Stabilitas Sediaan Kulit Perbedaan Percepatan Penyembuhan Luka Bakar dari Ekstrak Kulit Buah Jengkol (Pithecellobium lobatum Benth.)

3. Sebagai pelindung untuk kulit yaitu mencegah kontak permukaan kulit dengan larutan berair dan rangsang kulit Anief, 1994. Salep dapat mengandung obat atau tidak mengandung obat, yang disebutkan terakhir biasanya dikatakan sebagai “dasar salep” dan digunakan sebagai pembawa dalam penyiapan salep yang mengandung obat Ansel, 1989. Dasar salep digolongkan ke dalam 4 kelompok besar: dasar salep hidrokarbon, dasar salep absorpsi, dasar salep yang dapat dicuci dengan air, dan dasar salep yang larut dalam air Ansel, 1989; Jas, 2004. 1. Dasar Salep hidrokarbon: bersifat lemak dan sukar dicuci dengan air. Misalnya adalah: parafin, vaselin, minyak nabati. 2. Dasar salep serap absorpsi Dasar salep dapat menyerap air dalam jumlah terbatas. Misalnya adalah: Adeps lanae, lanolin, lilin cera. 3. Dasar salep yang dapat dicuci dengan air Dasar salep yang merupakan emulsi minyak dalam air, misalnya salep. hidrofilik, vanishing cream. 4. Dasar salep yang dapat larut dalam air, yaitu dasar salep yang mengandung komponen larut dalam air

2.5 Stabilitas Sediaan

Stabilitas adalah kemampuan suatu produk untuk mempertahankan sifat kimia, fisika, mikrobiologi dan biofarmasi dalam batas yang telah ditentukan selama masa simpan. Pengujian stabilitas memungkinkan ditetapkannya cara penyimpanan yang direkomendasikan, periode uji ulang, masa edar bahan baku atau produk serta Universitas Sumatera Utara kelebihan jumlah yang perlu ditambahkan kepada suatu formulasi produk obat Choy, 2009. Pengujian stabilitas produk obat Choy, 2009 hendaklah dilakukan dengan cara: a. Pengujian jangka panjang mutu produk obat untuk suatu jangka waktu yang ditentukan, terbagi dalam beberapa interval: minimal setiap tiga bulan untuk tahun pertama, enam bulan untuk tahun kedua serta selanjutnya sekali setiap tahun dan dengan kondisi penyimpanan tertentu. Khusus bahan bakuproduk jadi yang peka terhadap panas hendaklah disimpan pada suhu rendah yang akhirnya akan ditetapkan menjadi suhu penyimpanan jangka panjang. Lama periode pengujian biasanya ditentukan oleh masa edar yang diperkirakan bagi produk obat tersebut. b. Pengujian dipercepat mutu produk obat selama 3-6 bulan terbagi sedikitnya dalam empat interval waktu dengan kondisi yang diperberat, seperti temperatur dan kelembaban tinggi, pemaparan cahaya dan sebagainya. Dengan cara pengujian stabilitas dipercepat laju penguraian obat dapat diperkirakan dan stabilitas produk dapat diramalkan untuk kondisi penyimpanan tertentu, yakni 15 C diatas suhu penyimpanan jangka panjang dengan kelembaban yang sesuai. c. Jenis pengujian stabilitas jangka panjang, jangka pendek dan alternatif untuk: - Obat generik, obat dengan variasi mayor dan variasi minor, bets yang diuji minimal 2 bets. - Obat baru, bets yang duji minimal 3 bets. Universitas Sumatera Utara

2.6 Kulit

Kulit merupakan suatu organ besar yang berlapis-lapis, dimana pada orang dewasa berratnya kira-kira delapan pon, tidak termasuk lemak. Kulit menutupi permukaan lebih dari 20.000 cm 2 dan mempunyai bermacam –macam fungsi dan kegunaan. Kulit berfungsi sebagai pembatas terhadap serangan fisika dan kimia Lachman , dkk., 1994. Kulit dibentuk dari tumpukan tiga lapisan berbeda yang berturutan dari luar ke dalam yaitu lapisan epidermis, lapisan dermis yang tersusun atas pembuluh darah dan pembuluh geta bening, ujung-ujung syaraf dan lapisan jaringan dibawah kulit yang berlemak atau yang disebut hipodermis. Kulit mempunyai aneksa, kelenjar keringat, dan kelenjar sebum glandula sebaceous yang berasal dari lapisan hipodermis atau dermis dan bermuara pada permukaan dan membentuk daerah yang tidak berkesinambungan pada epidermis Aiache, dkk., 1993. Epidermis merupakan lapisan epitel, tebal rata-rata 200 μm, dengan sel-sel yang berdiferensiasi bertahap dari bagian yang lebih dalam menuju ke permukaan dengan proses keratinisasi. Epidermis dibedakan atas 2 bagian: lapisan malfigi yang hidup, menempel pada dermis, dan lapisan tanduk yang tersusun atas sekumpulan sel-sel mati yang mengalami keratinisasi Aiache, dkk., 1993. Dermis merupakan jaringan penyangga berserat dengan ketebalan rata-rata 3-5 mm, peranan utamanya adalah sebagai pemberi nutrisi pada epidermis. Berdasarkan tinjauan kualitatif dan susunan ruang serabut kolagen dan elastin, dermis terdiri atas dua lapisan anatomik yaitu lapisan papiler jaringan kendor yang terletak tepat di bawah epidermis, dan lapisan retikuler pada bagian dalam Universitas Sumatera Utara yang merupakan jaringan penyangga yang padat. Anyaman pembuluh darah dan pembuluh getah bening terletak pada daerah papiler dengan kedalaman 100-200 μm. Hipodermis dan jaringan penyangga kendor, mengandung sejumlah kelenjar lemak juga mengandung glomelurus kelenjar keringat Aiache, dkk., 1993.

2.7 Luka Bakar

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pemberian Salep Ekstrak Etanol Kulit Buah Dari Tumbuhan Petai (Parkia Speciosa Hassk.) Terhadap Penyembuhan Luka Sayat Pada Kelinci

6 140 92

Aktivitas Antimikroba Ekstrak Kulit Buah Manggis(Garcinia mangostana) Terhadap Bakteri Aeromonas hydrophila, Streptococcus Agalactiae dan Jamur Saprolegnia sp.

0 68 76

Pengaruh Pemberian Ekstrak N-Heksan Buah Andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC.) Terhadap Gambaran Histologis Limpa Mencit (Mus musculus L.) Strain DDW

1 107 58

Uji Efek Ekstrak Etanol Biji Jengkol (Pithecellobium lobatum Benth) Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Tikus Putih Jantan Galur Wistar Yang Diinduksi Aloksan

5 51 113

Karakterisasi dan Skrining Fitokimia serta Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Buah Tanaman Jengkol (Pithecellobium lobatum Benth.) Terhadap Beberapa Bakteri

7 47 83

Isolasi Senyawa Flavonoida Dari Kulit Buah Tumbuhan Jengkol (Pithecollobium lobatum Benth.)

46 164 73

Skrining Fitokimia dan Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Kulit Buah Tanaman Jengkol (Pithecellobium jiringa (Jack) Prain) terhadap Bakteri Streptococcus mutans, Staphylococcus aureus, dan Esherichia coli

24 140 104

Karakterisasi Simplisia Dan Uji Aktivitas Antibakteri Dari Ekstrak Kulit Buah Tanaman Jengkol (Pithecellobium lobatum Benth) Terhadap Bakteri Escherichia coli, Shigella dysenteriae dan Salmonella typhimurium

9 55 82

Formulasi Gel Hair Tonic Ekstrak Kulit Buah Apel (Malus pumila Mill.) Dan Uji Aktivitas Pertumbuhan Rambut Marmut

57 249 137

Efek Larvisida Infusa Kulit Jengkol (Pithecellobium lobatum Benth) Terhadap Aedes sp.

0 0 26