Teori Atom Dalton Penilaian
PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2016
SMA N 1 NGAGLIK
Jl. Kayunan, Donoharjo, Ngaglik, Sleman Telp. : 0274 - 7488796
101
Materi Pembelajaran Sejarah perkembangan atom
Teori atom selalu mengalami perkembangan dari waktu ke waktu sesuai dengan penemuan penemuan terbaru mengenai atom, dari teori atom yang sederhana hingga teori
atom berdasarkan penemuan-penemuan yang telah dilakukan oleh para ilmuwan. Pada dasarnya teori terbaru merupakan perbaikan atau perkembangan dari teori sebelumnya.
Para pemikir pada masa lalu menduga bahwa materi terbentuk daari suatu bahan dasar. Teori tentang atom pertama kali dikemukakan oleh ahli filsafat Yunani, Leucippus
dan Democritus, pada abad ke-5 sebelum masehi. Mereka menyatakan bahwa benda atau materi terdiri atas partikel-partikel yang sangat kecil yang tidak dapat dibelah lagi dan tidak
dapat dimusnahkan, yang disebut sebagai atom. Atom berasal dari bahasa Yunani, atomos yang berati tidak dapat dibagi-bagi. Pendapat selanjutnya dikemukakan oleh Aristoteles yang
menyatakan bahwa zat dapat dibelah secara terus-menerus tanpa batas. Aristoteles merupakan orang yang sangat berpengaruh pada masa itu, sehingga pendapat ini menjadi
pendapat umum dan bertahan lama tanpa mengalami perkembangan. Konsep-konsep atom tersebut masih bersifat filosofis dan belum dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya
secara ilmiah sehingga belum memberikan arti yang cukup dalam bidang keilmuan. Selanjutnya pendapat mengenai atom kembali muncul di Eropa pada abad ke-17.
Isaac Newton seorang ilmuwn yang sangat berpengaruh pada masa itu mengemukakan dukungannya mengenai keberadaan atom. Selanjutnya pada abad ke-18, setelah perumusan
Hukum Kekekalan Massa oleh Antoine Laurent Lavoisier dan Hukum Perbandingan Tetap
oleh Joseph Louis Proust, yang merupakan hasil pengamatan terhadap suatu reaksi kimia,, konsep atom mulai dipikirkan lagi oleh seorang ahli kimia Inggris, John Dalton.