8
Tabel 2. Uji Aktivitas antibakteri ekstrak etanol buah asam gelugur Garcinia atroviridis Griff et.
Anders
Sampel Replikasi
I II III Ekstrak 1 200 µgsumuran
6 mm 6 mm
6 mm Ekstrak 2 400 µgsumuran
6 mm 6 mm
6 mm Ekstrak 4 800 µgsumuran
9,00 mm 10,50 mm
8,50 mm Ekstrak 8 1600 µgsumuran
11,00 mm 12,00 mm
10,50 mm Kontrol positif
20,00 mm 20,00 mm
20,50 mm Kontrol negatif
6 mm 6 mm
6 mm
Keterangan : Diameter zona hambat termasuk diameter sumuran 6 mm
Gambar 3. Hasil uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol buah asam gelugur
Pada konsentrasi 4 dan 8 yang memiliki zona hambat terhadap bakteri S.aureus, maka rentang jumlah ekstrak untuk formulasi gel hand sanitizer diantara 4-8.
Pembuatan gel hand sanitizer pada penelitian ini adalah 4 dan 5 karena pada konsentrasi tersebut bisa terbentuk gel yang bagus dan gel tidak akan terbentuk jika
konsentrasi ekstrak lebih dari 5. Setelah pembuatan gel hand sanitizer ekstrak etanol buah asam gelugur Garcinia atroviridis Griff.et Andres, maka dilanjutkan dengan uji
aktivitas antibakteri setelah diformulakan untuk menentukan zona hambat dari sediaan terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Uji pada penelitian ini dilakukan dengan metode
difusi sumuran sebanyak 4 sumuran yaitu: formula 1 ekstrak 4 gram, formula 2 ektrak 5 gram, formula 3 tanpa ekstrak dan kontrol positif hand gel sanitizer Lifebouy® dengan
volume 100 mgsumuaran yang ditunjukkan dengan adanya zona hambat radikal Gambar 4.
Gambar 4. Hasil uji aktivitas antibakteri gel hand sanitizer ekstrak etanol buah asam gelugur
I II
III K+
K+ K
‐ 8
2 4
1
9
Tabel 3.Hasil uji aktivitas antibakteri sediaan gel tangan sanitizer ekstrak etanol buah asam gelugur
Garcinia atroviridis Griff.et Andres.
Formula Diameter zona hambat mm
Formula 1ekstrak 4 9,00 ± 0,50
Formula 2 ekstrak 5 12,33 ± 1,25
Formula 3 tanpa ekstrak Tidak ada zona hambat
K+ zat aktif alkohol 6,80 ± 0,28
Hasil dari tabel 3 dapat disimpulkan bahwa peningkatan konsentrasi ekstrak buah asam gelugur dalam gel akan menghasilkan zona hambat yang semakin besar terhadap
bakteri Staphylococcus aureus dan lebih besar dari kontrol positif.
C. Evaluasi Sediaan Gel Tangan Sanitizer 1. Organoleptis
Uji organoleptis adalah cara yang digunakan untuk menilai mutu suatu produk dengan menggunakan kepekaan alat indera manusia dengan tujuan untuk mengukur tingkat
kesukaan atau hedonik terhadap gel tangan sanitizer. Penelitian ini menggunakan 20 orang panelis yang tidak terlatih yang diminta untuk menilai aroma, warna, bentuk gel, mudah
dioles dan tidak mengandung butiran gel tangan sanitizer melalui lembar kuisioner yang telah disediakan. Setiap panelis mendapatkan 3 jenis gel hand sanitizer, sehingga dapat
merasakan perbedaan dari ketiga jenis gel tersebut secara langsung. Histogram hasil uji organoleptis sediaan gel hand sanitizer ekstrak etanol buah asam gelugur pada gambar 5.
Gambar 5. Hasil uji organoleptis sediaan gel tangan sanitizer ekstrak etanol buah asam gelugur
Garcinia atroviridis Griff.et Andres
Hasil uji organoleptis sediaan gel hand sanitizer ekstrak etanol buah asam gelugur dapat disimpulkan bahwa data aroma dan tidak mengandung butiran formula 2 sebagai
formula yang paling bagus. Bentuk gel dan mudah dioles formula 1 sebagai formula yang dipilih dan warna pada formula 3 memiliki nilai yang paling tinggi. Rata-rata para panelis
lebih menyukai sediaan gel tangan sanitizer formula 1 sediaan yang mengandung ekstrak buah asam gelugur 4 gram dari hasil penelitian uji organoleptis dengan nilai total
10 sebanyak 13,25 pada formula 1, 13,00 pada formula 2 dan 12,70 pada formula 3 Gambar
5.
2. Diameter Daya Sebar
Uji daya sebar digunakan untuk mengetahui kelunakkan sediaan gel ekstrak buah asam gelugur saat dioleskan ke kulit dan telapak tangan manusia, dan seberapa besar
kemampuan gel untuk dapat menyebar sampai konstan atau tidak mengalami penyebaran lagi dengan penambahan beban. Uji daya sebar merupakan uji yang penting pada sediaan
nonsolid, beban yang digunakan pada uji ini mempengaruhi luas penyebaran gel, semakin besar beban yang diberikan maka semakin lebar daya sebar yang dihasilkan. Kemampuan
daya sebar gel yang semakin besar maka akan memudahkan sediaan gel saat diusapkan Naibaho et al., 2013. Hasil uji daya sebar menunjukkan bahwa semakin tinggi
penambahan konsentrasi ekstrak etanol buah asam gelugur pada sediaan gel maka semakin kecil daya sebar gel dan hal ini menunjukkan gel tersebut semakin tidak baik. Konsistensi
sediaan gel yang semakin meningkat menyebabkan daya sebar gel pada formula 2 lebih kecil dibandingkan pada formula 1 dan 3. Berdasarkan hasil uji analisis post Hoc
peningkatan konsentrasi ekstrak buah asam gelugur mempengaruhi daya sebar secara signifikan p0,05 setiap formula.
Tabel 4.Hasil daya sebar sediaan gel tangan sanitizer ekstrak etanol buah asam gelugur
Garcinia atroviridis Griff.et Andres.
Berat beban Diameter sebar cm
Formula 1 Formula 2
Formula 3 Tanpa beban
4,48 ± 0,17 2,75 ± 0,13
2,33 ± 0,08 50 gram
5,45 ± 0,24 2,81 ± 0,13
2,68 ± 0,09 100 gram
6,12 ± 0,24 2,86 ± 0,13
2,90 ± 0,04 150 gram
7,28 ± 0,24 2,86 ± 0,13
3,20 ± 0,16 200 gram
7,63 ± 0,12 -
3,35 ± 0,17 250 gram
7,63 ± 0,12 -
3,60 ± 0,18 300 gram
- -
3,68 ± 0,17 350 gram
- -
3,90 ± 0,19 400 gram
- -
4,02 ± 0,16 450 gram
- -
4,15 ± 0,23 500 gram
- -
4,22 ± 0,25 550 gram
- -
4,35 ± 0,23 600 gram
- -
4,50 ± 0,37 650 gram
- -
4,66 ± 0,42 700 gram
- -
4,66 ± 0,42
Keterangan - : Tidak dilakukan
3. Viskositas
Tujuan uji viskositas untuk mengetahui tahanan dari suatu cairan yang mengalir, semakin besar tahanan, maka semakin besar viskositasnya. Gel yang memiliki viskositas
yang rendah, maka penyebarannya semakin besar sehingga gel tersebut cepat diabsorbsikan ke dalam kulit karena memiliki penyebaran kontak yang luas dengan kulit
Kurniawan et al., 2012 Martin et al., 1993. Peningkatan persentase ekstrak etanol buah