PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2016
SMA N 1 NGAGLIK
Jl. Kayunan, Donoharjo, Ngaglik, Sleman Telp. : 0274 - 7488796
180
Senyawa ion memiliki beberapa sifat, diantaranya : a. Berwujud padat pada suhu kamar.
b. Mempunyai titik didih dan titik didih yang tinggi. Ikatan ionik kuat dikarenakan tarikan antara anion dan kationnya kuatbesar
oleh karena itu, ikatan ionik sulit diputus sehingga memerlukan energi yang besar untuk memutus ikatan ionik,. Hal inilah yang menyebabkan titik lebur
dan titik didihnya tinggi. c. Dapat menghantarkan listrik dalam bentuk cairan atau lelehan.
Sifat senyawa ion yang dapat menghantarkan arus listrik dikarenakan dalam bentuk cairan atau lelehan, ion-ionnya dapat bergerak bebas sehingga dapat
menghantarkan arus listrik. Sedangkan dalam wujud padat, senyawa ion tidak dapat menghantarkan arus listrik dikarenakan ion-ionnya tidak dapat bergerak
bebas. d. Mempunyai sifat keras, namun mudah rapuh.
Kation dan anion penyusun senyawa ionik pada mulanya saling tarik menarik,namun setelah ditempa,terjadi pergeseran ion-ion penyusun senyawa
ionik, sehingga menimbulkan tolakan antara lation dengan kation atau anion dengan anion, setelah itu padatan akan pecah.
- IKATAN KOVALEN
Pada ikatan ion terjadi pelepasan dan penerimaan elektron agar unsur mencapai kestabilan. Ikatan ini umumnya terjadi pada senyawa yang dibentuk oleh
unsur logam dan nonlogam. Bagaimana senyawa yang dibentuk oleh unsur-unsur nonlogam? Ikatan apa yang terjadi? Unsur nonlogam umumnya mempunyai
keelektronegatifan tinggi artinya mudah menarik elektron. Masing-masing unsur nonlogam pada senyawanya tidak akan melepaskan elektron, sehingga untuk
mencapai kestabilannya, unsur-unsur tersebut akan menggunakan bersama pasangan elektron membentuk ikatan kovalen.
Pada suatu senyawa, ikatan dapat berupa ikatan kovalen tunggal dan ikatan kovalen rangkap. Jumlah ikatan bisa hanya satu atau lebih. Bagaimana terjadinya
ikatan kovalen? Perhatikan contoh terjadinya ikatan kovalen tunggal dan ikatan kovalen rangkap berikut ini.
1. Pembentukan Ikatan Kovalen Tunggal
Ikatan kovalen tunggal dapat terjadi baik pada senyawa yang terdiri dari atom sejenis maupun dari atom yang berbeda, contoh senyawa ini adalah Cl2, H2, O2,
HCl, dan CH4. Untuk mempelajarinya perhatikan pembentukan ikatan kovalen pada molekul berikut.
Pembentukan Molekul Klor, Cl2 Konfigurasi Cl : 2.8.7
PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2016
SMA N 1 NGAGLIK
Jl. Kayunan, Donoharjo, Ngaglik, Sleman Telp. : 0274 - 7488796
181 Masing-masing atom Cl menyumbangkan satu elektron untuk dipakai bersama
sehingga masing-masing atom mempunyai konfigurasi elektron seperti gas mulia. Struktur Lewis molekul Cl2 dituliskan sebagai berikut.
2. Ikatan Kovalen Rangkap Dua dan Tiga
Ikatan kovalen rangkap dapat terjadi antara unsur-unsur yang sejenis atau berbeda. Untuk mempelajarinya perhatikan pembentukan ikatan pada molekul
berikut. Pembentukan Ikatan Kovalen pada Molekul Oksigen, O2
Perhatikan pembentukan ikatan kovalen pada molekul oksigen berikut ini.
Konfigurasi elektron : 2.6
Masing-masing atom oksigen mempunyai 6 elektron valensi. Untuk mencapai konfigurasi elektron gas mulia dibutuhkan dua elektron lagi yang
dapat diperoleh dari masing-masing atom oksigen. Akibatnya molekul O2 mempunyai dua ikatan kovalen yang dihasilkan dari penggunaan bersama dua
pasang elektron. Ikatan kovalen pada molekul O2 disebut ikatan kovalen rangkap dua.
Ikatan yang terjadi pada O2 dapat dituliskan dengan struktur Lewis dan ikatan kovalen seperti berikut.
Latihan : Gambarkan pembentukan ikatan kovalen dan struktur Lewisnya pada
a. air, H2O; c. etena, C2H4 dan
b. amoniak, NH
3 ;
d. propana, C
3
H
8
PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2016
SMA N 1 NGAGLIK
Jl. Kayunan, Donoharjo, Ngaglik, Sleman Telp. : 0274 - 7488796
182
3. Ikatan Kovalen Koordinat
Pada beberapa senyawa terdapat pasangan elektron yang berasal dari salah satu
atom. Ikatan kovalen pada senyawa demikian disebut ikatan kovalen koordinat. Bagaimana terjadinya ikatan kovalen koordinat? Perhatikan contoh-contoh pembentukan ikatan
koordinat berikut ini. -
Kepolaran Senyawa Kovalen
Senyawa kovalen yang mengandung muatan positif dan negatif disebut senyawa kovalen polar dan yang tidak bermuatan disebut senyawa kovalen nonpolar. Ikatan kovalen
pada senyawa kovalen polar disebut ikatan kovalen polar dan ikatan kovalen pada senyawa nonpolar disebut ikatan kovalen nonpolar. Kepolaran dapat dijelaskan berdasarkan harga
keelektronegatifan unsur-unsur pembentuknya dan bentuk molekul senyawa. Pada bab ini hanya dibahas kepolaran berdasarkan keelektronegatifan.
- IKATAN LOGAM
Sebagian besar unsur-unsur yang telah dikenal adalah logam. Unsur logam mempunyai energi ionisasi dan keelektronegativan yang relatif kecil. Elektron
valensi sedikit serta atom-atom logam tersusun sangat rapat. Logam adalah penghantar panas dan listrik yang baik, pada umumnya keras, dapat ditempa,
memiliki titik leleh dan titik didih yang tinggi, serta permukaannya mengkilap. 1. Penghantar panas dan listrik yang baik
Sifat hantaran dari logam dapat dijelaskan dengan anggapan bahwa setiap atom memberikan beberapa elektronnya untuk membentuk suatu kabut elektron
terdelokalisasi. Delokalisasi merupakan suatu keadaan dimana elektron valensi tidak tetap pada posisinya, tetapi senantiasa berpindah-pindah dari satu atom ke
atom lainnya. Elektron yang mudah berpindah ini menyebabkan atom logam seakan-akan kekurangan elektron, membentuk muatan positif. Dalam hal ini, ion
positif terdapat dalam kabut muatan negatif. Elektron yang dilepaskan atom logam dapat bergerak melalui kristal apabila diberikan beda potensial. Elektron
yang bebas bergerak inilah yang menyebabkan adanya ikatan dalam kristal yang dikenal dengan ikatan logam. Gerakan elektron yang relatif bebas inilah yang
menimbulkan sifat hantaran panas dan listrik pada logam. 2. Keras dan dapat ditempa
Sewaktu logam dikenakan gaya luar, maka elektron-elektron bebas akan berpindah mengikuti ion-ion positif yang bergeser. Kemudian, berikatan lagi
dengan atom yang berada di sampingnya. Oleh karena itu, logam dapat ditempa, dibengkokkan, atau dibentuk sesuai keinginan.
3. Memiliki titik leleh dan titik didih yang tinggi
PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2016
SMA N 1 NGAGLIK
Jl. Kayunan, Donoharjo, Ngaglik, Sleman Telp. : 0274 - 7488796
183 Awan elektron bertindak sebagai perekat yang mengikat kation secara
bersama-sama. Tingginya titik leleh dan titik didih dikarenakan besarnya energi yang dibutuhkan untuk merusak ikatan yang kuat. Bertambahnya jumla elektron
yang dilepaskan menyebabkan ikatan yang semakin kuat sehingga titik didih dan titik lelehnya semakin tinggi
4. Permukaan mengkilap Adanya gap yang sangat dekat dari tiap tingkat energi memungkinkan
terjadinya transisi elektronik pada hampir semua tingkat energi. Maka dari itu, secara khas logam akan menyerap dan mengemisikan semua panjang gelombang
sinar tampak dan logam kelihatan mengkilap.
- Apa perbedaan ikatan ion, kovalen, dan logam? Perbedaan ikatan ion, kovalen, dan logam
dapat digambarkan sebagai berikut.
PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2016
SMA N 1 NGAGLIK
Jl. Kayunan, Donoharjo, Ngaglik, Sleman Telp. : 0274 - 7488796
184
PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2016
SMA N 1 NGAGLIK
Jl. Kayunan, Donoharjo, Ngaglik, Sleman Telp. : 0274 - 7488796
185
LEMBAR KERJA SISWA
Indikator pencapaian : Dapat membedakan sifat ikatan ion, ikatan kovalen, dan ikatan logam dan memberikan contoh senyawanya
No Jenis ikatan
Sifat Contoh senyawa
1. Ikatan Ion
2. Ikatan Kovalen
3. Ikatan Logam
PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2016
SMA N 1 NGAGLIK
Jl. Kayunan, Donoharjo, Ngaglik, Sleman Telp. : 0274 - 7488796
186
PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2016
SMA N 1 NGAGLIK
Jl. Kayunan, Donoharjo, Ngaglik, Sleman Telp. : 0274 - 7488796
187
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP KIMIA KELAS X
NamaSekolah : SMA Negeri 1 Ngaglik
Mata Pelajaran : Kimia
KelasSemester : X1
Materi : Bentuk Molekul
AlokasiWaktu : 6 JP x 45menit
X. Kompetensi Inti
KI 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. KI 2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
gotong royong, kerjasama, toleran, damai, santun, responsif dan pro-aktif, dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptuan, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,
dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebnagsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk menyelesaikan masalah.
No. Dokumen :
No. Revisi :
Tanggal berlaku :
PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2016
SMA N 1 NGAGLIK
Jl. Kayunan, Donoharjo, Ngaglik, Sleman Telp. : 0274 - 7488796
188 KI 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan yang dipelajarinya secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai dengan kaidah keilmuan.
Y. Kompetensi Dasar :