Universitas Sumatera Utara termasuk dalam jenis dilated cardiomiopathy. Hal ini sesuai dengan yang
disampaikan oleh Kumar 2009 dalam Clinical Medicine Ed 7
th
. Selain itu Lip et.al. 2000 juga memperoleh hasil yang sama yaitu dilated cardiomiopathy sebagai
penyebab paling sering kejadian gagal jantung kongestif dari berbagai jenis cardiomiopathy.
Dari hasil penelitian ini dapat dikatakan bahwa penyebab gagal jantung kongestif yang paling sering ialah Penyakit jantung koroner kemudian
diikuti hipertensi dan kelainan katup.
5.2.6 Distribusi Proporsi Berdasarkan Klasifikasi Gagal Jantung
Menurut penelitian Majid 2010 semakin tinggi derajat gagal jantung kongestif maka akan semakin besar resiko seseorang untuk menjalani rawat
inap ulang. Kemudian menurut Tsucihashi et.al.2001, semakin tinggi derajat dan semakin lama dirawat inap maka semakin besar resiko terjadinya rawat
inap ulang. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian dimana rawat inap ulang pasien
gagal jantung kongestif dengan derajat III sebesar 64,1, derajat II sebesar 28,1 dan derajat IV sebesar 7,8. Rawat inap ulang derajat III lebih banyak
dibanding derajat II. Namun derajat IV lebih rendah daripada derajat III dan derajat II. Hal ini dikarenakan derajat IV yang merupakan tahap akhir dari
gagal jantung kongestif sudah memiliki prognosis yang buruk dan angka harapan hidup yang rendah. Sehingga jarang ditemukan pasien gagal jantung
kongestif derajat IV yang masih bertahan hidup dan menjalani rawat inap ulang.
5.2.7 Distribusi Proporsi Berdasarkan Frekuensi Rehospitalisasi
Berdasarkan penelitian Krumholz 2000, pasien gagal jantung kongestif akan mengalami rehospitalisasi dalam 6 bulan. Jika dilakukan
kalkulasi maka dalam setahun pasien gagal jantung kongestif akan mengalami 2 kali rawat inap atau dengan kata lain 1 kali rawat inap ulang. Sehingga hal
ini sesuai dengan hasil penelitian dimana frekuensi pasien gagal jantung
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara kongestif untuk mengalami rawat inap ulang di RSUP Haji Adam Malik
selama januari hingga desember 2012 yang paling banyak ialah 1 kali 81,3. Hasil ini hampir sesuai dengan hasil penelitian National Institute for
Cardiovascular Outcome Research NICOR, dimana 1 kali rawat inap ulang akibat gagal jantung kongestif sebanyak 79. Sedangkan untuk 2 kali rawat
inap ulang akibat gagal jantung kongestif sebanyak 15. Hasil ini juga mendekati angka yang diperoleh dari hasil penelitian ini yaitu 14,1.
5.2.8 Distribusi Proporsi Berdasarkan Penyebab Rehospitalisasi