Distribusi Proporsi Berdasarkan Jenis Kelamin Distribusi Proporsi Berdasarkan Status Pekerjaan Distribusi Proporsi Berdasarkan Penyebab Gagal Jantung

Universitas Sumatera Utara

5.2.3 Distribusi Proporsi Berdasarkan Jenis Kelamin

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa prevalensi rawat inap ulang pasien gagal jantung lebih banyak pada laki-laki 59,4 dibanding perempuan 40,6. Rawat inap ulang pada laki-laki lebih banyak dibanding perempuan karena prevalensi kejadian gagal jantung kongestif lebih banyak pada laki-laki dibanding perempuan Krumholz, 2000. Sehingga prevalensi rawat inap ulang pada laki-laki jelas lebih besar dibanding perempuan. Namun penelitian ini relatif berbeda dengan penelitian Majid 2010 dimana ia memperoleh tidak ada hubungan yang signifikan antara frekuensi rawat inap ulang pada jenis kelamin laki-laki dan perempuan.

5.2.4 Distribusi Proporsi Berdasarkan Status Pekerjaan

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh pasien gagal jantung kongestif dengan rawat inap ulang di RSUP Haji Adam Malik Medan memiliki perkerjaanmata pencaharian yaitu Wiraswasta 32,2, PNS 18,8, Petani 9,4, dan honorer 1,6. Persentase terbanyak ialah wiraswasta. Sementara yang tidak bekerja sebanyak 37,5 diantaranya ialah ibu rumah tangga 18,8, Pensiunan 7,8 dan belum bekerja 10,9 seperti mahasiswa dan pelajar. Berdasarkan hasil penelitian Tsuchihashi 2001, persentase pasien rawat inap ulang gagal jantung yang bekerja ialah 85. Sedangkan dari hasi penelitian ini diperoleh persentase pasien gagal jantung kongestif dengan rawat inap ulang yang bekerja sebesar 62,5. Hasil ini berbeda disebabkan oleh masyarakat jepang yang memiliki angka produktivitas yang tinggi. Banyak wanita atau ibu rumah tangga yang bekerja, berbeda dengan di Indonesia. Hal ini menyebabkan prevalensi pasien gagal jantung kongestif dengan rawat inap ulang yang bekerja lebih besar dibandingkan dengan Indonesia. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

5.2.5 Distribusi Proporsi Berdasarkan Penyebab Gagal Jantung

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa Coronary artery disease CAD termasuk penyebab paling sering dari kejadian gagal jantung kongestif dengan persentase 31,3. Sedangkan CAD yang disertai hipertensi, kelainan katup dan cardiomiopathy berjumlah 18,8. Secara keseluruhan penyakit gagal jantung kongestif yang disebabkan oleh CAD berjumlah 50,1, yang berarti bahwa satu dari dua pasien gagal jantung kongestif disebabkan oleh CAD atau PJK. Hal ini berbeda dengan yang disampaikan oleh Doughty dan White 2007, dimana mereka memperoleh dua per tiga pasien gagal jantung kongestif disebabkan oleh CAD. Hipertensi merupakan salah satu faktor yang cukup berpengaruh terhadap kejadian gagal jantung kongestif. Berdasarkan hasil penelitian Waty 2012 diperoleh bahwa 66,5 pasien gagal jantung memiliki riwayat hipertensi. Hal serupa juga diperoleh dari penelitian Hellerman et. al. 2003 dimana 50 pasien gagal jantung memiliki riwayat hipertensi. Sementara dari hasil penelitian ini diperoleh bahwa pasien gagal jantung kongestif yang disebabkan faktor hipertensi hanya berjumlah 23,5. Namun hasil ini mendekati teori yang dikemukan Kumar 2009 dalam Clinical Medicine Ed 7 th dimana 15-20 pasien gagal jantung diakibatkan oleh hipertensi. Dari hasil penelitian, kelainan katup menjadi penyebab yang cukup banyak. Ditemukan 36 pasien dengan kelainan katup sedangkan 3,2 lainnya yaitu kelainan katup diserta dengan HHD dan CAD. Kemudian dari hasil penelitian ditemukan pula sekitar 17,2 pasien gagal jantung yang menjalani rawat inap ulang berusia 21-30 tahun. Adapun pada kelompok usia ini kelainan katup yang paling sering menyebabkan gagal jantung kongestif ialah Penyakit Jantung Reumatik. Cardiomiopathy juga menjadi salah satu faktor penyebab gagal jantung kongestif, ditemukan 6,3 diakibatkan oleh cardiomiopathy. Cardiomiopathy terdiri dari 3 jenis yaitu dilated, hypertrophy dan restrictive. Pada penelitian ini seluruh sampel yang diakibatkan oleh cardiomiopathy Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara termasuk dalam jenis dilated cardiomiopathy. Hal ini sesuai dengan yang disampaikan oleh Kumar 2009 dalam Clinical Medicine Ed 7 th . Selain itu Lip et.al. 2000 juga memperoleh hasil yang sama yaitu dilated cardiomiopathy sebagai penyebab paling sering kejadian gagal jantung kongestif dari berbagai jenis cardiomiopathy. Dari hasil penelitian ini dapat dikatakan bahwa penyebab gagal jantung kongestif yang paling sering ialah Penyakit jantung koroner kemudian diikuti hipertensi dan kelainan katup.

5.2.6 Distribusi Proporsi Berdasarkan Klasifikasi Gagal Jantung

Dokumen yang terkait

The Influence Of Liquidity, Profitability, And Working Capital To Capital Structure Of Manufacturing Corporations Listing On Indonesian Stock Exchange

0 42 90

THE INFLUENCE OF COMPANY SIZE AND PROFITAVILITY ON INCOME SMOOTHING IN COMPANIES ENLISTED IN INDONESIA STOCK EXCHANGE.

0 0 6

The Influence of Company Size And Profitability On Income Smoothing In Companies Enlisted In Indonesia Stock Exchange.

0 3 6

THE INFLUENCE OF PROFITABILITY, SOLVENCY, AND AUDITOR’S OPINION TO AUDIT REPORT LAG AT COAL MINING COMPANIES

0 0 5

The Influence of Profitability, Liquidity, Leverage, and Company Growth to Dividend Policy on Agricultural Companies In Indonesia Stock Exchange

0 0 11

The Effect of Profitability, Leverage, Liquidity, and the Company Size on Aggressiveness Tax the Sector Companies Consumer Goods Industry That Listed On The Indonesia Stock Exchange Year 2014-2016

0 0 9

The Influence of Liquidity, Leverage, Profitability and Activity Against Growth of Profits at Property and Real Estate Companies Listed on BEI

0 0 9

The Effect Structure of Assets, Liquidity, Firm Size and Profitability of Capital Structure (Empirical Study on Manufacturing Companies Listed on Indonesia Stock Exchange)

0 0 11

The Influence of Company Size, Profitability, Liquidity, Leverage and Tax Avoidance Disclosure Against the Islamic Social Reporting on Companies Listed On The Indonesian Stock Index of Sharia

0 0 9

THE INFLUENCE OF LIQUIDITY, LEVERAGE, AND ACTIVITY RATIOS ON PROFIT GROWTH OF CONSUMER GOODS INDUSTRIES LISTED IN THE INDONESIAN STOCK EXCHANGE

0 0 5