Gambaran Pengetahuan Siswa SD Islam Ruhama terhadap Penyakit Kecacingan
4.1.2 Gambaran Pengetahuan Siswa SD Islam Ruhama terhadap Penyakit Kecacingan
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengetahuan tentang Penyakit Kecacingan di SD Islam Ruhama Cirendeu
Baik 18 13,1 Sedang
Pada tingkat pengetahuan siswa (tabel 4.4) diperoleh data bahwa sebagian besar pengetahuan responden tergolong kedalam kategori sedang (48,2%). Paling sedikit 13,1% adalah pengetahuan dengan kategori baik.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan di SD Islam Ruhama Cirendeu, diperoleh gambaran bahwa tingkat pengetahuan murid pada umumnya adalah sedang. Pada tabel 4.4, pada pertanyaan mengenai cara pencegahan penyakit kecacingan terdapat 80,3% yang menjawab benar. Secara umum mereka mengetahui cara pencegahan penyakit kecacingan. Namun bila dilihat dati persentase siswa yang menjawab benar mengenai pertanyaan cara penularan penyakit kecacingan baik yang disebabkan oleh cacing gelang, cacing cambuk dan cacing tambang hanya 47% yang menjawab benar untuk cara penularan cacing tambang, 28,5% yang menjawab untuk cara penularan cacing cambuk, dan 24,1% yang menjawab benar untuk cara penularan cacing tambang, selebihnya menjawab salah dan tidak tahu (tabel 4.4). Hal ini tentu saja akan
memudahkan mereka tertular penyakit kecacingan karena mereka tidak mengetahui dengan pasti cara penularan penyakit kecacingan. Kemudian dari pertanyaan bagaimana tanda-tanda kecacing yang diakibatkan oleh cacing gelang, cacing cambuk dan cacing tambang, hanya 39,4 % yang dapat menyebutkan tanda-tanda kecacingan yang diakibatkan oleh cacing gelang, 38% untuk cacing cambuk dan 24,1% untuk cacing tambang (tabel 4.4). Angka ini tentulah sangat rendah, sehingga dapat berpengaruh dari tanda-tanda atau gejala-gejala yang dirasakan akibat dari penyakit yang diakibatkan oleh cacing ini. Apabila murid tidak merasakan tanda-tanda atau gejala yang diakibatkan oleh cacing gelang, cambuk dan tambang ini maka tentu saja siswa tidak dapat berperan dalam pemberantasan penyakit kecacingan ini. Tabel 4.6 Distribusi Tingkat Pengetahuan Responden dengan Usia
Distribusi Tingkat Pengetahuan Responden Usia
Pada Tabel 4.6 diperoleh data dari 137 responden yang paling banyak memiliki pengetahuan dengan kategori baik adalah pada responden dengan kelompok usia 10 tahun yaitu sebanyak 10 responden dan yang paling sedikit pada responden dengan kelompok usia 12 tahun yaitu 0 responden .
Usia mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir seseorang. Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang diperolehnya semakin membaik. Semakin tua semakin bijaksana, semakin banyak informasi yang dijumpai dan semakin banyak hal
yang dikerjakan sehingga menambah pengetahuannya. 12
Tabel 4.7 Distribusi Tingkat Pengetahuan Responden terhadap Jenis
Kelamin
Distribusi Pengetahuan Jenis kelamin
Laki-laki 8 34 25 Perempuan
10 32 28
Pada Tabel 4.7 diperoleh data dari 137 responden yang paling banyak memiliki pengetahuan baik adalah pada responden dengan jenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 10 responden dan yang paling sedikit pada responden dengan jenis kelamin laki-laki yaitu 8 responden. Untuk tingkat pengetahuan sedang terbanyak pada jenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 34 responden, sedangkan pada jenis kelamin perempuan sebanyak 32 responden. Dan untuk tingkat pengetahuan rendah terbanyak pada perempuan sebanyak 28 responden, sisanya laki-laki 25 responden berpengetahuan rendah.
Tabel 4.8 Distribusi Pengetahuan terhadap Tingkat kelas
Distribusi Pengetahuan terhadap Tingkat Kelas Tingkat kelas
Pada tabel 4.8 diperoleh data dari 137 responden yang paling banyak memiliki pengetahuan baik adalah siswa kelas V yaitu sebanyak 9 responden, dan yang paling rendah adalah kelas VI sebanyak 4 responden. Untuk tingkat pengetahuan sedang tertinggi terdapat pada kelas IV yaitu sebanyak 31 responden, sedangkan terendah adalah kelas VI sebanyak 17 responden, sedangkan kelas V sebanyak 18 responden. Untuk tingkat pengetahuan rendah terbanyak terdapat pada kelas VI sebanyak 28 responden, dan terkecil adalah kelas V sebanyak 10 responden, sisanya kelas IV sebanyak 15 orang.
Tingkat Pendidikan mempengaruhi proses belajar, makin tinggi pendidikan seeorang makin mudah orang tersebut untuk menerima informasi. Dengan pendidikan tinggi maka seseorang akan cenderung
untuk mendapatkan informasi, baik dari orang lain maupun dari media massa. Semakin banyak informasi yang masuk semakin banyak pula pengetahuan yang didapat tentang kesehatan. Pengetahuan sangat erat kaitannya dengan pendidikan dimana diharapkan seseorang dengan pendidikan tinggi, maka orang tersebut akan semakin luas pula pengetahuannya. Namun perlu ditekankan bahwa seorang yang berpendidikan rendah tidak berarti mutlak berpengetahuan rendah pula. Peningkatan pengetahuan tidak mutlak diperoleh di pendidikan formal, akan tetapi juga dapat diperoleh pada pendidikan non formal. Pengetahuan seseorang tentang sesuatu obyek juga mengandung dua aspek yaitu aspek positif dan negatif. Kedua aspek inilah yang akhirnya akan menentukan sikap seseorang terhadap obyek tertentu. Semakin banyak aspek positif dari obyek yang diketahui, akan
menumbuhkan sikap makin positif terhadap obyek tersebut. 12