Batasan Tujuan Binadiri Keterampilan Hidup Sehari-hari

P a g e | 26 Modul Pendidikan Latihan Profesi Guru PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar e. Metode TVA taktil, visual, auditori Metode ini menekankan pendekatan multisensori. Teknik pelaksanaannya menggunakan seluruh sensori penglihatan, pendengaran, rasa, raba, dsb. Anak-anak dibina di ruang khusus bina bicara, menggunakan bermacam-macam alat bantu atau alat peraga untuk membantu anak mengenal dan memproduksi bunyi-bunyi bahasa.

D. BINADIRI 1.

Pendahuluan Salah satu jenis anak berkebutuhan khusus adalah anak tunagrahita atau anak dengan gangguan intelektual rendah. Seorang dikatakan tunagrahita apabila memiliki tiga faktor, yaitu: 1 keterhambatan fungsi kecerdasan secara umum atau di bawah rata-rata, 2 ketidakmampuan dalam perilaku adaptif, dan 3 terjadi selama perkembangan sampai usia 18 tahun. Biasanya dikenal istilah tuna grahita ringan biasanya memiliki IQ 70 –55, Tunagrahita sedang biasanya memiliki IQ 55 – 40, Tunagrahita berat biasanya memiliki IQ 40 – 25, Tunagrahita berat sekali biasanya memiliki IQ 25. Para ahli Indonesia menggunakan klasifikasi:Tunagrahita ringan IQnya 50 – 70, Tunagrahita Sedang IQnya 30 – 50, dan Tunagrahita berat dan sangat berat IQnya kurang dari 30. Ciri-ciri fisik dan penampilan anak tunagrahita : a. Penampilan fisik tidak seimbang, misalnya kepala terlalu kecil besar, b. Tidak dapat mengurus diri sendiri sesuai usia, c. Perkembangan bicarabahasa terlambat d. Tidak adakurang sekali perhatiannya terhadap lingkungan pandangan kosong, e. Koordinasi gerakan kurang gerakan sering tidak terkendali, f. Sering keluar ludah cairan dari mulut ngiler. Anak tunagrahita secara umum memiliki keterbatasan dalam kemampuan berfikir, mengalami permasalahan dalam keterampilan, adaptasi sosial, komunikasi dan merawat diri. Salah satu jenis tuna grahita yang sering dijumpai dalam masyarakat adalah Down Syndrome. Selain ciri-ciri di atas anak Down Syndrome memilki ciri-ciri fisik lain seperti wajah yang khas, jari-jari tangan yang besar, serta jari-jari kaki yang cenderunng melebar Gunarhadi,2005. Secara eksplisit kesulitan yang dialami anak tunagrahita adalah kecanggungan atau hambatan mobilitas dalam melakukan kegiatan sehari-hari, kecanggungan atau gangguan keterampilan kerja produktif danrawan kondisi sosial ekonominya. Di samping itu juga kecanggungan mental psikologis seperti rendah diri, terisolasi dan kurang percaya diri. Mereka juga kurang mampu bergaul, komunikasi secara wajar, tidak mampu berpartisipasi dan lebih banyak bergantung pada orang lain. Untuk mengeliminasi permasalahan anak tunagrahita, maka salah satunya melalui latihan binadiri.

2. Batasan

Yang dimaksudkan dengan binadiri di sini adalah suatu usaha memberikan perlakuan anak tunagrahita agar mereka mampu mengurus dirinya sendiri, dapat melakukan pekerjaan sehubungan dengan kegiatan hidup sehari-hari, mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya, serta dapat melakukan keterampilan-keterampilan tertentu.

3. Tujuan

Sejalan dengan batasan binadiri di muka, maka tujuan binadiri adalah untuk mengembangkan kemampuan anak tunagrahita, baik segi fisik, psikhis, emosi dan sosialnya, agar anak mampu menolong dirinya sendiri, dapat melakukan keterampilan hidup sehari-hari, dapat hidup bermasyarakat tanpa banyak bantuan orang lain. Pendek kata melalui binadiri keterampilan hidup sehari-hari diharapkan bermanfaat dalam membina anak dalam mengembangkan daya motoris, sensoris maupun sensomotorisnya.

4. Binadiri Keterampilan Hidup Sehari-hari

Binadiri keterampilan dalam hidup sehari-hari dapat dikalsifikasi menjadi beberapa bidang yaitu a bidang penampilan diri dan sikap untuk mengembangkan kepribadian yang wajar, b bidang makanan dan minuman, c bidang kesehatan lingkungan, d bidang tugas-tugas sederhana di rumah PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar P a g e | 27 Modul Pendidikan Latihan Profesi Guru PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar dan di sekolah, e bidang keuangan, f bidang pemeliharaan anak kecil, g bidang pertolongan pertama pada kecelakaan. a. Bidang penampilan diri dan sikap untuk mengembangkan kepribadian secara wajar, meliputi: 1 Menjaga kebersihan badan, misalnya menggosok gigi, mandi, mencuci muka 2 Pemeliharaan pakaian seperti mencuci dan menyeterika 3 Memilih dan memakai pakaian yang pantas sesuai dengan keadaan, cuaca dan keperluan. 4 Perbaikan pakaian sederhana 5 Pembinaan etika pergaulan dan sopan santun 6 Sikap duduk yang pantas, misalnya waktu makan, di kelas, di rumah sesuai dengan situasi 7 Cara berbicara, cara berjalan dan cara bertamu. 8 Menghias diri, misalnya menyisir rambut, memakai bedak b. Bidang makanan dan minuman 1 Memilih jenis makanan yang bermanfaat bagi kesehatan Cara menyajikan dan menghidangkan makanan makanan sederhana untuk diri sendiri 2 Menanak nasi dan membuat lauk-pauk 3 Cara mengatur meja makan dan menghidangkan makanan 4 Tata cara makan yang sopan 5 Cara menyimpan makanan, minuman dan alat-alat makan c. Bidang kesehatan lingkungan 1 Menanamkan rasa tanggung jawab atas kebersihan lingkungan 2 Memelihara kebersihan, a.l. kamar sendiri, rumah, lingkungan rumah 3 Mengenalkan instansi-instansi yang menangani masalah kesehatan, seperti rumah sakit, puskesmas, polindes, dsb 4 Belajar bertanggung jawab atas kesehatan umum. d. Bidang tugas-tugas sederhana di rumah dan di sekolah. Kegiatan ini antara lain: 1 Penghargaan terhadap pekerjaan di rumah 2 Pemeliharaan perabot rumah 3 Pemeliharaan lingkungan agar tetap menyenangkan, baik di rumah maupun di sekolah 4 Pemilihan tempat bermain yang aman 5 Cara menyimpan alat-alat permainan 6 Kebiasaan melakukan tugas-tugas di kelas atau di sekolah, misalnya menghapus papan tulis, mengambil kapur, membersihkan meja, mengatur buku 7 Kebiasaan membantu guru dalam melakukan tugas-tugas ringan di sekolah e. Bidang keuangan, antara lain tentang: 1 menanamkan pengertian tentang nilai uang 2 pemakaian uang secara hemat dan efektif 3 memupuk hasrat menabung 4 penggunaan harta benda keluarga secara ekonomis f. Bidang pemeliharaan anak kecil, misalnya: 1 membantu ibu mengasuh anak kecil 2 bermain dengan adik-adiknya 3 menjaga keselamatan dan kesehatan adik. g. Bidang pertolongan pertama pada kecelakaan antara lain: 1 cara Menggunakan Obat-Obatan Pada Luka Baru 2 Cara Menyimpan Obat-Obatan 3 Cara memberi pertolongan yang sederhana.

E. BINA GERAK 1. Pendahuluan