17
E. Hambatan Pengadaan
Dalam melaksanakan kegiatan pengadaan bahan pustaka, sebagaimana diterangkan oleh Widjajanto bagian pengadaan bahan pustaka
dalam wawancara pada tanggal 12 maret 2009 di Perpustakaan Universitas Atma Jaya Yogyakarta hambatan-hambatan yang dihadapi Perpustakaan
Universitas Atma Jaya Yogyakarta antara lain : 1. Kesulitan pengadaan, karena buku yang diusulkan merupakan edisi atau
cetakan lama yang sudah tidak beredar dipasaran. 2. Proses pemesanan terutama untuk buku asing memerlukan waktu 1-2
bulan untuk diadakan, sehingga akan terjadi deadline waktu yang harus diperhitungkan pada saat akhir anggaran.
3. Program studi cenderung mengadakan koleksi pada pertengahan sampai menjelang akhir anggaran.
4. Sikap pasif pemustaka khususnya dalam hal pemberian usulan.
18
BAB III
GAMBARAN UMUM INSTITUSI LEMBAGA
A. Sejarah
Universitas Atma Jaya lahir pada tanggal 27 September 1965, di bawah lindungan Santo Albertus Magnus. Nama Universitas Atma Jaya
Yogyakarta waktu itu adalah Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya Cabang Yogyakarta. Sejak 31 Agustus 1973 Universitas Katolik Indonesia
Atma Jaya Cabang Yogyakarta melepaskan diri dari Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya di Jakarta, dan berdiri sendiri dengan nama Universitas
Atma Jaya Yogyakarta. Pada saat itu Universitas Atma Jaya Yogyakarta belum memiliki
sebuah bangunan kampus, untuk kegiatan perkuliahan Universitas Atma Jaya Yogyakarta menyewa tempat di Universitas Sanata Dharma dulu IKIP
Sanata Dharma, dan untuk kegiatan administrasi perkantoran, Universitas Atma Jaya Yogyakarta menggunakan salah satu ruangan yang ada di rumah
milik A. Sutijoso, S. H. , Rektor Universitas Atma Jaya Yogyakarta periode 1967-1976, yang lokasinya di Jl. Solo sebelah selatan batas kota. Aktivitas
perkuliahan dan urusan administrasi dilakukan pada sore hari. Menurut Mardyantiwi, yang ketika itu menjadi mahasiswi Universitas Atma Jaya
Yogyakarta angkatan tahun ke-3 masuk tahun 1967, merasa prihatin, karena Universitas Atma Jaya Yogyakarta belum punya kampus untuk aktivitas
belajar mengajar, termasuk perpustakaan. Buku yang penulis gunakan untuk
19
belajar hanya dari catatan-catatan perkuliahan, buku literatur milik sendiri atau pinjam kepunyaan teman. Karena Universitas Atma Jaya Yogyakarta
tidak mempunyai perpustakaan, tempat belajar penulis adalah di Wisma Syantikara, Jalan Samirono, disana ada ruang baca yang cukup nyaman.
Alternatif lain yaitu di Perpustakaan GKI, Jalan Jendral Sudirman yang sekarang dikenal dengan nama Wisma Hartono.
Sepuluh tahun kemudian, tepatnya pada tahun 1975, berdirilah Perpustakaan Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Lokasi perpustakaan adalah
di rumah kontrakan almarhum Drs. Liem Kong Hoo, di Jalan Gejayan No.5 depan pasar Demangan. Petugas perpustakaan saat itu adalah Sunarto,
pegawai perpustakaan IKIP Sanata Dharma, P. Sumardjo, Karyawan Kopertis wilayah V, dan R. A. Suhartuti Kepala Bagian Pelayanan Pemakai, 1979 sd
2008. Koleksi yang dimiliki kurang lebih 850 eksemplar 3 rak, sebagian besar adalah buku-buku ekonomi. Perpustakaan Universitas Atma Jaya
Yogyakarta memberikan pelayanan pertama kali pada tanggal 26 Mei 1975. Pada tahun 1976, perpustakaan pindah ke Kampus Mrican sekarang
Kampus I, menempati di ruangan sayap timur, lantai 2 di atas Aula. Tahun 1976-1978, koleksi terus bertambah dari 2 rak menjadi 10 rak, terdiri dari
buku-buku ekonomi, hukum, dan teknik. Tahun 1976, Perpustakaan Universitas Atma Jaya Yogyakarta mempunyai 4 orang staf, yaitu J. H.
Gondowijoyo, B. Sc. kepala perpustakaan, R. A. Suhartuti, M. Mochtar Modesir, dan Ig. Mardyantiwi. Seiring dengan tumbuh kembangnya
universitas sebagai lembaga induknya, berkembang pula perpustakaan. Perkembangan ditandai dengan meningkatnya jumlah staf, jumlah koleksi,
20
jumlah sarana prasarana, jumlah anggota perpustakaan dan jumlah titik layanan.
Periode tahun 1980 sampai dengan tahun 1989 merupakan masa-masa “Perjuangan Perpustakaan Universitas Atma Jaya Yogyakarta”, karena saat
itu Universitas Atma Jaya Yogyakarta dalam kondisi berjuang untuk meningkatkan status dari terdaftar menuju diakui, dari status diakui menuju
status disamakan. Hal itu dicapai oleh Universitas Atma Jaya Yogyakarta secara bertahap. Setiap kali ada akreditasi, staf perpustakaan berjuang keras
dengan tulus ikhlas, tanpa kenal lelah dan tidak pernah memikirkan apakah nanti ada uang lembur atau tidak. Yang dipikirkan hanya satu, yakni
“perpustakaan dapat memenuhi persyaratan akreditasi”. Persyaratan yang dimaksud adalah rasio antara jumlah koleksi buku dan pengguna, jumlah
judul jurnal setiap fakultas per-program studi, jumlah peminjaman dan jumlah pengunjung setiap hari, fasilitas yang dimiliki, program-program
pengembangan dan sebagainya.
B. Struktur Organisasi