Instrumen Penelitian ANALISIS PROSES BERPIKIR KREATIF DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA DITINJAU DARI TIPE KEPRIBADIAN THE KEIRSEY TEMPERAMENT SORTER (KTS) SISWA SMA

data sekunder dalam penelitian ini berupa dokumentasi hasil dari tes pada penelitian, foto wawancara, serta data dari guru yang berkaitan dengan karakteristik siswa nilai hasil belajar.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Lembar angket tes kepribadian Myers-Briggs Type Indicator MBTI Lembar tes kepribadian Myers-Briggs Type Indicator MBTI adalah tes yang diberikan kepada siswa untuk menentukan subjek penelitian berdasarkan tipe kepribadian yang dimiliki siswa. Pada penelitian ini tes kepribadian MBTI yang dilaksanakan pada tanggal 3 Februari 2017 meliputi dimensi yaitu: dimensi pemperoleh informasi dengan tipe Sensing S atau tipe intuition N, akan tetapi dikombinasikan dengan dimensi pengambilan keputusan dengan tipe Thinking T atau tipe F eeling F dan dimensi pola pelaksanaan tugas dengan tipe Judging J atau tipe P erceiving P. Dan selanjutnya dari 4 dimensi tersebut akan diambil tipe kepribadiannya yaitu tipe guardian, idealis, artisan dan rational. Instrumen tes kepribadian MBTI dalam penelitian ini diambil dari software yang disusun oleh salah satu dosen Psikologi dari UGM yaitu Ibu Nafis Mudrika,S.Psi. Angket MBTI ini diberikan pada kelas X.1 dan kelas X.2 di SMAN 4 Bandar Lampung pada tanggal 3 Februari 2017 di kelas masing-masing. 2. Soal tes untuk mengetahui proses berpikir kreatif Tes tertulis berupa soal tes yang terdiri dari empat soal dan setelah dilakukan uji coba soal dan didapatkan data valid yaitu dua soal yang akan dijadikan sebagai soal tes essay secara tertulis dari masing-masing subjek tipe kepribadian. Soal tersebut diambil dari buku dan silabus dari guru pengampu mata pelajaran matematika kelas X di SMAN 4 Bandar Lampung. Soal tes ini yang nantinya digunakan untuk mengetahui dan untuk menganalisis proses berpikir kreatif siswa. Soal yang telah diuji cobakan dan dikatakan valid dan reliabil pada kelas X1 IPA 4 sebelumnya pada tanggal 4 Februari 2017, lalu dua soal dari empat soal yang terpilih diujikan kepada empat subjek terpilih pada tes tahap 1 tanggal 7 Februari 2017 pada pukul 11.00 WIB. Dan tes pada tahap II tanggal 8 Februari 2017 pada pukul 08.30 Dalam pelaksanaan tes diatur sedemikian sehingga agar tidak terjadi kerja sama antar siswa. Sedangkan peneliti bertindak sebagai pengawas. Selain itu, peneliti juga memberikan penjelasan jika ada soal yang kurang dipahami oleh siswa. Setelah semua selesai mengerjakan soal, siswa mengumpulkan dan dipersilahkan istirahat. Soal tes yang akan diberikan berupa soal essay matematika tertulis materi Dimensi Tiga khususnya hanya pada pembahasan bangun ruang kubus hal ini dikarenakan karena berdasarkan hasil penjelasan dari guru matematika kelas X materi bangun ruang kubus masih tergolong lebih mudah memahaminya daripada bangun ruang yang lain sehingga akan lebih mudah dalam memunculkan daya nalar ide kreatif peserta didik, dan mereka dapat lebih mudah mengkomunikasikan hasil pekerjaannya kepada peneliti. Hasil dari pekerjaan siswa tersebut yang nantinya akan dijadikan sebagai acuan untuk mengetahui bagaimana proses berpikir kreatif siswa, yang tidak lain sebagai data utama dalam penelitian ini. Secara garis besar proses penyusunan soal tes sebagai berikut: a. Menyusun draf soal tes dan alternatif penyelesaian. b. Draf soal tes dan penyelesaiannya divalidasi oleh dosen ahli. c. Draf soal tes dan penyelesaiannya dikatakan baik jika validator dosen ahli menilai layak untuk digunakan. d. Jika draf soal tes dan penyelesaiannya telah dinyatakan baik, maka draf tersebut dapat digunakan untuk penelitian a. Uji Validitas pada penelitian ini uji validitas dilakukan untuk mengetahui tingkat kevalidan dan kesahihan instrument proses berpikir kreatif, karena validitas merupakan derajat ketetapan antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti mengenai kevalidan atau kesahihan suatu instrument. Oleh karena itu, instrument tes berpikir kreatif juga memerlukan uji validitas. selanjutnya intrumen tersebut diuji validitasnya. Suatu instrumen pengukuran dikatakan valid jika instrumen dapat mengukur sesuatu yang hendak diukur. 48 Rumus yang digunakan untuk mengetahui Validitas dari tes adalah rumus korelasi product moment : 49 √ 48 Novalia, M. Syazali, Op.Cit. h. 37. 49 Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidika Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2011, h. 206. Keterangan: = angka indeks korelasi “r” produck moment = number of cases = jumlah perkalian antara skor X dan skor Y = jumlah seluruh skor X = jumlah seluruh skor Y. Nilai akan dibandingkan dengan koefisien . Jika maka instrumen dikatakan valid. 50 b. Uji Reliabilitas Suatu instrumen pengukuran dikatakan reliabel, jika pengukurannya konsisten, cermat dan akurat. Tujuan dari uji reliabilitas adalah untuk mengetahuai konsistensi dari instrumen sebagai alat ukur, sehingga hasil pengukuran dapat dipercaya. Hasil pengukuran dapat dipercaya, apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subjek yang homogen diperoleh hasil yang relatif sama. 51 Formula yang digunakan untuk menguji reliabilitas instrumen dalam penelitian adalah koefisien Cronbach Alpha, yaitu: 52 [ ] [ ] Keterangan: 50 Novalia, M. Syazali, Op.Cit. h. 38. 51 Ibid. h. 39. 52 Ibid. = reliabelitas instrumen koefisien Alfa = banyaknya item butir soal  = jumlah seluruh varians masing-masing soal = varians total. Nilai koefisien alpha r akan dibandingkan dengan koefisien korelasi tabel . Jika , maka instrumen reliabel. 3. Pedoman wawancara Wawancara digunakan untuk memperoleh informasi lebih mendalam mengenai gambaran proses berpikir kreatif siswa berdasarkan tahapan proses berpikir kreatif yang dikemukakan oleh Wallas. Wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini adalah wawancara langsung. Dimana wawancara dalam penelitian ini bersifat langsung, yakni peneliti bertatap muka melakukan tanya jawab dengan subjek secara langsung. Wawancara dilakukan setelah subjek penelitian melakukan tes tertulis, tujuannya agar pertanyaan-pertanyaan yang diajukan peneliti kepada subjek dapat dijawab sesuai dengan hasil tes yang telah dikerjakan sehingga hasil datanya masih benar-benar valid. Dalam hal ini peneliti menggunakan wawancara semi terstruktur, di mana wawancara ini terdiri dari beberapa pertanyaan kunci yang ditetapkan oleh peneliti untuk membantu mengidentifikasi beberapa hal yang ingin digali lebih dalam, dan selama wawancara berlangsung, pertanyaan dapat dikembangkan sesuai dengan jawaban subjek penelitian selama tidak menyimpang dari pedoman wawancara yang telah disusun. Agar mempermudah dalam menganalisis hasil wawancara, peneliti merekam hasil wawancara dengan subjek penelitian selama wawancara berlangsung dengan menggunakan audio recorder . Sehingga dapat diputar kembali apabila dibutuhkan oleh peneliti. Adapun pelaksanaan wawancara dilaksanakan di ruang kelas X SMAN 4 Bandar Lampung selama dua hari yakni tanggal 7 Februari 2017 dan 9 Februari 2017.

G. Teknik Analisis Data