Dengan memperhatikan MP-ASI yang tepat dan benar maka kemungkinan bayi mendapat penyakit tidak akan terjadi. Makanan pengganti atau pendamping ASI
mutu gizinya harus baik, seperti susu sapi atau bahan makanan sumber protein hewani dalam jumlah yang cukup. Penghentian pemberian ASI yang terlalu awal
mungkin tidak akan membawa akibat berupa penurunan tingkat gizi. Makanan yang disiapkan sebagai MP-ASI adalah makanan yang sangat terbuka akan berbagai
kemungkinan kontaminasi, baik waktu membuatnya, maupun waktu menyimpannya. Ini berarti penyapihan akan diikuti oleh meningkatnya kemungkinan terjadi infeksi,
terutama infeksi pencernaan Moehji, 1998.
2.4. Resiko Pemberian MP-ASI yang terlalu dini
Menurut Pudjiadi 2000, bayi belum siap untuk menerima makanan semi padat kira-kira berumur 6 bulan, dan makanan itu belum dirasakan perlu sepanjang
bayi tersebut mendapatkan ASI yang cukup. Hal ini dapat mengakibatkan munculnya berbagai penyakit seperti gangguan menyusui, beban ginjal yang terlalu berat dan
mungkin gangguan terhadap selera makan.
2.4.1. Resiko Jangka Pendek
Resiko jangka pendek jika bayi mendapat MP-ASI terlalu dini yaitu sebagai berikut :
a. Gangguan Menyusui Pengenalan makanan selain ASI secara dini akan menurunkan frekuensi dan
intensitas pengisapan bayi, sehingga resiko untuk terjadinua pennurunan ASI semakin besar.
Universitas Sumatera Utara
b. Penurunan absorbsi besi dari ASI
Pengenalan serealia dan sayuran-sayuran tertentu dapat mempengaruhi penyerapan zat besi dari ASI, walaupun konsentrasi zat besi rendah, tetapi lebih
mudah. c. Penyakit
Diare Resiko jangka pendek pada bayi yang mendapat makanan pendamping ASI
terlalu dini adalah penyakit diare
2.4.2. Resiko Jangka Panjang
Menurut Syarief 1993 yang dikutip oleh Simanjuntak, E, 2009, beberapa resiko jangka panjang dalam pemberian MP-ASI sejak dini adalah :
a. Obesitas
Pemberian makanan pada bayi sejak usia dini dapat mengakibatkan kegemukan pada bayi. Bayi yang mendapat ASI tampaknya dapat mengatur masukan
konsumsi sehingga konsumsi mereka dapat disesuaikan dengan kebutuhannya. b.
Beban ginjal yang berlebihan dan hiperosmolaris Makanan padat, banyak mengandung kadar Natrium Khlorida NaCl tinggi
yang akan menambah beban ginjal. Beban tersebut masih ditambah oleh makanan pendamping lainnya yang mengandung daging.
c. Arteriosklerosis Peranan faktor diit dalam patogenesis dan penyakit jantung ischemic tidak
dipungkiri lagi. Faktor nutrisi yang terlibat disini antara lain : diit yang mengandung tinggi energi atau kalori dan kaya akan kolestrol serta lemak-
lemak jenuh, sebaliknya kandungan lemak tak jenuh yang rendah.
Universitas Sumatera Utara
d. Alergi terhadap
makanan Belum matangnya sistem kekebalan usus pada umur yang dini, dapat
menyebabkan banyak terjadinya alergi terhadap makanan pada masa kanak- kanak. ASI kadang-kadang dapat menularkan penyebab-penyebab alergi dalam
jumlah yang cukup banyak untuk menyebabkan gejala-gejala klinis, tetapi pemberian makanan pendamping yang dini menambah terjadinya alergi
terhadap makana.
2.5. Karakteristik ibu dan bayi 0-6 bulan