Penelitian yang dilakukan oleh Sjofiatun 2000, menyebut bahwa status ibu bekerja mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap perawatan kehamilan di
daerah pedesaan maupun di daerah perkotaan. Perempuan yang bekerja lebih memanfatkan pelayanan antenatal care
dibandingkan ibu rumah tangga dan ibu yang tidak bekerja Kabir et al. 2005.Wanita yang bekerja cenderung memulai antenatal care lebih awal Magadi et al., 2002.
Wanita yang bekerja di luar rumah selama kehamilan secara signifikan berhubungan terhadap pelayanan pemeriksaan kehamilan Erci, 2003.
2.4. Landasan Teori
Menurut Notoatmodjo 2007, perilaku kesehatan pada dasarnya adalah suatu respon seseorang organisme terhadap stimulus yang berkaitan dengan sakit dan
penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makanan serta lingkungan. Secara lebih terinci perilaku kesehatan menurut Notoatmodjo 2007, meliputi:
1. Perilaku seseorang terhadap sakit dan penyakit yang meliputi: a peningkatan dan pemeliharaan kesehatan health promotion behavior misalnya berperilaku hidup
sehat makan makanan bergizi, olahraga, b perilaku terhadap pencegahan penyakit health prevention behavior yang termasuk didalamnya imunisasi, perilaku
pemeriksaan kehamilan, c perilaku pencarian pengobatan health seeking behavior, d perilaku sehubungan dengan pemulihan kesehatan health
rehabilitation behavior.
Universitas Sumatera Utara
2. Perilaku terhadap sistem pelayanan kesehatan. 3. Perilaku terhadap makanan.
4. Perilaku terhadap lingkungan kerja. Kerangkan teori pada penelitian ini adalah modifikasi dari beberapa landasan
teori perubahan perilaku kesehatan. Green and Kruiter dalam Glanz 2005, mengemukakan ada 3 faktor yang memengaruhi perilaku kesehatan yaitu:
1. Faktor predisposisi predisposing factor, merupakan faktor antesenden terhadap
perilaku yang menjadi dasar atau motivasi perilaku dan yang termasuk didalamnya adalah: pengetahuan, sikap, keyakinan dan nilai-nilai serta persepsi individu untuk
melakukan tindakan. 2.
Faktor pemungkin Enabling factor, merupakan faktor anteseden terhadap perilaku yang memungkinkan motivasi atau aspirasi terlaksana dan yang termasuk
dalam faktor pemungkin adalah sarana dan prasarana kesehatan. 3.
Faktor penguat reinforcing factor, adalah konsekuensi dari perilaku yang ditentukan apakah pelaku menerima umpan balik yang positif atau negatif dan
mendapatkan dukungan sosial setelah perilaku dilakukan. Faktor penguat mencakup: dukungan sosial dari tenaga kesehatan, tokoh masyarakat, keluarga,
pengaruh sebaya. Menurut Andersen 1995, ada 3 kategori utama dalam health system model
model kepercayaan terhadap penggunaan pelayanan kesehatan. Dalam model ini Anderson mengungkapkan beberapa kategori utama dalam penggunaan pelayanan
kesehatan:
Universitas Sumatera Utara
1. Karakteristik predisposisi presdisposing characteristics, bahwa semua individu
mempunyai kecendrungan yang berbeda-beda untuk menggunakan pelayanan kesehatan. Hal ini disebabkan karena adanya ciri-ciri individu yang digolongkan
ke dalam tiga kelompok yakni: ciri demografi umur, jenis kelamin, struktur sosial tingkat pendidikan, pekerjaan, ras, serta mempunyai keyakinan bahwa
pelayanan kesehatan dapat menolong proses penyembuhan. 2.
Karakteristik pendukung enabling characteristics, hal ini mencerminkan bahwa meskipun mempunyai predisposisi untuk menggunakan pelayanan kesehatan, ia
tidak akan bertindak menggunakan kecuali bila ia mampu menggunakannnya. Penggunaan pelayanan kesehatan yang ada tergantung kepada kemampuan
konsumen untuk membayar. 3.
Karakteristik kebutuhann need characteristics, kebutuhan dasar dan stimulus langsung untuk menggunakan pelayanan kesehatan bila faktor predisposisi dan
pendukung. Karakteristik ini terbagi dua yaitu perceived persepsi seseorang terhadap kesehatannya dan evaluated gejala dan diagnosis penyakit
Berdasarkan dua teori diatas maka dapat dimodifikasi menjadi skema dibawah ini:
Universitas Sumatera Utara
Adapun skema teori Green and Kruiter dalam Glanz 2008, dan Andersen 1995 dipaparkan dan dirangkum dalam suatu landasan teori berikut ini:
p
Gambar 2.1. Skema modifikasi teori Green and Kruiter dalam Glanz 2008, dan teori Andersen 1995
Predisposing Factors
Knowledge Attitudes
Beliefs V l
Enabling factors
Programs, Service,
Resources necessary for behavioral and -
enviromental - outcomes to be-
realized,
N kill
d d t
Reinforcing factors
Social support Peers influence
Significant others
Specific behavior by
individuals or by
organizations
Need
Perceived subject assessment
Evaluated clinical
Perdisposing Characteristics
Demographic Social structure
Enabling Resources
Personal family Community
Universitas Sumatera Utara
2.5. Kerangka Konsep