Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian

dalam suatu kegiatan tertentu. Keikutsertaan atau keterlibatan yang dimaksud di sini bukanlah bersifat pasif tetapi secara aktif ditujukan oleh yang bersangkutan Mardikanto, 1994. Pidarta 2005:32 menjelaskan bahwa partisipasi merupakan pelibatan seseorang atau beberapa orang dalam suatu kegiatan. Jadi dari beberapa pengertian di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa partisipasi adalah keterlibatan mental dan emosi serta fisik dalam memberikan respon terhadap kegiatan yang dilaksanakan serta mendukung pencapaian tujuan dan bertanggung jawab atas keterlibatannya. Partisipasi siswa yang dimaksud dalam penelitian ini adalah keikutsertaan atau keterlibatan siswa dalam mata pelajaran Pengelolaan Usaha Jasa Boga. Partisipasi tersebut mencakup keterlibatan pikiran atau ide serta fisik peserta didik dalam memberikan respon terhadap kegiatan yang dilaksanakan pada mata pelajaran Pengelolaan Usaha Jasa Boga serta mendukung pencapaian tujuan dan bertanggung jawab atas keterlibatannya. Partisipasi siswa pada mata pelajaran Pengelolaan Usaha Jasa Boga berupa partisipasi pikiran dan partisipasi tenaga yang dapat menunjang kompetensi siswa

2. Tahap- tahap partisipasi

Uraian masing-masing tahapan partisipasi adalah sebagai berikut: a. Tahap partisipasi dalam perencanaan kegiatan Slameto 2003 membedakan ada tingkatan partisipasi yaitu : partisipasi dalam tahap perencanaan, partisipasi dalam tahap pelaksanaan, partisipasi dalam tahap pemanfaatan. Partisipasi dalam tahap perencanaan merupakan tahapan yang paling tinggi tingkatannya diukur dari derajat keterlibatannya. Dalam tahap perencanaan, orang sekaligus diajak turut membuat keputusan yang mencakup merumuskan tujuan, maksud dan target. b. Tahap partisipasi dalam pelaksanaan kegiatan Partisipasi setiap anggotanya dalam tahap pelaksanaan kegiatan harus diartikan sebagai pemerataan sumbangan dalam bentuk tenaga kerja, uang tunai, dan atau beragam bentuk korbanan lainnya yang sepadan dengan manfaat yang akan diterima oleh warga yang bersangkutan Mardikanto, 2001. c. Tahap partisipasi dalam pemantauan dan evaluasi kegiatan Kegiatan pemantauan dan evaluasi program bukan saja agar tujuannya dapat dicapai seperti yang diharapkan, tetapi juga diperlukan untuk memperoleh umpan balik tentang masalah- masalah dan kendala yang muncul dalam pelaksanaan kegiatan yang bersangkutan. Dalam hal ini, partisipasi setiap anggota dalam mengumpulkan informasi yang berkaitan dengan perkembangan kegiatan sangat diperlukan Mardikanto, 2001. d. Tahap partisipasi dalam pemanfaatan hasil kegiatan Partisipasi dalam pemanfaatan hasil kegiatan, merupakan unsur terpenting yang sering terlupakan. Sebab tujuan dan komitmen suatu organisasi adalah untuk memperbaiki mutu hidup anggotanya sehingga pemerataan hasil kegiatan merupakan tujuan utama. Pemanfaaatan setiap hasil kegiatan akan merangsang kemauan dan kesukarelaan masyarakat untuk selalu berpartisipasi dalam setiap program kegiatan yang akan datang Mardikanto, 2001.

3. Bentuk- bentuk partisipasi

Ada beberapa bentuk partisipasi yang dapat diberikan dalam suatu program, yaitu partisipasi uang, partisipasi harta benda, partisipasi tenaga, partisipasi keterampilan, partisipasi buah pikiran, partisipasi sosial, partisipasi dalam proses pengambilan keputusan, dan partisipasi representatif Firmansyah, 2009. Bentuk partisipasi dapat dikelompokkan menjadi 2 jenis, yaitu bentuk partisipasi yang diberikan dalam bentuk nyata memiliki wujud dan juga bentuk partisipasi yang diberikan dalam bentuk tidak nyata abstrak. Bentuk partisipasi yang nyata misalnya uang, harta benda, tenaga dan keterampilan sedangkan bentuk partisipasi yang tidak nyata adalah partisipasi buah pikiran, partisipasi sosial, pengambilan keputusan dan partisipasi representatif. Hamjoyo 2007:21 menjelaskan partisipasi tenaga adalah partisipasi yang diberikan dalam bentuk tenaga untuk pelaksanaan usaha-usaha yang dapat menunjang keberhasilan suatu program. Sedangkan Partisipasi buah pikiran adalah partisipasi berupa sumbangan berupa ide, pendapat atau buah pikiran konstruktif, baik untuk menyusun program maupun untuk memperlancar pelaksanaan program dan juga untuk mewujudkannya dengan memberikan pengalaman dan pengetahuan guna mengembangkan kegiatan yang diikutinya.