Analisis Data Hasil Postes Kategori Rendah

F. Analisis Data Hasil Postes Kategori Rendah

1. Analisis Statistik Deskriptif

Hasil data postes kemampuan pemahaman konseptual matematis siswa kategori rendah di kelas eksperimen I dan eksperimen II diolah dengan menggunakan statistika dekriptif sehingga diperoleh rata-rata, simpangan baku, varians, skor tertinggi dan terendah. Hasil pengolahan data tersebut disajikan pada Tabel 4.16.

Tabel 4.16 Hasil Analisis Deskriptif Postes Kategori Rendah

Pos_Eks2 Valid N (listwise) N

Pos_Eks1

Std. Deviation

Berdasarkan Tabel 4.16, skor maksimum kelas eksperimen I lebih besar daripada kelas eksperimen II, yaitu secara berurut 14 dan 12. Sedangkan untuk skor minimun kelas eksperimen II lebih besar dari kelas eksperimen I, yaitu 9 dan

3. Sebaran skor postes siswa kategori rendah kelas eksperimen I dan eksperimen

II dapat dilihat pada Diagram 4.18 dan 4.19. Kemudian, dapat terlihat bahwa rata- rata skor postes kategori rendah kelas eksperimen II lebih tinggi daripada kelas eksperimen I. Rata-rata skor postes kategori rendah untuk kelas eksperimen II yaitu 10,57 dengan standar deviasi 1,13, sedangkan rata-rata untuk kelas II dapat dilihat pada Diagram 4.18 dan 4.19. Kemudian, dapat terlihat bahwa rata- rata skor postes kategori rendah kelas eksperimen II lebih tinggi daripada kelas eksperimen I. Rata-rata skor postes kategori rendah untuk kelas eksperimen II yaitu 10,57 dengan standar deviasi 1,13, sedangkan rata-rata untuk kelas

Diagram 4.18 Skor Postes Kategori Rendah Kelas Eksperimen I

Diagram 4.19 Skor Postes Kategori Rendah Kelas Eksperimen II

k uens

re

Eksperimen I

F Eksperimen Eksperimen

Eksperimen II

I II

Kelas

Diagram 4.20 Rata-Rata Skor Postes Kategori Rendah

2. Analisis Statistik Inferensial

Analisis inferensial data postes kategori rendah ini mencakup uji asumsi dan uji dua pihak untuk menguji hipotesis apakah terdapat perbedaan pencapaian KPKM kategori rendah antara siswa yang mendapatkan model pembelajaran Two Stay Two Stray dengan siswa yang mendapatkan model pembelajaran Direct Instruction . Analisis data postes kategori rendah dalam penelitian ini secara lebih Analisis inferensial data postes kategori rendah ini mencakup uji asumsi dan uji dua pihak untuk menguji hipotesis apakah terdapat perbedaan pencapaian KPKM kategori rendah antara siswa yang mendapatkan model pembelajaran Two Stay Two Stray dengan siswa yang mendapatkan model pembelajaran Direct Instruction . Analisis data postes kategori rendah dalam penelitian ini secara lebih

a) Uji Normalitas

Hasil analisis deskriptif di atas menunjukkan skor rata-rata postes kategori rendah cukup signifikan. Deskripsi tersebut harus dibuktikan dengan menggunakan statistika inferensial. Langkah pertama yaitu dengan uji prasyarat analisis yaitu uji normalitas data. Hasil uji normalitas data postes kategori rendah kemampuan pemahaman konseptual matematis yang diperoleh seperti pada Tabel

4.17.

Tabel 4.17 Hasil Uji Normalitas Postes Kategori Rendah

Pos_Eks1 Pos_Eks2 N

23 7

Normal Parameters a Mean

8,9130 10,5714

3,31543 1,13389 Most Extreme Differences

Std. Deviation

-0,172 -0,182 Kolmogorov-Smirnov Z

Negative

0,825 0,699 Asymp. Sig. (2-tailed)

0,505 0,713 a. Test distribution is Normal.

Berdasarkan Tabel 4.17, Hasil uji normalitas Lilliefors ( Kolmogrov- Smirnov ) kelas eksperimen I dan kelas eksperimen II memperoleh nilai sig lebih besar dari �= 0,05 yaitu secara berurut 0,505 dan 0,713. Dengan demikian � � diterima, sehingga dapat dinyatakan bahwa data postes siswa kategori rendah kelas eksperimen I dan kelas eksperimen II berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

Selain menggunakan nilai signifikan untuk keputusan distribusi normal dapat menggunakan nilai d absolute . Dengan membandingkan nilai d absolute

dengan nilai d*kritis untuk � = 0,05. Untuk kelas eksperimen I nilai tabel d*kritis untuk � = 0,05 yaitu 0,275. sedangkan kelas eksperimen II nilai tabel d*kritis untuk � = 0,05 yaitu 0,483. Berdasarkan Tabel 4.17, kelas eksperimen I memperoleh nilai d absolute= 0,172. Artinya, d absolute < d*kritis atau 0,172 < 0,275. Maka dapat dinyatakan bahwa data kelas eksperimen I berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Sedangkan untuk kelas eksperimen II memperoleh nilai d absolute= 0,264. Artinya, d absolute < d*kritis atau 0,26 < 0,483., maka dapat dinyatakan bahwa data kelas eksperimen II berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

b) Uji Perbedaan Rata-Rata (Uji Hipotesis V)

Pengujian dua pihak dilakukan untuk mengetahui perbedaan pencapaian KPKM kategori rendah antara siswa yang mendapatkan model pembelajaran Two Stay Two Stray dengan siswa yang mendapatkan model pembelajaran Direct Instruction . Pada prasyarat analisis sebelumnya, kedua data postes tersebut berasal dari populasi yang berdistribusi normal, sehingga untuk menguji hipotesis kelima digunakan uji parametrik dengan menggunakan Independent-Samples T Test pada SPSS. Hasil uji dua pihak diperoleh seperti pada Tabel 4.18.

Tabel 4.18 Hasil Uji Dua Pihak Data Postes Kategori Rendah

Gabungan Equal variances Equal variances

assumed not assumed Levene's Test for

F 10,800

Equality of Variances Sig.

t-test for Equality of t -1,287 -2,039 Means

df 28 27,348 Sig. (2-tailed)

0,209 0,051 Mean Difference

-1,65839 -1,65839 Std. Error Difference

1,28866 0,81338 95% Confidence Interval of

-4,29809 -3,32631 the Difference

Pengambilan keputusan pada uji hipotesis dengan analisis parametrik harus dengan prasyarat uji homogenitas terlebih dahulu. Untuk mengetahuinya dengan melakukan uji hipotesis Levene’s Test untuk mengetahui apakah asumsi kedua varians sama besar terpenuhi atau tidak terpenuhi. Dari hasil Levene's Test for Equality of Variances didapat nilai sig = 0,01 lebih kecil daripada �= 0,05

sehingga � � ditolak. Dengan kata lain asumsi kedua varians sama besar ( equal variances not assumed ) tidak terpenuhi. Selain menggunakan nilai signifikan untuk keputusan uji homogenitas dapat menggunakan nilai F. Dengan membandingkan F hitung dengan F tabel untuk � = 0,05. Hasil analisis data postes pada Tabel 4.18, diperoleh F hitung = 3,75 dan F tabel =

3,52 . berdasarkan hasil analisis data pretes tersebut menunjukkan bahwa 3,75 > 3,52. atau F hitung >F tabel maka H 0 ditolak yang artinya varians data postes karegori rendah tersebut tidak homogen. Hasil Levene's Test for Equality of Variances di atas menyatakan bahwa asumsi kedua varians sama besar tidak terpenuhi, maka menggunakan hasil uji-t 3,52 . berdasarkan hasil analisis data pretes tersebut menunjukkan bahwa 3,75 > 3,52. atau F hitung >F tabel maka H 0 ditolak yang artinya varians data postes karegori rendah tersebut tidak homogen. Hasil Levene's Test for Equality of Variances di atas menyatakan bahwa asumsi kedua varians sama besar tidak terpenuhi, maka menggunakan hasil uji-t

Dokumen yang terkait

ANALISIS KEMAMPUAN SISWA SMP DALAM MENYELESAIKAN SOAL PISA KONTEN SHAPE AND SPACE BERDASARKAN MODEL RASCH

69 778 11

PENGARUH METODE THINKING ALOUD PAIR PROBLEM SOLVING (TAPPS) DAN GENDER TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIKA SISWA

34 139 204

HUBUNGAN ANTARA KELENTUKAN DAN KESEIMBANGAN DENGAN KEMAMPUAN BACK OVER DALAM SENAM PADA SISWA SMA NEGERI 05 BANDAR LAMPUNG

0 42 1

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DITINJAU DARI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

6 77 70

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

11 75 34

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA ANTARA MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING(PBL) DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI)

6 62 67

PENGARUH KEMAMPUAN AWAL MATEMATIKADAN MOTIFBERPRESTASI TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL

8 74 14

HUBUNGAN PEMANFAATAN MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN DAN SIKAP SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 BATANGHARI NUBAN LAMPUNG TIMUR

25 130 93

ANALISIS KEMAMPUAN LABA OPERASI DALAM MEMPREDIKSI LABA OPERASI, ARUS KAS OPERASI DAN DIVIDEN KAS MASA DEPAN ( Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur di BEI 2009-2011)

10 68 54

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF EXAMPLE NON EXAMPLE TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR RASIONAL SISWA PADA MATERI POKOK PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Waway Karya Lampung Timur Tahun Pela

7 98 60