labil, apabila ada pihak-pihak yang berkomunikasi dengannya mengenai narkotika maka ia akan dengan mudah terlibat tindak pidana narkotika.
d. Rasa Keingintahuan.
Perasaan ini pada umumnya lebih dominan pada manusia yang usianya masih muda, perasaan ingin ini tidak terbatas pada hal-hal yang positif, tetapi juga
kepada hal-hal yang sifatnya negatif. Rasa ingin tahu tentang narkotika ini juga dapat mendorong seseorang melakukan perbuatan yang tergolong dalam
tindak pidana narkotika.
2. Faktor Eksternal Pelaku
Faktor-faktor yang datang dari luar ini banyak sekali, diantaranya yang paling penting adalah sebagai berikut:
55
a. Keadaan ekonomi.
Keadaan ekonomi pada dasarnya dapat dibedakan menjadi 2 dua, yaitu keadaan ekonomi yang baik dan keadaan ekonomi yang kurang atau
miskin. Pada keadaan ekonomi yang baik maka orang-orang dapat mencapai atau memenuhi kebutuhannya dengan mudah. Demikian juga
sebaliknya, apabila keadaan ekonomi kurang baik maka pemenuhan kebutuhan sangat sulit adanya, karena itu orang-orang akan berusaha untuk
dapat keluar dari himpitan ekonomi tersebut. Dalam hubungannya dengan
55
Ibid., hal. 55.
Universitas Sumatera Utara
narkotika, bagi orang-orang yang tergolong dalam kelompok ekonomi yang baik dapat mempercepat keinginan-keinginan untuk mengetahui,
menikmati tentang narkotika. Sedangkan bagi yang keadaan ekonominya sulit dapat juga melakukan hal tersebut, tetapi kemungkinannya lebih kecil
daripada mereka yang ekonominya cukup. b.
PergaulanLingkungan. Pergaulan ini pada pokoknya terdiri dari pergaulanlingkungan tempat
tinggal, lingkungan sekolah atau tempat kerja dan lingkungan pergaulan lainnya. Ketiga lingkungan tersebut dapat memberikan pengaruh negatif
terhadap seseorang, artinya akibat yang ditimbulkan oleh interaksi dengan lingkungan tersebut seseorang dapat melakukan perbuatan yang baik dan
dapat pula sebaliknya. Apabila di lingkungan tersebut narkotika dapat diperoleh dengan mudah, maka dengan sendirinya kecenderungan
melakukan tindak pidana narkotika semakin besar adanya. c.
Kemudahan Kemudahan disini dimaksudkan dengan semakin banyaknya beredar jenis-
jenis narkotika di pasar gelap maka akan semakin besarlah peluang terjadinya tindak pidana narkotika.
d. Kurangnya Pengawasan
Universitas Sumatera Utara
Pengawasan di sini dimaksudkan adalah pengendalian terhadap persediaan narkotika, penggunaan, dan peredarannya. Jadi tidak hanya mencakup
pengawasan yang dilakukan pemerintah, tetapi juga pengawasan oleh masyarakat. Pemerintah memegang peranan penting membatasi mata rantai
peredaran, produksi, dan pemakaian narkotika. Dalam hal kurangnya pengawasan ini, maka pasar gelap, produksi gelap, dan populasi pecandu
narkotika akan semakin meningkat. Pada gilirannya, keadaan semacam itu sulit untuk dikendalikan. Di sisi lain, keluarga merupakan inti dari
masyarakat seyogyanya dapat melakukan pengawasan intensif terhadap anggota keluarganya untuk tidak terlibat perbuatan yang tergolong pada
tindak pidana narkotika. Dalam hal kurangnya pengawasan seperti dimaksudkan diatas, maka tindak pidana narkotika bukan merupakan
perbuatan yang sulit untuk dilakukan. e.
Ketidaksenangan dengan keadaan sosial. Bagi seseorang yang terhimpit oleh keadaan sosial maka narkotika dapat
menjadikan sarana untuk melepaskan diri dari himpitan tersebut, meskipun sifatnya hanya sementara. Tapi bagi orang-orang tertentu yang memiliki
wawasan, uang, tidak saja dapat menggunakan narkotika sebagai alat melepaskan diri dari himpitan keadaan sosial, tetapi lebih jauh dapat
dijadikan alat bagi pencapaian tujuan-tujuan tertentu.
Universitas Sumatera Utara
Kedua faktor tersebut diatas tidak selalu berjalan sendiri-sendiri dalam suatu tindak pidana narkotika, tetapi dapat juga merupakan kejadian yang disebabkan
karena kedua faktor tersebut saling mempengaruhi secara bersama. Menurut hasil penelitian yang dilakukan pada bulan Juni 2011 dengan 10
informan narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Tanjung Gusta Medan, disimpulkan faktor penyebab mereka melakukan tindak pidana narkotika diantaranya
adalah: 1
Faktor Ekonomi Keadaan ekonomi yang sulit, menyebabkan seseorang melakukan tindak
pidana narkotika. Untuk memenuhi kebutuhan ekonominya, seseorang rela menjadi pengedar narkotika untuk mencari nafkah tanpa mampu mencari
alternatif lain selain menjadi pengedar narkotika. Karena keadaan ekonomi kurang baik maka pemenuhan kebutuhan sangat sulit adanya, karena itu
orang-orang akan berusaha untuk dapat keluar dari himpitan ekonomi tersebut dengan cara mengedarkan narkotika. Dikarenakan dengan menjual narkotika
keuntungan yang didapat sangat besar sekali. 2
Rasa Keingintahuan. Perasaan ini pada umumnya lebih dominan pada manusia yang usianya masih
muda, perasaan ingin ini tidak terbatas pada hal-hal yang positif, tetapi juga kepada hal-hal yang sifatnya negatif. Rasa ingin tahu tentang narkotika ini
Universitas Sumatera Utara
juga dapat mendorong seseorang melakukan perbuatan yang tergolong dalam tindak pidana narkotika.
3 PergaulanLingkungan.
Pergaulan ini pada pokoknya terdiri dari pergaulanlingkungan tempat tinggal, lingkungan sekolah atau tempat kerja dan lingkungan pergaulan lainnya.
Ketiga lingkungan tersebut dapat memberikan pengaruh negatif terhadap seseorang, artinya akibat yang ditimbulkan oleh interaksi dengan lingkungan
tersebut seseorang dapat melakukan perbuatan yang baik dan dapat pula sebaliknya. Apabila di lingkungan tersebut narkotika dapat diperoleh dengan
mudah, maka dengan sendirinya kecenderungan melakukan tindak pidana narkotika semakin besar adanya.
4 Faktor keluarga
Didikan keluarga yang terlalu keras dapat menyebabkan seseorang menyalahgunakan narkotika, terlebih lagi tidak adanya kasih sayang yang
didapat di dalam keluarga akan menyebabkan seseorang menyalahgunakan narkotika untuk mendapatkan kenikmatan sesaat.
Menurut 10 sepuluh informan dari Lapas Tanjung Gusta Medan, maka 6 enam orang informan menyatakan faktor melakukan tindak pidana narkotika
dikarenakan faktor ekonomi yang sulit dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari yang menyebabkan napi tersebut menjual narkotika dengan mendapatkan keuntungan yang
lebih besar, selain itu 2 dua orang informan menyatakan melakukan tindak pidana
Universitas Sumatera Utara
narkotika karena faktor keluarga yang mendidik napi tersebut dengan keras dari kecil, dan kurangnya kasih sayang yang didapatkannya sehingga untuk mendapatkan
kesenangan napi tersebut melakukan tindak pidana narkotika, serta 2 dua orang informan lainnya menyatakan melakukan tindak pidana narkotika dikarena rasa
keingintahuancoba-coba dalam memakai narkotika, dari rasa coba-coba napi tersebut menjadi pecandu dikarenakan untuk mendapatkan inspirasi dalam membuat lagu.
Sebagaimana telah diuraikan sebelumnya bahwa dalam teori Sutherland yang dikenal dengan Differential Association menyatakan bahwa perilaku termasuk perilaku jahat
merupakan suatu perbuatan dari proses belajar. Berdasarkan faktor-faktor dominan yang menyebabkan penyalahgunaan narkotika dapat diketahui bahwa faktor ekonomi
yang sulit menyebabkan seseorang melakukan tindak pidana narkotika. Salah satu penghuni Lapas Tanjung Gusta mengaku bahwa alasannya
melakukan tindak pidana narkotika karena faktor keuntungan. Menjual narkotika mendapatkan keuntungan yang besar, dikarenakan harga membeli narkotika lebih
murah bila dibandingkan dengan harga menjual narkotika yang sangat tinggi, sehingga bisa mendapatkan keuntungan yang lebih besar.
56
Pendapat yang sama juga dikemukakan penghuni lapas yang lain, napi tersebut melakukan tindak pidana
narkotika dikarenakan faktor ekonomi yang sulit. Napi tersebut melakukan tindak pidana narkotika, dikarenakan hasil dagangannya dalam menjual sayur-mayur
mengalami kerugian, sehingga keadaan ekonominya tidak baik, untuk mendapatkan
56
Wawancara dengan Napi A berusia 42 Tahun Penghuni Lapas Tanjung Gusta Medan, tanggal 15 Juni 2011.
Universitas Sumatera Utara
penghasilan napi tersebut menjual narkotika, sebab menjual narkotika mendapatkan keuntungan yang lebih besar bila dibandingkan dengan pekerjaan sebelumnya.
57
Pendapat berbeda juga dikemukakan salah seorang napi, yang menyalahgunakan narkotika karena rasa keingintahuan atau coba-coba untuk
menggunakan narkotika. Memakai narkotika dapat meningkatkan aktivitas dalam membuat lagu, karena dengan menggunakan narkotika maka napi tersebut
mendapatkan inspirasi dalam membuat lagu.
58
Lain halnya dengan napi B, yang menyebabkan napi tersebut melakukan tindak pidana narkotika karena faktor
keluarga. Didikan keluarga yang terlalu keras dan kurangnya kasih sayang, menyebabkan napi tersebut melakukan tindak pidana narkotika.
59
Berdasarkan hasil wawancara dengan 3 orang Polisi yang berada di Polda Sumut mengenai faktor-faktor penyebab tindak pidana narkotika yaitu karena
banyaknya pengangguran, rasa keingintahuan mencoba narkotika dan faktor keuntungan yang didapat sangat besar. Menurut Kepolisian faktor yang paling
dominan penyebab tindak pidana narkotika adalah banyaknya pengangguran. Akibat banyaknya pengangguran, maka tindak pidana narkotika semakin marak, dikarenakan
selain tidak adanya pekerjaan yang tetap, keuntungan yang didapat sangat besar,
57
Wawancara dengan Napi Y berusia 40 Tahun Penghuni Lapas Tanjung Gusta Medan, tanggal 15 Juni 2011.
58
Wawancara dengan Napi R berusia 35 Tahun Penghuni Lapas Tanjung Gusta Medan, tanggal 15 Juni 2011.
59
Wawancara dengan Napi B berusia 27 Tahun Penghuni Lapas Tanjung Gusta Medan, tanggal 15 Juni 2011.
Universitas Sumatera Utara
sehingga dengan menjual narkotika akan mendapatkan penghasilan yang besar walaupun dengan cara melawan hukum.
60
Menurut Graham Blaine seorang psikiater, sebab-sebab penyalahgunaan narkotika adalah sebagai berikut:
61
a. Untuk membuktikan keberanian dalam melakukan tindakan-tindakan yang
berbahaya dan mempunyai resiko; b.
Untuk menantang suatu otoritas terhadap orangtua, guru, hukum atau instansi berwenang;
c. Untuk mempermudah penyaluran dan perbuatan seksual;
d. Untuk melepaskan diri dari rasa kesepian dan ingin memperoleh
pengalaman-pengalaman emosional; e.
Untuk berusaha agar dapat menemukan arti hidup; f.
Untuk mengisi kekosongan dan mengisi perasaan bosan, karena kurang kesibukan;
g. Untuk menghilangkan rasa frustasi dan kegelisahan yang disebabkan oleh
problema yang tidak bisa diatasi dan jalan pikiran yang buntu, terutama bagi mereka yang mempunyai kepribadian yang tidak harmonis;
h. Untuk mengikuti kemauan kawan dan untuk memupuk solidaritas dengan
kawan-kawan; i.
Karena didorong rasa ingin tahu curiosty dan karena iseng just for kicks. Penyebab penggunaan narkotika secara tidak legal yang dilakukan oleh para
remaja dapatlah dikelompokkan tiga keinginan yaitu:
62
1 Mereka yang ingin mengalami the experience seekers yaitu ingin
memperoleh pengalaman baru dan sensasi dari akibat pemakaian narkotika; 2
Mereka yang bermaksud menjauhi atau mengelakkan realita hidup the oblivion seekers yaitu mereka yang menganggap keadaan terbius sebagai
tempat pelarian terindah dan ternyaman;
3 Mereka yang ingin merubah kepribadiannya personality change yaitu
mereka yang beranggapan menggunakan narkotika dapat merubah kepribadian, seperti menjadi tidak kaku dalam pergaulan.
60
Wawancara dengan anggota Kepolisian Daerah Sumatera Utara Polda Medan dengan jumlah informan sebanyak 3 orang Polisi, tanggal 23 Mei 2011.
61
Hari Sasangka, Loc. Cit.
62
Soedjono Dirdjosisworo, Loc. Cit.
Universitas Sumatera Utara
Di kalangan orang-orang dewasa dan yang telah lanjut usia menggunakan narkotika dengan sebab-sebab antara lain sebagai berikut:
63
a Menghilangkan rasa sakit dari penyakit kronis;
b Menjadi kebiasaan akibat penyembuhan dan menghilangkan rasa sakit;
c Pelarian dari frustasi;
d Meningkatkan kesanggupan untuk berprestasi biasanya sebagai zat
perangsang.
C. Bahaya dan Akibat Penyalahgunaan Narkotika