sama lain membentuk non-cross linked fibrin. Faktor XIII yang sudah diaktifkan trombin dan kalsium adalah enzim transglutaminase yang
bekerja mengikat gugus � glutamil dan � lisin yang terletak pada sisi-sisi
dari fibrin monomer. Ikatan akan terjadi antara 2 rantai � membentuk �
dimer dan beberapa rantai α membentuk α polimer. Fibrin yang terikat demikian ini disebut cross linked fibrin fibrin polimer.
1,2,3,4
2.1.2. Produksi dan Metabolisme Fibrinogen
Fibrinogen terutama dibentuk oleh sel hati, dalam jumlah kecil oleh megakariosit dan dikumpulkan di dalam granul alfa trombosit. Kecepatan
produksinya sekitar 1,7 – 5,0 gram perhari 30-60 mgkg BB dan memiliki cadangan sintesis apabila diperlukan sebanyak 20 kali. Waktu paruh
fibrinogen adalah sekitar 3-5 hari. Produksi di hati distimulasi oleh sitokin
IL-6 yang disekresi oleh makrofag yang aktif atau sel endotel yang rusak dan mekanisme umpan balik yang berhubungan dengan terbentuknya
FDP. Selain sitokin, sintesis fibrinogen juga dapat dipacu oleh asam lemak bebas, prostaglandin E1 dan E2.
1,2,3
Sekitar 20 dari fibrinogen plasma mengalami penghancuran yang berlangsung terus menerus. Perubahan fibrinogen menjadi derivat yang
larut dengan berat molekul rendah oleh karena adanya aktifitas trombin dan plasmin. Sebagian mekanisme dan metabolisme fibrinogen belum
jelas, diduga terjadi di hati. Fibrinogen yang berad a di dalam granul α
trombosit diabsorbsi ke permukaan trombosit pada reseptor fibrinogen yaitu kompleks glikoprotein IIb dan IIIa GPIIb, GPIIIa.
2,4,24,25
Universitas Sumatera Utara
2.1.3. Fungsi Fibrinogen
Fungsi fibrinogen yang paling penting adalah membentuk bekuan darah pada proses koagulasi. Selain itu fibrinogen juga berfungsi
meningkatkan viskositas darah, agregasi trombosit dan eritrosit, adhesi leukosit dan sebagai reaktan fase akut pada reaksi inflamasi.
1.2
Jumlahnya dalam plasma dapat mempengaruhi thrombogenesis, mempengaruhi aliran darah, viskositas darah dan agregasi thrombosit,
dan kadarnya yang meningkat telah terbukti dalam menyebabkan faktor resiko penyakit kardiovaskular.
4,5
Gambar 2.1 Plasma fibrinogen, thrombogenesis and atherogenesis.
4
Walaupun hubungan diantara fibrinogen dan komponen dari SM lebih lemah dari faktor hemostasis seperti PAI-1 dan FVII, penelitian
epidemiologi secara konsisten telah menemukan hubungan yang signifikan diantara kadar fibrinogen, kadar insulin yang hanya pada wanita
glucose toleran, index massa tubuh dan pengurangan HDL, meskipun
Universitas Sumatera Utara
bukti-bukti hubungan antara fibrinogen dan kadar trigliserida telah konsisten. Kadar fibrinogen meningkat relatif dalam tahap awal kesehatan
pada pasien-pasien dengan DM type 2 dan meramalkan perkembangan dari DM type 2 pada individu yang sehat, walaupun hubungan ini
dilemahkan secara signifikan dengan dimasukkannya index massa tubuh dan sensitifitas insulin dalam analisis multivarian.
26,27,28,55
Proses koagulasi jalur intrinsik dan ekstrinsik pada akhirnya akan membentuk trombin dari protrombin. Trombin yang terbentuk akan
memecah fibrinogen menjadi fibrin dan bersama dengan agregasi trombosit akan membentuk bekuan darah. Selanjutnya agar tak terjadi
trombus maka fibrin dipecah oleh plasmin menjadi fibrinogen degradation product
FDP. Aktivasi plasmin dan plasminogen dapat dirangsang oleh berbagai aktifator fibrinolisis, diantaranya adalah tissue plasminogen
activator. FDP akan menghambat polimerasi fibrin dan kerja trombin
melalui mekanisme umpan balik.
29,30
Fibrinogen disamping memegang peranan penting pada proses trombosis baik primer agregasi trombosit maupun sekunder koagulasi
darah, juga berperan dalam meningkatkan viskositas darah sehingga memicu terjadinya proses pembentukan plak atheromatous dan
selanjutnya trombosis. Terbentuknya plak ini bersamaan dengan adanya pengendapan kolesterol LDL. Halle juga mengatakan bahwa kadar
fibrinogen meningkat pada pasien dengan peninggian kadar trigliserida dan kolesterol LDL small dense.
24,31
Universitas Sumatera Utara
Pada reaksi inflamasi, fibrinogen berfungsi sebagai jembatan molekul dalam interaksi sel-sel. Fibrinogen dan fibrin dapat memodulasi
respon seluler melalui suatu jenis sel yang berbeda, meliputi sel endotel, sel epitel, leukosit, trombosit dan fibroblast. Kadar fibrinogen yang berkisar
pada 330-370 mgdl dianggap meningkatkan resiko terjadinya penyakit kardiovaskular. Akibat adanya peningkatan kadar fibrinogen di dalam
plasma ini maka viskositas plasma juga akan meningkat, sehingga meningkatkan agregasi trombosit dan eritrosit. Hal ini tentu saja akan
memperburuk keadaan penderita penyakit kardiovaskular.
1,7,32,33
Gambar 2.2.Hubungan komponen SM dengan PKV.
34
Universitas Sumatera Utara
2.1.4.Kadar Fibrinogen Plasma
Pada penderita dislipidemia dimana terjadi hiperkolesterolemia, hipertrigliserida dan penurunan kadar kolesterol HDL, terjadi juga
perubahan pada kadar fibrinogen. Halle mengatakan bahwa kadar fibrinogen meningkat pada pasien dengan peninggian kadar trigliserida
dan kolesterol LDL. Demikian juga halnya pada penderita dengan kadar kolesterol HDL yang menurun. Kecepatan sintesa fibrinogen di hati
ditingkatkan oleh glukosa dan FFA, terutama oleh palmitat. Hipotesa lain mengatakan bahwa partikel LDL kolesterol disintesa dan disekresi secara
langsung oleh hati. Pada hiperfibrinogenemia dimana dijumpai peningkatan FFA dan trigliserida mungkin menyebabkan stimulasi baik
fibrinogen dan apolipoprotein secara bersamaan.
24,31,35
Ada beberapa cara untuk memeriksa kadar fibrinogen, seperti yang tertulis pada tabel :
Tabel 2.1. Metode pemeriksaan kadar fibrinogen.
36
Method Principle
Gravimetry Fibrin clot weight
Turbidimetry Fibrinogen fibrin
conversion Total clottable fibrinogen
Nitrogen content of the clot Clotting time
Fibrinogen fibrin conversion
Radial imunodiffusion Ag – Ab raction
Viscometry Plasma vs serum viscosity
measurement Nephelometry
Heat – precipitation Imunoprecipitation
Universitas Sumatera Utara
2.2. Sindroma Metabolik