Royal Bank of Scotland Group plc, NatWest dan Ulster Bank yang menyediakan fasilitas perbankan cabang di seluruh Kepulauan Inggris. The Royal Bank of
Scotland memiliki sekitar 700 cabang terutama kota-kota besar di Skotlandia dan kota-kota di seluruh Inggris dan Wales.
Visi: Ingin diakui sebagai pemimpin dalam perbankan grosir di setiap bidang
produk dan pasar di mana pelanggan memilih untuk bergabung di Royal Bank Of Scotland RBS.
Misi: Menyediakan pembiayaan, manajemen risiko, layanan kelas dunia
transaksi dan likuiditas lembaga keuangan, perusahaan, penguasa dan klien sektor publik dan membantu masyarakat mengakses pasar di seluruh dunia dan merebut
peluang yang akan membangun dan meningkatkan masa depan mereka.
4.2 Hasil Penelitian 4.2.1 Analisis Deskriptif
Sebelum melakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu diuraikan gambaran analisis statistik deskriptif dari masing-masing variabel penelitian
dijelaskan sebagai berikut:
4.2.1.1 Value Added Capital Employed VACA
VACA adalah indikator atau nilai tambah yang diciptakan oleh satu unit dari physical capital. Adapun data perhitungan VACA dapat dilihat dalam
Tabel 4.1 berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.1 Hasil Perhitungan VACA periode 2008-2012
No Nama Bank
2008 2009
2010 2011
2012 Rata-rata
1 America
2.35 2.19
0.70 0.18
0.10 1.10
2 China
1.12 0.99
2.08 1.83
0.66 1.34
3 Citibank
0.72 0.54
0.72 0.62
0.53 0.63
4 Bank
0.41 0.56
0.42 0.59
0.42 0.48
5 Morgan
1.46 1.88
-9.01 1.51
10.59 1.29
6 Std. Cartered
2.48 2.99
15.22 -1.97
1.50 4.04
7 Bangkok
0.13 0.20
0.17 0.16
0.11 0.15
8 Tokyo
0.24 0.24
0.48 0.60
0.18 0.35
9 Hongk Shang
3.15 2.19
2.76 2.14
0.74 2.20
10 Royal
0.59 0.63
2.33 1.28
0.08 0.98
Rata-rata 1.27
1.24 1.59
0.69 1.49
Sumber : Hasil Penelitian, 2013 data diolah. Tabel 4.1 ini menggambarkan nilai variabel value added capital employed
VACA masing-masing Bank Asing di Indonesia periode 2008 sampai dengan 2012. Nilai rata-rata VACA paling tinggi dimiliki oleh Standard Chartered yaitu
sebesar 4.04, sedangkan nilai VACA terendah dimiliki oleh Bangkok yaitu sebesar 0.15. Pada tahun 2008 nilai rata-rata VACA sebesar 1.27 kemudian mengalami
penurunan pada tahun 2009 nilai rata-rata VACA menjadi 1.24. Pada tahun 2010 nilai rata-rata VACA mengalami kenaikan menjadi 1.59, tahun 2011 nilai rata-rata
VACA kembali mengalami penurunan menjadi 0.69 dan pada tahun 2012 nilai rata-rata VACA naik kembali menjadi 1.49.
4.2.1.2 Value Added Human Capital VAHU
VAHU mengindikasikan seberapa besar value added VA yang diciptakan oleh setiap rupiah pengeluaran untuk pegawai Tan et al., 2007.
Adapun data perhitungan VAHU dapat dilihat pada Tabel 4.2 berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.2 Hasil Perhitungan VAHU periode 2008-2012
No Nama Bank
2008 2009
2010 2011
2012 Rata-rata
1 America
2.99 3.25
-3.20 10.42
0.63 2.82
2 China
5.86 10.85
94.76 12.90
4.89 25.85
3 Citibank
6.53 6.26
2.42 1.28
4.95 4.29
4 Bank
7.29 7.06
4.07 6.73
4.55 5.94
5 Morgan
8.86 13.05
2.58 6.83
3.66 7.00
6 Std. Cartered
4.65 6.05
2.06 -1.88
2.93 2.76
7 Bangkok
14.78 33.03
11.22 9.93
12.08 16.21
8 Tokyo
4.72 6.05
3.79 5.45
5.58 5.12
9 Hongk Shang
4.96 3.52
2.41 2.81
3.46 3.43
10 Royal
2.17 1.72
0.86 1.06
1.11 1.38
Rata-rata 6.28
9.08 12.10
5.55 4.38
Sumber : Hasil Penelitian, 2013 data diolah Tabel 4.2 ini menggambarkan nilai variabel value added human capital
VAHU masing-masing Bank Asing di Indonesia periode 2008 sampai dengan 2012. Nilai rata-rata VAHU paling tinggi dimiliki oleh China yaitu sebesar 25.85,
sedangkan nilai VAHU terendah dimiliki oleh Royal yaitu sebesar 1.38. Pada tahun 2008 nilai rata-rata VAHU sebesar 6.28 kemudian meningkat sampai tahun
2010 nilai rata-rata VAHU menjadi 12.10. Pada tahun 2010 sanpai 2012 nilai rata- rata VAHU mengalami penurunan menjadi 4.38.
4.2.1.3 Structural Capital Value Added STVA
STVA menunjukkan kontribusi modal struktural structur capital dalam pembentukkan nilai tambah. Adapun data perhitungan STVA dapat dilihat pada
Tabel 4.3 berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.3 Hasil Perhitungan STVA periode 2008-2012
No Nama Bank
2008 2009
2010 2011
2012 Rata-rata
1 America
0.67 0.69
1.31 0.90
-0.58 0.60
2 China
0.83 0.91
0.99 0.92
0.80 0.89
3 Citibank
0.85 0.84
0.59 0.22
0.80 0.66
4 Bank
0.86 0.86
0.75 0.85
0.78 0.82
5 Morgan
0.89 0.92
0.61 0.85
0.73 0.80
6 Std. Cartered
0.78 0.83
0.51 1.53
0.66 0.86
7 Bangkok
0.93 0.97
0.91 0.90
0.92 0.93
8 Tokyo
0.79 0.83
0.74 0.82
0.82 0.80
9 Hongk Shang
0.80 0.72
0.59 0.64
0.71 0.69
10 Royal
0.54 0.42
-0.16 0.05
0.10 0.19
Rata-rata 0.79
0.80 0.68
0.77 0.57
Sumber : Hasil Penelitian, 2013 data diolah Tabel 4.3 ini menggambarkan nilai variabel structural capital value added
STVA masing-masing Bank Asing di Indonesia periode 2008 sampai dengan 2012. Nilai rata-rata STVA paling tinggi dimiliki oleh Bangkok yaitu sebesar
0.93, sedangkan nilai STVA terendah dimiliki oleh Royal yaitu sebesar 0.57. Pada tahun 2008 nilai rata-rata STVA sebesar 0.79 kemudian meningkat pada tahun
2009 nilai rata-rata STVA menjadi 0.80. Pada tahun 2010 nilai rata-rata STVA mengalami penurunan menjadi 0.68 kemudian meningkat kembali pada tahun
2011 menjadi 0.77 dan pada tahun 2012 menurun kembali menjadi 0.57.
4.2.1.4 Value Added Intellectual Coefficient VAIC
TM
Value Added Intellectual Coefficient VAIC
TM
merupakan salah satu alat untuk mengukur kinerja intellectual capital perusahaan. Menurut Kamath 2007
dalam Ulum, 2009:92 kinerja intellectual capital VAIC
TM
bank diklasifikasikan dalam 4 empat kategori, dapat dilihat Tabel 4.4 berikut ini:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.4 Kategori Kinerja IC VAIC Industri Perbankan
Kategori Skor IC VAIC
Top performers 5.00
Good performers 4.00 - 5.00