Persetujuan Informed Consent Etika Penelitian Cara Kerja . Alur Penelitian Identifikasi Variabel Variabel bebas Definisi Operasional

2. Memenuhi diagnosis konstipasi fungsional menurut kriteria ROME III. 3. Tidak mempunyai kelainan organik berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik. 4. Bersedia mentaati prosedur penelitian dan menandatangani informed consent. 3.5.2. Kriteria Ekslusi 1. Mengunakan obat-obatan yang efek sampingnya menyebabkan konstipasi, seperti antasida, antikolinergik, antikonvulsan, antidepresan, diuretika, preparat besi, relaksan otot, narkotika dan psikotropika. 2. Sedang minum obat pencahar. 3. Gangguan perilaku.

3.6. Persetujuan Informed Consent

Semua subjek penelitian akan diminta persetujuan dari orang tua setelah dilakukan penjelasan terlebih dahulu.

3.7. Etika Penelitian

Penelitian ini disetujui oleh Komite Etik Penelitian Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara

3.8. Cara Kerja

1. Pasien disurvei dengan kuisioner dan wawancara langsung. 2. Pasien dilakukan anamnesis, pemeriksaan fisik, pengukuran berat badan dan tinggi badan. 3. Sampel dikumpulkan secara consecutive sampling 4. Pasien yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi dimasukkan ke dalam penelitian sampai jumlah sampel yang diperlukan terpenuhi. 5. Keluarga dari sampel yaitu orangtua, dan saudara kandung atau saudara kembar diberikan kuisioner yang sama mengenai konstipasi 6. Sampel penelitian diberikan penjelasan dan informed consent yang menyatakan setuju mengikuti penelitian 7. Kedua kelompok dinilai karakteristik konstipasi seperti usia awitan, nyeri perut, frekuensi BAB dan konsistensi tinja dengan anamnesis dan pemeriksaan fisik 8. Dibandingkan karakteristik klinis antara anak penderita konstipasi dengan riwayat keluarga konstipasi dan anak penderita konstipasi tanda riwayat keluarga konstipasi Universitas Sumatera Utara

3.9 . Alur Penelitian

3.10. Identifikasi Variabel Variabel bebas

Skala Riwayat keluarga Nominal Variabel tergantung Skala Frekuensi Numerik Nyeri Perut Nominal Konsistensi Nominal Usia awitan Ordinal A. Kelompok anak konstipasi dengan riwayat keluarga + B. Kelompok anak konstipasi tanpa riwayat keluarga menderita konstipasi Karakteristik klinis konstipasi fungsional 1. Frekuensi BAB 2. Nyeri Perut 3. Konsistensi tinja 4. Usia awitan Populasi terjangkau yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi Diberikan kuisioner konstipasi kepada anggota keluarga: orangtua, saudara kandung Universitas Sumatera Utara

3.11. Definisi Operasional

1. Konstipasi adalah kesulitan defekasi dengan tinja keras dan rasa sakit dengan frekuensi defekasi ≤ 2 kali dalam 1 minggu. 2. Konstipasi fungsional adalah konstipasi yang didiagnosis berdasarkan Kriteria ROME III memenuhi 2 dari kriteria berikut selama 1 bulan yaitu : a. Buang air besar 2 kali atau kurang setiap minggu b. Sekurang-kurangnya 1 kali setiap minggu mengalami inkontinensia c. Riwayat menahan buang air besar yang berlebihan d. Riwayat nyeri saat buang air besar dan feses yang keras e. Teraba massa feses yang banyak di dalam rectum f. Riwayat feses dalam diameter yang besar sehingga dapat menyumbat lubang kloset. 3. Kelainan organik yang dimaksud adalah : kelainan sekunder karena lesi anal fissura ani, stenosis anal, anus letak anterior, kelainan neurologis lesi medula spinalis, palsi serebral, penyakit Hirschsprung, kelainan endokrin metabolik hipotiroid, asidosis tubulus renal, diabetes insipidus, hiperkalsemia Universitas Sumatera Utara 4. Frekuensi defekasi dicatat sesuai dengan jumlah defekasi yang dialami setiap minggu yaitu ≤ 2 kali dalam 1 minggu, 3-4 kali dalam 1 minggu, dan 5-6 x dalam 1 minggu. 5. Nyeri perut adalah sakit perut yang dialami pasien dengan konstipasi dinilai dengan visual analog scale VAS. 6. Konsistensi tinja dicatat sesuai dengan bentuk tinja yang dialami. 7. Murid SD yang dimaksud pada penelitian ini anak usia adalah 7 – 14 tahun 8. Usia awitan adalah usia saat pertama kali muncul gejala konstipasi atau saat pertama kali didiagnosis konstipasi 9. Keluarga menurut Departemen Kesehatan Republik Indonesia tahun 1988 adalah sekumpulan manusia yang hidup bersama sebagai satu kesatuan atau unit masyarakat terkecil karena adanya hubungan darah, perkawinan atau adopsi. Keluarga terdiri dari satu kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di satu tempat dan saling berinteraksi serta saling ketergantungan.

3.12. Pengolahan dan Analisa Data