Gambaran Sikap Siswa SD Islam Ruhama terhadap Penyakit Kecacingan

4.1.3 Gambaran Sikap Siswa SD Islam Ruhama terhadap Penyakit Kecacingan

Dari hasil jawaban pertanyaan sikap (tabel 4.10), maka diperoleh hasil responden dengan sikap cukup (51,8%), sebagai sikap terbanyak. Sedangkan responden dengan sikap baik sebanyak 48,9% dan responden dengan sikap kurang baik sebanyak 0 (tabel 4.10). Tabel 4.9 Persentase Responden tentang Pertanyaan Sikap terhadap

Penyakit kecacingan di SD Islam Ruhama Cirendeu

Sangat

Tidak No

Sangat

Jenis Pertanyaan

setuju setuju

1,5 0,7 Menjaga Kesehatan 2 Penyakit kecacingan tidak

1 Setiap Orang Harus

53,3 29,2 dapat dicegah 3 Penyakit kecacingan

24,8 4,4 adalah penyakit berbahaya 4 Penyakit kecacingan

54 20,4 dapat menjadikan seseorang bodoh 5 Memakai alas kaki ketika

8 1,5 bermain di luar rumah 6 Diadakan penyuluhan di

13,1 4,4 di sekolahapabila ternyata cacingan

Tabel 4.10 Distribusi Responden Berdasarkan Sikap

Baik 66 48,2 Cukup

71 51,8 Kurang Baik

Sikap bukan merupakan suatu tindakan atau aktifitas, akan tetapi merupakan predisposisi tidakan suatu perilaku. Sikap masih merupakan breaksi tertutup, bukan merupakan reaksi terbuka atau tingkah laku yang terbuka. Sikap merupakan kesiapan untuk bereaksi terhadap objek di lingkungan tertentu sebagai suatu penghayatan

terhadap objek. 3 Berdasarkan hasil penelitian ini, diperoleh gambaran bahwa

sebagian besar siswa bersikap dengan kriteria cukup (51,8%), dan sisanya bersikap baik (48,2%) yang dapat dilihat pada tabel 4.10.

Pada penelitian ini tidak didapatkan responden dengan kriteria sikap kurang baik, pada umumnya mereka tergolong ke dalam responden yang bersikap cukup, sisanya masuk kedalam kriteria baik. Pada pertanyaan sikap nomor 6 (tabel 4.9) tentang setuju atau tidak setuju diadakannya penyuluhan terhadap penyakit kecacingan di sekolah, pada umumnya responden menjawab sangat setuju (43,1%), maka penyuluhan merupakan sarana yang efektif untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku siswa SD.

Indikator untuk sikap kesehatan antara lain: (3)

a. Sikap terhadap sakit dan penyakit Adalah bagaimana penilaian atau pendapat seseorang

tehadap gejala atau tanda-tanda penyakit, penyebab penyakit, cara penularan penyakit dan sebagainya.

Sikap terhadap tanda-tanda penyakit kecacingan ada pada pertanyaan sikap nomor 4 (table 4.9) yaitu penyakit kecacingan Sikap terhadap tanda-tanda penyakit kecacingan ada pada pertanyaan sikap nomor 4 (table 4.9) yaitu penyakit kecacingan

b. Sikap cara pemeliharaan dan cara hidup sehat Adalah penilaian atau pendapat seseorang terhadap cara-

cara memelihara dan cara-cara (berperilaku) hidup sehat. Pada penelitian ini terhadap cara pemeliharaan dan cara hidup sehat contohnya adalah pertanyaan sikap nomor 5 (table

4.9) tentang sikap memakai alas kaki ketika bermain di luar rumah. Sebagian besar responden menjawab setuju 46,7%, sangat setuju 43,8%, dan sisanya tidak setuju 8%, sangat tidak setuju 1,5%. Dapat dilihat bahwa masih ada responden yang menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju, untuk merubah sikap ini maka diperlukan edukasi yang baik agar mereka mengerti akan pentingnya cara pemeliharaan dan hidup sehat, contohnya adalah memakai alas ketika bermain di luar rumah.

Tabel 4.11 Distribusi Sikap Responden dengan Usia

Distribusi Sikap Responden Usia

Pada Tabel 4.11 diperoleh data dari 137 responden yang paling banyak memiliki sikap kategori baik adalah pada responden dengan kelompok usia 10 tahun yaitu sebanyak 25 responden dan yang paling sedikit pada responden dengan kelompok usia 12 tahun yaitu 1 responden sedangkan responden kelompok usia 8 tahun sebanyak 7 responden, kelompok usia 9 tahun 17 responden dan kelompok usia

11 tahun 16 responden. Sedangkan responden yang paling banyak memiliki sikap kategori sedang adalah pada responden dengan kelompok usia 10 tahun yaitu sebanyak 24 responden dan yang paling sedikit pada responden dengan kelompok usia 12 tahun yaitu 2 responden sedangkan responden kelompok usia 8 tahun sebanyak 7 responden, kelompok usia 9 tahun 15 responden dan kelompok usia

11 tahun sebanyak 21 responden. Jika seseorang makin bertambah usianya, maka cenderung cepat puas karena tingkat kedewasaan teknis maupun kedewasaan psikologis. Artinya, semakin bertambah semakin bertambah usianya maka semakin mampu menunjukan kematangan jiwa yaitu semakin bijaksana, semakin mampu mengendalikan emosi, semakin toleran terhadap pandangan dan sikap yang berbeda dari dirinya sendiri, dan sifat-sifat lain yang menunjukan kematangan intelektual dan psikologis. Tabel 4.12 Distribusi Sikap Responden dengan Jenis Kelamin

Distribusi Sikap Responden Jenis Kelamin

Baik

Sedang

Laki-Laki 29 38 Perempuan

Pada Tabel 4.12 diperoleh data dari 137 responden yang paling banyak memiliki sikap kategori baik adalah pada responden dengan jenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 37 responden dan yang paling sedikit pada responden dengan jenis kelamin laki-laki yaitu 29 responden. Untuk tingkat sikap kategori sedang terbanyak pada jenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 38 responden, sedangkan pada jenis kelamin perempuan sebanyak 33 responden. Tabel 4.13 Distribusi Sikap Responden terhadap Tingkat Kelas

Distribusi Sikap Responden Tingkat Kelas

Pada tabel 4.13 diperoleh data dari 137 responden yang paling banyak memiliki sikap kategori baik adalah siswa kelas IV yaitu Pada tabel 4.13 diperoleh data dari 137 responden yang paling banyak memiliki sikap kategori baik adalah siswa kelas IV yaitu

4.1.1.3 Gambaran Perilaku Siswa SD Islam Ruhama terhadap Penyakit Kecacingan

Begitu juga dari hasil jawaban pertanyaan tentang perilaku responden (tabel 3.8) diperoleh hasil responden dengan perilaku baik 62,8% sebagai perilaku terbanyak dan responden dengan perilaku cukup 34,3%, sedangkan responden dengan perilaku kurang baik sebanyak 2,9% (tabel 4.15). Tabel 4.14 Persentase Responden tentang Pertanyaan Perilaku

terhadap Penyakit kecacingan di SD Islam Ruhama Cirendeu

Kadan- No

Jenis Pertanyaan

Ya

Tidak kadang

1 Minum obat cacing rutin tiap 6 bulan

47,4 24,1 sekali 2 Perilaku mencuci tangan sebelum

18,2 2,2 makan 3 Perilaku menggunting kuku minimal

28,5 7,3 seminggu sekali 4 Perilaku mengelap tangan yang kotor

33,6 40,1 ketika hendak makan ke baju, saputangan, atau tissue 5 Perilaku mengambil makanan yang

14,6 73,7 telah jatuh ke tanah

Yang No

Jenis pertanyaan

menjawab % baik

6 Perilaku BAB di WC 128 93,4 7 Perilaku mencuci tangan pakai air dan sabun

125 91,2 setelah BAB 8 Perilaku mengingatkan teman/saudara yang tidak

110 80,3 minum obat cacing secara rutin 9 Perilaku tidak jajan di tempat yang banyak lalat

110 80,3 10 Perilaku mencuci tangan dan kaki setelah olahraga

Tabel 4.15 Distribusi Responden Berdasarkan Perilaku

Perilaku

Frekuensi

Persentase (%)

Baik 86 62,8

Kurang Baik 4 2,9 Total

Perilaku kesehatan adalah suatu respon seseorang (organisme) terhadap stimulus atau objek yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, system pelayanan kesehatan, makanan dan minuman serta

lingkungan. 3 Pada tabel 4.14 diketahui hanya 28,1% saja dari total responden

yang rutin meminum obat cacing setiap 6 bulan sekali, dengan perincian sebagai berikut:

- Ya, rutin minum obat cacing tiap 6 bulan sekali sebanyak 28,1% - Kadang-kadang, minum obat cacing tiap 6 bulan sekali sebanyak

47,4% - Tidak minum obat cacing sebanyak 24,1%

Adanya murid yang tidak pernah minum obat cacing (24,1%) tidak baik, karena mengingat masih tingginya angka prevalensi penyakit kecacingan. Sedangkan minum obat cacing merupakan salah satu upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit kecacingan.

Derajat kesehatan masyarakat yang disebutkan sebagai psycho socio somatic helath well being, merupakan dari empat faktor, yaitu: (6)

d. Environment atau lingkungan.

e. Behavior atau perilaku, aatara yang pertama dan kedua dihubungkan dengan ecological balance.

f. Heredity atau keturunan yang dipengaruhi oleh populasi, distribusi penduduk, dan sebagainya.

g. Helath care service berupa program kesehatan yang bersifat preventif, promotif, kuratif, dan rehabilitative.

Dari empat faktor tersebut di atas, lingkungan dan perilaku merupakan faktor yang paling besar pengaruhnya (dominan) terhadap tinggi rendahnya derajat kesehatan.

Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.15 dapat dilihat bahwa perilaku siswa tentang penyakit kecacingan yang ditularkan melalui tanah sebagian besar (62,8%) berperilaku baik dan sisanya 34,3% Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.15 dapat dilihat bahwa perilaku siswa tentang penyakit kecacingan yang ditularkan melalui tanah sebagian besar (62,8%) berperilaku baik dan sisanya 34,3%

Distribusi Perilaku Responden Usia

Baik

Cukup

Kurang Baik

Pada Tabel 4.16 diperoleh data dari 137 responden yang paling banyak memiliki perilaku kategori baik adalah pada responden dengan kelompok usia 10 tahun yaitu sebanyak 34 responden dan yang paling sedikit pada responden dengan kelompok usia 12 tahun yaitu 2 responden sedangkan responden kelompok usia 8 tahun sebanyak 13 responden, kelompok usia 9 tahun sebanyak 16 responden dan kelompok usia 11 tahun sebanyak 21 responden. Sedangkan yang paling banyak memiliki perilaku kategori cukup adalah pada responden dengan kelompok usia 9 tahun yaitu sebanyak 16 responden dan yang paling sedikit pada responden dengan kelompok usia 12 tahun yaitu 0 responden, sedangkan responden kelompok usia

8 tahun sebanyak 3 responden, kelompok usia 10 tahun sebanyak 14 responden dan kelompok usia 11 tahun sebanyak 14 responden. Perilaku dengan kategori kurang baik terbanyak terdapat pada responden dengan kelompok usia 11 tahun yaitu sebanyak 2 responden dan yang paling sedikit pada responden dengan kelompok usia 8 dan 9 tahun yaitu 0 responden, sedangkan responden kelompok usia 10 tahun sebanyak 1 responden, kelompok usia 11 tahun sebanyak 1 responden. Tabel 4.17 Distribusi Perilaku Responden terhadap Jenis Kelamin

Distribusi Perilaku Responden Jenis Kelamin

Baik

Cukup

Kurang Baik

Laki-Laki 38 25 4

Pada Tabel 4.17 diperoleh data dari 137 responden yang paling banyak memiliki perilaku kategori baik adalah pada responden dengan jenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 48 responden dan yang paling sedikit pada responden dengan jenis kelamin laki-laki yaitu 38 responden. Untuk perilaku dengan kategori cukup terbanyak pada jenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 25 responden, sedangkan pada jenis kelamin perempuan sebanyak 22 responden. Dan untuk perilaku dengan kategorik kurang baik seluruhnya terdapat pada laki-laki dengan jumlah 4 responden. Tabel 4.18 Distribusi Perilaku Responden terhadap Tingkat Kelas

Distribusi Perilaku Responden Tingkat Kelas

Baik

Cukup

Kurang Baik

VI 29 16 4 V 24 13 0 IV 33 18 0

Pada tabel 4.18 diperoleh data dari 137 responden yang paling banyak memiliki perilaku baik adalah siswa kelas VI yaitu sebanyak 29 responden, dan yang paling rendah adalah kelas IV sebanyak 4 responden, sisanya kelas V sebanyak 24 responden. Untuk perilaku kategori cukup tertinggi terdapat pada kelas IV yaitu sebanyak 18 responden, sedangkan terendah adalah kelas V sebanyak 13 responden, sedangkan kelas VI sebanyak 16 responden. Untuk perilaku kategori kurang baik seluruhnya terdapat pada kelas VI sebanyak 4 responden.