P a g e | 41
Modul Pendidikan Latihan Profesi Guru PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar
9 Aturan : Sekali kamu
meninggalkan tempat duduk, Saya akan menunjukkan kartu
kuning. Jika tetap meninggalkan tempat
duduk, saya akan tunjukkan karu merha. Selanjutnya kamu
harus tinggal di ruang Kep. Sekolah
1 Sasaran
Akselerasi Meninggalkan
Tempat duduk 10
1. Jika siswa mereaksi kartu
kuning tidak dihukum. 2.
Jika kartu merah ditunjukkan berarti 5 menit time-out
3. Jika mempersoalkan, time –
out 10 menit 4.
Jika menolak, dia harus tinggaldi ruang Kep. Sek.
Hingga pelajaran berakhir 7
Aktivitas : Mengerjakan soal matematika Jumlah soal 15,
namun tingkat kesulitan dikurangi Tomy boleh mencek
pekerjaannya dengan Guru setelah 5 soal dikerjakan.
Kontrak. Dilatih-kan sebelum diimplementasi kan
2 Sasaran
Akselerasi Menyelesaikan
Tugas matematika
8 1.
Satu “Tanda” untuk setiap soal yang dikerjakan benar.
2. Mendapat 10 tanda, dapat
ditukar hadiah yang tersedia 3.
Dapat mengumpulkan 40 tanda setiap minggu= bonus hadiah
4. Guru memberikan pujian
H. BINA KOMUNIKASI DAN INTERAKSI SOSIAL AUTISME
Tujuan a.
Pembaca memahami pengertian, karakteristik anak dengan hambatan autisme. b.
Pembaca memahami cara-cara yang dilakukan dalam menangani anak autisme. c.
Pembaca memahami model pembelajaran yang dilakukan guruterapist dalam dalam mengembangak potensi anak autis
1. Pengertian Autisme
DSM-IV-TR Diagnostic and Statistical Manual IV-Text Revised mendefinisikan bahwa autisme adalah suatu gangguan interaksi sosial, komunikasi, dan perilaku yang terbatas dan berulang
yang muncul sebelum anak berusia 3 tahun American Psychotic Association, 2000. Pengertian ini juga dikuatkan oleh Baron-Cohen 1996 yang menyatakan bahwa autisme merupakan
kondisi yang mengenai seseorang sejak lahir ataupun saat masa balita, yang membuat dirinya tidak dapat membentuk hubungan sosial atau komunikasi yang normal, sehingga anak tersebut
terisolasi dari manusia lain dan masuk dalam dunia repetitif, aktivitas dan minat yang obsesif. Baron-Cohen, 1996.
Spektrum Autisme berkaitan dengan gambaran karakteristik yang spesifik yang disebut sebagai Triad of impairments, yang meliputi :
1. Ketidakseimbangan dalam interaksi sosial
2. Ketidakseimbangan bahasa komunikasi sosial
3. Ketidakseimbangan fleksibilitas pikiran imajinasi
4. Ketidakseimbangan proses sensori kemampuan motorik
2. Karakteristik Autisme
Menurut Holmes 1998 karakteristik pada gangguan autisme meliputi interaksi sosial, komunikasi, pola bermain, gangguan sensoris, perkembangan lambat atau tidak normal, dan
penampakan gejala. Beberapa gambaran karakteristik dalam autisme:
a. Interaksi sosial:Tidak tertarik untuk bermain bersama teman, lebih suka menyendiri,
tidak ada atau sedikit kontak mata, senang menarik tangan orang lain untuk melakukan apa yang diinginkannya
b. Komunikasi: Perkembangan bahasa lambat, anak tampak seperti tuli, kadang kata-
kata yang digunakan tidak sesuai artinya, mengoceh tanpa arti berulang-ulang, bicara tidak dipakai untuk alat berkomunikasi, senang meniru, bila senang meniru, dapat
hafal betul kata-kata, sebagian dari anak ini tidak berbicara non verbal atau sedikit bicara sampai usia dewasa
S tr
a te
gi
A D
PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar
P a g e | 42
Modul Pendidikan Latihan Profesi Guru PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar
c. Pola Bermain: Tidak bermain seperti anak-anak, senang akan benda-benda yang
berputar, tidak bermain sesuai fungsi mainan, tidak kreatif, tidak imajinatif, dapat sangat lekat dengan benda-benda tertentu
d. Gangguan Sensoris: sangat sensistif terhadap sentuhan, bila mendengar suara keras
langsung menutup telinga, senang mencium-cium, tidak sensitif terhadap rasa sakit dan rasa takut
e. Perkembangan Lambat atau tidak normal: Perkembangan tidak sesuai seperti pada
anak normal, khususnya dalam ketrampilan sosial, komunikasi dan kognisi , serta dapat pula mempunyai perkembangan yang normal pada awalnya, kemudian
menurun atau bahkan sirna, misalnya pernah dapat bicara kemudian hilang f.
Penampakan gejala: Gejala dapat mulai tampak sejak lahir atau saat masih kecil. Biasanya sebelum usia 3 tahun gejala sudah ada. Pada beberapa anak sekitar umur 5
– 6 tahun gejala tampak agak berkurang Karakteristik lain pada anak dengan autism adalah berkaitan dengan perilaku yang tidak wajar
dan emosi yang berlebihan. Perilaku pada anak dengan autisme yang biasa tampak seperti, memperlihatkan perilaku stimulasi diri, tidak suka pada perubahan, dapat pula duduk bengong
dengan tatapan kosong. Sedangkan emosi yang berlebihan misalnya, sering marah-marah, temper tantrum mengamuk tak terkendali jika dilarang, kadang suka menyerang, kadang anak
berperilaku yang menyakiti dirinya, tidak mempunyai empati Karakteristik dan gambaran diatas tidak harus semua ada pada anak, dan gambaran karakteristik
dapat beraneka ragam. Perbandingan laki-laki dengan perempuan pada autisme adalah sekitar 4:1, serta mereka terdapat pada semua lapisan masyarakat, etnikras, tingkat sosio-ekonomi
serta geografi. Holmes, 1998.
3. Penanganan Anak Autis