23 menjadi masukan bagi guru dalam memperbaiki dan
meningkatkan kinerjanya. Selain itu penilaian kinerja guru membantu guru dalam mengenal tugas-tugasnya
secara lebih baik sehingga guru dapat menjalankan pembelajaran seefektif mungkin untuk kemajuan
peserta didik dan kemajuan guru sendiri menuju guru yang profesional.
Penilaian kinerja guru tidak dimaksudkan untuk mengkritik dan mencari kesalahan, melainkan
sebagai dorongan bagi guru dalam pengertian konstruktif guna mengembangkan diri menjadi lebih
profesional dan
pada akhirnya
nanti akan
meningkatkan kualitas pendidikan peserta didik. Hal ini menuntut perubahan pola pikir serta perilaku dan
kesediaan guru untuk merefleksikan diri secara berkelanjutan
2.2.2. Kinerja Mengajar
Kinerja mengajar adalah prestasi yang diperlihatkan guru dalam menyampaikan materi
pembelajaran sikap, pengetahuan dan ketrampilan kepada siswanya. Karena guru tersebut mempunyai
kemampuan merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi proses belajar mengajar dan suasana
interaksi edukatif di sekolah Sudijono, 2011. Expectency, dikatakan bahwa performance
atau ability kemampuan dasar dan motivasi. Kemampuan dasar seseorang dapat diperoleh melalui
tingkat atau jenjang pendidikan formal. Jenjang
24 pendidikan formal guru antara lain adalah Sekolah
pendidikan Guru SPG, Diploma 2 Pendidikan Guru Sekolah Dasar D2 PGSD, Diploma 3 PGSD, S1 PGSD,
S2 dan S3 keguruan. Menurut
Mathis dan
Jackson 2006
penilaian kinerja
guru performace
appraisal merupakan proses evaluasi sebaerapa baik guru
mengerjakan pekerjaan mereka ketika dibandingkan dengan satu set standar yang terukur. Untuk
mengukur kinerja atau prestasi seseorang dalam bekerja pada suatu organisasi dapat dilihat dari
kontribusinya selam melakukan pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya.
Dengan demikian kinerja dapat dijelaskan sebagai wujud keberhasilan yang dicapai oleh
seseeorangorganisasi sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Penilaian tersebut hendaknya dapat
memberikan suatu gambaran dan ukuran mengenai pencapaian suatu target atau tujuan tertentu. Hal ini
dapat dilakukan apabila dalam menilai kinerja telah tersedia indikator yang reliable yang berhubungan
dengan pekerjaan dan mempunyai standar yang terukur Margono, 2010.
Penilaian kinerja mengajar yang dimaksudkan adalah penilaian prestasi guru terhadap pelaksanaan
tugas pokoknya dalam kurun waktu tertentu dengan format penilaian tertentu pula. Ini terkait dengan
kemampuan dan kemauan seorang guru dalam melaksanakan tugas dan fungsinya disekolah.
25 Kinerja mengajar seorang guru dapat dinilai
dengan berbagai pendekatan. Salah satu metode yang dapat dikembangkan adalah behavioral approach atau
pendekatan berdasarkan apa yang telah dilakukan oleh seorang guru.
Guru yang memiliki kinerja mengajar yang tinggi adalah guru yang mengutamakan tugasnya.
Sehingga secara continue akan mewujudkan dan meningkatkan prestasi kerja yang dimanifestasikan
dalam bentuk kerja keras, disiplin, tekun dan berwawasan kedepan. Dengan demikian dapat
dipastikan bahwa guru yang memiliki kinerja mengajar tinggi akan mampu melaksankan pekerjaan
secara maksimal Masidjo, 2005. Untuk mengetahui kinerja mengajar guru,
secara langsung dapat diketahui dari pelaksanaan tugas dan kewajiban guru . Dalam Keputusan
Mendikbud R.I. No 02501995 tentang Petunjuk Teknis ketentuan Pelaksanaan Jabatan Fungsional
Guru dan Angka Kredit, bahwa tugas dan kewajiban guru sebagai pengajar adalah sebagai berikut:
a. Mampu menyusun program pengajaran
atau praktek. b.
Mampu menyajikan program pengajaran atau praktek.
c. Mampu melaksanakan evaluasi belajar
atau praktek.
d. Mampu melaksanakan analisis hasil
evaluasi belajar atau praktek.
26
e. Mampu menyusun dan melaksanakan
program perbaikan dan pengayaan.
f. Mampu membimbing siswa dalam kegiatan
ekstrakurikuler.
g. Mampu melaksanakan bimbingan kepada
guru muda dalam kegiatan proses belajar mengajar
atau praktek
bimbingan
penyuluhan.
h. Mampu menyusun dan melaksanakan
program bimbingan penyuluhan di kelas
yang menjadi tanggung jawabnya.
i. Mampu melaksanakan kegiatan bimbingan
karir siswa.
j. Mampu melaksanakan kegiatan evaluasi
pendidikan
k. Melaksanakan tugas tertentu di sekolah,
berkaitan dengan kegiatan administrasi
sekolah dan administrasi kelas.
l. Mampu membuat karya tuliskarya ilmiah
dibidang pendidikan.
m. Mampu membuat alat pelajaranalat
peraga.
n.
Mampu menciptakn karya seni.
o.
Mengikuti kegiatan
pengembangan kurikulum.
Dalam penelitian ini kinerja guru diukur menggunakan
inventory yang
disebut peak
performance inventory Silberman, 2006. Inventory disusun berdasarkan unsur-unsur dalam proses
pengukuran kinerja guru meliputi: 1 tanggung jawab, 2 percaya diri, 3 kompetensi, 4 kondisi
sekolah, dan 5 komunikasi.
27 Sekolah yang akan dilakukan akreditasi
maka seluruh komponen yang terlibat di dalamnya termasuk guru akan meningkatkan kinerjanya sesuai
dengan tugas pokok dan fungsinya. Apabila guru bekerja dengan baik dan dapat memenuhi instrumen
akreditasi maka akan terjadi peningkatan kinerja. Penilaian akreditasi sekolah dapat membawa dampak
yang positif terhadap guru untuk tumbuhnya kesadaran memberikan pelayanan yang terbaik dan
berusaha mendukung pemenuhan standar yang ditetapkan.
Kinerja guru akan menjadi optimal bilamana diintegrasikan dengan komponen standar pendidik
dan kependidikan meliputi: 1 Pengelolaan program pengajaran atau praktek; 2 menyajikan program
pengajaran atau praktek; 3 melaksanakan evaluasi belajar atau praktek; 4 melaksanakan analisis hasil
evaluasi belajar atau praktek; 5 menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan pengayaan; 6
Membimbing siswa dalam kegiatan ekstra kurikuler; 7 menyusun dan melaksanakan program bimbingan
penyuluhan di kelas yang menjadi tanggungjawabnya; 8 melaksanakan kegiatan bimbingan karier siswa; 9
melaksanakan kegiatan evaluasi; 10 melaksanakan tugas tertentu di sekolah; 11 membuat karya
tuliskarya ilmiah di bidang pendidikan; 12 membuat alat peraga; 13 menciptakan karya seni;
dan 14
mengikuti kegiatan
pengembangan kurikulum.
28
2.3. Kajian Penelitian yang Relevan