21
Contoh: Fe mempunyai bilangan oksidasi +2 dalam FeO dan +3 dalam Fe
2
O
3
, dll.
Untuk memahami perubahan bilangan oksidasi dalam reaksi redoks, perhatikan contoh berikut:
biloks Fe
berkurang
+2 +4
+3 biloks C bertambah
Oksidasi : pertambahan bilangan oksidasi. Reduksi : penurunan bilangan oksidasi.
2.4.4. Oksidator dan reduktor Dikenal istilah oksidator dan reduktor, yaitu sebagai berikut:
a. Zat yang mengalami reduksi disebut Oksidator b. Zat yang mengalami oksidasi disebut Reduktor
Dalam konsep klasik, oksidator adalah zat yang melepaskan oksigen dan reduktor adalah zat yang menangkap oksigen. Dalam konsep bilangan
oksidasi, oksidator adalah zat yang biloknya turun dan reduktor adalah zat yang biloknya naik. Dalam konsep elektron, oksidator adalah zat yang
menangkap elektron dan reduktor adalah zat yang melepas elektron.
22
2.4. 5. Reaksi Autoredoks.
Dalam suatu reaksi kimia, suatu unsur dapat bertindak sebagai pereduksi
dan pengoksidasi sekaligus. Reaksi semacam itu disebut autoredoks disproporsionasi.
Contoh: Br mengalami oksidasi dan reduksi sekaligus dalam reaksi berikut:
3Br
2
+ 6NaOH
→ 5NaBr + NaBrO
3
+ 3H
2
O −1 +5
2.5. Kerangka Berpikir
Banyak cara untuk menciptakan suasana belajar yang kondusif, dimana siswa dapat mengembangkan aktivitas dan kreativitas belajarnya
secara optimal sesuai dengn kemampuannya masing-masing. Di antaranya adalah penyediaan lingkungan belajar yang kondusif, dengan metode dan
media yang bervariasi sehingga memungkinkan siswa untuk belajar dengan tenang dan menyenangkan. Sehingga dapat dikatakan bahwa aktivitas dan
kreativitas siswa dalam belajar sangat begantung pada kreativitas guru dalam menciptakan lingkungan belajar yang kondusif.
Materi pengajaran yang menarik dan menyenangkan bagi siswa ditemui pada materi konkrit yang tidak jauh dari konteks lingkungan tempat
belajar dan tempat tinggal. Pada kenyataannya mata pelajaran kimia di SMA sering dianggap siswa sebagai salah satu mata pelajaran yang sulit, sehingga
dibutuhkan kreativitas untuk menyampaikan materi kimia agar kesan sulit
23
tersebut hilang. Salah satunya yaitu dengan membuat media yang menyenangkan untuk siswa, antara lain dengan memanfaatkan model
pembelajaran Make A Match dengan membuatnya sebagai permainan multimedia untuk meningkatkan aktivitas dan pemahaman siswa tentang
materi kimia yang diajarkan
2.6. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kerangka berfikir di atas, maka hipotesis yang diambil dalam penelitian ini adalah “Penggunaan Game Make A Match berbasis
Chemo-Edutainment CET dapat mempermudah penguasaan konsep
Redoks pada siswa SMA kelas X semester II.
24
BAB III METODE PENELITIAN