidikan tersebut bersifat tradisional.3yang para siswanya tinggal bersama dan

1Poerwodarminto, Kamus Umum Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 1976), 764. 2

Hanun Asrohah, Pelembagaan Pesantren Asal-Usul Perkembangan Pesantren di Jawa (Jakarta: Departemen Agama RI, 2004), 30.

3


(11)

belajar di bawah bimbingan guru yang lebih dikenal dengan sebutan kiai dan mempunyai asrama untuk tempat menginap santri. Santri tersebut berada dalam kompleks yang juga menyediakan masjid untuk beribadah, ruang untuk belajar, dan kegiatan keagamaan lainnya. Kompleks ini biasanya dikelilingi oleh tembok untuk dapat mengawasi keluar masuknya para santri sesuai dengan peraturan yang berlaku.4 Pondok Pesantren merupakan dua istilah yang menunjukkan satu pengertian. Pesantren menurut pengertian dasarnya adalah tempat belajar para santri, sedangkan pondok berarti rumah atau tempat tinggal sederhana terbuat dari bambu. Di samping itu, kata pondok mungkin berasal dari Bahasa Arab Funduq yang berarti asrama atau hotel. Di Jawa termasuk Sunda dan Madura umumnya digunakan istilah pondok dan pesantren, sedang di Aceh dikenal dengan Istilah dayah atau rangkang atau menuasa, sedangkan di Minangkabau disebut surau.5 Pesantren juga dapat dipahami sebagai lembaga pendidikan dan pengajaran agama, umumnya dengan cara nonklasikal, di mana seorang kiai mengajarkan ilmu agama Islam kepada santri-santri berdasarkan kitab-kitab yang ditulis dalam bahasa Arab oleh Ulama Abad pertengahan, dan para santrinya biasanya tinggal di pondok (asrama) dalam pesantren tersebut.6

Pondok pesantren merupakan pendidikan informal yang keberadaannya tidak asing lagi bagi umat Islam. Pondok pesantren telah dikenal oleh masyarakat Indonesia sebagai sebuah sarana pengembangan islam. suksesnya lembaga tersebut

4

Zamakhsyari Dhofier, Tradisi Pesantreni (Jakarta, LP3S, 1983),18. 5

Nurcholis Madjid, Bilik-Bilik Pesantren Sebuah Potret Perjalanan (Jakarta: Paramadina, 1997), 5.

6


(12)

dengan menghasilkan ulama-ulama yang berkualitas tinggi yang dijiwai oleh semangat untuk menyebarkan Islam dan menetapkan keimanan orang-orang Islam. Pada masa awal penyebaran Islam belum ditemukan pesantren. Ini disebabkan oleh tingkat keagamaan komunitas Muslim Jawa yang masih rendah, sehingga masyarakat mengorganisasikan pendidikan dalam lembaga pendidikan yang sederhana, seperti di rumah-rumah, Masjid atau langgar. Seiring dengan perkembangan sosial-budaya, masyarakat Muslim terus pola-pola pendidikan sampai akhirnya menemukan sisitem pesantren pertama di Jawa sekitar abad ke-18 Masehi. Pada masa awal pertumbuhan, pesantren memiliki status pendidikan yang sama dengan lembaga-lembaga pendidikan pra-Islam yang berada di atas status pendidikan dan telah menjadi transfer tradisi pranata pendidikan dari zaman pra-Islam kedalam sistem pesantren, dan mengalami perkembangan pada abad ke-19 Masehi.

Pondok pesantren di indonesia memiliki peran yang sangat besar, baik bagi kemajuan islam itu sendiri maupun bagi bangsa indonesia secara keseluruhan. Sebuah pondok pada dasarnya merupakan sebuah asrama pendidikan islam tradisional dimana para siswanya tinggal bersama dibawah bimbingan seseorang atau lebih dikenal dengan istilah kiai.7

Eksistensi seorang kiai dalam sebuah pesantren menempati posisi yang central. Kiai merupakan titik pusat bagi pergerakan sebuah pesantren. Kiai merupakan sumber inspirasi dan sumber pengetahuan bagi santrinya secara absolut.

7


(13)

Seringkali dalam sebuah pesantren, kiai adalah perintis, pengelola, pemimpin, pengasuh, bahkan sebagai pemilik tunggal, sehingga kepemimpinan seorang kiai terlihat otoriter.8 Terbentur dengan kepemimpinan seorang kiai, orang-orang di luar pesantren akan sulit sekali menembus dunia pesantren.

Dalam pandangan Tolghah Hasan, peranan kiai dipandang secara sosiologis. Peranan kiai adalah sebagai pemimpin. Kepemimpinan kiai meliputi empat dimensi, yaitu:

1. Kepemimpinan ilmiah, di mana seorang kiai dipandang mempunyai kecerdasan dan pengetahuan di atas rata-rata masyarakat pada umumnya.

2. Kepemimpinan spiritual, seorang kiai membimbinh masyarakat dan santri melalui tasawuf dan tarekat.

3. Kepemimpinan sosial, seorang kiai menjadi tokoh masyarakat.

4. Kepemimpinan administratif, di mana seorang kiai memimpin sebuah institusi seperti pesantren dan organisasi yang lain.

Dalam kebijakan pesantren Kiai bebas menentukan format pesantrennya, sesuai dengan format yang diinginkannya, tanpa campur tangan siapapun. Meski format itu sendiri akan sangat dipengaruhi oleh gaya dan kemampuan kiai tersebut.

8

Yasmadi, Modernisasi Pesantren Kritik Nur Cholis Majid Terhadap Pendidikan Islam Tradisonal (Jakarta, Ciputat Press, 2002), 63.


(14)

Hal itulah yang akhirnya menentukan ciri khas dari sebuah pesantren. Seperti halnya di jawa ada dua jenis pesantren yaitu persantren salaf dan pesantren modern.

Dalam pengertian istilah pesantren di Indonesia, salaf berkonotasi pada sebuah pesantren tradisional yang menganut sistem pendidikan kuno yaitu sistem wetonan, bandongan dan sorogan. Pengertian ini kemudian berkembang seiring dengan dinamika dari pesantren salaf itu sendiri. Saat ini pesantren salaf bermakna sebuah pesantren yang murni mengajarkan ilmu agama baik dengan sistem tradisional maupun sistem klasikal (jenjang kelas) yang umum disebut dengan madrasah diniyah atau menganut kedua sistem itu. Pesantren salaf dengan santri yang cukup banyak biasanya menganut kedua sistem sorogan/wetonan dan klasikal sekaligus.

Dan yang kedua adalah pesantren modern: yang mana pesantren ini memiliki beberapa pengajaran umum antaranya, fisika matematika dan lainnya, tapi pesantren modern ini lebih menggunggulkan ilmu agamnya di banding ilmu pelajaran umum. Definisi dan arti dari Pondok Pesantren Modern yang merupakan kebalikan dari Pondok Pesantren Salaf.

Pondok pesantren Modern memiliki konotasi yang bermacam-macam. Tidak ada definisi dan kriteria pasti tentang ponpes seperti apa yang memenuhi atau patut disebut dengan pesantren 'modern'. Di era modern ini sangat banyak pesantren pesantren yang bermunculan yang mana pesantren-pesantren ini banyak yang mengikuti kemajuan zaman diantaranya yang akan saya bahas kali ini adalah


(15)

pesantren JIN DZIKRUSSYIFA' ASMA' BEROJOMUSTI, pesantren ini berbeda dengan pesantren yang lain yang sering kali mengutamakan ilmu pendidikan baik agama maupun umum. Disebut berbeda dikarenakan pesantren ini lebih menonjol dalam hal pengobatan orang gila dan juga rehabilitas para pecandu narkoba. Hal unik lainnya dari pesantren ini adalah konon yang mengaji di pesantren ini bukan hanya manusia saja melainkan ada banyak sosok JINyang ikut serta mengaji di pondok pesantren DZIKRUSSYIFA‟ASMA‟ BROJOMUSTI.

Pesantren yang didirikan sejak tahun 2006 yang mana pesantren ini berukuran 60 meter kali 70 meter di Sekanor, Sendang Agung, Kecamatan Paciran, Lamongan. Meski berada di tepi jalan, namun lokasinya jauh dari pemukiman.Jarak terdekat sekitar 400 meter.dan dikelilingi lahan persawahan.Yang sampai saat ini masih di asuh oleh K.H Muzakkin yang juga biasa di sebut segai pakar hukum tata negara.Sebenarnya ada dua lokasi pondok ini. Pertama untuk penanganan gangguan kejiwaan ringan dan pondok kedua untuk gangguan kejiwaan berat. Jarak kedua lokasi pondok ini sekitar 400-an meter. Di antara lokasi pondok itulah berdiri rumah pengasuhnya, KM Muzakkin yang juga aktivis Jatim Corruption Watch (JCW).Yang beliau juga menjadi ketua umum dari lembaga tersebut, adapun lembaga lain yang mana beliau juga menjadi ketua umum yaitu badan pengawas aset Negara republic Indonesia (BPAN RI). K.H Muzakkin Menjadi orang yang terpandang di sebagian para pasien spiritual, sebab kesibukannya yang di lakukan saat ini yaitu menyembuhkan orang gila, dan dilihat dari sejarah rumah sakit ada dua halo rang


(16)

sakit yaitu sakit akibat saraf dan akibat gangguan spiritual, dan ketika sakitnya seseorang terkena akibat syaraf maka tempat berobatnya ialah di rumah sakit, dan beda dengan sakit akibat gangguan spiritual, disini K.H Muzakkin berberan penting sebab hal beliau menjadi seorang ahli spiritual dan pengobatan alternative.

B. Rumusan masalah

Sesuai dengan judul tersebut menegenai pera k.h. Muzakkin dalam mendirikan pondok pesantren JINDZIKRUSSYIFA‟ ASMA‟ BROJOMUSTI sendang agung pacira Lamongan,tahun 2006-2016, maka penulis menetapkan rumusan maslah sebagai berikut :

1. Siapakah K.H. Muzakkin ?

2. Bagaimanakah profil Pondok Pesantren JINDZIKRUSSYIFA‟ ASMA‟ BROJOMUSTI Sendang Agung Paciran Lamongan ?

3. Bagaimana Peran K.H. Muzakkin Dalam Mendirikan Pondok Pesantren JINDZIKRUSSYIFA‟ ASMA‟ BROJOMUSTI Sendang Agung Paciran Lamongan ?

C. Tujunan penelitian

Dalam penelitian ini tujuan yang ingin penulis capai berdasarkan rumusan masalah di atasadalah sebagai berikut :


(17)

2. Untuk mengetahui profil Pondok Pesantren JINDZIKRUSSYIFA‟ ASMA‟ BROJOMUSTI Sendang Agung Paciran Lamongan.

3. Untuk mengetahui Peran K.H. Muzakkin Dalam Mendirikan Pondok Pesantren JINDZIKRUSSYIFA‟ ASMA‟ BROJOMUSTI Sendang Agung Paciran Lamongan.

D. Kegunaan penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat dan berguna dimasa mendatang, masa yang mana masa yang ditunggu tunggu, adapun kegunaan tersebut antara lain: 1. Dapat memberikan konstribusi terhadap pengembangan dalam penulisan, baik di

bidang sejarah, social, maupun budaya.

2. Sebagai bahan masukkan atau gambaran untuk dijadikan tambahan referensi dalam perpustakaan.

3. Bermanfaat bagi pengembangan dunia keilmuan di fakultas adab dan humaniora universitas islam negeri (UIN)Sunan ampel Surabaya khususnya jurusan sejarah dan kebudayaan islam.

4. Bagi masyarakat, hasil penelitian ini sebagai gambaran atau informasi tentang peran K.H Muzakkin dalam mendirikan Pondok Pesantren JINDZIKRUSSYIFA‟ASMA‟ BROJOMUSTI YANG berada di dusun sekanor sendang agung Paciran Lamongan.


(18)

E. Pendekatan dan kerangka teoritik

Untuk dapat memperjelas dan mempermudah dalam proses pembuatan skripsi yang berjudul “peran K.H. Muzakkin dalam mendirikan pondok pesanten JINDZIKRUSSYIFA‟ ASMA‟ BROJOMUSTI sendang agung Paciran Lamongan tahun 2006-2016”. Penulis akan menggunakan pendekatan yang bertujuan untuk mendiskripsikan apa apa yang terjadi di masa lalu atau lampau. Penulis menggunakan pendekatan historis, sosiologis, psikologis dan antropologis. Sejarah atau historis adalah suatu ilmu yang didalamnya dibahas berbagai peristiwa dengan memperhatikan unsur tempat, waktu, obyek, latar belakang, dan pelaku dari peristiwa tersebut. Menurut ilmu ini segala peristiwa dapat dilacak dengan melihat kapan peristiwa itu terjadi, dimana, apa sebabnya, dan siapa yang terlibat dalam peristiwa tersebut.9

Melalui pendekatan sejarah seseorang akan diajak menukik dari alam idealis ke alam yang bersifat empiris dan mendunia. Dari keadaan ini seseorang akan melihat adanya kesenjangan atau keselarasan antara yang terdapat dalam alam idealis dengan yang ada di alam empiris dan historis.

Pendekatan kesejahteraan ini amat dibutuhkan dalam memahami agama. Begitu juga dengan islam karena agama itu sendiri turun dalam situasi yang kongkret bahkan berkaitan dengan kondisi sosial kemasyarakatan.

9


(19)

Sejarah hanya sebagai metode analisis atas dasar pemikiran bahwa sejarah dapat meyajikan gambaran tentang unsur-unsur yang mendukung timbulnya suatu lembaga. Pendekatan sejarah bertujuan untuk menentukan inti karakter agama dengan meneliti sumber klasik sebelum dicampuri yang lain. Dalam menggunakan data historis maka akan dapat menyajikan secara detail dari situasi sejarah tentang sebab akibat dari suatu persoalan agama.10

Pendekatan historis ini di harapkan bisa mengetahui secara menyeluruh tentang lahirnya pondok pesantren JINDZIKRUSSYIFA‟BROJOMUSTI, dan biografi pendirinya yaitu k.h. Muzakkin. Sedangkan pendekatan sosiologis digunakan sebagai alat bantu penggunaan, pendekatan sosiologis tersebut akan dapat meneropong segi segi social peristiwa yang di kaji, yang mencakup tentang peran K.H Muzakkin terhadap santrinya dan masyarakat sekitar.

Sosiologis adalah ilmu yang mempelajari hidup bersama dalam masyarakat, dan menyelidiki ikatan-ikatan antara manusia yang menguasai hidupnya itu. Sosiologis mencoba mengerti sifat dan maksut hidup bersama, cara terbentuk dan tumbuh serta berubahnya perserikatan-perserikatan hidup ini serta pula kepercayaannya, keyakinan yang memberi sifat tersendiri kepada cara hidup bersama itu dalam tiap persekutuan hidup manusia.11 Sementara itu Soerjono Soekanto mengartikan sosiologis sebagai satuan ilmu pengetahuan yang membatasi diri

10

Taufik Abdullah, Sejarah dan Masyarakat (Jakarta : Pustaka Firdaus, 1987), 105.

11


(20)

terhadap persoalan penilaian. Sosiologos tidak menetapkan ke arah mana suatu sesuatu seharusnya berkembang dalam arti memberi petunjuk-petunjuk yang menyangkut kebijaksanaan kemasyarakatan dari proses kehidupan bersama tersebut. Di dalam ilmu ini juga dibahas tentang proses-proses sosial, mengingat bahwa ilmu pengetahuan perihal struktur masyarakat saja belum cukup untuk memperoleh gambaran yang nyata mengenai kehidupan bersama dari manusia.12Dalam pendekatan sosiologi peneliti menggunakan untuk wawancara dengan pihak yang terkait yaitu K.H Muzakkin , warga sekitar dan para santri.Pendekatan psikologis merupakan pendekatan yang bertujuan untuk melihat keadaan jiwa pribadi-pribadi yang beragama. Dalam pendekatan ini, yang menarik bagi peneliti adalah keadaan jiwa manusia dalam hubungannya dengan agama, baik pengaruh maupun akibat. Lebih lanjut, bahwa pendekatan psikologis bertujuan untuk menjelaskan fenomena keberagamaan manusia yang dijelaskan dengan mengurai keadaan jiwa manusia. Sedang pendekatan psikologis ini guna mengorek informasi tentang cara pengobatan yang di lakukan oleh K.H Muzakkin. dan pendekatan antropologis Secara garis besar antropologi dapat dipetakan menjadi dua macam, antropologi fisik dan budaya. Antropologi fisik atau biologi merupakan antropologi yang mengkaji manusia sebagai mahkluk biologi. Ia mempelajari manusia dari sudut jasmaniah, dalam arti

12


(21)

yang seluas-luasnya. Hal yang diselidiki ialah asal-usul manusia, perkembangan evolusi organik, struktur tubuh dan kelompok manusia yang kita sebut ras.13

Kemudian landasan teori yang digunakan dalam skripsi ini adalah teori kepemimpinan

Dalam hal ini max weber mengemukakan tiga bentuk kepemimpinan yaitu:

1. Kepemimpinan karismatik yaitu kepemimpinan yang didasarkan dengan kemampuan alami, semacam mukjizat, karisma atu kewibawaan di luar rasio. Kepemimpinan ini adalah kemampuan atau kekuatan batin yang ada padanya dan di dukung oleh kondisi masyarakatnya. Kekayaan, umur, kesehatan, profil bahkan pendidikan formal tidak menjadi kriteria.

2. Kepemimpinan tradisional yaitu kepemimpinan yang diterima berdasarkan tradisi yang berlaku dalam komunitas masyarakat atau dinasti tertentu yang dominan dan diterima masyarakat. Seseorang diangkat menjadi pemimpin secara turun temurun dari suatu keluarga atau dinasti tertentu.

3. Kepemimpinan rasional yaitu kepemimpinan yang mendasarkan wewenangnya pada kekuatan formal dan legalistic yang memperoleh kedudukan berdasarkan rasio dan diterima bahwanya secara rasio.

Dari ketiga bentuk kepemimpinan yang telah di kemukakan oleh max weber diatas, bentuk kepemimpinan K.H. Muzakkin adalah termasuk bentuk kepemimpinan

13


(22)

kharismatik yang di dasarkan pada kemampuan alami , semacam mukjizat yang bisa menyembuhkan orang gila dan merehab para pecandu narkoba.

F. penelitian terdahulu

Dalam proses penelusuran seperti karya tulis seperti karya skripsi dan karya ilmiah, yang sama atau mirip dengan penyusunan penelitian ini, adapun penelitian dan penulisan yang sempat mengkaji berdasarkan skripsi dan buku buku yang berkaitan dengan peran kiai dalam mendirikan pondok pesantren, diantaranya sebagai berikut :

1. Bimbingan dan konseling islam bagi pecandu narkoba di pesantren DZIKRUSSYIFA‟ASMA‟ BROJOMUSTI sendang agung Paciran Lamongan.

G. Metode penelitian

Dalam melakukan penelitian ilmiah, metode mempunyai peran yang sangat penting. Secara umum sejarah merupakan proses penyajian dan analisis sumber atau laporan dari masa lampau secara kritis. Hasil rekonstruksi masa lampau berdasarkan atas dua fakta yang diperoleh, bentuk proses ini disebut historiografi, adapun langkah-langkah yang dlakukan dalam penelitia ini adalah sebagai berikut:


(23)

Dalam skripsi ini penulis memilih topik yang berjudul “peran K.H Muzakkin dalam mendirikan pondok pesantren JINDZIKRUSSYIFA‟ ASMA‟ BROJOMUSTI sendang agung Paciran Lamongan tahun 2006-2016”.

2. Heuristik

Heuristik berasal dari kata yunani heurishen, artinya memperoleh.14 Sebagai langkah awal adalah apa yang disebut heuristic (heuristic atau dalam bahasa jerman quellenkunde, sebuah kegiatan mencari sumber-sumber untuk mendapatkan data-data atau materi sejarah.15 Maksudnya kegiatan mnghimpun data jejak-jejak masa lampau dengan cara mencari dan menemukan sejumlah dokumen penting sesuai dengan pembahasan judul skripsi ini. dalam penulisan skripsi ini,16 penulis mengunakan dua langkah untuk mencari dan menemukan sumber sejarah yaitu:

a. Langkah pertama yaitu dengan mencari sumber primer, adalah sumber yang disampaikan oleh saksi mata. Sumber primer dalam penelitian ini meliputi:

1) Dokumen-dokumen baik berita berita seperti artikel, Koran, dan lain-lain. 2) Wawancara, wawancara ini penulis lakukan langsung dengan pendiri

sekaligus pengasuh pondok pesantren JIN DZIKRUSSYIFA‟ ASMA‟ BROJOMUSTI yakni K.H Muzakkin, beserta beberapa santri dan masyarakat sekitar.

14

Dudung Abdurrahman, Metode Penelitian Sejarah (Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1999), 55.

15

Helius Sjamsuddin, Metodelogi Sejarah (Yogyakarta: Ombak, 2007), 86.

16

Hasan Usman, Metode Penelitian Sejarah (Jakarta: Direkture Jendral Kelembagaan Agama Islam, 1986), 64-65.


(24)

b. Sumber sekunder yaitu sumber yang disampaikan bukan saksi mata seperti buku-buku atau referensi yang penulis peroleh berkaitan dengan penulisan skripsi ini.

3. Kritik

Setelah sumber sejarah dalam berbagai kategorinya itu terkumpul, tahap yang berikutnya ialah verifikasi atau lazim disebut juga kritik untuk memperoleh keabsahan sumber. Dalam hal ini yang harus diuji adalah keabsahan tentang keaslian sumber (otensitas) yang di lakukan melalui kritik ekstren, dan keabsahan tentang kesahihan sumber (kredibilitas) yang ditelusuri melalui kritik intern.17 Dalam tahap ini penulis melakukan kritik intern, yang dalam pelaksanaannya lebih menitik beratkan pada kebenaran dan keaslian data dengan mencari korelasi sumber-sumber yang ada sehingga dapat di tarik fakta untuk penulisan sejarah. Di samping itu, peneliti juga menggunakan kritk extern yang dalam pelaksanaanya menitik beratkan kredibilitas dari sumber yang ada.

4. Interpretasi

Intepetasi atau penafsiran sejarah seringkali disebut juga dengan analisis sejarah. Analisis sejarah sendiri berarti menguraikan, dan secara terminologis berbeda dengan sintesis yang berarti menyatukan. Didalam proses interpretasi sejarah, seoang peneliti harus berusaha mencapai pengertian factor factor yang menyebabkan terjadinya peristiwa. Data sejarah kadang mengandung beberapa sebab yang

17


(25)

membantu mencapai hasil dalam berbagai bentuknya. Walaupun suatu sebab kadangkala dapat mengantarkan pada hasil yang belawanan dalam linkunagan lain.18

5. Historiografi

Sebagai fase terakhir dalam metode sejarah, historiografi di sini merupakan cara penulisan, pemaparan, atau pelaporan hasil penelitian sejarahyang dilakukan. Layaknya laporan ilmiah, penulisan hasil penelitian sejarah itu hendaknya dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai proses penelitian, sejak dari awal (fase perencanaan) sampai dengan akhirnya (penarikan kesimpulan).19

Dalam buku lain historiografi merupakan tahap akhir metode sejarah, yang mana historiografi itu sendiri adalah menyampaikan sintesa yang diperoleh dalam bentuk suatu kisahyang dipaparkan secara sistematis dan terperinci dengan menggunakan bahasa yang baik.20 Dalam hal ini penulis mencoba menuangkan laporan penelitian ke dalam suatu karya yang berupa skripsi. Penulis ini diharapkan memberikan gambaran yang jelas mengenai proses penelitian dari awal hingga akhir tentang “ peran K.H Muzakkin dalam mendirikan pondok pesantren JINDZIKRUSSYIFA‟ ASMA‟ BROJOMUSTI Sendangagung Paciran Lamongan tahun 2006-2016”.

18

Ibid., 65. 19

Dudung Abdurrahman, Metode Penelitian Sejarah (Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1999), 67.

20 Louis Gottshalk,


(26)

H. Sistematika bahasan

Untuk memudahkan pemahaman dalam penelitian ini, diperlukan sebuah sistemasi terhadap isi dengan membagi dalam beberapa bab, dan masing-masing bab akan dibagi menjadi beberapa bagian yang akan membahas tentang “peran K.H Muzakkin dalam mendirikan pondok pesantren JINDZIKRUSSYIFA‟ ASMA‟ BROJOMUSTI Sendangagung Paciran Lamongan 2006-2016.

Adapun sistematika bahasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB I : Pada bagian bab ini akan diisi pendahuluan yang berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, pendekatan dan kerangka teoritik, penelitian terdahulu, metode penelitian dan sistematika bahasan.

BAB II : Pada bagian bab ini akan dijelaskan Biografi K.H Muzakkin, pendidikan K.H Muzakkin, perjuangan-perjuangannya dalam berbagai bidang antara lain, bidang agama, sosial, pemerintahan.

BAB III : Dalam bab ini akan dijelaskan tentang profil pondok pesantren JINDZIKRUSSYIFA‟ASMA‟ BROJOMUSTI, letak geografis pondok pesantren.

BAB IV : Dalam bab ini akan dijelaskan tentang peran K.H Muzakkin dalam mendirikan pondok pesantren JINDZIKRUSSYIFA‟ASMA‟ BROJOMUSTI,


(27)

BAB V : Merupakan bab penutup yang berisi tentang kesimpulan dan saran-saran dari hasil penelitian


(28)

BAB II

BIOGRAFI K.H MUZAKKIN

A. Profil K.H Muzakkin

K.H Muzakkin adalah seorang kiai di sebuah pesantren yang unik, yang berada di daerah sekanor, sendang agung Paciran Lamongan. Beliau termasuk sesosok kiai spiritual, karena beliau mendirikan pondok pesantren yang mana para santrinya adalah para JINdan orang orang gila akibat gangguan para JINdan juga mengobati orang orang yang kecanduan narkoba.

K.H Muzakkin lahir di dadapan kecamatan solokuro kabupaten Lamongan.pada tahun 1962. Beliau dilahirkan dari keluarga yang tentu juga punya keahlian khusus, yaitu ayahnya adalah seorang yang disebut tabib di daerah sandang agung Paciran Lamongan. Mengaca pada istilah “buah jatuh tak jauh dari pohonnya” yang bisa di artikan bahwa ayah kandung dari K.H Muzakkin adalah seorang tabib atau disebut ahli pengobatan maka keahlian itu menurun pada K.H Muzakkin. kemampuan itu seketika muncul dengan sendirinya pada diri K.H Muzakkin yang memicu beliau untuk mengobati seseorang yang sedang sakit.

Pertama kali K.H Muzakkin mengobati adalah ketika beliau kelas 5 madrasah aliyah, kejadian itu di ceritakan oleh K.H Muzakkin sendiri bahwa saat itu ada warga


(29)

yang terkena gigitan ular, pada saat yang bersamaan ayah beliau sedang tidak ada di rumah dan sebagai keluarga dari seorang pasien mereka percaya bahwa Muzakkin mempunyai kemampuan yang sama dengan ayahnya, dari situ beliau di suruh untuk mengobati, dan itulah pertama kali beliau mengobati pasien.21

B. Pendidikan K.H Muzakkin

Sekilas tentang perjalanan pendidikan K.H. Muzakkin pengasuh beserta pendiri pondok pesantren JINASMA‟ BROJOMUSTI sekanor sendang agung Paciran Lamongan.

Pada masa kanak kanak, K.H Muzakkin pertama mengenal pendidikan dari ayahnya yang mana ayahnya adalah termasuk orang yang terpandang di daerah tersebut. Dalam dunia pendidikan yang di maksud dengan Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian.

Keluarga sebagai unit sosial terkecil dalam masyarakat mempunyai peranan yang sangat besar dalam mempengaruhi kehidupan dan perilaku anak remaja. Kedudukan dan fungsi keluarga dalam kehidupan manusia bersifat fundamental karena pada hakekatnya keluarga merupakan wadah pembentukan watak dan akhlak. Tempat perkembangan awal seorang anak sejak dilahirkan sampai proses

21


(30)

pertumbuhan dan perkembangannya baik jasmani maupun rohani adalah lingkungan keluarga, oleh karena itu di dalam keluargalah dimulainya pembinaan nilai-nilai akhlak karimah ditanamkan bagi semua anggota keluarga termasuk terhadap remaja. Masa remaja (terutama masa remaja awal) merupakan satu fase perkembangan manusia yang memiliki arti penting bagi kehidupan selanjutnya, karena kualitas kemanusiaannya di masa tua banyak ditentukan oleh caranya menata dan membawa dirinya dimasa muda. Perubahan yang dialami pada masa ini terjadi secara kodrati dan para ahli menyebutnya sebagai masa transisi (peralihan). Masa peralihan yang terjadi pada remaja sangat membingungkan, dalam masa peralihan ini remaja sedang mencari identitasnya. Dalam proses perkembangannya, masa ini senantiasa diwarnai oleh konflik- konflik internal, cita-cita yang melambung, emosi yang tidak stabil serta mudah tersinggung. Oleh karena itu remaja membutuhkan bimbingan dan bantuan dari orang-orang terdekat seperti orang tuanya. Peran dan tanggungjawab orang tua mendidik anak remaja dalam keluarga sangat dominan sebab di tangan orang tuanyalah baik dan buruknya akhlak remaja.22

Sejak kecil K.H. Muzakkin telah menampung berbagai pendidikan dan pembinaan akhlak dari keluarga atupun dari masyarakat sekitar, Pendidikan dan pembinaan akhlak merupakan hal paling penting dan sangat mendesak untuk dilakukan dalam rangka menjaga stabilitas hidup. Dalam ajaran agama Islam masalah

22Ikue kania, “peran keluarga dalam perkembangan akhlaq remaja”,dalam


(31)

akhlak mendapat perhatian yang sangat besar sebagaimana sabda Nabi ”Sempurnanya iman seorang mukmin adalah mempunyai akhlak yang bagus”.

Pendidikan sering terjadi di bawah bimbingan orang lain, tetapi juga memungkinkan secara otodidak. Setiap pengalaman yang memiliki efek formatif pada cara orang berpikir, merasa, atau tindakan dapat dianggap pendidikan. Pendidikan umumnya dibagi menjadi tahap seperti prasekolah, sekolah dasar, sekolah menengah dan kemudian perguruan tinggi, universitas atau magang.

Sebuah hak atas pendidikan telah diakui oleh beberapa pemerintah. Pada tingkat global, Pasal 13 PBB 1966 Kovenan Internasional tentang Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya mengakui hak setiap orang atas pendidikan. Meskipun pendidikan adalah wajib di sebagian besar tempat sampai usia tertentu, bentuk pendidikan dengan hadir di sekolah sering tidak dilakukan, dan sebagian kecil orang tua memilih untuk pendidikan home-schooling, e-learning atau yang serupa untuk anak-anak mereka. Lain dengan orang tua Muzakkin yang mempunyai pemikiran untuk menyekolahkan di pendidikan formal.Yang mana di mulai dari tingkat sekolah dasar K.H Muzakkin menempuhpembelajaran di madrasah ibtidaiyah yang berada di daerah dimana beliau di lahirkan yaitu di MI NIDLOMUTTOLIBIN DADAPAN yang sama halnya dengan anak anak sewajarnya dengan masa tempuh selama 6 tahun.

Tidak selesai disitu setelah beliau lulus di madrasah ibtidaiyah beliau melanjutkan ke tingkat sltp yang sama halnya dengan sekolah sebelumnya yang


(32)

bertempat di daerah dimana beliau dilahirkan yaitu di MTS TANWIRUTTOLIBIN DADAPAN.

Selesai madrasah tsanawiyah beliau melanjutkan di tingkat slta yaitu di MA TARBIYATUTTOLABAH KRANJI tempat pendidikan yang berada di dalam pondok pesantren tarbiyatuttolabah, pondok pesantren yang bisa di sebut pondok pesantren modern, yaitu lembaga pesantren yang memasukkan pelajaran umum dalam kurikulum madrasah yang di kembangkan atau pesantren yang menyelenggarakn tipe tipe sekolah umum seperti mi, mts, ma. Dengan demikian pesantren modern merupakan pendidikan yang diperbaharui atas pesantren salaf. Dan pesantren modern mayoritas mata pelajaran yang di kembangkan bukan kitab kitab klasik.23 Selama 3 tahun beliau menempuh pendidikan di MA TARBIYATUTTOLABAH KRANJI, yang mana beliau juga belajar sedikit tentang keagamaan yang kental. dan setelah itu beliau melanjutkan ke perguruan tinggi di berbagai tempat yang sehingga beliau mendapatkan macam macam gelar sarjananya.

Dalam pendidikan spirtualnya beliau mengaku bahwa ilmu ini di dapatkan melalui faktor keturunan yaitu dari ayahnya. Dalam sejarah ayahnya juga dipercaya sebagai seorang tabib (orang yang di percaya bisa menyembuhkan penyakit) dari situ meskipun beliau tidak belajar tentang ilmu spiritual, beliau pun akan memahami karna tidak sengaja sedikit demi sedikit beliau telah melihat cara ayahnya mengobati

23

Ddhofier, Tradisi pesantren , studi pandangan hidup kiai dan visinya mengenai masa depan Indonesia , 76.


(33)

para pasiennya. Tidak itu saja beliau juga mengucap bahwa beliau termasuk titisan dari joko tingkir atau karebet, orang yang termasuk murid dari sunan kali jaga. Dan nama jaka tingkir pun tidak asing lagi di kalangan masyarakat Lamongan. Karena jaka tingkir termasuk orang yang berperan bagi orang di wilayah Lamongan.24

C. Perjuangan K.H Muzakkin

1. Dalam bidang sosial kemasyarakatan

Keberhasilan kiai yang di kenal sebagai pewaris ilmu para nabi yang akan melanjutkan cita cita nabi ataupun yang pernah di rintis oleh nabi yaitu terbentunya masyarakat islam di madinah dengan tanpa adanya stratifikasi social dengan menganggap sama kedudukannya dalam agama, masyarakat, serta hukum, mereka mempunyai hak serta kewajiban yang sama pula. Kondisi semacam itu haruslah mereka (kiai) ciptakan dimana mereka tinggal dengan pendirian pondok pesantren serta aktifitas kiai bersama para santrinya maupun berkiprah dan berpengaruh terhadap masyarakat.

Kondisi geografis suatu daerah sangat berpengaruh terhadap pembentukan watak dan karakter masyarakat setempat. Dusun sekanor desa sendang agung kecamatan Paciran kabupaten Lamongan yang mayoritas penduduknya bekerja sebagai petani. K.H Muzakkin sebagai seorang yang berprioritas terhadap masyarakat

24


(34)

karena beliau termasuk konsultan hukum bagi sabagian masyarakat dan juga menjadi alternative pengobatan untuk masyarakat yang membutuhkan.

Dalam al qur‟an surat al maidah ayat 2 yaitu :

تْ بْلا ّ آ ا ئاقْلا ا ْ ْلا ا ا حْلا ْ ّشلا ا َّ ئ عش ا ّ حت ا ا آ ّلا ّ

ْ ْ ق ش ْ كّ ْج ا ا د طْص ف ْتْ ح ا ا ْض ْ ّب ْ اْضف غتْب ا حْلا

ْثإا ع ا

عت ا ْقّتلا ّ بْلا ع ا عت ا تْعت ْ ا حْلا جْس ْلا ع ْك ّ ص

قعْلا ش َّ ّ َّ ا قّتا ا ْ عْلا

Yang artinya : Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu melanggar syi'ar-syiar Allah, dan jangan melanggar kehormatan bulan-bulan haram, jangan

(mengganggu) binatang-binatang had-ya, dan binatang-binatang qalaa-id, dan

jangan (pula) mengganggu orang-orang yang mengunjungi Baitullah sedang

mereka mencari karunia dan keridaan dari Tuhannya dan apabila kamu telah

menyelesaikan ibadah haji, maka bolehlah berburu. Dan janganlah sekali-kali

kebencian (mu) kepada sesuatu kaum karena mereka menghalang-halangi kamu

dari Masjidilharam, mendorongmu berbuat aniaya (kepada mereka). Dan

tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan

tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu


(35)

Dalam ayat Allah menjelaskan adab-adab (pekerti) yang harus berlaku diantara sesama mukmin, dan juga menjelaskan beberapa fakta yang menambah kukuhnya persatuan umat Islam, yaitu:

1. Menjauhkan diri dari berburuk sangka kepada yang lain.

2. Menahan diri dari memata-matai keaiban orang lain.

3. Menahan diri dari mencela dan menggunjing orang lain.

Dan dalam ayat itu juga, Allah menerangkan bahwa semua manusia dari satu keturunan, maka kita tidak selayaknya menghina saudaranya sendiri. Dan Allah juga menjelaskan bahwa dengan Allah menjadikan kita berbangsa-bangsa, bersuku-suku dan bergolong-golong tidak lain adalah agar kita saling kenal dan saling menolong sesamanya. Karena ketaqwaan, kesalehan dan kesempurnaan jiwa itulah bahan-bahan kelebihan seseorang atas yang lain.

“Tiga macam membawa krisis bagi umatku, yaitu memandang kesialan, dengki, dan buruk sangka”.25

Dari ayat ayat itu K.H Muzakin berfikir bahwa membantu orang adalah bagian dari berjihat, dan ketika selesai menolong atau mengobati kalo sudah berhasil maka ada kepuasan tersendiri.26

25

Hamka, Tafsir al-Azhhar (Surabaya: Yayasan Nurul Islam,1982), 236.

26


(36)

2. Dalam bidang agama

Dari ketiga agama tauhid (monotheism), hanya agama Yahudi yang bukan agamamisi. Islam, seperti juga Nasrani adalah agama dakwah yang mewajibkan para pemeluknya untuk mengemban misi dakwah, yaitu mengajak orang lain kepada kebenaran. Kebenaran menurut Islam adalah pesan-pesan yang disampaikan tuhan melalui nabi Muhammad s.a.w. yang berupa Al-Quran dan Al-Hadist. Itulah kebenaran yang hakiki, selain itu adalah kebenaran nisbi. Dengan kata lain kebenaran hakiki adalah kebenaran wahyu sedangkan kebenaran menurut pemikiran akal saja adalah kebenaran nisbi. Jadi, misi dakwah seorangmuslim adalah mengajak orang lain untuk mengamalkan Quran dan Hadist.

Mengamalkan Qur‟an dan Hadist berarti melakukan perintah Tuhan dan meninggalkan laranganNya.Hal inisesuai dengan ungkapan Ibn Taimiyah tentang dakwah, bahwa tidak sempurna dakwah ke jalan Allah kecuali dengan menyuruh orang melakukan apa yang dicintai Allah danmeninggalkan apa yang dibenciNya, baik itu perkataan atau perbuatan.

K.H Muzakkin meniru ajaran Sendangagung dan juga Sunan Drajat dan beliau menerapkan wasiat yang di tinggalkan oleh kanjeng Sunan Drajat yang berbunyi :


(37)

wenehono teken marang wongkang wuto berilah tongkat pada orang yang buta dalam istilah bisa di artikan bahwa orang buta di istilahkan dengan buta ilmu yaitu orang yang tak mengerti ilmu agama dari situ maka disuruh berilah tongkat agar dia bisa mendapat pegangan untuk menuntun dia dalam jalannya kehidupan.

wenehono mangan marang wong kang luwe berilah makan pada orang yang kelaparan yang di artikan bahwa di suruh mensejahteran orang orang miskin.

wenehono busono marang wong kang wudo berilah pakaian pada orang yang telanjang dalam artian ajarilah kesusilaan kepada orang yang tidak punya malu.

wenehono yupan marang wongkang kaudanan berilah tempat teduh untuk orang yang kehujanan yang dalam artinya menyerukan orang untuk menolong orang yang sedang terkena musibah atupun orang yang tertindas.

Dari empat wasiat itu di artikanlah oleh K.H Muzakkin bahwa kasihlah orang yang membutuhkan bukan orang yang tidak membutuhkan di kasih, di perjelas lagi oleh K.H Muzakkin bahwa seperti hal berdakwah, berdakwahlah kepada orang yang tidak mengerti agama atau yang disebut orang yang belum di jalan allah, karena mereka lebih membutuhkan. Dan dari situ K.H Muzakkin beranggapan menyembuhkan orang gila itu sama halnya mengembalikan orang itu ke jalan allah. Karena orang gila adalah orang yang telah mendapat gangguan kejiwaan mental atu materi, dari situ bahwa pemikiran orang gila sedang mengalami kacau atau susah untuk brerfikir dengan tepat. Dalam hal itu ketika pengobatan pada orang gila itu


(38)

dilakukan maka ketika sembuh sama halnya mengembalikan kondisi pemikiran mereka dan dari situ K.H Muzakin beranggapan itu sama seperti mengajari anak kecil mengaji kitab iqro‟.

K.H Muzakin sama halnya dengan ulama yang lain yang mana seringkali berdakwah ke pada orang orang yang membutuhkan pencerahan. Yang membedakan adalah cara dari K.H Muzakkin ini yang mana dakwahnya seperti menyembuhkan orang gila yang terganggu akibat spiritual. Menurut beliau mengembalikan kesadaran orang juga termasuk berdakwah, itupun sama halnya memberi ilmu pada orang yang tidak berilmu.27

3. Dalam bidang pemerintahan

Selain peran beliau menjadi seorang kiai dan juga ahli pengobatan K.H Muzakkin juga berperan penting dalam pemerintahan yang di sebabkan karena maraknya kasus kasus korupsi yang melanda di Indonesia K.H Muzakkin ber semangat untuk ikut serta memberantas para koruptor sehingga beliau berani menjadi ketua di sebuah lembaga yang di sebut JCW (jatim corruption watch). Peran tersebut bisa dibilang bukan peran gampang karena hal tersebut bisa melibatkan nyawa, seperti halnya yang di ceritakan oleh K.H Muzakkin sebagai pemangku pondok pesantren JIN DZIKRUSSYIFA‟ ASMA‟ BROJOMUSTI di sendang agung Paciran Lamongan dan sebagai ketua umum JCW. Bahwa beliau juga pernah berurusan

27


(39)

dengan banyak preman yang mana preman itu adalah suruhan dari seorang yang pernah di jebloskan Muzakkin ke dalam penjaga sebab korupsi. Maraknya korupsi di negeri ini yang dilakukan oleh para pejabat mengundang keprihatinan bagi semua kalangan, sebagaimana aksi dari pemanggu sekaligus pendiri pondok pesantren JIN DZIKRUSSYIFA‟ ASMA‟ BROJOMUSTI yaitu K.H Muzakkin dan juga sebagai ketua umum JCW (Jatim Corruption Watch) Provinsi jawa timur mensuport terus pada KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi ) yang berkali-kali telah menangkap pejabat yang diduga telah melakukan tindak pidana korupsi. Sebuah cerita dari beliau bahwa KPK kembali berhasil melakukan operasi tangkap tangan, Operasi tangkap tangan pada hari Selasa dilakukan di dua tempat yang berbeda, lokasi pertama ada di sebuah rumah makan di daerah Kelapa Gading Jakarta Utara dan lokasi kedua adalah di Bandara Soekarno Hatta. Di lokasi yang pertama (17:45), KPK berhasil menangkap 6 orang, yaitu RB, IR seorang kepala dinas di Deiyai, SET dan HAR yang diketahui seorang pengusaha, DEV seorang ajudan dan seorang sopir mobil sewaan. Mereka ditangkap setelah ada serah terima antara SET, IR dan HAR kepada RB. Dalam penangkapan ini KPK berhasil mengamankan barang bukti berupa uang sejumlah Sin$ 177.700 atau sekitar Rp 1,7 miliar serta beberapa dokumen dan handphone. Tidak beberapa lama dari penangkapan di lokasi pertama (19:00), KPK kembali menangkap dua orang di Bandara Soekarno Hatta. Orang tersebut adalah DYL (Dewi Yasin Limpo), anggota komisi 7 dan BWH staf ahli DYL. Kasus suap ini diduga untuk anggaran pengembangan pembangkit listrik tenaga mikrohidro pada tahun 2016 di Kabupaten Deiyai Papua. Menurut PLT KPK Johan Budi, pemberian


(40)

uang ini adalah pemberian pertama dan besarnya 50% dari total rencana yang akan diberikan kepada DYL. Johan mengatakan bahwa proyek ini ada di pos anggaran Kementerian ESDM yang bermitra dengan DYL di komisi energi DPR.

Menurut Johan, untuk mendapatkan alokasi anggaran proyek tahun 2016 itu, SET dan IR menyuap DYL. KPK sendiri masih mendalami kasus ini dan tidak menutup kemungkinan akan ada tersangka baru dalam kasus ini.Muzakkin yang juga ketua pusat BPAN RI (Badan Penyelamat Aset Negara Republik Indonesia) ini mengharap agar KPK tidak berhenti menangkap korupsi di di level elit saja,tetapi pejabat di daerah mulai kepala dinas,bupati,dan gubernur jika ada indikasi melakukan tindak pidana korupsi harus di tangkap juga,tuturnya.

Selain itu pria yang juga pimpinan pondok pesantren khusus rehabilitasi sakit jiwa dan narkoba DZIKRUSSYIFA' ASMA' BEROJOMUSTI di jalan raya sekanor desa Sendangagung kecamatan Paciran kabupaten Lamongan jawa timur ini mengatakan,korupsi adalah penjahat yang harus kita perangi bersama,jangan biarkan korupsi merajalela dan membunuh rakyat Indonesia.banyak rakyat miskin karena korupsi,banyak pengangguran karena korupsi,pendidikan tidak bermutu karena korupsi,penegakan hukum tidak jalan juga karena korupsi,apapun alasanya korupsi jelas pelanggaran hukum dan berdosa di hadapan Allah,pungkasnya.28 Selain itu K.H Muzakkin juga menjadi ketua umum BPAN RI (badan penyelamat aset Negara


(41)

republic Indonesia) yang sekretariatannya berada di jl. Dahlia indah 4 no 17 harapan indah, kota bekasi Jakarta jl. Raya sekanor, sendang agung Paciran Lamongan.


(42)

BAB III

PROFIL PONDOK PESANTREN JIN DZIKRUSSYIFA’ASMA’ BROJOMUSTI

A. Letak Geografis

Lembaga Pondok pesantren DZIKRUSSYIFA' ASMA' BEROJOMUSTI yang berada di Sekanor, desa Sendangagung Paciran Lamongan, yang lokasinya berada di Kimas, selatan desa Sendangagung Paciran Lamongan. Pesantren ini didirikan oleh K.M.Muzakkin. yang identik dengan specialis untuk Rehabilitasi sakit jiwa dan Narkoba, dan juga tempat belajarnya anak anak jalanan. pondok pesantren yang tempatnya memiliki cirri khas klasik dari sebuah gedung kuno yang di artikan menurut kepercayaan masyarakat bahwa tempat yang berjarak 100 m dari pedesaan dan bangunan luar di pondasi sebuah batu bata setinngi 2 meter dan dalamnya terbangun 3 kamar yang di gunakan untuk tempat penyembuhan pasien dan juga ada bangunan bangunan yang terbuat dari kayu bambu berbentuk seperti gubuk tua yang di kelilingi berbagai macam ASMA‟ ASMA‟ arab yang berfungsi sebagai pembatas wilayah antara JINdan manusia, di situ juga ada berbagai macam benda pusaka seperti keris dan batu pusaka.29

29


(43)

B. Tujuan Mendirikan Pondok Pesantren Jin Dzikrussyifa’ Asma’ Brojomusti Tujuan didirikanya adalah untuk memenuhi kebutuhan ummat dan memperluas lahan perjuangannya umat dan agama. Pesantren yg di kimas dgn yg diSekanor itu masih satu desa di Sendangagung, keduanya terkenal angker,bahkan yg disekanor di juluki pondok jin. bedanya Kimas punya catatan historis yg berbeda dan tak bisa di lupakan oleh warga setempat, tutur Muzakkin yang juga ketua pusat BPAN-RI (Badan Penyelamat Aset Negara Republik Indonesia) yang berkantor di jln. Dahlia Indah 4, Kota Bekasi, Jakarta. Adapun untuk mengetahui kronologis Tentang nama kimas, sedikit mengutip buku sejarah Sunan Sendang yg ditulis oleh K.M.Muzakkin, peneliti yg jg Sarjana Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Unisma Malang, Alkisah, "Pada suatu hari, Sunan Sendang dan Sunan Drajat itu mendapat undangan dari Sunan Giri di Gresik Kedaton. Dan untuk menghadiri undangan tersebut,Sunan Drajat mengajak datang bersama2 agar kelihatan rukun dan kompak, kedua beliau sepakat menunggu di "Kimas" selatan Desa Sendangagung Paciran Lamongan, Ketika Sunan Sendang berangkat, ternyata Sunan Drajat beserta istrinya sudah lebih dulu ada ditempat itu,begitu sdh ketemu ditempat yg dijanjikanya, tiba2 istri Sunan Sendang itu minta izin untuk tidak ikut menghadiri undangan Sunan Giri,alasanya karena merasa malu,sebab tidak memakai pakaian dan perhiasan bagus2, sedang istri sunan Drajat memakai perhiasan yg bagus,Mendengar ucapan istrinya itu Sunan Sendang tersenyum, kemudian mencabut akar akaran, dan di asma'i,sambil di usap2, agar bisa dibuat perhiasan sesuai harapan. begitu prosesi itu


(44)

selesai,lalu Sunan Sendang mendekat kepada istrinya dgn berkata, pakailah "IKILOH MAS" (bahasa jawa), Alhamdulillah akar akaran yg dibentuk mirip dgn perhiasan itu, langsung berubah menjadi perhiasan emas yg bagus dan dipakai istri Sunan Sendang, Dengan kejadian itu,makanya tempat tersebut hingga sekarang dikenal dengan sebutan "KIMAS".yg asalnya dari ucapan "ikiloh mas". , jadi "PETILASAN SUNAN SENDANG & SUNAN DRAJAT" yang di kimas itu, sekarang berdirilah Pondok Pesantren Asma' Berojomusti cabang dari yang di Sekanor Sendangagung Paciran Lamongan ini.Demikian Kata K.M.Muzakkin,yg jg Ketua umum JCW (Jatim Corruption Watch) propinsi jawa timur yang berkantor di jalan Magersari 27, Surabaya.30 Pondok pesantren JINDZIKRUSSYIFA‟ ASMA‟ BROJOMUSTI juga mempunyai visi misi yaitu : VISI sebagai pondok pesantren yang handal dalam masa depan, mencetak santri yang kreatif ,professional, unggul dan berakhlaqul karimah yang di landasi syariat islam ala ahlussunah wal jama‟ah berdasarkan pancasila dan UUD 1945. Dan MISI ingin mengembangkan kajian kajian ilmu agama, ikut serta berperan aktif dalam pembangunan pemerintah baik dibidang ekonomi, budaya,

30

K.M. Muzakkin, “perjalanan spiritual sunan sendang dalam dunia tasawuf dan politik”,. suara Jcw news (14 april 2015)


(45)

politik, hukum, pendidikan dan kesehatan (pengobatan sakit jiwa dan pecandu narkoba).31

1. Pondok Pesantren Jin Dzikrussyifa’ Sebagai Sarana Pengobatan

Tentang pengobatan mengunakan cara meminta bantuan JIN atau rukyah sebagian ulama‟ ada yang bilang bahwa itu haram tetapi ada juga yang mengatakan boleh seperti halnya K.H Muzakkin yang berpendapat boleh sehingga beliau sampai saat ini melakukan pengobatan dengan cara spiritual ataupun dengan cara rukyah.

Adapun landasan landasan ruqyah terdapat di dalam Alquran dan Assunnah, yang membuat K.H Muzakkin seorang pendiri pondok pesantren JIN DZIKRUSSYIFA‟ ASMA‟ BROJOMUSTI sekalipun menjadi ahli pengobatan alternative yang masih terlaksana sampai saat ini karena ada dalil di antaranya ialah :

a. Alquran surat Al-Isra‟ ayat 82 :

ا اسخَاَِ يِ ِلاَظلاَ يِزيََا َ يِِم ْلِلٌَة ح ٌاَفِشَ َامَِ ُقْلاَ ِمَُلِز َ

و

yang Artinya : Dan Kami turunkan dari Alquran suatu yang menjadi penawar danrahmat bagi orang-orang beriman dan Alquran itu tidaklah menambah bagi orang- orang dzalim selain kerugian.32

31

Muzakkin, wawancara , sekanor , 5 Desember 2015.

32


(46)

b. Alquran surat Yunus ayat 57 :

ْ ْ ل ة ْح ه ّصلا ف ل ء فش ْ كّب ْ ةظعْ ْ كْتء ج ْ ق س ّ لا ّ

yang Artinya : Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit dalam dada dan petunjuk serta rah-mat bagi orang-orang yang beriman.33

Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam masih meludahi kedua tanganmu seraya membaca doa:

امَقسرِداغياَلًءاَفِشَك اَفِشاَلِإَءاَفِشاَليِفاَشلاتنَِفشاوِساَنلاَبرسْبْلابِ ْذَأ

"Hilangkan penyakit ini wahai Penguasa manusia. Sembuhkanlah, Engkau Maha Penyembuh. Tidak ada kesembuhan kecuali penyembuhanMu, obat yang tidak meninggalkan penyakit”. Dia (Ummu Jamil) berkata: “Tidaklah aku berdiri bersamamu dari sisi Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam, kecuali tanganmu telah sembuh”.

Dalam riwayat lain disebutkan “Dalam setiap usapan”. Doa tersebut diulangi sampai tujuh kali. Atau membaca :

اَ يِعج ِم ِجأام ش ِ ِ ِت ُق للاِةِ زعِبُ ع

َأ

ه

ا

سب “Aku

33


(47)

berlindung kepada keperkasaan Allah dan kekuasaanNya dari setiap kejelekan yang aku jumpai dari rasa sakitku ini".34

Barangsiapa yang mau meneliti sejarah Rasulullah shalaallahu „alaihi wa salam, dia akan dapat mengambil pelajaran manhaj berdakwah kepada Allah. Bahwasanya yang pertama kali yang diserukan kepada manusia adalah aqidah tentang beribdaha hanya kepada Allah semata dan tidak menyekutukannya serta meninggalkan peribadatan kepada selain-Nya, sebagaimana ini merupakan makna dari kalimat Laa ilaaha ilallah.

Sesungguhnya Rasulullah shalallahu „alaihi wa salaam adalah uswah dalm segala hal . termasuk dalam melaksankan dakwah. Beliau tinggal di Mekah selama tiga belas tahun setelah diutus menjadi rasul, menyeru kepada manusia untuk memperbaiki aqidah dengan menyembah Allah semata dan meninggalakan peribadatan kepada berhala. Seruan ini beliau lakukan sebelum memerintahkan mereka untuk sholat, zakat, puasa, haji, dan meninggalkan kemaksiatan seperti riba, zina, meminum khomer, dan perjudian.

Hal ini menunjukkan dengan jelas kesalahan sebagian jamaah dakwah pada zaman ini yang tidak memprioritaskan aqidah dan hanya mementingkan dakwah terhadap perbaikan akhlak (dengan mengenyampingkan dakwah tauhid, ed). Mereka melihat kebanyakan manusia melakukan perbuatan syirik akbar di sekitar kuburan di

34


(48)

negeri-negeri Islam namun tidak mengingkarinya, tidak melarang darinya, baik dengan perkataan, pada saat ceramah, atau dengan tulisan, kecuali hanya sebagian kecil saja. Bahkan terkadang mereka berada di antara barisan orang-orang yang melakukan syirik, bersatu dengan orang-orang yang menyimpang, tidak melarang dan memperingatkan mereka! (Al Irsyaad ilaa shahiihil I‟tiqad hal 15, Syaikh Shalih Fauzan, cet. Maktabah Salsabil

Pesantren DZIKRUSSYIFA‟ sebagai pesantren pengobatan yang mana disini cara pengobatannya untuk pasien orang gila akibat gangguan JIN adalah berbeda beda karena jenis kesaktian JIN juga berbeda beda, namun dari semua penyembuhan tidak lepas dari unsur air. Dalam penyembuhan pasien ada yang memakai cara memenjarakan di ruangan pesantren yang lebarnya 5m x 4m yang tujuannya untuk menennangkan pasien dari gangguan linggkungan sekitar, dan ada juga yang hanya sekedar di ASMA‟ dengan bacaan bacaan al qur‟an. Salah satu cara penyembuhan yang di gunakan untuk pasien berat adalah, K.H Muzakkin memberi ASMA‟ pada satu bak air yang di dalamnya tercampur kembang tujuh rupa, dan airnya di mandikan kepada psien sebagian diminimkan hal seperti itu berlangsung kurang lebih satu minggu berturut turut hingga pasien sembuh. Tidak hanya itu lantunan ayat alqur‟an khusus yang biasa dibuat ruqyah menjadi sarana utama juga. Sarana air dalam pengobatan adalah srana utama sebab unsure manusia terdidri dari air, begitu pula dengan pengobatan pecandu narkoba yang di obati dengan sarana air. Sisteim pengobatan dengan air ini hanya diminumkan setiap hari dan air sebelumnya diberi


(49)

ASMA‟ pengobatan yang bertujuan mengeluarkan sisa sisa obat obatan yang ada pada tubuh pecandu.35 Kegiatan pesantren disamping special mengobati orang sakit jiwa dan narkoba, ketika santri yg sdh sembuh juga di didik dengan mengaji seperti di pesantren lainya, dengan tujuan mendidik moral mereka dan mengurangi resiko kambuhnya penyakit.36

2. Pondok Pesantren Jin Dzikrussyifa’ Sebagai Sarana Dakwah

Definisi dakwah dari literature yang ditulis oleh pakar-pakar dakwah antara lain adalah:Dakwah adalah perintah mengadakan seruan kepada sesama manusia untuk kembali dan hidup sepanjang ajaran Allah yang benar dengan penuh kebijaksanaan dan nasihat yang baik (Aboebakar Atjeh, 1971:6) Dakwah adalah menyeru manusia kepada kebajikan dan petunjuk serta menyuruh kepada kebajikan dan melarang kemungkaran agar mendapat kebahagiaan dunia dan akhirat (Syekh Muhammad Al-Khadir Husain).

Dakwah adalah menyampaikan dan mengajarkan agama Islam kepada seluruh manusia dan mempraktikkannya dalam kehidupan nyata (M. Abul Fath al-Bayanuni). Dakwah adalah suatu aktifitas yang mendorong manusia memeluk agama Islam melalui cara yang bijaksana, dengan materi ajaran Islam, agar mereka mendapatkan kesejahteraan kini (dunia) dan kebahagiaan nanti (akhirat) (A. Masykur Amin)

35

Muzakkin, wawancara , sekanor , 5 Desember 2015.


(50)

Dari defenisi para ahli di atas maka bisa kita simpulkan bahwa dakwah adalah kegiatan atau usaha memanggil orang muslim mau pun non-muslim, dengan cara bijaksana, kepada Islam sebagai jalan yang benar, melalui penyampaian ajaran Islam untuk dipraktekkan dalam kehidupan nyata agar bisa hidup damai di dunia dan bahagia di akhirat. Singkatnya, dakwah, seperti yang ditulis Abdul Karim Zaidan, adalah mengajak kepada agama Allah, yaitu Islam.

Pada awal perkembangannya pondok pesantren JINDZIKRUSSYIFA‟ ASMA‟ BROJOMUSTI ini memang sudah mendasar pada pengobatan, tapi pesantren ini juga masih menjalani tradisi dari sebuah pesantren terdahulu, Secara sederhana pondok pesantren dapat kita artikan sebagai sebuah tempat untuk belajar dan mengajarkan ilmu agama Islam. Pesantren dalam berbagai masa memegang peranan yang amatpenting sekaligus menjadi salah satu tempat untuk menjaga tradisi keilmuan Islam. Pondok pesantren mempunyai arti asrama, atau tempat mengaji.37 sedangkan secara etimologi kata pesantren berasal dari kata “santri”, yaitu istilah yang digunakan bagi orang-orang yang menuntut ilmu agama di Lembaga Pendidikan Islam Tradisional di Jawa. Kata “santri” mendapat awalan “pe” dan akhiran “an”, yang berarti tempat para santri menuntut ilmu.38 Banyak sejarawan berpendapat tentang asal-usul pondok pesantren, di antaranya Zamakhsyari Dhafier yang mengatakan bahwa “Pesantren adalah suatu lembaga pendidikan Islam dan para

37

Poerwodarminto, Kamus Umum Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 1976), 764.

38

Hanun Asrohah, Pelembagaan Pesantren Asal-Usul Perkembangan Pesantren di Jawa (Jakarta: Departemen Agama RI, 2004), 30.


(51)

siswanya tinggal dan belajar bersama di bawah bimbingan seorang atau beberapa guru yang lebih dikenal dengan sebutan Kiai dan pada umumnya lembaga pendidikan tersebut bersifat tradisional.39

Pada masa awal, pesantren sudah memiliki tingkat yang berbeda beda. Tingkatan yang paling sederhana adalah mengajarkan cara membaca huruf arab dan al qur‟an. Sementara pesantren yang lebih tinggi mengajarkan tentang ilmu fiqih, aqidah dan nahwu shorof, begitu pula pondok pesantren JINDZIKRUSSYIFA‟ asma; BROJOMUSTI yang juga mengajarkan hal hal tersebut. Ciri umum yang dapat diketahui pesantren memiliki culture khas yang berbeda dengan budaya sekitarnya. Cara pengajarannya pun unik. Dimana kiai yang mana sebagai seorang pendiri pondok pesantren, disitu ia mengajarkan membacakan kitab kuning dan para santri semua menyimaknya. Begitu pula hal yang sama pun di lakukan oleh K.H Muzakkin seorang yang disebut pendiri dan pengasuh pondok pesantren JINDZIKRUSSYIFA‟ ASMA‟ BROJOMUSTI di jl. Sekanor sendang agung Paciran Lamongan.

Tidak Cuma itu K.H Muzakkin selain berdakwah seperti itu beliau juga berdakwah dengan cara cara yang hampir jarang orang yang melakukannya yaitu dengan cara bergelut di sebuah lembaga yang mengamati korupsi di Indonesia. Bagi beliau mencebloskan koruptor ke penjara adalah sebagian dari dakwah kerana secara perlahan itu sama saja menyadarkan orang tersebut, karena ketika sudah masuk

39


(52)

penjara hal malu yang di dapatkan dan otomatis akan keluar dari jabatan itu, dari situ orang tersebut akan mengurangi kadar korupsi atau bahkan berhenti untuk melakukan hal tersebut. Dari semua itu dari bangsa JINtidaklah hanya diam diam saja mengaji dan berdiam di tempatnya, bahkan lebih dari itu bangsa JINitu juga di jadikan pesuruh bagi K.H Muzakkin pengasuh sekaligus pendiri pondok pesantren JINASMA‟ BROJOMUSTI, yang mana para bangsa JINdi jadikan sebuah bala tentara yang siap di perintah oleh K.H Muzakkin dan juga selama penyelidikan kasus korupsi di jawa timur yang berhasil beliau bongkar tidaklah lepas dari peran JINtersebut.40

40


(53)

BAB IV

PERAN K.H MUZAKKIN DALAM MENDIRIKAN PONDOK PESANTREN

JINDZIKRUSSYIFA’ASMA’ BROJOMUSTI

A. Langkah-Langkah Mendirikan Pondok Pesantren Jin Dzikrussyifa’ Asma’ Brojomusti

Pondok pesantren JINDZIKRUSSYIFA‟ ASMA‟ BROJOMUSTI adalah pondok pesantren yang berbeda dengan pondok pesantren lainnya, pondok pesantren yang terkenal dengan pondok pesantren spiritual. Dalam hal ini pembangunan pondok pesantren JINDZIKRUSSYIFA‟ ASMA‟ BROJOMUSTI juga ada langkah langkah yang berbeda.

Melihat dari sejarah sebelum berdirinya pondok pesantren dzzikrussifa‟ ASMA‟ BROJOMUSTI tempat yang sekarang menjadi pondok pesantren itu adalah sebuah tempat yang mana dulunya adalah tempat yang kumuh dan tak terawat yang di sebut tempat yang di sukai oleh jin. Kata K.H. Muzakkin pendiri pondok pesantren dzikrrussifa‟ ASMA‟ broomusti, dulu di sini terkenal tempat yang gelap kumuh dan usang dan setiap kali orang yang bermain atau lewat sering kali ada kejadian aneh seperti ada yang melempar batu dan ada sampai berbentuk penampakan seperti genderuwo dan pocong.

Sebelum mendirikan pondok pesantren JINDZIKRUSSYIFA‟ ASMA‟ brojmusti pengasuh pesantren ini yng terkenal di sebut K.H Muzakkin telah


(54)

mengantongi berbagai izin di antara izin dari dinas kesehatan no BM.03.03381 beliau izin dinas kesehatan karena mengingat salah stu tujuan didirikan pesantren juga adalah sebagai pengobatan, dalam buku sejarah rumah sakit di jelaskan ada berbagai macam penyakit dan sebab dari penyakitnya itu, dalam sebab penyakit ada istilah dari syaraf maka larinya harus ke rumah sakit sedang sebab penyakit itu dari gangguan JINmaka larinya adalah ke pengobatan spiritual. K.H Muzakkin juga mendapat izin dari dinas agam yaitu No.KW.13.5/02/PP.00.7/180/2006 Izin lainnya dari KEJARI NO B.271/P.5.34/DSB/I/VI/2000, dari NPWP NO 25.333.885.9.645.000, dan juga mendapatkan izin dari BAKESBANGPOL LINMAS NO 300/31/413.207/2007. Dari sekian berbagiai surat izin yang di kantongi oleh pengasuh pondok pesantren JINDZIKRUSSYIFA‟ ASMA‟ BROJOMUSTI beliaupun juga mendapatkan izin oleh warga sekitar, dan tegas beliau berkata beliau membangun pesantren ini tidak pernah di bantu oleh pemerintah dan tidak pernah membuat proposal.41

Dalam langkah sebelumnya langkah spiritual adalah hal yang dilakukan untuk pembangunan pondok pesantren JINASMA‟ BROJOMUSTI Sebab tempat yang akan didirikan pondok pesantren adalah tempat dimana yang disebut dengan tempat angker. K.H Muzakkin yang sedikit banyak sejak kecil sudah mengerti dengan dunia mistis, terpanggil untuk berjuang membersihkan tempat itu dan mengondisikan para

41


(55)

bangsa JIN agar tidak menganggu lingkungan sekitar, dengan membuat semua ASMA‟ yang berkaitan dengan jin.42

Kiai Muzakkin berisiniatif mendirikan pesantren Ketika tanah tersebut sudah menjadi hak miliknya, dengan niat yang bulat proses pendirianya bisa berjalan dengan lancar,walau saat itu tantangan dan ujianya baik dari keluarga,masyarakat,dan khususnya dari bangsa gaib itu sendiri juga sangat berat.Serangan gaib hampir setiap saat yang beliau hadapi, kejadian anehpun hampir tak pernah berhenti,tetapi alhamdulillah dgn izin dan ridho Allah swt, ujian itu bisa terlewatkan juga, tutur pria pendekar pemberantasan korupsi di jawa timur ketika diwawancarai media suara JCW news di pesantrenya.

Pembersihan lokasi dari gangguan JINmembutuhkan tirakat dan ritual meditasi yg eksra, butuh waktu 3 bulan untuk menaklukkan raja jin-JINtersebut,ada beberapa Duplikat

Ajian tumbal yg beliau buat dan ditanam di lokasi itu,diantaranya adalah tumbal Syeh Subakir,Tumbalnya Joko Tingkir,Tumbalnya Syeh Abdul Jabbar,dan tumbalnya Syeh Siti Jennar (Syeh Lemah Abang) yg terkenal ampuhnya itu,semua tumbal di tanam di area lokasi dengan proses ritual,yaitu siang berpuasa dan malam tidak tidur, alhamdulillah dengan kesadaran bangsa gaib itu lokasi tsb di bisa di

42


(56)

ternetralkan,yang masih ada hanyalah JINJINislam saja yang memang sejak dulu sudah bertapa ditempat itu.43

Pesantren resmi berdiri.Begitu kondisi sdh bersahabat, akhirnya pada tanggal 05 juli 2006 resmi berdirilah pondok pesantren Dikrussyifa' Asma' berojomusti, (pesantren khusus rehabilitasi sakit jiwa dan narkoba) yg dipimpin oleh Kiai Muzakkin adik kandung dari da'i polda jatim kiai H.Abdurrosyid,yang lahir di Lamongan pada 05 juli 1968,asli desa Dadapan kecamatan Paciran kabupaten Lamongan jawa timur,dari ayah Suparman,dan ibu Darkah.

B. Sistem Pengajaran Di Pondok Pesantren Jin Dzikrussyifa’Asma’ Brojomusti

Sistem pendidikan pondok pesantren dapat diartikan serangkaian komponen pendidikan dan pengajaran yang saling berkaitan yang menunjang pencapaian tujuan yang telah ditetapkan oleh pondok pesantren.

Pondok pesantren tidak mempunyai rumusan yang baku tentang sistem pendidikan yang dapat dijadikan sebagai acuan bagi semua pendidikan di pondok pesantren. Hal ini disebabkan karakteristik pondok pesantren sangat bersifat personal dan sangat tergantung pada Kiai pendiri. Pondok pesantren mempunyai tujuan keagamaan, sesuai dengan pribadi dari Kiai pendiri. Sedangkan metode mengajar dan

43


(57)

kitab yang diajarkan kepada santri ditentukan sejauh mana kualitas ilmu pengetahuan Kiai dan dipraktekkan sehari-hari dalam kehidupan. Kebiasaan mendirikan pondok pesantren dipengaruhi oleh pengalaman pribadi Kiai semasa belajar di pondok pesantren.

Amin Rais, mengemukakan bahwa dalam mekanisme kerjanya, sistem yang ditampilkan pondok pesantren mempunyai keunikan dibandingkan dengan sistem yang diterapkan dalam pendidikan pada umumnya, yaitu:

1. Memakai sistem tradisional yang mempunyai kebebasan penuh dibandingkan dengan sekolah modern, sehingga terjadi hubungan dua arah antara santri dan Kiai.

2. Kehidupan di pesantren menampakkan semangat demokrasi karena mereka praktis bekerja sama mengatasi problema nonkurikuler mereka.

3. Para santri tidak mengidap penyakit simbolis, yaitu perolehan gelar dan ijazah, karena sebagian besar pesantren tidak mengeluarkan ijazah, sedangkan santri dengan ketulusan hatinya untuk masuk pesantren tanpa adanya ijazah tersebut. 4. Sistem pondok pesantren mengutamakan kesederhanaan, idealisme, persaudaraan,

persamaan, rasa percaya diri dan keberanian diri.

5. Alumni pondok pesantren tidak ingin menduduki jabatan pemerintahan, sehingga mereka hampir tidak dapat dikuasai oleh pemerintah.44

Apa yang dikemukakan oleh Amin Rais tersebut diatas tidak sepenuhnya benar, karena ada beberapa hal yang perlu dikritisi, seperti semangat demokrasi yang

44


(58)

terjadi hanya sebatas antar sesama santri dan tidak antara santri dengan Kiai. Indikator dari hal ini dapat dilihat sebagai berikut: pengangkatan Kiai ditentukan atas faktor genetika yaitu keturunan Kiai akan menjadi Kiai pengganti leluhurnya, ironisnya terkadang tanpa memperhatikan kualitas dan kapasitas keilmuannya; sistem administrasi dan menejemen yang dikelola yayasan, mulai cara pengangkatan, penggajian dan pemberhentian guru ditentukan sepihak oleh Kiai. Independen alumni pondok pesantren mulai ada pergeseran, karena mulai banyak alumni pondok pesantren yang menduduki jabatan publik. Walaupun ada yang perlu dikritisi, tetapi apa yang dikemukakan Amin Rais menunjukkan karakteristik dari pondok pesantren yang berbeda dengan sistem pendidikan yang lain.

Seperti halnya seperti pondok pesantren JINDZIKRUSSYIFA‟ ASMA‟ BROJOMUSTI, disini ada dua sistem pengajaran di pondok pesntren JINDZIKRUSSYIFA‟ ASMA‟ BROJOMUSTI yaitu sistem pengajaran santri manusia dan jin.

Dalam sistem pengajaran santri manusia hampir sama dengan pondok pesantren lainnya yaitu mengajarkan tentang nahwu sharof aqidah akhlak yang mana di ceritakan oleh K.H Muzakkin tentang sistem pengajarannya yaitu. Dulu, pusat pendidikan Islam adalah langgar masjid atau rumah sang guru, di mana murid-murid duduk di lantai, menghadapi sang guru, dan belajar mengaji. Waktu mengajar biasanya diberikan pada waktu malam hari biar tidak mengganggu pekerjaan orang tua sehari-hari. tempat-tempat pendidikan Islam nonformal seperti inilah yang


(59)

“menjadi embrio terbentuknya sistem pendidikan pondok pesantren.” Ini berarti bahwa sistem pendidikan pada pondok pesantren masih hampir sama seperti sistem pendidikan di langgar atau masjid, hanya lebih intensif dan dalam waktu yang lebih lama.

Pendidikan pesantren memiliki dua sistem pengajaran, yaitu sistem sorogan, yang sering disebut sistem individual, dan sistem bandongan atau wetonan yang sering disebut kolektif. Dengan cara sistem sorogan tersebut, setiap murid mendapat kesempatan untuk belajar secara langsung dari kiai atau pembantu kiai. Sistem ini biasanya diberikan dalam pengajian kepada murid-murid yang telah menguasai pembacaan Qurán dan kenyataan merupakan bagian yang paling sulit sebab sistem ini menuntut kesabaran, kerajinan, ketaatan dan disiplin pribadi dari murid. Murid seharusnya sudah paham tingkat sorogan ini sebelum dapat mengikuti pendidikan selanjutnya di pesantren.45Metode utama sistem pengajaran di lingkungan pesantren ialah sistem bandongan atau wetonan. Dalam sistem ini, sekelompok murid mendengarkan seorang guru yang membaca, menerjemahkan, dan menerangkan buku-buku Islam dalam bahasa Arab. Kelompok kelas dari sistem bandongan ini disebut halaqah yang artinya sekelompok siswa yang belajar dibawah bimbingan seorang guru. Sistem sorogan juga digunakan di pondok pesantren tetapi biasanya hanya untuk santri baru yang memerlukan bantuan individual.

45


(60)

Sedangkan sistem pengajaran bangsa JINdilakukan dengan cara spiritual, di ajak berdo‟a bersama. Tidak mengaji kitab, K.H Muzakkin mengatakan bahwa bangsa JINdan manusia itu hampir sama tapi pertanggung jawaban merek yang berbeda, dalam penegasan K.H Muzakkin bahwa semua mahluk di bumi seperti manusia JINtumbuh tumbuhan semua berdo‟a meminta kepada allah. Dalam ceitanya menyangkut nama JINberarti menyangkut dunia mistis, dan di indonesia sudah tidak asing lagi dengan hal spiritual karena cerita cerita dan kepercayaan orang indonesia termasuk kepercayaan kental dari kepercayaan animisme sampai kepercayaan mitos mitos.

Bangsa JINtelah ada 2.000 tahun sebelum terciptanya Nabi Adam. Para JINterdiri dari banyak bangsa dan suku, mereka menikah, mempunyai keturunan, dan sebagainya. Allah memberikan mereka kekuatan yang besar. Tapi mereka menghasilkan begitu banyak kerusakan di muka bumi, mereka saling berperang, saling berbuat curang, saling merampas hak satu sama lain. Jadi Allah S.W.T. mengirimkan pasukan malaikat untuk memerangi mereka, dan pasukan malaikat ini mendesak mereka dari bumi dan memaksa mereka hidup di sebuah pulau dalam laut.

Sebagai mana seperti al qur‟an surat “al a‟raaf 27”

كَ تْفي ل دآ ي ب اي


(61)

ل يذَ ل ءايلْ أ يطايَشلا ا ْ عج اَ ْ ْ رت ل ثْيح ْ ه يبق ه ْكاري هَ

ْ ي

46

Dalam bukti yang sudah beredar dalam indonesia yaitu candi prambanan yang dalam sejarah melegendakan bahwa patung itu di bangun oleh para JINkurang dari satu hari. Dan juga dalam kisah nabi sulaiman yang menceritakan tentang istana ratu bilqis yang di anggat oleh bangsa JINdan di pindahkan di tempat lain dengan kecepatan sekejap mata. Dari semua cerita itu bahwa bangsa JINadalah memang benar benar ada dan sampai saat ini masih di percayai oleh masyarakat indonesia dan sekitarnya khususnya wilayah jawa yang mempunyai kepercayaan lebih tentang dunia gaib.

Seperti kisah dalam alqur‟an surat “an naml 38-40” berkata sulaiman: “hai pembesar pembesar, siapakah diantara kamu sekalian yang sanggup membawa singgasana kepadaku sebelum mereka dating kepadaku sebagai orang orang yang berserah diri”. Berkata ifrit (yang cerdik) dari golongan jin: aku akn dating kepadamu dengan membawa singgasana itu kepadamu sebelum kamu berdiri dari tempat dudukmu; sesungguhnya aku benar benar kuat untuk membawanya lagi dapat dipercaya”. Berkatalah seorang yang mempunyai ilmu dari al kitab: “aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip”. Maka tatkala

46


(62)

sulaiman melihat singgasana itu terletak dihadapannya, ia pun berkata:”ini termasuk karunia tuhanku untuk mencoba aku apakah aku bersyukur atau mengingkari (akan nikmatnya). Dan barang siapa yang bersyukur maka sesungguhnya dia bersyukur untuk kebaikan dirinya sendiri dan barang siapa yang ingkar maka sesungguhnya tuhanku maha kaya lagi maha mulya”.47

C. Hambatan K.H. Muzakkin Dalam Mendirikan Pondok Pesantren

JINDZIKRUSSYIFA’ASMA’ BROJOMUSTI

K.H Muzakkin sebagai seorang tokoh yang berjuang untuk merehabilitasi pecandu narkoba dan pengobatan orang gila mempunyai kisah perjuangan yang begitu luar biasa, baik suka maupun duka. Pada pembahasan ini penulis akan menulis tentang hambatan K.H. Muzakkin dalam mendirikan pondok pesantren JINDZIKRUSSYIFA‟ASMA‟ BROJOMUSTI.

K.H. Muzakkin mendirikan pondok pesantren JINASMA‟ BROJOMUSTI adalah panggilan jiwa, sebab beliau melihat masih banyak orang yang tidak sehat akalnya tidak ditangani dengan baik. Oleh karena itu beliau mendirikan Pesantren ini. Ketika kita sekilas mengamati lokasi pondok pesantren ini sebenarnya sangat strategis apabila dilihat dari kaca mata manusia. Hambatan yang sesungguhnya datang dari bangsa selain manusia juga yaitu bangsa jin. Menurut penuturan K.H Muzakkin bangsa JINmerasa terganggu dengan adanya pondok pesantren ASMA‟

47


(1)

kemiskinan, pengangguran dan sebagainya, penyakit, misalnya bersumber faktor biologis.53

Sebagaimana Marsun warga desa sekanor berumur 34 tahun yang berprofesi sebagai guru SD dan telah mengantongi ijasah SMA yang berkomentar negative

tentang K.H Muzakkin dalam mendirikan pondok pesantren ASMA‟ BROJOMUSTI,

bahwa pondok pesantren itu yang diutamakan ajaran islamnya bukan yang lainnya seperti mengutamakan pada sebuah pengobatannya, dan menurut pengetahuan Marsun bahwa pesantren adalah tempat mencari ilmu agama dan bukan tempat pengobatan atau sejenisnya. Marsun juga merasa tidak nyaman tentang sesuatu yang menyangkut dengan bangsa JIN karena Marsun sebagai tetangganya juga terkadang merasa takut kalau bangsa JIN itu mengamuk lalu sebagai warga desa sekanor pastinya kena imbasnya juga, ujar kata Marsun salah satu warga sekanor. Dari sebuah argument tentang hal tersebut bahwa pandangan pandangan masyarakat tentang K.H Muzakkin adalah hal yang wajar tentang pandangan negative dan positive, karena mereka pun mempunyai alasan alasan tersendiri untuk berbicara seperti itu.54

53

Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2003),364-365. 54


(2)

BAB V KESIMPULAN

1. K.H Muzakkin adalah pengasuh sekaligus pendiri pondok pesantren

JINDZIKRUSSYIFA‟ ASMA‟ BROJOMUSTI yang terletak di sekanor Sendangagung Paciran Lamongan. Kiai yang dilahirkan di dadapan Paciran Lamongan pada tahun 1962 yang dikenal dengan kiai spiritual sebab pesantren yang didirikan terdiri dari santri JINdan anak jalanan tidak lepas dari itu pengobatan orang gila dan rehabilitas pecandu narkoba juga sebagai

cirri khas pondok pesantren JINDZIKRUSSYIFA‟ ASMA‟ BROJOMUSTI

yang didirikan oleh beliau.

2. Pondok pesantren yang berdiri sejak tahun 2006 bertujuan untuk meneruskan perjuangan wali songo dan untuk memenuhi kebutuhan umat, tidak hanya itu

pesantren JINDZIKRUSSYIFA‟ ASMA‟ BROJOMUSTI juga difungsikan

untuk berdakwah oleh K.H Muzakkin Dan dakwah yang dilakukan dengan cara pengobatan adalah salah satu progam K.H Muzakkin, karena objek dari dakwah ini adalah orang yang mengalami gangguan pemikiran atau yang di

sebut orang gila. Pesantren JINDZIKRUSSYIFA‟ ASMA‟ BROJOMUSTI

mempunyai VISI sebagai pondok pesantren yang handal dalam masa depan, mencetak santri yang kreatif ,professional, unggul dan berakhlaqul karimah

yang di landasi syariat islam ala ahlussunah wal jama‟ah berdasarkan


(3)

ilmu agama, ikut serta berperan aktif dalam pembangunan pemerintah baik dibidang ekonomi, budaya,

3. Peran K.H Muzakkin dalam mendirikan pondok pesantren

JINDZIKRUSSYIFA‟ ASMA‟ BROJOMUSTI adalah sebagai penerus ajaran wali sanga dan juga sebagai tokoh masyarakat yang sering menjadi orang yang dibutuhkan dikalangan masyarakat dan sebagai guru dari bangsa jin. Peran yang menonjol K.H Muzakkin dalam mendirikikan pesantren adalah sebagai tabib atau pengobatan spiritual bagi masyarakat yang mengalami gangguan jiwa akibat ulah JIN dan juga rehabilitas pecandu narkoba.


(4)

SARAN SARAN

1. Sebagai pesantren yang mengutamakan pengobatan orang gila dan rehabilitas pecandu narkoba hendaknya K.H Muzakkin membangun kerja sama dengan orang yang mempunyai ilmu kedokteran. Dari situ kemajuan pesantren tersebut akan berkembang pesat.

2. Sebagai orang tidaklah harus pilih kasih terhadap pengobatan sebab obat dari berbagai macam obat adalah sebagai perantara sebab kuasa tuhan adalah peran utama dalam penyembuhan.

3. Sebaiknya pondok pesantren ini juga memiliki izin dari dinas pendidikan meskipun pondok pesantren ini belum melaksanakan ajaran kelas formal.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Ghofur, wawancara, Sekanor, 17 November 2015.

Abdul Hakim,Atang. Metodologi Studi Islam. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2000. Abdullah, Taufik. Sejarah dan Masyarakat. Jakarta : Pustaka Firdaus, 1987.

Abdurrahman, Dudung. Metode Penelitian Sejarah. Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1999. Al-Qur'an. 7. al- a’raaf, 27.

Al-Qur'an. 10. Yunus, 57. Al-Qur'an.17. al-isra’, 82. Al-Qur'an. 27. an-Naml, 34-40.

Asrohah, Hanun. Pelembagaan Pesantren Asal-Usul Perkembangan Pesantren di Jawa. Jakarta: Departemen Agama RI, 2004.

Amz. “Jcw support kpk tangkap koruptor di negeri ini”. suara jcw news, 23 oktober 2015. Bakr Jabir Aljazairiy, Abu. Aisar Attafasir, 630.

Dhofier, Zamakhsyari.Tradisi Pesantren. Jakarta: LP3ES, 1994. Gottshalk, Louis.Mengerti Sejarah. Jakarta: UI Press, 1981. Harsoyo.Pengantar Antropologi. T.tp: Bina Cipta, t.th.

Hamka. Tafsir al-Ashhar, Yayasan Nurul Islam. Surabaya: 1982.

Jalaluddin.Teologi Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2002.

kania, Ikue. “Peran keluarga dalam perkembangan akhlaq

remaja”,dalamhttp://gpifansclub.wordpress.com, 29 November 2009.

Madjid,Nurcholis. Bilik-Bilik Pesantren Sebuah Potret Perjalanan. Jakarta: Paramadina, 1997.

Marsun.Wawancara.sekanor , 13 januari 2016. Muzakkin.Wawancara.sekanor , 5 Desember 2015.

Muzakkin. “perjalanan spiritual sunan sendang dalam dunia tasawuf dan politik”.suaraJcw news, 14 april 2015.

Prasodjo, Sudjono. Profil Pesantren. Jakarta: LP3S, 1982.

Poerwodarminto.Kamus Umum Bahasa Indonesia.Jakarta: Balai Pustaka, 1976. rahimatullah, Albani. shahihuljami, 346.

Sarnadi.Wawancara. sekanor , 13 januari 2016. Shahlan.Wawancara. sekanor , 12 Mei 2016


(6)

Soekanto, Soerjono. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2003. Sumini.Wawancara. sekanor , 13 januari 2016

Shadily, Hassan.Sosiologi untuk Masyarakat Indonesia.Jakarta: Bina Aksara, 1983. Sjamsuddin, Helius. Metodelogi Sejarah. Yogyakarta: Ombak, 2007.

Soekanti, Soerjono.Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: CV Rajawali, 1982.

Usman, Hasan. Metode Penelitian Sejarah. Jakarta: Direkture Jendral Kelembagaan Agama Islam, 1986.

Yasmadi. Modernisasi Pesantren “Kritik Nur Cholis Majid Terhadap Pendidikan Islam Tradisonal”.Jakarta: Ciputat Press, 2002.