yang usianya lebih dari enam bulan dan telah diberi makanan pendamping ASI dengan tepat, dapat terserang diare, sembelit, batuk-pilek, dan panas. Sebab dilihat
dari berbagai faktor seperti frekuensi pemberian makanan pendamping ASI, porsi pemberian makanan pendamping ASI, jenis makanan pendamping ASI, dan cara
pemberian makanan pendamping ASI pada bayi ataupun anak sangat berpengaruh besar untuk terserangnya penyakit diare dan lain-lain Depkes RI, 2007.
Menurut Suhardjo 2004, dari beberapa studi lapangan yang telah dilakukan, terdapat hasil bahwa masih banyak ibu-ibu yang memberikan MP-ASI secara dini,
juga terkadang ibu memberikan makanan prelakteal makanan yang diberikan kepada bayi sebelum diberi ASI dengan alasan agar bayi berhenti menangis dan ASI belum
keluar. Pemberian makanan pendamping ASI pada bayi diberikan pada bayi saat bayi memasuki usia dua sampai tiga bulan tujuannya agar bayi tenang dan tidak rewel.
Berdasarkan pemikiran di atas dan dalam rangka pemahaman yang lebih komprehensif tentang metode analisa data, penulis tertarik untuk membandingkan uji
exact fisher dan koreksi yates dengan mengunakan data bayi di wilayah kerja Puskesmas Sunggal Kecamatan Sunggal tahun 2010.
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana perbandingan hasil uji Hubungan Karakteristik
Ibu dan Bayi dengan Kejadian Infeksi Studi Kasus pada Bayi 0-6 Bulan yang Diberi MP-ASI di Puskesmas Sunggal Tahun 2010 dapat diketahui dengan uji statistik
Exact Fisher ataupun Uji Koreksi Yates.
Universitas Sumatera Utara
1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui perbandingan hasil uji exact fisher dan uji koreksi yates dalam meneliti hubungan karakteristik ibu dan bayi dengan kejadian infeksi studi
kasus pada bayi 0-6 bulan yang diberi MP-ASI di Puskesmas Sunggal tahun 2010
1.3.2. Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui hubungan umur ibu dengan kejadian infeksi pada bayi dengan menggunakan uji exact fisher dan uji koreksi yates.
2. Untuk mengetahui hubungan paritas ibu dengan kejadian infeksi pada bayi dengan menggunakan uji exact fisher dan uji koreksi Yates.
3. Untuk mengetahui hubungan umur bayi dengan kejadian infeksi pada bayi dengan menggunakan uji exact fisher dan uji koreksi yates.
4. Untuk mengetahui hubungan berat badan bayi dengan kejadian infeksi pada bayi dengan menggunakan uji exact fisher dan uji koreksi yates.
5. Untuk mengetahui hubungan tinggi badan bayi dengan kejadian infeksi pada bayi dengan menggunakan uji exact fisher dan uji koreksi yates.
6. Untuk mengetahui perbandingan hasil uji exact fisher dan uji koreksi Yates dalam menguji hubungan umur ibu dengan kejadian infeksi pada bayi.
7. Untuk mengetahui perbandingan hasil uji exact fisher dan uji koreksi Yates dalam menguji hubungan paritas ibu dengan kejadian infeksi pada bayi.
8. Untuk mengetahui perbandingan hasil uji exact fisher dan uji koreksi Yates dalam menguji hubungan umur bayi dengan kejadian infeksi pada bayi.
Universitas Sumatera Utara
9. Untuk mengetahui perbandingan hasil uji exact fisher dan uji koreksi Yates dalam menguji hubungan berat badan bayi dengan kejadian infeksi pada bayi.
10. Untuk mengetahui perbandingan hasil uji exact fisher dan uji koreksi Yates dalam menguji hubungan tinggi badan bayi dengan kejadian infeksi pada
bayi.
1.4. Manfaat Penelitian