pH Hom Evaluasi Sediaan Gel Tangan Sanitizer 1. Organoleptis
12 Hal ini dibuktikan bahwa ketiga formula tidak ada butiran yang mengumpul atau
partikel yang belum terlarut. Sediaan gel yang homogen mengindikasikan ekstrak buah asam gelugur basis carbomer 940 terdistribusi secara merata dalam sediaan yang dibuat
.
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa: 1.
Sifat fisik gel hand sanitizer yang paling bagus dari hasil total uji organoleptis adalah formula 1 sediaan yang mengandung ekstrak buah asam gelugur 4 gram.
2. Setelah diformulasi menjadi sediaan gel hand sanitizer memiliki daya hambat terhadap
bakteri Staphylococcus aureus dengan zona hambat sebesar 12,33 ± 1,25 mm pada formula 2 dan zona hambat sebesar 9,00 ± 0,50 mm pada formula 1. Hal ini
menunjukkan bahwa semakin meningkat konsentrasi ekstrak maka semakin besar zona hambat yang dapat menghambat bakteri Staphylococcus aureus.
Pada penelitian ini diperoleh pH sediaan gel hand sanitizer yang relatif rendah sekitar 2,9 – 3,2, sehingga perlu menyesuaikan pH dengan pH kulit untuk meminimalkan
iritasi pada kulit.
DAFTAR ACUAN
Ditjen POM., 1979, Farmakope Indonesia Edisi Ketiga, 33, Jakarta, Depkes RI. Dyer, D., Gerenraich, K. B., Wadhams, P. S., 1998, Testing a New Alcohol-Free Hand
Sanitizer to Cambat Infection, AORN Journal, 684, 239-251. Fang, H., Hedin, G., 2003, Rapid Screening and Identification of Methicillin Resistant
Staphylococcus aureus from Clinical Samples by Selective Broth and Real Time PCR Assay, Journal Clinical Microbiology, 41 7, 2894.
Flory, P.J., 1953, The Principles of Polymer Chemistry, Cornel University Press, Ithica, New York, 584-585 in: Lu, Guangwei dan Ju, H.W., 1998, Difussion Studies of
Methotrexate in Carbopol and PoloxamerGels, International Jurnal of Pharmaceutical, 160, 1-9
Hengsa, S., 2014, Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Buah Asam Gelugur Garcinia atroviridis Griff. et Anders terhadap Staphylococcus aureus dan Shigella
dysenteriae serta Bioautografinya, Skripsi, Fakultas Farmasi, Universitas Muhammadiyah Surakarta
Irianto, K., 2013, Mikrobiologi Medis, Cetakan kesatu, 81, Bandung, Alfabeta,cv Jawetz, E., Melnick, J. L. Adelberg, E. A., 2005, Mikrobiologi Kedokteran, Edisi XXII,
diterjemahkan oleh Mudihardi, E., Kuntaman, Wasito, E. B., Mertaniasih, N. M., Harsono, S., Alimsardjono, L.,82, 277-278, 279, 317-318, Jakarta, Penerbitan
Salemba Medika.