Teknik Pengolahan dan Analisis Data

3.6. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Kuesioner yang berisi beberapa butir pertanyaan yang dibagikan kepada para karyawan dan dosen tetap Fakultas Ekonomi Universitas Pancasila diukur dengan menggunakan skala Likert, yaitu suatu skala yang pengukurannya memuat pernyataan tentang pendapat, sikap, persepsi seseorang terhadap sesuatu fenomena sosial (Sugiyono 2003). Pengukuran dengan skala Likert yaitu dengan memberikan bobot tertentu pada setiap jawaban pernyataan.

Dalam penelitian ini penskoran atas kuesioner skala model Likert yang digunakan dalam penelitian ini merujuk pada lima alternatif jawaban, yakni: Tabel 4. Skala kuesioner model Likert

a. Sangat Setuju

(SS)

Nilai 5

b. Setuju

(S)

Nilai 4

c. Kurang Setuju

(KS)

Nilai 3

d. Tidak Setuju

(TS)

Nilai 2

e. Sangat Tidak Setuju

(STS)

Nilai 1

Untuk menganalisis data yang dikumpulkan, dalam penelitian ini digunakan analisis statistik. Pengolahan data dilakukan dengan bantuan software Statistical Product and Service Solution (SPSS). Pada bagian pertama dilakukan uji validitas dan reliabilitas terhadap semua item yang hendak digunakan dalam pengolahan data. Uji validitas dan uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan program komputer SPSS 13 for Windows (Statistical Product and Service Solutions ).

3.6.1. Uji Validitas Kuesioner

Menurut Singarimbun dan Effendi (1989), Uji validitas kuesioner bertujuan untuk menunjukkan sejauh mana alat pengukur itu mengukur hal yang ingin diukur. Menurut Pratisto (2004), valid artinya data-data yang diperoleh dengan penggunaan alat (instrumen) dapat menjawab tujuan penelitian.

Pada penelitian ini, uji validitas dihitung dengan menggunakan program komputer SPSS 13 for Windows (Statistical Product and Service Solutions).

r 11

r 11

r 11  

r 11

3.6.3. Metode Rataan Skor

Metode rataan skor digunakan untuk mengetahui persepsi masing-masing tipe responden terhadap pernyataan-pernyataan yang diberikan dalam kuesioner. Yang dimaksud dengan persepsi adalah merupakan proses kognitif terhadap rangsangan atau stimuli yang diterima dari organisasi atau lingkungannya, dievaluasi dan ditafsirkan realitasnya, sehingga menghasilkan suatu reaksi atau sikap dan dari sikap atau reaksi tersebut mempengaruhi rangsangan atau stimuli yang diterimanya kembali (Winardi 1992). Metode rataan skor menurut Umar (2001) adalah sebagai berikut :

1. Mengelompokkan frekuensi jawaban berdasarkan bobot skala kuesioner

2. Melakukan penghitungan skor dengan rumus : Skor = ∑(frekuensi jawaban X bobot skala) .............................. (4)

3. Mencari nilai rataan skor yang didapatkan dengan rumus : Nilai rataan skor (RS) = (Skor / Jumlah responden) ....................(5)

4. Menerjemahkan rataan skor persepsi kedalam rentang kriteria dengan menggunakan rumus, sebagai berikut :

(m – n) RK =

Dimana : RK = Rentang Kriteria n = Skala Jawaban terkecil m = Skala jawaban terbesar k = Jumlah kelas

Dalam penelitian ini, nilai n adalah 1, nilai m adalah 5 dan nilai k adalah 5, maka rentang kriterianya adalah: RK = (5 – 1) / 5 = 0,8 Klasifikasi rentang kriteria dapat dilihat pada tabel 7.

3.6.4. Uji ANOVA

Perbedaan demografi dalam penerapan budaya organisasi di lingkungan Fakultas Ekonomi Universitas Pancasila dapat dihitung menggunakan analisis variance . Analisis variance digunakan untuk menguji apakah rata-rata dari beberapa sampel berbeda atau tidak (Pratisto, 2004). Responden akan diberikan Perbedaan demografi dalam penerapan budaya organisasi di lingkungan Fakultas Ekonomi Universitas Pancasila dapat dihitung menggunakan analisis variance . Analisis variance digunakan untuk menguji apakah rata-rata dari beberapa sampel berbeda atau tidak (Pratisto, 2004). Responden akan diberikan

Skala yang digunakan adalah skala Likert 1 sampai 5. Skor 5 menunjukkan sikap sangat setuju terhadap pernyataan yang berhubungan dengan budaya organisasi sementara skor 1 menunjukkan sikap sangat tidak setuju. Kemudian skor yang didapat dijumlahkan. Hasil penjumlahan tersebut dikelompokkan untuk masing-masing variabel dan ditampilkan pada tabel 5. Tabel 5. Pengamatan pada desain randomisasi lengkap

Xn 2 2 Xn j j Xn k k Total

Nn i1

T 1 T 2 T 3 T k Observasi

n 1 n 2 n 3 n k Mean

X 1 X 2 X 3 X k Sumber: Nazir (1999)

Menurut Nazir (1999), jika sebuah sampel dikenakan k buah perlakuan dan jumlah anggota masing-masing adalah n 1 ,n 2 dan n 3 maka salah satu pengamatan adalah X ij .X ij adalah pengamatan ke-i dari sampel j. Hipotesis yang digunakan dalam analisis variance ini adalah: Ho : u1 = u2 = … = uk, tidak ada perbedaan antara rataan dari populasi

Ha : u1  u2  …  uk, terdapat perbedaan antara populasi Dasar pengambilan keputusan yang digunakan adalah : - Jika F hitung <F tabel atau probabilitasnya > 0,05, maka Ho diterima - Jika F hitung >F tabel atau probabilitasnya < 0,05, maka Ho ditolak

Level signifikansi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 0,05. Selanjutnya, dibuat Tabel ANOVA dengan terlebih dahulu melakukan perhitungan sebagai berikut:

a. Menghitung correction factor: ( 2 T

j ) CF 

......................................................................................... (7) n ......................................................................................... (7) n

= anggota sampel

b. Menghitung sumsquare total: SS T  

( 2 X ij )  CF ........................................................................ (8) dimana:

SS T = sumsquare total

X ij = nilai pengamatan i dari sampel j

c. Menghitung sumsquare antar perlakuan:

 CF ....................................................................... (9) n j

dimana: T j = total nilai sampel j n j = besar sampel j SS P = sumsquare antar perlakuan

d. Menghitung sumsquare error SS E  SS T  SS P ............................................................................... (10) dimana:

SS E = sumsquare error

e. Menentukan degree of freedom: DF P k  1 ....................................................................................... (11)

DF T n  1 ....................................................................................... (12) DF E  DF T  DF P ............................................................................ (13) dimana:

DF P = degree of freedom antar perlakuan DF T = degree of freedom total

DF E = degree of freedom error

f. Menghitung mean square:

Sumber variasi SS

df MS

F sig

MS P Antar perlakuan

k  1 MS E Dalam perlakuan

SS E

SS (error)

( n  k )  ( k  1 ) Total

E (n-k) – (k-1)

SS T

N–k

6 ∑D 2

Rs = 1 - ______ .......................................................................(17)

n (n 2 – 1)

dimana : Rs = koefisien korelasi Rank Spearman

D = merupakan selisih dari ranking yang diperoleh pada tiap pasangan peubah n = jumlah pasangan antara satu peubah terhadap peubah lainnya

Untuk menguji apakah koefisien ini signifikan atau tidak, Rs yang dihasilkan adalah dengan cara membandingkannya dengan nilai r tabel. Nilai r tabel didapatkan berdasarkan df (degree of freedom) dan selang kepercayaan minimal 95%. df sendiri dihasilkan dari jumlah pernyataan kuesioner dikurangi dua (n – 2). Tabel 7. Matriks rentang kriteria

Rentang Keterangan

Motivasi Kepuasan Kriteria

Budaya

Kerja Kerja Persepsi

Organisasi

1,00 – 1,80 Sangat Rendah (SR)

Semakin

Semakin Semakin

tinggi bobot

1,81 – 2,60 Rendah (R) tinggi bobot tinggi bobot

menunjukkan

menunjukkan menunjukkan 2,61 – 3,40

Sedang (S)

semakin

semakin semakin

tinggi tingkat

3,41 – 4,20 Tinggi (T) tinggi tinggi

penerapan

motivasi kepuasan 4,21 – 5,00 Sangat Tinggi (ST)

budaya

kerja kerja

organisasi

Selain menguji korelasi Rank Spearman antar peubah, dilakukan juga uji korelasi masing-masing karakteristik dengan masing-masing peubah. Kelompok berdasarkan karakteristik responden yang disebut juga cluster (Cooper 2001) dimana dalam penelitian ini karakteristik yang diujikan adalah jenis kelamin, usia dan golongan dikorelasikan dengan peubah budaya organisasi, motivasi kerja dan kepuasan kerja. Hal ini dilakukan untuk menganalisis perilaku keeratan hubungan antar karakteristik dengan peubah.

Hasil dari korelasi Rank Spearman, diterjemahkan ke dalam kategori penilaian koefisien korelasi yang disusun berdasarkan rumus rentang kriteria, dimana nilai terendah adalah 0,00 dan nilai tertinggi adalah absolut 1,00 dengan jumlah kelas adalah 5, sehingga dihasilkan susunan seperti terlihat pada tabel 8.

Tabel 8. Interval koefisien korelasi Interval Koefisien Korelasi

Tingkat Kekuatan Hubungan (nilai absolut) 0,000 – 0,200

Sangat Lemah 0,210 – 0,400

Sangat Kuat