Isu Strategis Regional

2.4.2. Isu Strategis Regional

Pada Tahun 2014 Provinsi Jawa Barat mengangkat 17 isu strategis pembangunan daerah, sebagai berikut : 1) Aksesibilitas dan kualitas pendidikan, kepemudaan serta kualitas kesehatan;

2) Dukungan penyelenggaraan Pekan Olahraga Provinsi Tahun 2014 dan Pekan Olahraga Nasional Tahun 2016 serta sarana prasarana olahraga kabupaten/kota; 3) Pertumbuhan penduduk

dan persebarannya; 4) Pengangguran, ketenagakerjaan dan pengurangan kemiskinan; 5) Kualitas perekonomian,

Pemilu nasional tahun 2014; 7) Efektivitas tata kelola Pemerintahan daerah;

8) Penanganan ketertiban, Ketentraman Masyarakat; 9) Perlindungan hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM); 10) Pengelolaan aset daerah; 11) Penegakan dan harmonisasi produk hukum, 12) Cakupan pelayanan infrastruktur dan permukiman serta pelibatan komunitas; 13) Ketahanan energi dan kualitas air baku; 14) Lahan kritis dan kualitas lingkungan hidup; 15) Bencana alam dan perubahan iklim; 16) Kualitas Pemerintahan Desa dan infrastruktur perdesaan; 17) Pelestarian budaya, sarana seni dan budaya, serta destinasi wisata.

Isu strategis provinsi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap rencana-rencana pembangunan pemerintah provinsi yang dilaksanakan di wilayah Kabupaten Majalengka, yaitu :

1. Pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) dan Kertajati Aero City.

Pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) dan Kertajati Aero City di Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka, sesuai dengan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 13 Tahun 2010, di lokasi dengan peringkat tertinggi yaitu di Kecamatan Kertajati Kabupaten Majalengka. Pada Tahun 2005, isu Jawa Barat tersebut dikukuhkan dengan Peraturan Menteri Perhubungan R.I Nomor KM 34 Tahun 2005 tentang Penetapan lokasi pembangunan BIJB di Kabupaten Majalengka.

Pada Tahun 2012 telah dibebaskan lahan untuk Bandara seluas 718,5 Ha, pada tahun 2014 yang sudah dibebaskan lahannya seluas ± 997 Ha. Pada tahun 2015 akan dilaksanakan pembangunan sisi darat (Terminal). Pada Tahun 2015 direncanakan pembangunan run way sepanjang 3.500m. Hal ini berdampak pada masalah sosial ekonomi masyarakat, yang perlu segera ditangani secara komprehensif.

2. Relokasi Kawasan Industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT)

Dalam perkembangan selanjutnya, Departemen Perindustrian Republik Indonesia juga telah membuat perencanaan suatu Kawasan Industri Terpadu Dalam perkembangan selanjutnya, Departemen Perindustrian Republik Indonesia juga telah membuat perencanaan suatu Kawasan Industri Terpadu

Industri TPT telah berkembang secara terintegrasi mengikuti struktur pohon industrinya, mulai dari perkembangan (industri serat) ke intermediate (industri staple dan filamen, tenun dan rajut), hingga hilir (industri pakaian jadi dan barang jadi tekstil termasuk karpet). Struktur industri TPT telah berkembang, baik secara vertikal maupun horizontal, sehingga dapat menarik dan akan terkait dengan sektor-sektor ekonomi lainnya. Perencanaan ini, telah sesuai dengan RTRW Kabupaten Majalengka 2011 –2031, dalam rencana struktur ruang wilayah PKL (Pusat Kegiatan Lokal) Kertajati memiliki fungsi pelayanan sebagai kawasan komersial dan jasa, kawasan industry terpadu, akawasan BIJB, pengembangan kawasan per kotaan “aerocity”, dan pertanian yang meliputi Kecamatan Kertajati, Jatitujuh dan Ligung. Oleh karena itu perencanaan kawasan industri pada kawasan sekitar BIJB perlu didukung dan ditindaklanjuti.

Sebagai upaya dukungan terhadap rencana pengembangan industri TPT di Kecamatan Kertajati, Pemerintah Kabupaten Majalengka mengeluarkan Surat Bupati Majalengka Nomor : 534/4033/Dalprog tanggal

30 Nopember 2006, perihal Rencana Penetapan Lokasi Kawasan Industri Tekstil dan Produk Tekstil di Kabupaten Majalengka.

3. Pembangunan Waduk Jatigede

Pembangunan Waduk Jatigede yang berlokasi di Kabupaten Sumedang, akan berpengaruh besar terhadap kabupaten-kabupaten sekitarnya seperti : Kabupaten Indramayu, Cirebon dan Majalengka. Pengaruh pembangunan Waduk Jatigede terhadap wilayah sekitarnya antara lain meliputi aspek sosial ekonomi, sosial budaya dan biogeofisik. Pengaruh terhadap Kabupaten Majalengka antara lain pada aspek biogeofisik yang berhubungan dengan kuantitas dan kualitas sumber daya air serta perluasan prasarana fisik sungai dan irigasi. Sedangkan pengaruhnya terhadap aspek Pembangunan Waduk Jatigede yang berlokasi di Kabupaten Sumedang, akan berpengaruh besar terhadap kabupaten-kabupaten sekitarnya seperti : Kabupaten Indramayu, Cirebon dan Majalengka. Pengaruh pembangunan Waduk Jatigede terhadap wilayah sekitarnya antara lain meliputi aspek sosial ekonomi, sosial budaya dan biogeofisik. Pengaruh terhadap Kabupaten Majalengka antara lain pada aspek biogeofisik yang berhubungan dengan kuantitas dan kualitas sumber daya air serta perluasan prasarana fisik sungai dan irigasi. Sedangkan pengaruhnya terhadap aspek

4. Rencana Pembangunan Rel Kereta Api Rancaekek - Jatinangor - Tanjungsari - Kertajati - Kadipaten - Cirebon

Komitmen Pemerintah Pusat dan Provinsi dalam membangun perekonomian yang kuat di daerah-daerah, dibuktikan dengan banyaknya rencana pembangunan infrastruktur transportasi di daerah. Salah satunya dengan adanya rencana pembangunan rel kereta api yang melintasi wilayah Kabupaten Majalengka.

Dalam rangka mendukung rencana sistem transportasi Kabupaten Majalengka seiring dengan akan hadirnya bandara internasional Jawa Barat, maka pembangunan jaringan kereta api akan mengisi dan melengkapi kebutuhan sistem transportasi di Kabupaten Majalengka. Berfungsinya kembali jaringan kereta api di Kabupaten Majalengka diharapkan akan memudahkan proses pergerakan barang dan jasa sehingga meningkatkan efektivitas dan efisiensi produksi yang dapat meningkatkan perekonomian Kabupaten Majalengka. Rencana pembangunan jaringan kereta api baru (Bandung-Cirebon) dengan jalur Rancaekek-Jatinangor-Tanjungsari-Kertajati- Kadipaten-Cirebon akan mendukung keberadaan Bandara Internasional Jawa Barat yang ada di Kabupaten Majalengka.

Keberadaan jaringan kereta api dan pelayanannya akan melengkapi pelayanan terhadap penumpang, terutama untuk mempermudah akses menuju Bandara Internasional Jawa Barat serta sebagai alternatif saranatransportasi regional yang menghubungkan Majalengka – Cirebon, Majalengka – Bandung, Indramayu – Majalengka – Sumedang – Bandung. Majalengka – Sumedang – Bandung. Pembangunan Infrastruktur transportasi Kereta Api yang melintasi kawasan Kabupaten Majalengka diharapkan dapat Keberadaan jaringan kereta api dan pelayanannya akan melengkapi pelayanan terhadap penumpang, terutama untuk mempermudah akses menuju Bandara Internasional Jawa Barat serta sebagai alternatif saranatransportasi regional yang menghubungkan Majalengka – Cirebon, Majalengka – Bandung, Indramayu – Majalengka – Sumedang – Bandung. Majalengka – Sumedang – Bandung. Pembangunan Infrastruktur transportasi Kereta Api yang melintasi kawasan Kabupaten Majalengka diharapkan dapat