146 mendempul dan mengamplas beberapa kali yang memakan waktu. Dengan menggunakan
melaminto, tahap pendempulan dan pengamplasan bisa sangat tereduksi waktunya.
1. Pemeriksaan Kayu Olahan
Untuk mendapatkan kualitas kayu hasil olahan yang baik, berbagai cara pemeriksaan dapat dilakukan; mulai dari pengiriman, pemeriksaan dokumen, pemeriksaan fisik, dan sampai pada
penyimpanan, agar kayu tetap dalam kondisi baik. Kayu olah umumnya menggunakan perekat lem, sebaiknya perhatikan lembar demi lembar kayu olahan, terjamin tidak terkelupas lemnya.
Pemeriksaan secara visual tanpa alat kayu hasil olahan secara kasat mata dapat dilihat, dari mulai cacat dari pabrik, Cacat karena pengerjaan mesin machine defect cacat dalam proses
transportasi, cacat karena jamur atau terendam air, kesemua itu akan menjadikan mutu kayu olahan menjadi berkurang. Proses transportasi dan penyimpanan yang kurang baik, akan
menjadikan kayu hasil olahan melengkung, hal tersebut perlu diperhatikan juga dalam pemeriksaan. Oleh karena itu, proses penyimpanan atau mobilisasi kayu tidak menutup
kemungkinan kayu akan melengkung. Demikian juga karena arah serat kayu, penyusutan bisa membuat kayu berubah bentuk.Pemeriksaan kayu hasil olahan, selain melihat faktor fisik, baik
itu warna, kehalusan pabrikan, kelurusan, dan tidak cacat, selain itu untuk pemeriksaan panjang, lebar, dan tebal dapat menggunakan meteran untuk pemeriksaan ukuran.
Kualitas kayu hasil olahan dapat dilihat pada permukaan luarnya, hal ini dikarenakan lapisan luar berhubungan dengan keadaan lapisan muka dan lapisan belakang dalam hal cacat alami
dan cacat teknis. Cacat alami terjadi atau terdapat pada kayu lapis yang disebabkan oleh faktor alami, cacat teknis, terjadi atau terdapat pada kayu lapis yang disebabkan oleh faktor teknis
atau proses pengolahan. pemeriksaan mutu lapisan luar dilakukan secara visual dan untuk mengetahui ukuran cacat digunakan meteran untuk setiap mutu ada kriteria mengenai cacat
alami dan kerusakancacat teknis, baik kualitatif maupun kuantitatif. Pemeriksaan cacat kayu olahan yang bersifat kualitatif adalah cacat yang tidak bisa dinyatakan dengan angka, dan
cacat yang bersifat kuantitatif adalah cacat yang kriterianya dapat dinyatakan dengan angka. Pemeriksaan berbagai macam cacat alami dan kerusakancacat teknis pada setiap
standar tidak selalu sama, namun ada persamaan dalam hal cacat yang penting seperti mata kayu, lubang gerek, perubahan warna, sisipan, tambalan dan permukaan kasar.
147
JOBSHEET KONSTRUKSI BANGUNAN
Sekolah : SMK NEGERI 1 MAGELANG
Mata Pelajaran :Konstruksi Bangunan
KelasSemester : XSatu
Alokasi Waktu :2 x 6 x 45 menit
A. Kompetensi dasar