Kendaraan Terhenti NS Tundaan Rata - rata D Tingkat Pelayanan

IV.3.4 Kendaraan Terhenti NS

Angka henti sebagai jumlah rata – rata per smp untuk perancangan dihitung dengan rumus: NS = 0,9 NQ Q.c 3600 Dimana: c = waktu siklus detik Q = arus lalu lintas smpjam Perhitungan angka henti pada pendekat Timur adalah: NS = 0,9 32,574 1072,2.112 3600 = 0,87887 Perhitungan jumlah kendaraan terhenti Nsv masing – masing pendekat dihitung dengan menggunakan rumus: Nsv = Q NS Perhitungan jumlah kendaraan terhentiNsv untuk pendekat Timur adalah: Nsv = 1072,2 0,87887 = 2691,89 Sehingga diperoleh nilai kendaraan terhenti dalam tabel berikut: Tabel.4.9. Perhitungan angka henti dan jumlah kendaraan terhenti untuk seluruh pendekat. Pendekat NQ Q c NS Nsv = QNS Utara 20,531 612,4 112 0,96984 593,933 Selatan 12,648 441 112 0,82968 365,889 Barat 27,3 1211,9 112 0,65166 789,75 Timur 32,574 1072,2 112 0,87887 942,319 total 3337,5 Nsvtot 2691,89 Universitas Sumatera Utara Nilai angka henti total simpang seluruh lengan dihitung dengan rumus: NStot: ∑Nsv Qtot Nstot = 2691,89 3337,5 = 0,806 stopsmp

IV.3.5 Tundaan Rata - rata D

Tundaan yang terjadi pada setiap kendaraan dapat diakibatkan oleh tundaan lalu lintas rata –rata DT yang dihitung dengan menggunakan rumus 2.4.6.2 tundaan akibat geometrik DG yang dihitung dengan rumus 2.4.6.5 dan tundaan rata – rata tiap pendekat D adalah jumlah dari tundaan lalu lintas rata – rata yang dihitung dengan menggunakan rumus 2.4.6.6 Hasil perhitungan tundaan untuk semua pendekat dapat dilihat pada tabel berikut, Tabel.4.10. Perhitungan Tundaan untuk seluruh pendekat: Pendekat NQ DT DG D = DT+DG DxQ Dsimp. detsmp detsmp Utara 20,531 78,004 3,97999 81,984 50207,209 78,6146 Selatan 12,648 64,070 3,71727 67,787 29894,1882 Barat 27,3 73,794 2,87835 76,672 92919,2256 Timur 32,574 79,663 3,67536 83,339 89355,7124 Σ D 262376,335 Tundaan simpang rata – rata diperoleh dengan rumus:

IV.3.6 Tingkat Pelayanan

Tingkat pelayanan pada setiap pendekat dapat diketahui melalui tundaan rata – rata ditiap pendekat itu. Dimana hubungan antara tundaan rata – rata dan tingkat pelayanan dapat dilihat melalui tabel berikut: Universitas Sumatera Utara Tabel.4.11. Kriteria tingkat pelayanan untuk simpang bersinyal Sumber: HCM, 1985 Berdasarkan perhitungan nilai tundaan rata – rata tiap pendekat maka didapat nilai tingkat pelayanan untuk setiap pendekat yang dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel.4.12. Nilai tingkat Pelayanan untuk setiap pendekat Pendekat Tundaan detiksmp Tingkat Pelayanan Tundaan Simpang detsmp Tingkat Pelayanan Simpang Utara 81,984 F 78,6146 F Selatan 67,787 F Barat 76,672 F Timur 83,339 F

IV.4 Perhitungan Kinerja Highway Capacity Manual HCM 2000

Dokumen yang terkait

Penentuan Ekivalensi Mobil Penumpang Pada Simpang Tiga Tak Bersinyal Atas Dasar Kinerja Arus Lalu Lintas (Studi Kasus : Simpang Jalan Jamin Ginting Menuju Jalan Bunga Lau)

12 124 268

Analisis Kinerja Simpang Bersinyal (Studi Kasus : Jalan Gajah Mada – Jalan K.H. Wahid Hasyim

30 194 127

Analisa Persimpangan Bersinyal Ruas Jalan Kaharuddin Nasution – Jalan Utama Simpang Tiga Pekanbaru

2 8 9

Kinerja Simpang Bersinyal dan Tak Bersinyal (Studi Kasus Simpang Bersinyal Gendengan dan Simpang Tak Bersinyal Jalan Dokter Moewardi – Jalan Kalitan, Surakarta)

1 10 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Penentuan Ekivalensi Mobil Penumpang Pada Simpang Tiga Tak Bersinyal Atas Dasar Kinerja Arus Lalu Lintas (Studi Kasus : Simpang Jalan Jamin Ginting Menuju Jalan Bunga Lau)

1 3 43

BAB I PENDAHULUAN - Penentuan Ekivalensi Mobil Penumpang Pada Simpang Tiga Tak Bersinyal Atas Dasar Kinerja Arus Lalu Lintas (Studi Kasus : Simpang Jalan Jamin Ginting Menuju Jalan Bunga Lau)

0 2 7

Penentuan Ekivalensi Mobil Penumpang Pada Simpang Tiga Tak Bersinyal Atas Dasar Kinerja Arus Lalu Lintas (Studi Kasus : Simpang Jalan Jamin Ginting Menuju Jalan Bunga Lau)

0 1 21

BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1 Pengertian Persimpangan Jalan - Analisis Kinerja Persimpangan Bersinyal Akibat Perubahan Fase (Studi Kasus : Jln. Brigjend. Katamso – Jln. Jend. AH Nasution)

0 0 25

BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Persimpangan - Analisis Kinerja Simpang Bersinyal (Studi Kasus : Jalan Gajah Mada – Jalan K.H. Wahid Hasyim

1 1 33

BAB I PENDAHULUAN I.1. Uraian - Analisis Kinerja Simpang Bersinyal (Studi Kasus : Jalan Gajah Mada – Jalan K.H. Wahid Hasyim

0 1 11