PROSEDUR EVALUASI PENCAPAIAN TARGET PRODUK MITRA MANDIRI PADA AJB BUMIPUTERA 1912 CABANG TANJUNG KARANG

(1)

ABSTRAK

PROSEDUR EVALUASI PENCAPAIAN TARGET PRODUK MITRA MANDIRI PADA AJB BUMIPUTERA 1912 CABANG TANJUNG

KARANG

Oleh

Tiara Maulidya Ningtyas

Industri asuransi berkembang selaras dengan perkembangan dunia usaha pada umumnya kehadiran industri asuransi merupakan hal yang rasional dan tidak terletakkan pada situasi dimana sebagian besar pengusaha dan anggota masyarakat memiliki kecendrungan umum untuk menghindari atau mengalihkan reesiko kematian, kecelakaan, atau cacat dan kehilangan kemampuan untuk memperoleh penghasilan dan menanggung resiko keuangan yang di derita karena kejadian atau situasi yang di asuransikan dalam masa kontrak. Untuk itu pihak tertanggung harus membayar premi sesuai tanggal jatuh tempo yang telah di tentukan.

Masalah yang di hadapi AJB BUMIPUTERA 1912 cabang Tanjung Karang adalah tidak mencapai nya target produk mitra mandiri tiap bulan nya. Namun AJB Bumiputera 1912 cabang Tanjung Karang tetap berusaha memberikan kinerja agen yang terbaik agar pencapaian target produk mitra mandiri dapat berjalan dengan baik. Untik itu permasalahan yang akan di angkat adalah : “Apakah prosedur evaluasi pencapaian target produk mitra mandiri sudah berjalan dengan baik di AJB Bumiputera 1912 cabang tanjung karang”

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui prosedur pencapaian target produk mitra mandiri pada AJB Bumiputera 1912 cabang Tanjung Karang, dengan menggunakan analisis kualitatif.

Berdasarkan hasil penelitian, di dapat kesimpulan bahwa prosedur evaluasi pencapaian target di AJB Bumiputera 1912 cabang Tanjung Karang belum sepenuhnya berjalan dengan baik, hal ini terlihat dari kinerja agen yang kurang baik, tidak membuat strategi pemasaran dengan baik khususnya pada produk mitra mandiri tersebut, pengawasan kesuluruhan proses penjualan tidak didampingi supervisor, dan prosedur atau sistem di kantor AJB Bumiputera 1912 cabang Tanjung Karang dipersulit dan lambat. Untuk prosedur yang sudah berjalan


(2)

Tiara Maulidya Ningtyas dengan baik, yaitu yaitu pengarsipan dokumen selalu di buat rangkap untuk arsip hal ini merupakan kekuatan dari prosedur penjualan asuransi Bumiputera 1912 cabang Tanjung Karang ini dan melakukan pengevaluasian sasaran produk yang menjadi target sasaran dalam produk mitra mandiri ini.

Sebagai saran untuk AJB Bumiputera 1912 cabang Tanjung Karang adalah untuk menunjang kinerja agen agar bisa memperoleh target sebagaimana mestinya sebaiknya dapat terus ditingkatkan dengan mengadakan program training standar layanan yang berhubungan langsung dengan nasabah setiap bulan nya agar produk yang ingin di pasarkan bisa cepat masuk ke masyarakat. Dan Kepada pihak perusahaan asuransi jiwa, agar menekankan kebutuhan dan kemampuan calon nasabah, melakukan pengutipan atau penagihan premi secara berlanjut terus menerus ke alamat pemilik polis jika telah di perjanjikan sebelumnya dan secara berkelanjutan memberikan penjelasan kepada para pemegang polis.


(3)

(4)

(5)

(6)

RIWAYAT HIDUP

Peneliti dilahirkan di Tanjung Karang, Bandar Lampung pada tanggal 30 Agustus 1993 merupakan anak pertama dari tiga bersaudara, dari pasangan Bapak Dwi Agustono dan Triani Puji Astuti.

Peneliti menyelesaikan pendidikan Sekolah dasar di SD Al-Azhar 2 Bandar Lampung pada Tahun 2005, dan melanjutkan ke Sekolah Menengah Pertama di SMP Al-Azhar 3 Way Halim Bandar Lampung dan lulus pada Tahun 2008, kemudian melanjutkan Sekolah Menengah Umum di SMAN 12 Bandar Lampung dan lulus pada Tahun 2011.

Tahun 2011 peneliti di terima sebagai mahasiswa Program D3 Pemasaran Fakultas Ekonomi Universitas Lampung melalui jalur Non SPMB. Pada bulan Februari-April 2011 peneliti melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 Kantor Cabang Tanjung Karang Bandar Lampung.


(7)

MOTO

Banyak kegagalan dalam hidup ini di karenakan orang-orang tidak menyadari betapa dekatnya mereka dengan keberhasilan

saat mereka menyerah.

(Thomas Alva Edison)

Rahmat sering datang kepada kita dalam bentuk kesakitan, kehilangan dan kekecewaan tetapi dengan kesabaran maka kita

akan melihat bentuk asli nya


(8)

PERSEMBAHAN

Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan Hidah-Nya, maka dengan ketulusan dan kerendahan hati, ku persembahan Tugas Akhir untuk :

Keluargaku Papa dan Mama, yaitu Dwi Agustono dan Triani Puji Astuti, S.H yang sangat aku cintai dan aku sayangi, terimakasih untuk segalanya yang telah kalian berikan untukku, do’a yang tiada henti, selalu memberikan motivasi dengan sabarnya demi terwujudnya keberhasilanku.

Kedua adik tercinta Mentari Diasti dan Salsabila Hanifah yang selalu memberikan kasih sayangnya yang tulus, mendo’akan kesuksesanku serta memberikan motivasi untuk selalu berusaha tidak menyerah.

Seseorang yang telah memberikan dukungannya, perhatiannya agar aku berusaha terus dan berjuang tanpa menyerah.


(9)

DAFTAR ISI

Halaman JUDUL

ABSTRAK

HALAMAN PENGESAHAN KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang………... 1

1.2 Permasalahan………... 5

1.3 Tujuan Penelitian………. 5

1.4 Manfaat Penelitian………... 5

1.5 Kerangka Fikir………. 6

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem dan Prosedur………. 7

2.1.1 Pengertian Sistem………7

2.1.2 Pengertian Pemasaran………. 7

2.1.3 Pengertian Strategi, Targeting dan Positioning……….. 8

2.1.4 pengertian Produk………... 9

2.2 Pengertian Asuransi Jiwa………. 9

2.2.1 Jenis-Jenis Asuransi………...…. 10


(10)

2.3 Pengertian Jasa/Pelayanan………... 13

2.3.1 Karakteristik Jasa……….... 14

2.3.2 Sifat Jasa………. 14

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian………. 16

3.2 Metode Pengumpulan Data………..… 16

3.3 Gambaran Umum perusahaan………..… 17

3.3.1 Sejarah Singkat AJB Bumiputera 1912……….…………. 17

3.3.2 Visi dan Misi AJB Bumiputera 1912……….… 20

3.3.3 Struktur Organisasi Perusahaan AJB Bumiputera 1912…….…… 20

BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Produk-Produk AJB Bumiputera 1912……….... 25

4.2 Produk Mitra Mandiri………..…… 28

4.3 Faktor-faktor penyebab tidak efektifnya pencapaian target……..…….. 29

4.4 Flowchart………..….. 34

4.5 Analisis………..…….. 35

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan……….…. 38

5.2 Saran……… 39

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(11)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 1. Realisasi Berbanding Target Produk Mitra Mandiri pada AJB

BUMIPUTERA 1912 cabang Tanjung Karang dari bulan Oktober 2013-Maret 2014……….. 4


(12)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Struktur Organisasi perusahaan pada AJB Bumiputera 1912… 22 Gambar 2. Pembagian Kinerja Agen……….... 30 Gambar 3. Flowchart Prosedur Evaluasi Pencapaian Target Produk Mitra


(13)

1

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pemasaran merupakan kegiatan yang diarahkan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran. Seiring dengan ketatnya persaingan dalam pasar maka perusahaan tidak dapat hanya mengorientasikan kegiatan pemasaran nya pada pencapaian volume penjualan yang setinggi-tinggi nya semata tanpa di iringi upaya pemberian kepuasan yang di inginkan konsumen secara lebih baik di banding pesaing. Keberhasilan kegiatan pemasaran sangat bergantung pada reaksi pembeli dan pola pembelian pengonsumsi.

Setiap manusia tak ada yang mengingkan terjadi masalah dalam hidupnya dan tak seorang pun dapat memastikan dengan sempurna tentang peristiwa yang akan terjadi hari ini, esok lusa atau hari-hari berikutnya meskipun dengan menggunakan berbagai alat analisis. Setiap ramalan atau pun rencana tak pernah luput dari kesalahan perhitungan yang berdampak melesetnya hasil perkiraan dengan kenyataan. Semua yang terjadi dimasa yang akan datang adalah rahasia Tuhan, termasuk maut dan rezaki. Setiap manusia pasti meninggal dunia dan suatu hari mungkin akan

terserang penyakit, mungkin mengalami kecelakaan, mungkin dipecat dari pekerjaan yang berdampak langsung pada kehidupan ekonomi keluarga.


(14)

2

Manusia mungkin juga akan terkena musibah, misalkan terjadi kebakaran, kerusakan, atau kehilangan harta benda nya dan tak seorangpun dapat menghapus habis resiko-resiko, tapi kita dapat menekan nya seminim mungkin dengan mempersiapkan penanggulangan atas resiko-resiko tersebut.

Adanya penanggulan tersebut, maka kita tidak perlu lagi mengkhawatirkan nya, karena kita menyerahkan urusan tersebut kepada perusahaan asuransi yang sanggup menanggung setiap resiko-resiko yang mungkin dihadapi oleh nasabahnya baik perorangan maupun badan usaha.

Karena perusahaan asuransi adalah perusahaan jasa yang menawarkan usaha pertanggungan terhadap ancaman-ancaman resiko yang akan terjadi pada masa depan nasabahnya.

Asuransi dalam bahasa perancis, asuransi disebut “Assurance” yang berarti menanggung sesuatu yang pasti terjadi. Dalam bahasa belanda di sebut “Assurantie” yang terdiri dari dua kata yaitu “Assuradeur” yang berarti penanggung dan “Geassuramtie” yang berarti tertanggung. Sedangkan dalam bahasa Inggris, kata asuransi di sebut “Insurance” dan “Assurance” yang berarti menanggung sesuatu yang pasti terjadi.

Asuransi Jiwa Bersama 1912 adalah perusahaan asuransi tertua dan pertama di Indonesia yang bergerak dibidang jasa asuransi dan satu-satu nya perusahaan jiwa yang berbentuk usaha bersama dari 46 perusahaan asuransi jiwa di Indonesia. Dan banyak beberapa produk, salah satu nya Asuransi Perorangan dan produk nya ada Mitra Beasiswa, Mitra Cerdas, Mitra Permata, Mitra Melati, Mitra Pusaka, Mitra


(15)

3

Excellent, dan yang akan saya bahas disini adalah Mitra Mandiri dan masih banyka lai-lain nya.

Bagi AJB BUMIPUTERA 1912 memaksimalisasi kepuasan pelayanan kepada nasabah adalah utama, karena nasabah adalah nafas keberlangsungan hidup perusahaan.

Tertanggung dan penanggung dalam perjanjian asuransi mengikut suatu perjanjian antara hak dan kewajiban masing-masing. Perusahaan asuransi membebankan sejumlah premi yang harus di bayar yang besarnya sudah dengan nilai-nilai resiko yang akan dihadapi, selain itu perusahaan asuransi sebagai penanggung mengganti kerugian apabila terjadi resiko yang merugikan tertanggung, sedangkan kewajiban utama pemegang polis sebagai tertanggung adalah membayar premi.

Melihat usaha perusahaan dengan adanya prosedur evaluasi pencapaian target khususnya pada produk mitra mandiri, disini kita akan melakukan perbandingan antara target nasabah pada produk mitra mandiri dengan realisasi nasabah yang masuk pada produk mitra mandiri yang telah dicapai guna mendapatkan jawaban dari permasalahan tersebut. Yaitu, apakah prosedur evaluasi pencapaian target pada produk mitra mandiri di AJB Bumiputera sudah berjalan dengan baik, ataupun belum bisa dikatakan baik.


(16)

4

Tabel 1. Realisasi Berbanding Target Produk Mitra Mandiri pada AJB BUMIPUTERA 1912 cabang Tanjung Karang dari bulan Oktober 2013 - Maret2014.

BULAN TARGET

NASABAH BARU JUMLAH NASABAH BARU PERSENTASE

Oktober 2013 300 32 11%

November 2013 300 38 13%

Desember 2013 300 43 14%

Januari 2014 300 170 57%

Februari 2014 300 210 70%

Maret 2014 300 256 85%

(sumber : AJB Bumiputera 1912 cabang Tanjung Karang, 2014)

Pada table 1, dapat kita lihat bahwa jumlah nasabah baru pada produk mitra mandiri periode Oktober 2013 – Maret 2014 memang selalu mengalami peningkatan meskipun selalu dibawah dari target yang ditentukan. Pada tiga bulan terakhir di tahun 2013, jumlah nasabah yang baru tidak pernah mencapai angka 50% dari target. Pada bulan Oktober, jumlah nasabah baru 32 nasabah atau sekitar 11% dari target nasabah baru. Pada bulan November, jumlah nasabah baru 38 nasabah atau sekitar 13%. Dan pada bulan Desember, jumlah nasabah baru 43 nasabah atau sekitar 14% dari target yang ditentukan.

Pada periode Januari – Maret ditahun 2014, jumlah nasabah baru sedikit berkembang terhadap target nasabah yang baru. Dikatakan sedikit berkembang karena sudah mencapai angka 50% dari target yang ditentukan. Pada bulan januari, jumlah nasabah baru berjumlah 170 nasabah atau sekitar 57% dari target nasabah baru. Dan pada bulan februari mencapai 210 nasabah baru atau sekitar


(17)

5

70%. selanjutnya pada bulan maret, jumlah nasabah baru mencapai 256 atau sekitar 85% dari target nasabah baru produk mitra mandiri pada perusahaan AJB Bumiputera 1912 Cabang Tanjung Karang.

Berdasarkan table 1, peneliti tertarik untuk membahas mengenai “PROSEDUR EVALUASI PENCAPAIAN TARGET PRODUK MITRA MANDIRI PADA AJB BUMIPUTERA 1912 CABANG TANJUNG KARANG.

1.2 Permasalahan

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat di tarik permasalahan yang perlu di kemukakan. Adapun rumusan masalahnya sebagai berikut:

Apakah prosedur evaluasi pencapaian target produk mitra mandiri sudah berjalan dengan baik di AJB BUMPUTERA 1912.

1.3 Tujuan Penulisan

Sesuai dengan permasalahan yang telah di kemukakan sebelumnya, maka yang menjadi tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Untuk mengetahui prosedur evaluasi pencapaian target produk mitra mandiri pada AJB BUMIPUTERA 1912 cabang tanjung karang.

b. Sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan diploma III Jurusan Pemasaran Universitas Lampung.

1.4 Manfaat Penelitian

a. Untuk menambah wawasan pengetahuan dan memberikan sumbangan pemikiran terhadap ilmu pengetahuan ekonomi khususnya asuransi.


(18)

6

b. Untuk menambah perbendaharaan karya ilmiah pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

1.5 Kerangka Fikir

Kerangka Fikir Prosedur Evaluasi Pencapaian Target Produk Mitra Mandiri Pada AJB Bumiputera 1912 Cabang Tanjung Karang

(sumber : AJB Bumiputera 1912 Cabang Tanjung Karang)

Produk Mitra Mandiri merupakan produk yang dihadirkan untuk nasabah yang ingin menabung di kala hari tua dan merancang masa pensiun secara mandiri. Adapun pengertian dari pencapaian target adalah target untuk anggaran yang harus di capai dan realisasikan oleh perusahaan yang juga telah menjadi suatu tujuan dari perusahaan tersebut.

Dengan mengadakan prosedur evaluasi pencapaian target Produk Mitra Mandiri, secara langsung juga mempermudah perusahaan dalam melihat evaluasi nya terhadap target yang di capai oleh Produk Mitra Mandiri pada perusahaan AJB Bumiputera 1912 cabang Tanjung Karang.

PRODUK MITRA MANDIRI


(19)

7

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Sistem dan Prosedur 2.1.1 Pengertian sistem

Sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari komponen yang saling berhubungan satu dengan yang lain nya membentuk satu kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu (Jogiyanto H.M, 2003 : 34)

Menurut Muyadi sistem adalah jaringan prosedur yang di buat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan (Mulyadi, 2001 : 5)

Dari beberapa pengertian sistem di atas, bahwa sistem adalah sekumpulan unsure atau elemen yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu dalam suatu usaha.

Prosedur merupakan urutan klerikal yang terdiri dari menulis, menggandakan, menghitung member kode, mendaftar, memilih, memindah, dan membandingkan. (Marshall B. Romney, 2003 : 9)

2.1.2 Pengertian Pemasaran

Pemasaran ada dimana-mana. Secara formal atau informal, orang dan organisasi terlibat dalam sejumlah besar aktivitas yang dapat kita sebut pemasaran. Pemasaran sangat memengaruhi kehidupan kita setiap hari. Pemasaran melekat


(20)

8

dalam setiap hal yang kita lakukan dari pakaian yang kita pakai, situs internet yang kita klik, hingga iklan yang kita lihat.

Inti dari Pemasaran (marketing) adalah mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan manusia dan sosial. Salah satu definisi yang baik dan singkat dari pemasaran adalah “memenuhi kebutuhan dengan cara yang menguntungkan”. (Philip Kotler, 2009: 4)

Jadi pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan pembeli maupun pembeli potensial.

2.1.3 Pengertian Segmentasi, Targeting dan Positioning

Strategi Pemasaran modern STP (Segmenting, Targeting, Positioning) yaitu (1) segmentasi pasar, (2) Penetapan sasaran, (3) Penetapan posisi pasar .

Menurut Pride dan Ferrel (1995) mengatakan bahwa segmentasi pasar adalah suatu proses membagi pasar ke dalam segmen-segmen pelanggan potensional dengan kesamaan karakteristik yang menunjukan adanya kesamaan perilaku pembeli.

Targeting menurut Keegan dan Green (2008) adalah proses pengevaluasian segmentasi dan pemfokusan strategi pemasaran pada suatu negara, provinsi, atau sekelompok orang yang memiliki potensi untuk memberikan respon.

Definisi positioning menurut Kotler (1997:262) adalah suatu tindakan atau langkah-langkah dari produsen untuk mendesain citra perusahaan dan penawaran


(21)

9

nilai dimana konsumen di dalam suatu segmen tertentu, mengerti dan menghargai apa yang di lakukan suatu perusahaan, di bandingkan dengan pesaingnya.

2.1.4 Pengertian Produk

Menurut Kotler dan Amstrong (1996:274) produk adalah segala sesuatu yang di tawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, di beli, di pergunakan dan yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan konsumen.

Jadi secara konseptual produk adalah pemahaman subjektif dari produsen atas “sesuatu” yang bisa di tawarkan sebagai usaha untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen, sesuai dengan kompetensi dan kapasitas organisasi serta daya beli.

2.2 Pengertian Asuransi Jiwa

Dalam KUHD yang mengatur tentang asuransi jiwa, pengaturan nya sangat singkat sekali dan hanya terdiri dari (7) Pasal yaitu Pasal 302 sampai dengan Pasal 308. Pasal 302 KUHD sebagai dasar asuransi jiwa, yang menyatakan bahwa : “jika seseorang dapat guna keperluan seseorang yang berkepentingan, dipertanggungkan, baik untuk selama hidupnya jiwa itu, baik untuk sewaktu waktu yang ditetapkan dalam perjanjian.”

Pengertian asuransi jiwa yang terdapat pada ketentuan di atas lebih menekankan kepada sewaktu waktu yang di tentukan dalam asuransi jiwa.

Selain dari pengertian formil yang terdapat dalam undang-undang, ada juga pendapat ahli hukum yang juga memberikan definisi asuransi jiwa. Menurut


(22)

10

Djoko Prakoso dan I Ketut Murtika yang di kutip dari pendapat Molengraf berpendapat bahwa : “asuransi jiwa dalam pengertian luas memuat semua perjanjian mengenai pembayaran sejumlah modal atau bunga, yang di dasarkan atas kemungkinan hidup atau mati, dan daripada itu pembayaran premi atau dua-dua nya dengan cara digantungkan pada masa hidupnya atau meninggal nya seseorang atau lebih.

2.2.1 Jenis-jenis Asuransi Jiwa

Sasaran asuransi jiwa menunjukkan kelas dan jenis asuransi jiwa yang di tawarkan oleh perusahaan-perusahaan asuransi jiwa, yaitu :

1. Sasaran terhadap perorangan (asuransi biasa atau perorangan) 2. Sasaran terhadap masyarakat (asuransi rakyat)

3. Sasaran terhadap kumpulan orang / karyawan ( asuransi kumpulan kolektif) 4. Sasaran terhadap dunia usaha (asuransi dunia usaha)

5. Sasaran terhadap orang-orang yang muda (asuransi orang muda) 6. Sasaran terhadap keluarga (asuransi keluarga)

Lembaga asuransi jiwa memiliki faedahnya dengan tujuan utama adalah untuk menanggung atau menjamin seseorang terhadap kerugian-kerugian finansial. Di bawah ini dapat kita lihat betapa pentingnya peranan serta tujuan asuransi jiwa tersebut, yaitu:

1. Masyarakat umum asuransi jiwa bisa memberikan keuntungan-keuntungan tertentu terhadap individu atau masyarakat, yaitu sebagai berikut:


(23)

11

 Menenteramkan kepala keluarga (suami/bapak), dalam arti memberi jaminan penghasilan, pendidikan, apabila kepala keluarga terkena musibah yang menyebabkan meninggal dunia.

 Dengan membeli polis asuransi jiwa dapat digunakan sebagai alat untuk menabung (saving). Pada umumnya pendapatan per kapita dari masyarakat masih sangat rendah, oleh karena itu, dalam praktik terlihat bahwa keinginan masyarakat untuk membeli asuransi jiwa sedikit sekali.

 Sebagai sumber penghasilan (earning power).

Ini dapat kita lihat pada negara-negara yang sudah maju, seseorang yang merupakan “kunci” dalam perusahaan akan diasuransikan oleh perusahaan dimana ia bekerja. Hal ini perlu dilaksanakan mengingat pentingnya posisi yang dipegangnya. Banyak sedikitnya akan memengaruhi terhadap kehidupan perusahaan yang going concern (sedang berjalan). Misalnya seorang ahli atom / nuclear akan dipertanggungkan jiwanya bilamana ia meninggal dunia atau sakit, perusahaan wajib membayar ganti kerugian. Contoh ini tidak kita temui di Indonesia, karena negara kita belum begitu maju dalam bidang industri bila dibandingkan dengan negara barat.

Tujuan lain asuransi jiwa adalah, untuk menjamin pengobatan dan menjamin kepada keturunan andaikata yang mengasuransikan tidak mampu untuk mendidik anak-anaknya (beasiswa / pendidikan). Yang banyak kita temui dalam praktik adalah, pertanggungan untuk risiko kematian, sedangkan pertanggungan selebihnya belum begitu maju pesat


(24)

12

a. Fungsi Asuransi: 1. Transfer resiko

Dengan membayar premi yang relative kecil, seseorang atau perusahaan dapat memindahkan ketidakpastian atas hidup dan harta benda nya (resiko) ke perusahaan asuransi.

2. Kumpulan Data

Premi yang di terima dihimpun oleh perusahaan asuransi sebagai dana untuk membayar resiko yang terjadi.

2.2.2 Istilah-istilah dalam Asuransi A. Pengertian Pemegang polis

Pengertian Pemegang polis adalah seseorang yang mengadakan perjanjian asuransi jiwa dengan badan atau yang menggantikan nya dan seseorang yang mempunyai hak penuh untuk polis yang diterbitkan perusahaan asuransi tersebut, perubahan isi polis bisa dilakukan oleh pemegang polis. Pemegang polis merupakan sebuah owner dari sebuah polis tersebut.

B. Pengertian Polis

Pengertian polis adalah merupakan sertifikat atau surat perjanjian asuransi jiwa antara perusahaan asuransi dengan pemegang polis


(25)

13

C. Pengertian Premi

Pengertian premi adalah sejumlah uang yang wajib dibayar oleh pemegang polis kepada badan berdasarkan ketentuan yang ditetapkan dalam polis dan menjadi syarat diperolehnya manfaat Asuransi jiwa

D. Pengertian Tertanggung

Pengertian tertanggung adalah seseorang yang atas jiwanya dikaitkan dengan pembayaran jaminan atau santunan

E. Pengertian klaim

Pengertian klaim adalah tuntutan yang diajukan karena haknya telah terpenuhi

F. Pengertian Nilai Tunai

Pengertian nilai tunai adalah sejumlah uang yang besaran nilai nya ditentukan secara aktuaria oleh badan berdasarkan perjanjian dalam polis

G. Pengertian Uang Pertanggungan

adalah sejumlah uang yang tercantum dalam polis yang pembayaran nya dikaitkan dengan hidup matinya tertanggung.

2.3 Pengertian Jasa/Pelayanan

Menurut Kotler (2009 : 36) Jasa Pelayanan (service) adalah tindakan atau kinerja yang dapat di tawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang pada intinya tidak berwujud dan tidak menghasilkan kepemilikan apapun.


(26)

14

Pelayanan yang baik akan dapat menciptakan loyalitas pelanggan yang semakin melekat erat dan konsumen tidak berpaling pada perusahaan lain.

Pelayanan merupakan perilaku produsen dalam rangka memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen demi tercapainya kepuasan pada konsumen itu sendiri.

2.3.1 Karakteristik Jasa

Jasa mempunyai empat karakteristik berbeda yang sangat mempengaruhi desain program pemasaran (Kotler 2009 : 39), yaitu :

1. Tak Berwujud (intangibility) : jasa tidak dapat dilihat, dirasakan, diraba, didengar, atau dibaui sebelum jasa itu dibeli.

2. Tak Terpisahkan (inseparability) : kegiatan jasa tidak dapat di pisahkan dari pemberi jasa. Jasa umumnya di produksi dan di konsumsi sekaligus.

3. Bervariasi (variability) : jasa sangat bervariasi karena kualitas jasa tergantung pada siapa yang menyediakan, kapan dan dimana, dan kepada siapa. 4. Dapat Musnah (perishability) : jasa tidak dapat disimpan, sehingga pada dasarnya jasa langsung dikonsumsi pada saat di beri.

2.3.2 Sifat Jasa

Kotler (2009 : 13) membedakan lima kategori bauras jasa, yaitu :

1. Barang berwujud murni (pure tangible good). Penawaran utamanya terdiri dari barang berwujud, seperti garam, pasta gigi, atau sabun. Tidak ada jasa yang menyertai produk.


(27)

15

2. Barang berwujud yang disertai jasa (tangible good with accompanying services). Penawaran terdiri dari barang berwujud yang disertai dengan satu atau lebih jasa untuk mempertinggi daya tarik pelanggan, seperti seorang produsen mobil tidak hanya menjual mobil tetapi juga memberikan jasa service mobil tersebut.

3. Hibrida (hybrid). Penawaran terdiri dari barang atau jasa dengan proporsi yang sama. Misalnya, orang sering mengunjungi restoran baik karena makanan maupun penyajiannya.

4. Jasa utama yang disertai barang dan jasa tambahan (a major service with accompanying minor goods and services). Penawaran terdiri dari jasa utama beserta tambahan jasa atau barang pendukung. Misalnya : penumpang pesawat terbang membeli jasa transportasi, mereka sampai tujuan tanpa sesuatu hal yang berwujud namun perjalanan mereka mendapatkan barang berwujud seperti makanan dan minuman.

5. Jasa murni (pure service). Penawaran hanya terdiri dari jasa. Misalnya meliputi mengasuh bayi, psikoterapi, dan pijat.


(28)

16

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data Kualitatif. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan analisis kualitatif, karena analisis data di lakukan secara deskriptif dengan cara menjelaskan fakta yang ada di lapangan dengan teori yang berhubungan dengan penulisan laporan akhir ini. Penelitian kualitatif deskriptif ini dilakukan dengan mengadakan penelitian langsung dengan PKL (praktik kerja lapangan) di AJB Bumiputera 1912 cabang Tanjung Karang.

3.2 Metode Pengumpulan Data 1. Metode Dokumentasi

Metode ini di lakukan dengan cara mengumpulkan data-data perusahaan dan berkas-berkas perusahaan yang berkaitan dengan penulisan ini.

2. Metode Lapangan

Metode ini dilakukan untuk pengumpulan data dengan melakukan wawancara atau bertanya langsung terhadap setiap nasabah-nasabah Asuransi dan dengan beberapa agen dan pegawai kantor operasional AJB BUMIPUTERA 1912 Cabang Tanjung Karang, dengan mengajukan beberapa pertanyaan untuk mendukung penulisan ini.


(29)

17

3. Metode observasi

Metode observasi (pengamatan) ini dilakukan untuk pengumpulan data dengan cara melakukan observasi atau pengamatan secara langsung pada objek yang akan di teliti.

Observasi atau pengamatan yang di lakukan dalam penelitian ini adalah peneliti melakukan langsung atau ikut berkerja langsung dalam memasarkan dan mempromosikan produk Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 cabang Tanjung Karang kepada konsumen atau pelanggan. Disamping itu, peneliti juga mengamati tentang kinerja agen lain nya dalam bekerja.

4. Metode Kepustakaan

Metode kepustakaan ini dilakukan diperpustakaan dengan cara membaca buku-buku yang bersangkutan pada judul penelitian yang diambil oleh peneliti. Dalam penelitian kepustakaan ini dapat bermanfaat bagi peneliti sebagai referensi untuk membantu melengkapi data-data sekunder yang di butuhkan dalam mengerjakan penelitian ini.

3.3 Gambaran umum perusahaan

3.3.1 Sejarah singkat AJB Bumiputera 1912 Cabang Tanjung Karang

AJB Bumiputera berdiri sejak 1912, didirikan oleh 3 orang yaitu Mas Ngabehi Dwidjosewono, Mas Karto Hadi Karto Soebroto dan Mas Adimidjojo dengan nama Onderlinge Levensverzekring Maatschappij PGHB (OLMij.PGHB) yang berpusat di Magelang. Pada 1921, kantor AJB Bumiputera pindah ke Yogyakarta dan tahun 1958 kantor AJB Bumiputera kembali pindah ke Jakarta. Tahun 1966 nama perusahaan berubah menjadi AJB Bumiputera.


(30)

18

Tiga Orang Guru Pendiri AJB Bumiputera 1912

Karena perusahaan ini dibentuk oleh para guru, maka pengurusnya pun untuk pertama kali, hanya terdiri dari tiga orang Pengurus PGHB, yang terdiri dari:

1. Mas Karto Hadi (M.K.H) Soebroto, sebagai Direktur.

2. Mas Ngabehi (M.Ng) Dwidjosewojo, sebagai Presiden Komisaris.

3. Mas (M) Adimidjojo, sebagai Bendahara

Perusahaan AJB Bumiputera 1912 didirikan pada tanggal 12 Februari 1912 di Magelang oleh suatu perkumpulan guru-guru Hindia Belanda (PGHB). Usaha asuransi jiwa tersebut dinamakan ONDERLINGE LEVENSVERZEKERING MAATSCHAPPIJ atau O.L.MIJ PGHB. Para pendiri Bumiputera 1912 merasa bahwa bentuk perusahaan bersama (mutual) adalah bentuk usaha yang paling tepat karena hal ini sesuai dengan asas gotong royong yang telah lama menjadi kebudayaan bangsa kita.

Pengertian dari usaha bersama (Onderlinge Levensverzekerign) adalah bahwa kegiatan usaha ini dimiliki oleh peserta asuransi jiwa itu sendiri. Pada saat berdirinya usaha ini tidak memiliki modal melainkan dilandasi oleh kemauan keras dan cita-cita yang luhur demi kesejahteraan masyarakat. Dapat disimpulkan pula bahwa cita-cita berdirinya AJB Bumiputera 1912 didasarkan pada IDEALISME para pendiri bukan untuk mencari keuntungan bagi dirinya, melainkan dimaksudkan untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi para


(31)

19

anggotanya dan dalam wawasan lebih luas berarti mewujudkan kesejahteraan masyarakat “bumi-putera”.

Hal ini lebih memperjelas bahwa mutual bukan perkumpulan modal melainkan perkumpulan orang-orang. Keberadaan AJB Bumiputera 1912 sebagai usaha bersama atau Mutual Company telah dikukuhkan Pemerintah melalui Surat Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor 1250/ KMK.013/ 1988 tanggal 20 Desember 1989, kemudian oleh Pemerintah Indonesia ditegaskan lagi dalam UU No 2 Tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian yaitu pada Pasal 7 ayat (2) sub d, dan sekarang di Indonesia Perusahaan Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 ini adalah satu-satunya usaha asuransi jiwa yang berbentuk mutual. Sebagai perusahaan yang berbentuk mutual, kekuasaan tertinggi di AJB Bumiputera 1912 terletak ditangan anggotanya yang dalam hal ini adalah Para Pemegang Polis AJB Bumiputera 1912 itu sendiri. Kedudukan pemegang polis AJB Bumiputera 1912 selain sebagai pembeli jasa asuransi (klien) juga berarti Pemilik Perusahaan. Perwujudan kekuasaan anggota disalurkan melalui wakil-wakilnya pada lembaga tertinggi perusahaan yakni : Badan Perwakilan Anggota (BPA).

Perusahaan Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 berkantor pusat di Jakarta, yang menjadi anggota Bumiputera hanya pemegang polis Warga Negara Indonesia yang mempunyai kontrak asuransi jiwa dengan Bumiputera dan keanggotaan dinyatakan dalam polis. Perusahaan Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 mempunyai program-program asuransi jiwa yang dipasarkan, yang telah disesuaikan dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan RI No. 1250/ KMK/031/ 1998 tanggal 20 Desember 1988.


(32)

20

3.3.2 Visi dan Misi AJB Bumiputera 1912 VISI

AJB Bumiputera 1912 menjadi perusahaan asuransi jiwa nasional yang kuat, modern dan menguntungkan didukung oleh Sumber Daya Manusia (SDM) profesional yang menjunjung tinggi nilai-nilai idialisme serta mutualisme.

MISI

Menjadikan Bumiputera senantiasa berada di benak dan di hati masyarakat Indonesia, dengan:

 Menyediakan pelayanan dan produk jasa Asuransi Jiwa Berkualitas sebagai wujud partisipasi dalam pembangunan nasional melalui peningkatan kesejahteraan masyarakat Indonesia.

 Menyelenggarakan berbagai pendidikan dan pelatihan untuk menjamin pertumbuhan kompetensi karyawan, peningkatan produktivitas dan peningkatan kesejahteraan, dalam kerangka peningkatan kualitas pelayanan perusahaan kepada pemegang polis.

 Mendorong terciptanya iklim kerja yang motivatif dan inovatif untuk mendorong proses bisnis internal perusahaan yang efektif dan efisien.

3.3.3 Struktur Organisasi AJB Bumiputera 1912 cabang Tanjung Karang Organisasi adalah merupakan wadah serta proses kerja sama antara manusia yang terikat dalam hubungan formal secara hirarki untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.


(33)

21

Menurut Basu Swastha DH DAN Ibnu Sukotjo ( 1999 ; 105 ) mengatakan bahwa : “Struktur organisasi merupakan suatu bentuk dragmatis yang menunjukan aspek-aspek penting suatu organisasi, meliputi fungsi-fungsi utama dan hubungan nya masing-masing saluran pengawasan dan wewenang relatif dari masing-masing pegawai yang diserahi tugas”.

Berpedoman pada pengertian organisasi yang telah di uraikan, maka struktur dan bagan organisasi memberikan manfaat dan informasi penting tentang hal-hal berikut ( Hasibuan : Edisi Revisi, 1996 ; 35)

1. Pembagian kerja artinya setiap kotak akan mewakili tanggung jawab seseorang atau sub-unit untuk bagian tertentu dari beban kerja organisasi. 2. Informasi atasan dan bawahan artinya bagan organisasi akan menunjukan

garis komando atau siapa atasan atau siapa bawahan.

3. Jenis pekerjaan yang dilaksanakan artinya uraian kotak-kotak menunjukan tugas-tugas kerja organisasi atau tanggung jawab yang berbeda.

4. Pengelompokkan bagian kerja artinya keselruhan bagan menunjukkan dasar pembagian aktivitas organisasi.

5. Tingkat manajer artinya sebuah bagan tidak hanya menunjukkan manajer dan bawahan secara perorangan, tetapi juga hirarki manajemen secara keseluruhan.

Untuk mempermudah dalam pengawasan terhadap kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh staff dan karyawan AJB Bumiputera 1912, maka dibuatlah struktur organisasi, struktur organisasi ini dibuat untuk membantu pekerjaan atau


(34)

22

pelaksanaan tanggung jawab dari dinas-dinas agar dapat bekerja lebih mangkus dan sangkel.

Bagan dari struktur Organisasi AJB Bumiputera 1912 tersebut dapat kita gambarkan seperti berikut ini :

Gambar 2. Struktur Organisasi AJB Bumiputera 1912 Cabang Tanjung Karang.

(sumber : Buku Panduan Materi Pendidikan dan Latihan Agen Asuransi Tahun 2013).

KEPALA CABANG

KEPALA UNIT OPERASIONAL KEPALA UNIT ADM &

KEUANGAN

SUPERVISOR ADMINISTRASI / BAGIAN

PRODUKSI

AGEN KASIR


(35)

23

Adapun tugas dan tanggung jawab masing-masing adalah sebagai berikut :

1. Kepala Cabang

Kepala cabang adalah pejabat AJB Bumiputera 1912 yang memimpin dan mengelola kantor cabang AJB Bumiputera 1912, melaksanakan kebijakan yang telah di tentukan oleh direksi dan menciptakan suasana atau suatu kondisi yang baik bagi perusahaan dan karyawan nya. Kepala cabang berperan dalam melaksanakan pengembangan :

- Organisasi keagenan

- Kegiatan operasional produksi - Operasional konservasi

- Operasional penghimpunan dana - Kegiatan administrasi keuangan

- Kehumasan dan pelayanan kepada pemegang polis

- Melaksanakan pengendalian dan evaluasi atas pelaksanaan nya 2. Kepala Unit Adm & Keuangan

Kepala Unit Administrasi dan Keuangan adalah pejabat AJB Bumiputera 1912 yang bertugas mengotorisasi pemasukan dan pengeluaran kas, mengatur, menyelenggarakan dan mengawasi keuangan dan melakukan pengarahan (recruitment) kepada karyawan.

3. Kepala Unit Operasional

Kepala Unit Operasional adalah seorang pejabat yang bertugas dan bertanggung jawab untuk berperan dalam melaksanakan, membina, mengendalikan kegiatan keagenan, operasional penjualan, operasional


(36)

24

konservasi, operasional penghimpunan data dan pelayanan kepada pemegang polis.

4. Bagian Administrasi / Bagian Produksi

Administrasi / Bagian Produksi adalah seseorang yang memonitor segala aktivitas administrasi dan mengatur kinerja kegiatan supervisor dan agen kantor cabang AJB Bumiputera 1912.

5. Kasir

Kasir adalah seorang yang mengelola, mencatat dan melaporkan keuangan kantor AJB Bumiputera 1912.

6. Supervisor (Agen Koordinasi atau Unit Manajer)

Agen koordinator atau unit manajer adalah seseorang yang mempunyai kewajiban pokok melakukan perekrutan agen, pelatihan agen, pengawasan, pengendalian, dan pembinaan terhadap agen produksi atau agen yang berada di bawah koordinasinya.

7. Agen

Agen adalah seseorang yang bertugas dan bertanggung jawab memasarkan, mempromosikan, dan menjual produk asuransi kepada nasabah dari pelayanan penjualan sampai purna jual.


(37)

38

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan mengenai prosedur evaluasi pencapaian target produk mitra mandiri pada AJB Bumiputera 1912 cabang Tanjung Karang belum sepenuhnya berjalan dengan baik, maka peneliti dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Prosedur evaluasi pencapaian target yang sudah berjalan dengan baik :

a. Pengarsipan dokumen selalu di buat rangkap untuk arsip hal ini di merupakan kekuatan dari prosedur penjualan asuransi Bumiputera, karena dokumen yang di arsipkan dapat digunakan dikemudia hari sebagai fungsi kecocokan.

b. Melakukan pengevaluasian sasaran produk yang menjadi target sasaran dalam produk mitra mandiri.

2. Prosedur evaluasi pencapaian target yang belum berjalan dengan baik :

a. Kemampuan perusahaan untuk melaksanakan jasa yang di janjikan dengan handal dan akurat. Karyawan atau staff AJB Bumiputera 1912 cabang Tanjung Karang belum sepenuhnya melaksanakan


(38)

39

nya dengan baik. Hal ini dapat di lihat dari kinerja agen yang kurang baik dikarenakan agen kurang pengetahuan akan produk dan agen kurang mengikuti training yang diadakan sebelum nya.

5.2Saran

Berdasarkan hasil pembahasan, makan di sarankan untuk lebih meningkatkan pada faktor kinerja agen yang belum berjalan dengan baik, seperti :

1. Untuk menunjang kinerja agen agar bisa memperoleh target sebagaimana mestinya sebaiknya dapat terus ditingkatkan dengan mengadakan program training standar layanan yang berhubungan langsung dengan nasabah setiap bulan nya agar produk yang ingin di pasarkan bisa cepat masuk ke masyarakat.

2. Kepada pihak perusahaan asuransi jiwa, agar menekankan kebutuhan dan kemampuan calon nasabah, melakukan pengutipan atau penagihan premi secara berlanjut terus menerus ke alamat pemilik polis jika telah di perjanjikan sebelumnya dan secara berkelanjutan memberikan penjelasan kepada para pemegang polis tentang manfaat, hak, dan kewajiban para pihak dan perjanjian asuransi jiwa.


(39)

38

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan mengenai prosedur evaluasi pencapaian target produk mitra mandiri pada AJB Bumiputera 1912 cabang Tanjung Karang belum sepenuhnya berjalan dengan baik, maka peneliti dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Prosedur evaluasi pencapaian target yang sudah berjalan dengan baik :

a. Pengarsipan dokumen selalu di buat rangkap untuk arsip hal ini di merupakan kekuatan dari prosedur penjualan asuransi Bumiputera, karena dokumen yang di arsipkan dapat digunakan dikemudia hari sebagai fungsi kecocokan.

b. Melakukan pengevaluasian sasaran produk yang menjadi target sasaran dalam produk mitra mandiri.

2. Prosedur evaluasi pencapaian target yang belum berjalan dengan baik :

a. Kemampuan perusahaan untuk melaksanakan jasa yang di janjikan dengan handal dan akurat. Karyawan atau staff AJB Bumiputera 1912 cabang Tanjung Karang belum sepenuhnya melaksanakan


(40)

39

nya dengan baik. Hal ini dapat di lihat dari kinerja agen yang kurang baik dikarenakan agen kurang pengetahuan akan produk dan agen kurang mengikuti training yang diadakan sebelum nya.

5.2Saran

Berdasarkan hasil pembahasan, makan di sarankan untuk lebih meningkatkan pada faktor kinerja agen yang belum berjalan dengan baik, seperti :

1. Untuk menunjang kinerja agen agar bisa memperoleh target sebagaimana mestinya sebaiknya dapat terus ditingkatkan dengan mengadakan program training standar layanan yang berhubungan langsung dengan nasabah setiap bulan nya agar produk yang ingin di pasarkan bisa cepat masuk ke masyarakat.

2. Kepada pihak perusahaan asuransi jiwa, agar menekankan kebutuhan dan kemampuan calon nasabah, melakukan pengutipan atau penagihan premi secara berlanjut terus menerus ke alamat pemilik polis jika telah di perjanjikan sebelumnya dan secara berkelanjutan memberikan penjelasan kepada para pemegang polis tentang manfaat, hak, dan kewajiban para pihak dan perjanjian asuransi jiwa.


(41)

1

DAFTAR PUSTAKA

AJB Bumiputera 1912, Komisi Pendidikan. 1084 Sejarah Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912. Penerbit PT. Mardi Mulyo. Jakarta

Basu Swastha DH, dan Ibnu Sukotjo. 1999. Pengantar Bisnis. Penerbit Liberty. Yogyakarta

Djoko Prakoso dan I ketut Murtika. 1991. Hukum Asuransi Indonesia. Rineka Cipta. Jakarta

Hasibuan SP. 1996. Manajemen Dasar, Pengertian, dan Masalah. Penerbit CV Haji Muagung. Jakarta

Jogiyanto. 2003. Sistem Informasi dan Manajemen. Penerbit Andi offset. Yogyakarta

Kotler, Philip. Keller, K Lane, 2009. Manajemen Pemasaran. Edisi 13. Jilid 1 dan 2, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Keegan dan Green. 2008.Global Marketing. Edisi 5. Penerbit London Pearson education.

Kotler, Philip. Gary Amstrong. 1996. Principles of Marketing, Seventh Edition, Prentice Hall Inc., Englewood Cliffs, New Jersey

Marshall B. Roney. 2003. Sistem Informasi Akuntasi. Edisi kesembilan. Penerbit Salemba Empat. Jakarta

Mulyadi. 2001. Sistem Akuntasi. Edisi Ketiga, Cetakan Ketiga. Penerbit Salemba Empat. Jakarta

Pride dan Ferrel. 1995. Pemasaran Teori & Praktek sehari-hari. Binapura Aksara. Jakarta


(1)

24

konservasi, operasional penghimpunan data dan pelayanan kepada pemegang

polis.

4. Bagian Administrasi / Bagian Produksi

Administrasi / Bagian Produksi adalah seseorang yang memonitor segala

aktivitas administrasi dan mengatur kinerja kegiatan supervisor dan agen

kantor cabang AJB Bumiputera 1912.

5. Kasir

Kasir adalah seorang yang mengelola, mencatat dan melaporkan keuangan

kantor AJB Bumiputera 1912.

6. Supervisor (Agen Koordinasi atau Unit Manajer)

Agen koordinator atau unit manajer adalah seseorang yang mempunyai

kewajiban pokok melakukan perekrutan agen, pelatihan agen, pengawasan,

pengendalian, dan pembinaan terhadap agen produksi atau agen yang berada

di bawah koordinasinya.

7. Agen

Agen adalah seseorang yang bertugas dan bertanggung jawab memasarkan,

mempromosikan, dan menjual produk asuransi kepada nasabah dari pelayanan


(2)

38

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan mengenai prosedur evaluasi pencapaian target

produk mitra mandiri pada AJB Bumiputera 1912 cabang Tanjung Karang

belum sepenuhnya berjalan dengan baik, maka peneliti dapat mengambil

kesimpulan sebagai berikut :

1. Prosedur evaluasi pencapaian target yang sudah berjalan dengan baik :

a. Pengarsipan dokumen selalu di buat rangkap untuk arsip hal ini di

merupakan kekuatan dari prosedur penjualan asuransi Bumiputera,

karena dokumen yang di arsipkan dapat digunakan dikemudia hari

sebagai fungsi kecocokan.

b. Melakukan pengevaluasian sasaran produk yang menjadi target

sasaran dalam produk mitra mandiri.

2. Prosedur evaluasi pencapaian target yang belum berjalan dengan baik :

a. Kemampuan perusahaan untuk melaksanakan jasa yang di janjikan

dengan handal dan akurat. Karyawan atau staff AJB Bumiputera


(3)

39

nya dengan baik. Hal ini dapat di lihat dari kinerja agen yang

kurang baik dikarenakan agen kurang pengetahuan akan produk

dan agen kurang mengikuti training yang diadakan sebelum nya.

5.2Saran

Berdasarkan hasil pembahasan, makan di sarankan untuk lebih meningkatkan

pada faktor kinerja agen yang belum berjalan dengan baik, seperti :

1. Untuk menunjang kinerja agen agar bisa memperoleh target sebagaimana

mestinya sebaiknya dapat terus ditingkatkan dengan mengadakan program

training standar layanan yang berhubungan langsung dengan nasabah

setiap bulan nya agar produk yang ingin di pasarkan bisa cepat masuk ke

masyarakat.

2. Kepada pihak perusahaan asuransi jiwa, agar menekankan kebutuhan dan

kemampuan calon nasabah, melakukan pengutipan atau penagihan premi

secara berlanjut terus menerus ke alamat pemilik polis jika telah di

perjanjikan sebelumnya dan secara berkelanjutan memberikan penjelasan

kepada para pemegang polis tentang manfaat, hak, dan kewajiban para


(4)

38

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan mengenai prosedur evaluasi pencapaian target

produk mitra mandiri pada AJB Bumiputera 1912 cabang Tanjung Karang

belum sepenuhnya berjalan dengan baik, maka peneliti dapat mengambil

kesimpulan sebagai berikut :

1. Prosedur evaluasi pencapaian target yang sudah berjalan dengan baik :

a. Pengarsipan dokumen selalu di buat rangkap untuk arsip hal ini di

merupakan kekuatan dari prosedur penjualan asuransi Bumiputera,

karena dokumen yang di arsipkan dapat digunakan dikemudia hari

sebagai fungsi kecocokan.

b. Melakukan pengevaluasian sasaran produk yang menjadi target

sasaran dalam produk mitra mandiri.

2. Prosedur evaluasi pencapaian target yang belum berjalan dengan baik :

a. Kemampuan perusahaan untuk melaksanakan jasa yang di janjikan

dengan handal dan akurat. Karyawan atau staff AJB Bumiputera


(5)

39

nya dengan baik. Hal ini dapat di lihat dari kinerja agen yang

kurang baik dikarenakan agen kurang pengetahuan akan produk

dan agen kurang mengikuti training yang diadakan sebelum nya.

5.2Saran

Berdasarkan hasil pembahasan, makan di sarankan untuk lebih meningkatkan

pada faktor kinerja agen yang belum berjalan dengan baik, seperti :

1. Untuk menunjang kinerja agen agar bisa memperoleh target sebagaimana

mestinya sebaiknya dapat terus ditingkatkan dengan mengadakan program

training standar layanan yang berhubungan langsung dengan nasabah

setiap bulan nya agar produk yang ingin di pasarkan bisa cepat masuk ke

masyarakat.

2. Kepada pihak perusahaan asuransi jiwa, agar menekankan kebutuhan dan

kemampuan calon nasabah, melakukan pengutipan atau penagihan premi

secara berlanjut terus menerus ke alamat pemilik polis jika telah di

perjanjikan sebelumnya dan secara berkelanjutan memberikan penjelasan

kepada para pemegang polis tentang manfaat, hak, dan kewajiban para


(6)

1

DAFTAR PUSTAKA

AJB Bumiputera 1912, Komisi Pendidikan. 1084 Sejarah Asuransi Jiwa Bersama

Bumiputera 1912. Penerbit PT. Mardi Mulyo. Jakarta

Basu Swastha DH, dan Ibnu Sukotjo. 1999. Pengantar Bisnis. Penerbit Liberty. Yogyakarta

Djoko Prakoso dan I ketut Murtika. 1991. Hukum Asuransi Indonesia. Rineka Cipta. Jakarta

Hasibuan SP. 1996. Manajemen Dasar, Pengertian, dan Masalah. Penerbit CV Haji Muagung. Jakarta

Jogiyanto. 2003. Sistem Informasi dan Manajemen. Penerbit Andi offset. Yogyakarta

Kotler, Philip. Keller, K Lane, 2009. Manajemen Pemasaran. Edisi 13. Jilid 1 dan 2, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Keegan dan Green. 2008.Global Marketing. Edisi 5. Penerbit London Pearson education.

Kotler, Philip. Gary Amstrong. 1996. Principles of Marketing, Seventh Edition,

Prentice Hall Inc., Englewood Cliffs, New Jersey

Marshall B. Roney. 2003. Sistem Informasi Akuntasi. Edisi kesembilan. Penerbit Salemba Empat. Jakarta

Mulyadi. 2001. Sistem Akuntasi. Edisi Ketiga, Cetakan Ketiga. Penerbit Salemba Empat. Jakarta

Pride dan Ferrel. 1995. Pemasaran Teori & Praktek sehari-hari. Binapura Aksara. Jakarta