Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

1 Najih Munawar Setra Werdaya, 2012 Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Video untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Peserta Didik Pada Standar Kompetensi Memelihara Transmisi Di SMK Negeri 8 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Semakin berkembangpesatnya ilmu pengetahuan dan teknologi pada era globalisasi ini mengakibatkan perlu adanya penyesuaian terhadap keadaan yang terjadi disegala bidang. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan. Pendidikan merupakan salah satu sarana penting dalam mewujudkan dan membentuk sumber daya manusia Indonesia seutuhnya sesuai dengan tujuan pendidikan itu sendiri. Tercapainya tujuan pendidikan tidak terlepas dari adanya pengembangan pada proses pembelajaran, media pembelajaran, pengadaan dan pengelolaan sarana dan prasarana, dan sebagainya Wahab, 2011. Berkaitan dengan pengembangan pendidikan tersebut, guru memegang peranan yang sangat penting dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Oleh karena itu, seorang guru sudah seharusnya memiliki pengetahuan mengenai inovasi dalam pembelajaran. Inovasi tersebut dimaksudkan agar kegiatan belajar mengajar lebih baik dan lebih menarik, sehingga peserta didik menjadi lebih bersemangat untuk mengikuti kegiatan pembelajaran yang pada akhirnya diharapkan berdampak positif terhadap hasil belajarnya. Pembelajaran merupakan proses yang bersifat timbal balik, baik antara guru dengan peserta didik maupun peserta didik dengan peserta didik, untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Namun pada kenyataannya di lapangan, dalam proses 2 Najih Munawar Setra Werdaya, 2012 Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Video untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Peserta Didik Pada Standar Kompetensi Memelihara Transmisi Di SMK Negeri 8 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu belajar mengajar, guru masih menekankan peranannya sebagai penyampai materi tanpa melibatkan peserta didik dalam proses pembelajaran. Peserta didik tidak benar-benar diajak untuk berpikir selama proses belajar mengajar berlangsung. Peserta didik hanya bersifat pasif yang hanya menerima konsep yang disampaikan guru. Berdasarkan pengamatan selama melakukan Progam Latihan Profesi PLP di SMK Negeri 8 Bandung, terdapat beberapa masalah yang dialami peserta didik pada mata pelajaran produktif. Permasalahan-permasalahan dalam pembelajaran teknik otomotif, dintaranya adalah konsep-konsep yang masih dianggap cukup sukar untuk dipahami karena mengandung generalisasi, konsepnya bersifat abstrak, dan penggunaan kata-kata asing yang tidak lazim digunakan. Apalagi dalam kegiatan praktikum yang menuntut peserta didik untuk mengetahui konsep serta urutan yang akan dipraktekkan. Mata diklat memelihara transmisi merupakan salah satu mata diklat produktif di SMK pada program studi Teknik Kendaraan Ringan TKR. Mata diklat memelihara transmisi dipelajari karena transmisi merupakan salah satu bagian penting dari kendaraan. Transmisi digunakan untuk merubah putaran, kecepatan, dan torsi dengan menggunakan perbandingan roda gigi. Banyak komponen penyusun sistem transmisi yang harus dipelajari oleh peserta didik. Hal ini menyulitkan peserta didik terutama ketika proses pembongkaran dan pemasangan karena komponen satu dan lainnya tidak boleh tertukar. Observasi awal penulis ketika melakukan PLP di SMK Negeri 8 Bandung melihat bahwa mata diklat memelihara transmisi sulit dipelajari oleh peserta didik terutama 3 Najih Munawar Setra Werdaya, 2012 Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Video untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Peserta Didik Pada Standar Kompetensi Memelihara Transmisi Di SMK Negeri 8 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu ketika melakukan proses praktikum. Guru pengajar mata diklat memelihara transmisi cukup kesulitan karena banyaknya jumlah peserta didik, sedangkan jumlah alat peraga memelihara transmisi kurang. Upaya yang dilakukan guru adalah dengan menggunakan media pembalajaran tambahan yang lain. Tabel 1.1 Nilai Hasil Belajar Memperbaiki Transmisi Tahun Ajaran 20102011 NILAI KELAS XI TKR 3 PERSENTASE KETERANGAN 90-100 Lulus amat baik 80-89 11 36,84 Lulus baik 75-79 16 51,13 Lulus cukup 074 5 12,03 Belum lulus Jumlah 32 100 Sumber: Arsip guru Produktif SMKN 8 Bandung Tabel tersebut menunjukan masih banyaknya peserta didik yang mendapat predikat “lulus cukup”. Hal ini menunjukan bahwa masih rendahnya hasil belajar peserta didik pada mata diklat memelihara transmisi di SMK Negeri 8 Bandung. Upaya yang dapat dilakukan untuk dapat mengatasi permasalahan tersebut diantaranya adalah menggunakan model pembelajaran dengan bantuan media pembelajaran video. Model ini dikembangkan sebagai alat bantu yang dapat menunjang dalam penguasaan konsep dan membantu dalam proses praktikum peserta didik yang dapat menciptakan efek audio dan visual, sehingga konsep mudah dimengerti dan menarik untuk dipelajari. Media video dipilih karena dapat merekam proses pembongkaran serta pemasangan komponen transmisi yang komponennya cukup banyak dan pemasangannya tidak boleh tertukar sehingga peserta didik mendapatkan visualisasi tentang urutan pembongkaran dan pemasangan komponen transmisi. 4 Najih Munawar Setra Werdaya, 2012 Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Video untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Peserta Didik Pada Standar Kompetensi Memelihara Transmisi Di SMK Negeri 8 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Menurut kerucut pengalaman Edgar Dale Sadiman et al., 2009:8 melukiskan bahwa semakin konkret peserta didik mempelajari bahan pelajaran, maka semakin banyaklah pengalaman yang didapatkan. Tetapi sebaliknya jika semakin abstrak peserta didik mempelajari bahan pelajaran, maka semakin sedikit pula pengalaman yang didapatkan. Namun pada kenyataanya, pengalaman secara langsung sangatlah sulit dilaksanakan dalam proses pembelajaran, itu disebabkan oleh tidak semua bahan pelajaran dapat dihadirkan secara langsung dalam proses pembelajaran. Proses belajar yang optimal merupakan salah satu indikator untuk mewujudkan hasil belajar peserta didik yang optimal. Hasil belajar yang optimal juga merupakan salah satu cerminan hasil pendidikan yang berkualitas. Pendidikan yang berkualitas memerlukan sumber daya guru yang mampu dan siap berperan secara profesional dalam lingkungan sekolah dan masyarakat Wahab, 2001:3. Penelitian sejenis yang dilakukan oleh Pebianto 2011, yang meneliti tentang efektivitas penggunaan video tutorial untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik di SMKN 12 Bandung. Hasil penelitian menunjukan bahwa dengan menggunakan video tutorial dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik. Zaenal 2007 meneliti tentang pengaruh video pembelajaran terhadap penguasaan konsep pada kompetensi penggunaan dan pemeliharaan alat ukur. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat perbedaan penguasaan konsep yang signifikan antara kelas yang menggunakan media video dan kelas yang tidak menggunakan media video. Penelitian sejenis lainnya dilakukan oleh Samosir 2006, yang meneliti 5 Najih Munawar Setra Werdaya, 2012 Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Video untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Peserta Didik Pada Standar Kompetensi Memelihara Transmisi Di SMK Negeri 8 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu tentang efektivitas penggunaan media video dalam proses pembelajaran pada kompetensi pengecoran untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. Hasil penelitian menunjukan pembelajaran dengan menggunakan media video lebih efektif dengan dibandingkan dengan menggunakan metode klasikal, terbukti dengan meningkatnya prestasi peserta didik. Berdasarkan uraian tersebut dan penelitian sebelumnya yang sejenis, penulis merasa tertarik untuk meneliti lebih jauh mengenai media pembelajaran berbasis video. Namun pada penelitian yang akan penulis lakukan, menitikberatkan pada bagaimana mengembangkan media video yang lebih baik dari sebelumnya. Adapun judul yang diangkat pada penelitian ini adalah: “Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Video untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Peserta Didik pada Standar Kompetensi Memelihara Transmisi di SMK Negeri 8 Bandung”.

B. Identifikasi Masalah