4.2.2.2 Analisis Regresi Linear Berganda
1 Uji F F-test
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara serempak terhadap variabel dependen. Uji ini dilakukan dengan
membandingkan signifikansi F hitung dengan F tabel. Bentuk pengujiannya sebagai berikut:
4. H : b
1
= �
2
= �
3
= 0, artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara bersamaan pada earning per share, debt to equity ratio, dan ukuran
perusahaan firm size terhadap harga saham. 5. H
a
: minimal satu b
i
0, artinya terdapat pengaruh yang signifikan secara bersamaan pada earning per share, debt to equity ratio, dan ukuran
perusahaan firm size terhadap harga saham. 6.
Dengan menggunakan tingkat signifikan α 5, jika nilai sig. F 0,05 maka H
diterima, artinya tidak ada pengaruh yang signifikan secara bersamaan dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Sebaliknya, jika
nilai sig. F ≤ 0,05 maka H
a
diterima, artinya ada pengaruh yang signifikan secara bersamaan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.
Pada penelitian ini nilai F
hitung
akan dibandingkan dengan F
tabel
pada tingkat signifikan α = 5 . Kriteria penilaian hipotesis pada uji- F :
3. Ho tidak ditolak H
a
ditolak jika F
hitung
≤ F
tabel
pada α = 5 4. Ho ditolak H
a
diterima jika F
hitung
F
tabel
pada α = 5
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.9 Uji Statistik F
ANOVA
b
Model Sum of
Squares df
Mean Square
F Sig.
1 Regression
186.833 3
62.278 76.197
.000
a
Residual 142.214
174 .817
Total 329.047
177 a. Predictors: Constant, LN_DER, LN_EPS, LN_FS
b. Dependent Variable: LN_HargaSaham
Sumber: Data diolah, 2013
Hasil uji F pada Tabel 4.9 menunjukkan bahwa nilai F
hitung
adalah 76,197 dengan tingkat signifikansi 0,000 0,05. Dengan menggunakan tabel F
diperoleh nilai F
tabel
sebesar 2,66. Hal ini menunjukkan bahwa nilai F
hitung
F
tabel
yang berarti Ho ditolak dan H
a
diterima, artinya variabel independen yakni earning per share, debt to equity ratio, dan firm size secara simultan atau
serempak mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham pada perusahaan basic industry and chemicals yang terdaftar di BEI.
2 Uji t t-Test
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah setiap variabel bebas secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.10 Hasil Uji t
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
4.151 .355
11.680 .000
LN_EPS .528
.035 .749 14.891
.000 LN_FS
.092 .181
.026 .510
.611 LN_DER
-.037 .070
-.027 -.533 .595
a. Dependent Variable: LN_HargaSaham
Sumber: Data diolah, 2013
Berdasarkan hasil uji t, maka diperoleh persamaan regresi linear berganda sebagai berikut:
Y = 4.151 + 0.528X
1
- 0.037X
2
+ 0.092X
3
+ e
Dimana: Y = Harga Saham
a = Konstanta
X
1
= Earning per Share EPS X
2
= Debt to Equity Ratio DER
X
3
= Ukuran Perusahaan Firm Size
e = Standard Error
Berdasarkan hasil pengolahan hasil uji t yang pada Tabel 4.10 dapat dijelaskan hasil pengujian sebagai berikut:
a. Nilai a Konstanta = 4.151 Nilai konstanta ini menunjukkan bahwa apabila tidak ada variabel
independen yakni earning per share, debt to equity ratio, dan firm size, maka harga saham sebesar Rp 4.151
Universitas Sumatera Utara
b. Variabel earning per share EPS berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap harga saham. Hal ini terlihat dari nilai signifikansinya lebih kecil
dari 0,05 yaitu 0,00 dan nilai t
hitung
14.891 t
tabel
1.974
,
artinya jika variabel EPS ditingkatkan sebesar satu satuan maka harga saham akan
mengalami kenaikan sebesar 0,528 dengan asumsi variabel lain dianggap tetap.
c. Variabel debt to equity ratio DER berpengaruh secara negatif dan tidak signifikan terhadap harga saham. Hal ini terlihat dari nilai signifikansinya
lebih besar dari 0,05 yaitu 0,595 dan nilai t
hitung
-0.533 t
tabel
1.974
,
artinya jika variabel DER ditingkatkan sebesar satu satuan maka harga saham akan mengalami penurunan sebesar 0,37 dengan asumsi variabel lain
dianggap tetap. d. Variabel ukuran perusahaan firm size berpengaruh secara positif dan tidak
signifikan terhadap harga saham. Hal ini terlihat dari nilai signifikansinya lebih besar dari 0,05 yaitu 0,611 dan nilai t
hitung
0.510 t
tabel
1.974
,
artinya jika variabel firm size ditingkatkan sebesar satu satuan maka harga saham tidak akan mengalami kenaikan sebesar 0,092 dengan asumsi
variabel lain dianggap tetap.
3 Uji Koefisien Determinasi R
2
Koefisien determinasi digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel independen. Apabila nilai
R
2
suatu regresi mendekati satu, maka semakin baik regresi tersebut. Sebaliknya,
Universitas Sumatera Utara
semakin mendekati nol, maka variabel independen secara keseluruhan tidak bisa menjelaskan variabel dependen.
Tabel 4.11 Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate 1
.754
a
.568 .560
.904059 a. Predictors: Constant, LN_DER, LN_EPS, LN_FS
b. Dependent Variable: LN_HargaSaham
Sumber: Data diolah, 2013
Berdasarakan Uji Koefisien Determinasi diketahui bahwa R sebesar 0,754 yang berarti hubungan antara earning per share, debt to equity ratio, dan firm size
terhadap harga saham sebesar 75,4. Nilai R Square sebesar 0,568 berarti 56,8 faktor yang berpengaruh
terhadap harga saham dapat dijelaskan oleh earning per share, debt to equity ratio, dan firm size. Sedangkan sisanya yaitu sebesar 43,2 dapat dijelaskan oleh
faktor lain yang tidak diteliti oleh penelitian ini. Adjusted R Square sebesar 0,560 berarti 56 faktor yang berpengaruh
terhadap harga saham dapat dijelaskan oleh earning per share, debt to equity ratio, dan firm size. Sedangkan sisanya yaitu sebesar 44 dapat dijelaskan oleh
faktor lain yang tidak diteliti oleh penelitian ini. Standar Error of the Estimate adalah 0,904059 dimana semakin kecil
standar deviasi maka model akan semakin baik.
Universitas Sumatera Utara
4.3 Pembahasan
Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, hasil pembahasan penelitian ini menunjukkan bahwa secara simultan atau serempak faktor fundamental antara
lain earning per share EPS, debt to equity ratio DER, dan ukuran perusahaan firm size berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham pada perusahaan
basic industry and chemicals yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2011.
Berdasarkan pengujian secara parsial, dapat dinyatakan bahwa variabel earning per share EPS berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap harga
saham. Hal ini terlihat dari nilai signifikansinya lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,00 dan nilai t
hitung
14.891 t
tabel
1.653
.
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Kristivalisa 2010 yang menyatakan earning per share EPS
berpengaruh positif dan signifikan terhadap perubahan saham pada industri makanan dan minuman di Bursa Efek Indonesia. Tetapi penelitian ini tidak
mendukung penelitian yang dilakukan oleh Pakpahan 2011 yang menyatakan bahwa EPS berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap return saham. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa investasi yang dilakukan oleh perusahaan berjalan secara stabil sehingga pengembalian modal untuk per lembar sahamnya berjalan
dengan stabil pula. Tetapi pada penelitian yang dilakukan oleh Pakpahan menunjukkan bahwa perusahaan tidak dapat menghasilkan laba maksimal yang
mengakibatkan dividen yang diterima pemegang saham juga tidak dapat ditingkatkan.
Universitas Sumatera Utara