Deskripsi Tugas Jabatan Struktural

commit to user 7 laporan absensi pegawai, daftar pejabat yang meninggalkan wilayah kerja, laporan kegiatan kepangkatan, dan sebagainnya. b. Bagian Keuangan Tugas-tugas yang dilaksanakan oleh Bagian Keuangan Sub bagian Umum, antara lain: 1. Membagikan gaji kepada pegawai KPP Pratama. 2. Membagikan uang makan kepada pegawai KPP Pratama. 3. Membagikan uang transport pengganti kepada pegawai yang telah melakukan perjalanan dinas. 4. Menyusun dan melaporkan laporan-laporan yang menjadi tanggungjawab Bagian Keuangan. 5. Menyusun daftar permintaan lembur bagi pegawai yang lembur. c. Bagian Rumah Tangga Tugas yang dilakukan oleh Bagian Rumah Tangga Sub bagian umum antara lain sebagai berikut: 1. Melakukan inventarisasi pemisahan barang-barang inventaris milik KPP Pratama dan melakukan perekaman inventaris dan penghapusan Barang Milik Negara pada KPP Pratama. 2. Merekam SPT tahunan pegawai-pegawai KPP Pratama Boyolali. d. Bagian Sekretariat Tugas yang dilakukan bagian sekretariat antara lain sebagai berikut: 1. Menerima surat masuk dan memilah surat masuk untuk KPP Boyolali atau untuk pribadi pegawai Kantor. commit to user 8 2. Merekam seluruh surat masuk untuk di disposisi kepala kantor. 3. Memvalidasi SSP Surat Setoran Pajak, SPT Surat Pemberitahuan, dan melegalisir surat yang memerlukan legalisir. 4. Mendistribusikan surat masuk ke per bagian. Surat masuk yang didistribusikan disesuaikan dengan disposisi yang telah didisposisi kepala kantor. 5. Menerima telpon masuk dari luar kantor dan disambungkan ke bagian yang bersangkutan. 6. Menerima fax dan didisposisi untuk didistribusikan sesuai disposisi kepala kantor. 7. Mengatur jadwal kepala kantor. 8. Membuat jadwal acara untuk pegawai kantor yang bersifat rutin maupun tidak dan mengumumkan kepada seluruh pegawai kantor. 3. Seksi Penagihan Tugas yang dilaksanakan oleh Seksi Penagihan antara lain sebagai berikut: a. Menatausahakan urusan piutang pajak. b. Penundaan dan angsuran tunggakan pajak. c. Usulan penghapusan piutang pajak. d. Melaksanakan pencabutan STTS Surat Tanda Terima Setoran PBB Pajak Bumi dan Bangunan Tahun Pajak sebelumnya. e. Melakukan konfirmasi STTS PBB Tahun Pajak sebelumnya dalam Sektor Perkotaan. commit to user 9 f. Melakukan pemanggilan dan himbauan pembayaran tunggakan pajak. g. Membedah tunggakan Wajib Pajak. h. Melakukan penagihan aktif terhadap tunggakan pajak yang telah jatuh tempo. i. Menyusun data 100 besar tunggakan PBB untuk dilaporkan j. Penyimpanan dokumen-dokumen penagihan sesuai ketentuan yang berlaku. 4. Seksi Pemeriksaan Merupakan peralihan dari Tata Usaha atau Administrasi Kantor Pemeriksaan dan penyidikan Pajak. Tugas-tugas yang dilaksanakan oleh Seksi pemeriksaan antara lain sebagai berikut: a. Menyusun rencana kerja pemeriksaan. b. Pengawasan pelaksanaan aturan pemeriksaan. c. Menyusun dan mengkoordinasikan Daftar Nominatif Wajib Pajak yang akan diperiksa. d. Menerbitkan Surat Perintah Pemeriksaan Pajak SPPP dan mendistribusikannya ke Seksi Fungsional. e. Melaksanakan pengawasan, pelaksanaan jadwal pemeriksaan sesuai dengan rencana kerja yang telah ditetapkan. f. Melakukan pengawasan pelaksanaan aturan pemeriksaan. g. Memproses SPT Lebih Bayar Wajib Pajak patuh. commit to user 10 h. Melakukan pemeriksaan setiap Wajib Pajak yang SPT nya menunjukkan lebih bayar. i. Memproses Wajib Pajak yang memiliki NPWP Nomor Pokok Wajib Pajak lebih dari 1. j. Melakukan administrasi pemeriksaan pajak lainnya. k. Menyusun laporan atau surat tanggapan atas permasalahan yang berkaitan dengan Seksi pemeriksaan. l. Menyusun laporan-laporan Seksi Pemeriksaan. m. Mengadministrasikan berkas laporan hasil pemeriksaan. 5. Seksi Fungsional Merupakan peralihan dari Fungsional Pemeriksa di Kantor Pemeriksaan dan Penyidikan Pajak. Tugas yang dilaksanakan oleh Seksi Fungsional antara lain: a Menyampaikan surat Pemberitahuan Pemeriksaan Pajak SPPP kepada Wajib Pajak; b Menyelesaikan pemeriksaan SPPP dengan diterbitkan Laporan Pemeriksaan Pajak. 6. Seksi PDI Pengolahan Data dan Informasi Merupakan gabungan antara Seksi DAI dan Seksi penerimaan, peralihan dari Seksi penerimaan dan keberatan pada KPP, subsie penerimaannya beralih ke Seksi PDI, sedangkan subsie keberatannya ditandatangani oleh Kantor Wilayah Kanwil modern. Tugas-tugas yang dilakukan oleh Seksi Pengolahan data dan Informasi PDI antara lain sebagai berikut: a. Membantu instalasi aplikasi e-NPWP di Seksi Ekstensifiksi. commit to user 11 b. Melakukan pedaftaran Wajib Pajak secara massal dan pencetakan kartu NPWP dengan apliksi PWPM dan e-NPWP. c. Melakukan perekaman mutkhir dan NIR Nilai Induksi Rata-rata untuk penetapan NJOP Nilai Jual Objek Pajak PBB tahun berikutnya. d. Melakukan simulasi perhitungan pokok ketetapan PBB tahun berikutnya. e. Melakukan perekaman SPT Masa dan SPT Tahunan. f. Melakukan perekaman SPPT Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang dan denda pajak Bumi dan Bangunan. g. Menyimpan data-data informasi perpajakan untuk keperluan penyajian data. h. Membantu Seksi lain jika mengalami kesulitan atau kerusakan pada komputer. i. Mengawasi pemasangan jaringan dan perangkat komputer yang dilakukan oleh pihak ketiga. j. Memberikan aplikasi e-SPT PPN versi terbaru kepada Wajib Pajak dan membantu proses pelaporan jika mengalami kesulitan. k. Membuat Laporan Penerimaan PBB dan BPHTB. l. Melakukan persiapan hardware dan software sehubungan dengan kegiatan cetak. m. Melakukan penataan IP Internet protocol Address untuk jaringan komputer dan melakukan perekaman data objek PBB berdasarkan pemohon Wajib Pajak. commit to user 12 n. Membuat daftar penerimaan dan realisasi penerimaan pajak KPP. o. Membuat rekonsiliasi atas realisasi penerimaan pajak KPP. 7. Seksi Pelayanan Merupakan perubahan nama dari Seksi Tata Usaha Perpajakan TUP pada KPP dan Seksi Penetapan KPPBB. Tugas-tugas yang dilaksanakan oleh Seksi Pelayanan antara lain sebagai berikut: a. Menerbitkan kartu NPWP dan PKP bagi Wajib Pajak baru. b. Menatausahakan formulir SPT Tahunan PPh dalam rangka persiapan pengiriman SPT Tahunan kepada Wajib Pajak. c. Menerbitkan Surat Ketetapan Pajak SKP. d. Memberikan jawaban permintaan konfirmasi dan klarifikasi data dari KPP lain. e. Mengarsip data Wajib Pajak yang berkaitan dengan Pajak PPh Pajak Penghasilan dan PPN. 8. Seksi Waskon pengaWasan dan Konsultasi Merupakan gabungan Seksi PPH Orang Pribadi, PPh Badan, PPh Putpot Pemungutan dan Pemotongan dan PPN. Tugas-tugas yang dilaksanakan oleh Seksi Waskon pengaWasan dan Konsultasi antara lain sebagai berikut: a. Pembuatan profil Wajib Pajak b. Pembuatan ikhtisar Wajib Pajak c. Penyelesaian Permohonan Pemindah bukuan Wajib Pajak commit to user 13 d. Pengawasan terhadap mekanisme dan tatacara pembayaran penyertoran maupun pelaporannya termasuk dalam penerapan aturan-aturan perpajakanya. e. Meninjau potensi perpajakan di setiap kecamatan di Boyolali. f. Melayani konsultasi langsung dengan Wajib Pajak terkait perpajakan Wajib Pajak. 9. Seksi Ekstensifikasi Merupakan peralihan dari Seksi pendataan dan penilaian pada kantor pajak bumi dan bangunan KPPBB. Tugas-tugas yang dilakukan oleh Seksi ekstensifikasi perpajakan antara lain sebagai berikut: a. Menyampaikan Usulan Surat Keputusan Klarifikasi dan besarnya NJOP sebagai dasar penetapan PBB. b. Menyampaikan usulan besarnya Standar Investasi Tanaman SIT Perkebunan ke Kanwil DJP Jawa Tengah II. c. Membuat Laporan Data Potensi Wilayah KPP Pratama. d. Menyelesaikan Laporan NJOP PBB. e. Menyelesaikan pemberian NPWP Orang Pribadi melalui Pemberi Kerja atau Bendaharawan Pemerintah. f. Membuat Laporan Kegiatan Penerbitan NPWP Ekstensifikasi Wajib Pajak Orang Pribadi karyawan KPP Pratama Boyolali. commit to user 14

E. Visi dan Misi Direktorat Jenderal Pajak

Visi Direktorat Jenderal Pajak adalah Menjadi institusi pemerintah yang menyelenggarakan system administrasi perpajakan modern yang efektif, efisien, dan dipercaya masyarakat dengan integritas dan profesionalisme yang tinggi. Sedangkan Misi Direktorat Jenderal pajak yaitu Menghimpun penerimaan pajak Negara berdasarkan Undang-Undang Perpajakan yang mampu mewujudkan kemandirian pembiayaan Anggaran Pendapatan melalui system administrasi perpajakan yang efektif dan efisien.

1.2 Latar Belakang Masalah

Menurut Hutagaol, dkk 2007: 54 Sumber-sumber penerimaan Anggaran Pendapatan Belanja Negara APBN dalam bentuk penerimaan perpajakan pajak, penghasilan dan Branch Profit Tax , bea masuk dan pungutan impor dan cukai dan Penerimaan Bukan Perpajakan bonus, bagian Negara, pungutan Negara seperti iuran tetap dan iuran eksplorasi dan eksploitasi . Sedangkan menurut Suandy 2005: 3 Sumber penerimaan Negara dapat diperoleh diantaranya dari pemungutan pajak, kekayaan alam, bea dan cukai, retribusi, sumbangan, iuran, laba BUMN Badan Usaha Milik Negara, sumber-sumber lain seperti hutang dan pencetakan uang. Pajak, retribusi, bea dan cukai merupakan penghasilan terbesar yang diperoleh di dalam negeri. Besarnya penerimaan dari pemungutan pajak termasuk retribusi dan bea cukai selalu berubah berdasarkan kondisi politik dan commit to user 15 keadaan ekonomi suatu negara atau ekonomi dunia, sehingga besarnya nominal penerimaan Negara tersebut menjadi tidak tetap. Untuk menjaga agar penerimaan Negara tidak menurun, dapat dilakukan dengan banyak cara diantaranya adalah memperketat dan memperluas pemungutan pajak dan retribusi di suatu Negara. Oleh karena itu, untuk memperketat dan memperluas pemungutan pajak dan retribusi di suatu Negara khususnya dibidang perpajakan, Pemerintah Indonesia menyelenggarakan program Sensus Pajak Nasional yang diresmikan pada September 2011. Salah satu programnya adalah untuk memperluas basis pajak. Adanya sensus pajak nasional, Nomor Pokok Wajib Pajak yang selanjutnya disingkat menjadi NPWP, menjadi sangat penting untuk dimiliki oleh Wajib pajak. Menurut Undang-Undang Ketentuan Umum Perpajakan UU KUP No.16 tahun 2009 pasal 1, NPWP adalah Nomor yang diberikan kepada Wajib Pajak sebagai sarana dalam administrasi Perpajakan yang dipergunakan sebagai tanda pengenal diri atau identitas Wajib Pajak dalam melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya. Dalam undang-undang KUP No.16 tahun 2009 BAB II Pasal 2 ayat 1 menjelaskan bahwa “Setiap Wajib Pajak yang telah memenuhi persyaratan subjektif dan objektif sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan wajib mendaftarkan diri pada Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak atau disingkat dengan Kanwil DJP, yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal atau tempat kedudukan Wajib Pajak dan kepadanya diberikan NPWP. Selanjutnya, Wajib Pajak berdasar Self Assessment System diberi