Teknik Pengumpulan Data Analisis Data

3. Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Penelitian Kepustakaan Library Reseaarch Penelitian kepustakaan ini dimaksud untuk memperoleh data sekunder dengan mempelajari literatur-literatur, peraturan perundang-undangan, teori-teori, pendapat para sarjana dan hal-hal lain yang berkaitan dengan kebijakan penal. b. Penelitian Lapangan Field Research Penelitian lapangan dilakukan untuk memperoleh data primer. Data ini diperoleh dengan menggunakan teknik wawancara interviewguide. Wawancara dilakukan dengan menggunakan daftar pertanyaan yang sudah dipersiapkan terlebih dahulu.

4. Analisis Data

Keseluruhan data dalam penelitian ini dianalisis secara kualitatif. 40 Analisis kualitatif ini akan dikemukakan dalam bentuk uraian yang sistematis dengan menjelaskan hubungan antara berbagai jenis data. Selanjutnya semua data diseleksi dan diolah, kemudian dianalisa secara deskriptif 41 sehingga selain menggambarkan dan mengungkapkan, diharapkan akan memberikan solusi atas permasalahan dalam penelitian ini. 40 Muslan Abdurrahman, Sosiologi dan Metode Penelitian Hukum, Malang: UMM Press, 2009, hal. 121. 41 Zainuddin Ali, Op. Cit., hal. 107. Universitas Sumatera Utara

BAB II FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB TINDAK PIDANA NARKOTIKA

A. Kajian Kriminologi Penyebab Terjadinya Kejahatan Kejahatan merupakan perbuatan anti-sosial yang secara sadar mendapat reaksi dari negara berupa pemberian derita, dan kemudian sebagai reaksi terhadap rumusan- rumusan hukum legal definitions mengenai kejahatan. 42 Menurut Sue Titus Reid, bagi suatu perumusan hukum tentang kejahatan, maka hal-hal yang perlu diperhatikan yaitu: 43 1. Kejahatan adalah suatu tindakan sengaja. Dalam pengertian ini seseorang tidak dapat dihukum hanya karena pikirannya, melainkan harus ada suatu tindakan atau kealpaan dalam bertindak. Kegagalan untuk bertindak dapat juga merupakan kejahatan, jika terdapat suatu kewajiban hukum untuk bertindak dalam kasus tertentu. Disamping itu pula, harus ada niat jahat; 2. Merupakan pelanggaran hukum pidana; 3. Yang dilakukan tanpa adanya suatu pembelaan atau pembenaran yang diakui secara hukum; 4. Yang diberi sanksi oleh negara sebagai suatu kejahatan atau pelanggaran. Secara sosiologis, maka kejahatan merupakan suatu perikelakuan manusia yang diciptakan oleh sebagian warga-warga masyarakat yang mempunyai kekuasaan dan wewenang. 44 Gejala yang dinamakan kejahatan pada dasarnya terjadi di dalam proses dimana ada interaksi sosial antara bagian-bagian dalam masyarakat yang mempunyai kewenangan untuk melakukan perumusan tentang kejahatan dengan 42 W.A. Bonger, Pengantar tentang Kriminologi, Jakarta: Ghalia Indonesia, 1982, hal. 25. 43 Sue Titus Reid dalam Soerjono Soekanto, Kriminologi Suatu Pengantar, Jakarta: Ghalia, 1981, hal. 22. 44 Ibid., hal. 27. Universitas Sumatera Utara