Keadaan Penduduk

B. Keadaan Penduduk

Keadaan penduduk di suatu daerah menggambarkan kondisi sosial ekonomi penduduk di daerah tersebut. Berikut ini adalah data keadaan penduduk di Kabupaten Sukoharjo berdasarkan pada data BPS pada Tahun 2010.

1. Kepadatan Penduduk Kepadatan penduduk di Kabupaten Sukoharjo dibedakan menjadi dua macam yaitu kepadatan penduduk geografis dan kepadatan penduduk agraris. Kepadatan penduduk geografis adalah perbandingan jumlah

penduduk dengan luas wilayah per km 2 , sedangkan kepadatan penduduk agraris adalah perbandingan jumlah penduduk dengan luas lahan pertanian. Kabupaten Sukoharjo dengan luas 46.666 Ha atau seluas 46,666

km 2 , sedangkan luas lahan pertanian 21.287 Ha . Penduduk Kabupaten

commit to user

agraris adalah sebagai berikut ini. Kepadatan Penduduk Geografis

jiwa/km 2

Kepadatan Penduduk Agraris

jiwa/ ha Berdasarkan perhitungan di atas maka dapat diketahui kepadatan

penduduk geografis di Kabupaten Sukoharjo sebesar 18.149 jiwa/ km 2 . Kepadatan penduduk agraris sebesar 39 jiwa/ ha.

2. Keadaan Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin

Keadaan penduduk berdasarkan produktivitasnya dapat dilihat dari umur. Penduduk menurut umur dapat digambarkan menurut jenjang yang berhubungan dengan kehidupan produktif manusia penduduk diklasifikasikan sebagai usia belum produktif (0-14 tahun), usia produktif (15-64 tahun), dan usia non produktif (berumur lebih dari 64 tahun) (Mantra, 2003). Jumlah penduduk secara keseluruhan di Kabupaten Sukoharjo sebanyak 846.978 jiwa, sedangkan jumlah penduduk laki-laki di Kabupaten Sukoharjo adalah sebesar 419.438 jiwa dan jumlah penduduk perempuan 427.540 jiwa.

Adapun klasifikasi penduduk di Kabupaten Sukoharjo menurut kelompok umur dan jenis kelamin dapat dilihat dari tabel 4.2

commit to user

Jenis Kelamin Tahun 2010

Sumber : Data Kabupaten Sukoharjo Dalam AngkaTahun 2010

Dari tabel 4.2, mengenai jumlah penduduk menurut umur dan jenis kelamin di Kabupaten Sukoharjo tahun 2010, menunjukkan bahwa penduduk terbesar yaitu pada usia 30-34 tahun, yaitu sebesar 8,36 % atau sejumlah 70.786 jiwa. Umur 30-34 tahun tergolong dalam usia produktif dalam pengertian secara umum mampu bekerja atau berproduktivitas, sehingga penduduk yang memasuki usia produktif mampu memberikan kontribusi terhadap pembangunan sosial, ekonomi, dan budaya di Kabupaten Sukoharjo.

Penduduk yang berusia 60 tahun atau lebih dari 60 tahun sejumlah 97.779 jiwa atau sebesar 11,56 %. Usia tersebut termasuk dalam kategori usia non produktif, sehingga kisaran usia tersebut akan menurunkan kemampuan fisik dan mental untuk mampu bekerja, dengan demikian penduduk dengan kelompok umur tersebut menjadi beban tanggungan bagi kelompok usia produktif. Jumlah usia produktif yaitu penduduk dengan kelompok usia 15-59 tahun adalah 545.338 jiwa, sedangkan usia

Kelompok Umur

Total Presentase (Jiwa) (%)

0–4

5-9

10 - 14

15 - 19

20 - 24

25 - 29

30 - 34

35 - 39

40 - 44

45 - 49

50 - 54

55 - 59

60 - 64

65 - 69

70 - 74

75 +

33.442 34.843 36.137 33.976 29.280 34.129 34.418 31.946 32.292 28.693 25.129 19.802 13.694 12.090

8.814 10.753

31.732 33.290 34.417 34.939 32.205 36.238 36.368 32.910 32.450 28.530 24.027 18.006 15.243 13.222 10.646 13.317

65.174 7,69 68.133 8,04 70.554 8,33 68.915 8,13 61.485 7,26 70.367 8,31 70.786 8,36 64.856 7,66 64.742 7,46 57.223 6,76 49.156 5,80 37.808 4,46 28.937 3,42 25.312 2,99 19.460 2,29 24.070 2,84

419.438

427.540

846.978 100,00

commit to user

atas sebesar 301.620 jiwa. Angka beban tanggungan (ABT) di Kabupaten Sukoharjo adalah sebagai berikut : ABT = Penduduk usia non produktif x 100

Penduduk usia produktif

Berdasarkan perhitungan Angka Beban Tanggungan tersebut diketahui besarnya Angka Beban Tanggungan yaitu sebesar 55,31. Artinya dalam setiap 100 penduduk usia produktif menanggung 55 penduduk usia non produktif. Angka Beban Tanggungan di Kabupaten Sukoharjo tergolong sedang karena dalam 100 penduduk usia produktif harus menanggung 55 penduduk usia non produktif. Jumlah penduduk yang produktif atau bekerja lebih banyak daripada jumlah penduduk yang non produktif atau tidak bekerja sehingga penduduk yang produktif harus mampu memenuhi kebutuhannya sendiri maupun kebutuhan bagi usia non produktif yang menjadi tanggungan mereka, baik kebutuhan primer maupun kebutuhan yang lain. Penduduk usia non produktif di Kabupaten Sukoharjo umumnya sudah menjadi tanggungan dalam keluarga masing- masing, sehingga hal ini tidak begitu mempengaruhi tingkat kesejahteraan penduduk dari jumlah penduduk usia non produktif atau usia lansia.

3. Keadaan Penduduk Menurut Jenis Kelamin Penduduk Kabupaten Sukoharjo berjumlah 846.978 jiwa, yang terdiri dari 419.438 penduduk laki-laki dan 427.540 penduduk perempuan. Berdasarkan angka tersebut, maka dapat dihitung sex ratio. Sex ratio adalah perbandingan jumlah penduduk laki-laki dengan jumlah penduduk perempuan, Jika sex ratio kurang dari 100 maka jumlah penduduk laki-laki lebih sedikit dari jumlah penduduk perempuan. Jika sex ratio sama dengan 100 maka jumlah penduduk laki-laki sama dengan jumlah penduduk perempuan. Dan jika sex ratio lebih dari 100 maka jumlah penduduk laki-

commit to user

adalah sebagai berikut ini : Sex ratio = Jumlah penduduk laki-laki x 100

Jumlah penduduk perempuan

= 419.438 x 100 = 98,10 = 98 427. 540

Berdasarkan perhitungan di atas diketahui besarnya sex ratio sebesar

98, artinya dalam setiap 100 orang penduduk laki-laki terdapat 98 orang penduduk perempuan. Jumlah penduduk perempuan lebih banyak dibandingkan jumlah penduduk laki-laki meskipun dengan selisih yang tidak besar. Apabila angka SR (Sex Ratio) di bawah 100, maka dapat menimbulkan berbagai masalah, dimana berarti di wilayah tersebut kekurangan penduduk laki-laki, sehingga berakibat terjadinya kekurangan tenaga kerja laki-laki untuk melaksanakan pembangunan atau masalah lain yang berhubungan dengan perkawinan. Hal ini dapat terjadi apabila di suatu daerah banyak penduduk laki-laki yang meninggalkan daerah atau kematian banyak terjadi pada penduduk laki-laki (Mantra, 2003).

Angka sex ratio dapat digunakan untuk mengetahui jumlah tenaga kerja yang tersedia. Pada umumnya, pekerjaan di bidang pertanian lebih banyak peran kaum laki-laki, namun tidak menutup kemungkinan kaum perempuan juga berperan dalam bidang pertanian. Umumnya kaum perempuan lebih banyak berperan dalam hal menggarap lahan sawah dengan kecenderungan melakukan pekerjaan yang lebih ringan dari pekerjaan kaum laki-laki, seperti menanam, menyebar benih dan memelihara tanaman (membersihkan gulma). Tenaga kerja wanita di Kabupaten Sukoharjo tidak hanya di sektor pertanian saja melainkan di beberapa sektor seperti industri, pedagang, dan wiraswasta.

4. Keadaan Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan Pendidikan merupakan faktor penting dalam menunjang kelancaran pembangunan. Masyarakat yang mempunyai tingkat pendidikan tinggi

commit to user

memperlancar proses pembangunan. Sebaliknya masyarakat yang memiliki tingkat pendidikan rendah akan sulit untuk mengadopsi suatu inovasi baru sehingga dalam hal ini akan mempersulit pembangunan. Tingkat pendidikan di suatu wilayah menjadi cerminan keadaan suatu wilayah, karena biasanya penduduk dengan tingkat pendidikan tinggi akan lebih mudah menerima dan menganalisis suatu inovasi. Orang yang berpendidikan tinggi cenderung berpikir lebih rasional dan umumnya lebih mudah menerima pembaharuan. Keadaan penduduk di Kabupaten Sukoharjo menurut pendidikan dapat dilihat dalam tabel 4.3 Tabel 4.3. Keadaan Penduduk menurut Tingkat Pendidikan di Kabupaten

Sukoharjo Jenjang Pendidikan

Jumlah (Jiwa)

Persentase (%) Tidak/Belum Pernah Sekolah

56.557

9,04 Tidak/Belum Tamat SD

60.882

9,73 Tamat SD/MI

135.333

21,63 Tamat SLTP/MTS Tamat SLTA/MA Akademi/Diploma

2,69 Perguruan Tinggi

Sumber : Data Kabupaten Sukoharjo Dalam AngkaTahun 2010

Berdasarkan tabel 4.3 mengenai keadaan penduduk menurut tingkat pendidikan di Kabupaten Sukoharjo menunjukkan bahwa sebesar 9,04 % tidak/belum pernah sekolah. Penduduk yang tidak/belum tamat SD sebesar 9,73 %, tamat SD/MI sebesar 21,63 %, tamat SLTP/MTS sebesar 22,81 %, tamat SLTA/MA sebesar 27,95 %, tamat Akademi/Diploma sebesar 2,69 % dan tamat Perguruan Tinggi sebesar 6,15 %. Dari data tersebut, dapat diketahui bahwa tingkat pendidikan penduduk di Kabupaten Sukoharjo dapat dikatakan sedang, karena rendahnya persentase penduduk yang tidak bersekolah. Banyaknya penduduk yang menyadari kebutuhan akan pentingnya pendidikan, akan membuat penduduk untuk menyelesaikan pendidikan sampai tingkat yang lebih tinggi. Tingkat

commit to user

mereka terhadap perubahan dalam hal sosial, budaya dan ekonomi serta adanya inovasi yang berkembang di tengah masyarakat.