METODE PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN GAME MAKE A MATCH BERBASIS CHEMO-EDUTAINMENT (CET) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA MATERI REDOKS PADA SISWA KELAS X SEMESTER II SMA NEGERI 1 WIRADESA TAHUN AJARAN 2009/2010.

24

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Penentuan Objek Penelitian 3.1.1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X semester II SMA Negeri 1 Wiradesa tahun ajaran 20092010 yang terdiri dari 8 kelas. Pembagian serta banyaknya siswa dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.1. Banyaknya siswa kelas X di SMA Negeri 1 Wiradesa No. Kelas Banyaknya siswa 1 X-1 44 2 X-2 41 3 X-3 37 4 X-4 44 5 X-5 42 6 X-6 40 7 X-7 37 8 X-8 44 3.1.2. Sampel dan teknik sampling Sebelum pengambilan sampel, dilakukan uji homogenitas yang bertujuan untuk mengetahui kehomogenan siswa yang digunakan sebagai subjek penelitian. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah teknik cluster random sampling karena pengambilan anggota sampel di dalam populasi ini dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata. Hal ini dilakukan dengan dasar bahwa : 25 1. Kedua kelas diisi oleh siswa yang mendapat materi dengan kurikulum yang sama, 2. Siswa dalam kelas tersebut duduk pada tingkat kelas yang sama, 3. Pembagian kelas tidak berdasarkan rankingperingkat. 4. Semua kelas berdistribusi normal dan homogen 3.2. Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Variabel bebas variable independent. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran kimia yang digunakan dimana variasi yang digunakan yaitu pembelajaran kimia dengan game Make A Match berbasis Chemo-Edutainment CET dan pembelajaran dengan metode ceramah simbol X. 2. Variabel terikat variabel dependent. Variable terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar kimia materi redoks siswa SMA kelas X semester genap SMA Negeri 1 Wiradesa simbol Y. 3.3. Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian Quasi experiment. Pada kuasi eksperimen ini subjek tidak dikelompokkan secara acak tetapi peneliti menerima keadaan subjek seadanya. Hal ini dikarenakan pihak sekolah, tempat diadakan penelitian, tidak mengijinkan siswa yang telah 26 dikelompokkan dalam kelas-kelas diacak kembali untuk dikelompokkan ulang berdasarkan kebutuhan sampel dalam penelitian. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pretes-Postest Control Group Design yaitu penelitian dengan melihat perbedaan pre test maupun post test antara kelas eksperimen dan kelas kontrol., yang dapat digambarkan pada Tabel 2 berikut ini: Tabel 3.2. Rancangan penelitian kelompok Pretes perlakuan pengukuran I T1 X T2 II T1 Y T2 Keterangan: I : Kelas X-3 sebagai kelas eksperimen II : Kelas X-5 sebagai kelas kontrol. X : pembelajaran dengan game Make A Match Y : pembelajaran konvensional T1 : pretes sebelum pelajaran diberikan T2 : postes belajar kimia pokok bahasan redoks Langkah – langkah penelitian ini meliputi: 1 Menyusun rancangan media. 2 Membuat perangkat game make a match. 3Uji coba perangkat tes. 4 Analisis uji coba perangkat tes. 5 Memilih butir soal yang akan digunakan untuk mengukur hasil belajar. 6 Melakukan Penelitian. 7 Melakukan pengukuran hasil belajar siswa. 8 Melakukan analisis data. 9 Membuat simpulan. 27 Dalam penelitian ini kelas eksperimen diberi pembelajaran game make a match dengan bantuan komputer, sedangkan kelas kontrol diberi pembelajaran dengan metode konvensional ceramah dan tanya jawab. Penelitian dilakukan selama 4 pertemuan. Setelah penelitian dilakukan akan diperoleh data hasil belajar kemudian data dianalisis dengan statistik yang sesuai. 3.4. Prosedur Penelitian 3.4.1 Persiapan penelitian Kegiatan yang dilakukan pada tahap persiapan adalah: a. Melaksanakan observasi awal melalui wawancara dengan guru untuk mendapatkan data awal siswa berupa nama siswa serta nilai ulangan harian I, data sekolah dan proses PBM yang dilakukan guru. b. Mempersiapkan alat instrumen yang digunakan dalam penelitian, meliputi: silabus, RP, media yang digunakan dan alat-alat evaluasi berupa soal tes hasil belajar. c. Melakukan uji normalitas, homogenitas dan uji perbedaan rata-rata populasi dari data awal yang telah di dapat. d. Melaksanakan tes uji coba soal sebagai alat ukur hasil belajar siswa di luar sampel penelitian e. Menganalisis hasil uji coba soal. 3.4.2 Pelaksanaan a. Memberikan pre test untuk mengetahui kemampuan awal siswa. 28 b. Melaksanakan proses pembelajaran konsep redoks berdasarkan RPP yang telah dipersiapkan. c. Memberikan evaluasi post tes untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang telah diberikan. d. Mengevaluasi hasil belajar siswa. e. Analisis data dan penyusunan laporan 1. Menganalisis data hasil belajar. 2. Membuat kesimpulan dari hasil analisis data yang diperoleh 3. Membuat laporan berdasarkan hasil analisis data dan kesimpulan 3.5. Metode Pengumpulan Data 3.5.1. Metode dokumentasi Dalam penelitian ini metode dokumentasi digunakan untuk mendapatkan data nama siswa serta nilai ulangan harian I semester genap tahun ajaran 20092010 yang telah diperoleh siswa yang kemudian akan ditentukan normalitas, homogenitas, dan kesamaan rerata dari sampel yang akan diteliti. 3.5.2. Metode tes Metode tes digunakan untuk mendapatkan data hasil belajar siswa yang diajar menggunakan game Make A Match berbasis Chemo- Edutainment CET dan siswa yang diajar dengan metode ceramah untuk materi kimia redoks baik dari pretes maupun dari postest. Pre 29 test bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal siswa sedangkan post test bertujuan mengetuhui hasil belajar kognitif setelah perlakuan. Perangkat tes yang digunakan adalah tes pilihan ganda dengan 5 pilihan. 3.5.3. Metode Observasi Observasi digunakan untuk mengukur aspek psikomotorik dan afektif siswa. Observasi dilakukan setiap kegiatan praktikum dan pembelajaran. 3.5.4. Metode Angket atau Kuesioner Kuesioner dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui respon siswa terhadap penggunaan game make a match berbasis CET dalam pembelajaran kimia. 3.6. Metode Analisis Data 3.6.1. Analisis Instrumen Penelitian Setelah diberi perlakuan pembelajaran, siswa selanjutnya diuji untuk mengetahui hasil belajar yang didapatkan dengan tes tertulis. Bentuk tes yang dipilih adalah pilihan ganda. Instrumen ini perlu distandardisasi terlebih dahulu, baik dari sisi validitas maupun reliabilitasnya. Untuk bentuk tes, standardisasi dilakukan dengan 30 mengukur validitas, daya pembeda, tingkat kesukaran, dan reliabilitas tes. 3.6.1.1.Validitas Validitas berhubungan dengan ketepatan alat penelitian terhadap aspek yang dinilai sehingga benar – benar mampu menilai apa yang seharusnya dinilai. Untuk mengetahui tes sudah memiliki validitas atau belum, dapat dilakukan penelusuran dari dua segi, yaitu dari segi isi validitas isi dan segi konstruksi validitas butir. Validitas tes diukur dengan validitas butir soal. Untuk menghitung validitas butir soal digunakan rumus Korelasi point biserial yaitu sebagai berikut: q p S M M r t t p pbis − = Keterangan : r bis = koefesien korelasi biserial M p = rerata skor siswa yang menjawab benar M t = rerata skor seluruh siswa S t = standar deviasi total p = proporsi siswa yang menjawab benar q = proporsi siswa yang menjawab salah Kriteria : jika r hit r tabel , maka butir soal valid, dk = n-2 dan n adalah jumlah siswa Sudjana, 1996: 377. Koefisien korelasi yang diperoleh dengan rumus tersebut dibandingkan dengan n 31 siswa pada taraf signifikasi 5. Item-item yang mempunyai koefisien korelasi lebih besar dari r tabel termasuk item yang valid. Item yang kurang dari r tabel termasuk item yang tidak valid. Item yang tidak valid perlu direvisi atau tidak digunakan Arikunto, 2002. 3.6.1.2.Daya Pembeda Langkah-langkah yang digunakan untuk menghitung daya pembeda soal adalah sebagai berikut : a. Merangking skor hasil tes uji coba, yaitu mengurutkan skor hasil tes siswa mulai dari skor tertinggi hingga skor terendah. b. Mengelompokkan seluruh peserta tes menjadi dua kelompok yaitu kelompok atas dan kelompok bawah.. Adapun rumus untuk menentukan daya pembeda adalah : A B A JS JB JB DP − = Keterangan : DP = Daya pembeda JB A = Jumlah yang benar pada butir soal pada kelompok atas JB B = Jumlah yang benar pada butir soal pada kelompok bawah 32 JS A = Jumlah siswa pada kelompok atas Kriteria soal – soal yang dapat dipakai sebagai instrumen berdasarkan daya pembeda diklasifikasikan sebagai berikut : DP ≤0 daya pembeda sangat jelek 0,00DP ≤0,20 daya pembeda jelek 0,20DP ≤0,40 daya pembeda cukup 0,40DP ≤0,70 daya pembeda baik 0,70DP ≤1,00 daya pembeda sangat baik Arikunto, 2002 : 218-219 Bila DP negatif, semua tidak baik, jadi butir soal yang mempunyai DP negatif harus dibuang Suherman Erman, 1990: 23. 3.6.1.3.Indeks kesukaran Untuk memperoleh kualitas soal yang baik, di samping memenuhi kriteria validitas dan reliabilitas, perlu juga dianalisis tingkat kesukarannya. Indeks kesukaran dianalisis dengan rumus : B A B A JS JS JB JB IK + + = Keterangan : IK = Indeks Kesukaran JB A = Jumlah yang benar pada butir soal kelompok atas 33 JB B = Jumlah yang benar pada butir soal kelompok bawah JS A = jumlah siswa pada kelompok atas JS B = jumlah siswa pada kelompok bawah Adapun kriteria yang dapat digunakan untuk menunjukkan indeks kesukaran soal adalah : IK=0,00 soal terlalu sukar 0,00IK ≤0,30 soal sukar 0,30IK ≤0,70 soal sedang 0,70IK1,00 soal mudah IK=1,00 soal terlalu mudah Arikunto, 2002 : 210 3.6.1.4. Reliabilitas Suatu tes dikatakan mempunyai reliabilitas yang tinggi apabila memberikan hasil yang relatif tetap bila digunakan pada kesempatan lain. Reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan rumus Kuder Richardson yaitu KR-21 yang dinyatakan dengan rumus : ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ = Vt k M - Mk - 1 1 - k k r 11 Keterangan : r 11 = reliabilitas tes secara keseluruhan Vt = 2 t S = varians skor total 34 M = N Y ∑ = rerata skor total k = jumlah butir soal Arikunto,2002:164 Selanjutnya r 11 dikonsultasikan dengan r tabel product moment. Jika harga r 11 r tabel dengan taraf signifikan 5 maka instrumen reliable. 3.6.2. Analisis tahap awal Analisis tahap awal merupakan langkah untuk mengetahui bahwa antara populasi dan sampel tidak berbeda secara signifikan. Analisis tahap awal dalam penelitian ini menggunakan perhitungan normalitas, homogenitas dan uji kesamaan rerata. 3.6.2.1.Uji Normalitas Populasi Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data populasi yang dihasilkan berdistribusi normal atau tidak. Jika data yang dihasilkan berdistribusi normal maka statistik yang diterapkan yaitu statistik parametrik. Apabila data yang dihasilkan tidak normal maka statistik yang digunakan yaitu statistik nonparametrik. Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji chi kuadrat dengan persamaan sebagai berikut : ∑ = − = k i i i i E E O 1 2 2 χ 35 Keterangan : 2 χ = chi kuadrat i O = frekuensi yang diperoleh berdasarkan data i E = frekuensi yang diharapkan Sudjana, 2002 : 273 Menurut Sudjana 2002 : 273, 2 χ hasil perhitungan dikonsultasikan dengan 2 χ harga kritik tabel dk = k-3 dengan taraf signifikansi α = 5. Kriteria pengujian adalah : apabila dari perhitungan ternyata harga 2 χ lebih kecil dari harga kritik 2 χ pada tabel yang sesuai dengan taraf siginifikansi maka data yang dihasilkan berdistribusi normal tidak ada perbedaan yang meyakinkan antara i O dan i E . Akan tetapi apabila dari perhitungan 2 χ sama atau lebih besar dari harga 2 χ tabel maka data yang kita peroleh tidak berdistribusikan normal ada perbedaan yang meyakinkan antara i O dan i E . Dengan kata lain, data nilai hasil belajar berdistribusikan normal, jika 2 χ hitung 2 χ tabel. 3.6.2.2.Uji Homogenitas Populasi Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui sampel dalam penelitian homogen atau tidak. Teknik yang digunakan adalah : { } ∑ − − = 2 2 log 1 10 ln i i S n B χ ∑ − = 1 log 2 2 i n S B 36 ∑ ∑ − − = 1 1 2 2 i i i n S n S Keterangan : 2 χ = harga konsultasi homogenitas sampel S 2 = variansi gabungan dari semua sampel Sudjana, 2002 : 236 Ketentuan : jika tabel hitung 2 2 χ χ , dk = k-1 dengan 5 = α maka populasi homogen. 3.6.2.3.Uji kesamaan rerata Populasi Kesamaan rerata populasi diuji dengan rumus analsis varians. Rumus yang digunakan adalah : 1. Jumlah kuadrat rerata Ry n X Ry 2 ∑ = 2. Jumlah kuadrat antar kelompok Ay Ry n X Ay i i − = ∑ 2 3. Jumlah kuadrat total JK tot = = ∑ 2 Y tot JK Jumlah kuadrat dari semua nilai pengamatan 4. Jumlah kuadrat dalam Dy Dy = JK tot – Ry – Ay Tabel 3.3. Tabel ringkasan Anava 37 No Sumber Variasi dk JK KT F 1 Rerata 1 RY k = RY : 1 D A 2 Antar Kelompok k-1 AY A = AY : k-1 3 Dalam Kelompok Σn i - 1 DY D = DY: Σn i -1 4 Total Σni ΣX 2 Dengan kriteria pengujian, jika k n k F Fhit − − − , 1 1 α maka data populasi tidak ada perbedaan rerata. 3.6.3. Analisis tahap akhir Hasil penelitian yang diperoleh yaitu data hasil belajar pretes dan postest, baik kelas eksperimen maupun kontrol dianalisis. Analisis tahap akhir kuantitatif yang digunakan adalah uji normalitas, uji homogenitas, uji kesamaan dua varians, uji perbedaan dua rerata dan uji hipotesis yang terdiri dari uji ketuntasan belajar, uji estimasi rerata, dan uji peningkatan hasil belajar. 3.6.3.1.Uji Normalitas Sampel Uji normalitas data dilakukan pada semua data yang diperoleh baik data awal pretes maupun data akhir postest untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol. Tehnik yang dipergunakan untuk menguji kenormalan adalah teknik chi kuadrat. 38 ∑ = − = k i i i i E E O 1 2 2 χ Sudjana, 2002 : 273 3.6.3.2.Uji Homogenitas Sampel Uji Kesamaan Dua Varians Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui sampel dalam penelitian homogen atau tidak. Uji homogenitas dilakukan pada data awal pretes maupun data akhir postest antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Teknik yang digunakan adalah : terkecil Varians terbesar Varians F = Sudjana, 2002 : 250 Kriteria pengujian : 1 , 1 2 1 2 1 − − n n F F α dengan 5 = α , n 1 – 1 untuk dk pembilang, n 2 – 1 untuk dk penyebut. Kriteria inilah yang akan menentukan kedua kelas mempunyai varians samadata homogen atau tidak. 3.6.3.3.Uji Perbedaan dua rerata Tujuan uji perbedaan dua rerata adalah untuk mengetahui perbedaan rerata hasil belajar siswa kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol. Rumus yang digunakan adalah : 2 1 n 1 n 1 s x x t 2 1 + − = 2 n n 1 n 1 n s 2 1 2 2 2 2 1 1 − + − + − = s s keterangan : 39 1 x = nilai rerata kelas eksperimen 2 x = nilai rerata kelas kontrol n 1 = banyaknya subyek kelas eksperimen n 2 = banyaknya subyek kelas kontrol s = simpangan baku Sudjana, 2002 : 239 Nilai t hitung dikonsultasikan dengan nilai t tabel dengan dk=n 1 +n 2 -2 dengan taraf signifikansi 5. Jika t hitung t tabel maka data dikatakan memiliki perbedaan yang signifikan pada taraf signifikansi tersebut. Setelah data diolah dengan rumus uji t kemudian ditentukan hipotesis nol Ho ditolak atau diterima. Dengan menggunakan taraf signifikansi 5, jika t hitung lebih besar atau sama dengan t tabel maka hipotesis nol Ho ditolak dan sebaliknya jika t hitung lebih kecil dari t tabel maka hipotesis nol Ho diterima. 3.6.3.4.Uji ketuntasan belajar Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah siswa mengalami ketuntasan belajar. Hipotesis yang diujikan adalah Ho : µ 1 65 H 1 : µ 2 65 Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut : n s x t μ − = 40 Keterangan : x = nilai rerata hasil belajar µ = batas ketuntasan s = standar deviasi n = jumlah populasi Sudjana, 2002:227 Kriteria pengujian adalah Ho ditolak jika t hit t 1- αn-1 , berarti terjadi ketuntasan hasil belajar. Dengan derajat kebebasan dk = n-1 dan taraf signifikan α = 5 . 3.6.3.5.Uji peningkatan hasil belajar Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah ada peningkatan hasil belajar siswa setelah diberi perlakuan. Rumus yang digunakan adalah : n s B t B = Keterangan : B = nilai rerata dari selisih data awal dengan data akhir S B = simpangan baku n = banyaknya subyek Sudjana, 2002 : 242 41 3.6.3.6. Uji Korelasi Teknik yang digunakan disini adalah korelasi biserial. Teknik korelasi biserial digunakan untuk menentukan hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat dimana variabel bebasnya dikotomi sedangkan variabel terikatnya kontinyu. Rumus yang digunakan adalah: y b S u q p Y Y r ⋅ ⋅ − = 2 1 Keterangan: Rb = koefisien korelasi biserial 1 Y = rerata variabel Y pada kategori pertama 2 Y = rerata variabel Y pada kategori kedua p = proporsi pengamatan yang ada dalam kategori pertama q = proporsi pengamatan yang ada dalam kategori kedua = 1- p u = tinggi ordinat kurva normal baku pada titik z yang memotong bagian luas normal baku menjadi bagian p dan q. Sy = simpangan baku untuk semua nilai Y Sudjana, 2002 : 390. Untuk pengujian signifikasi koefisien korelasi, digunakan uji t dengan hipotesis sebagai berikut: H : Penggunaan Game Make a match berbasis CET dalam pembelajaran kimia pada pokok materi redoks tidak mempengaruhi hasil belajar kimia siswa. 42 H 1 : Penggunaan Game make a match berbasis CET dalam pembelajaran kimia pada pokok materi redoks dapat mempengaruhi hasil belajar kimia siswa. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut: 2 1 2 b b r n r t − − = , dengan: rb = koefisien korelasi n = jumlah siswa Kriteria pengujian: H ditolak jika t hitung t tabel dengan α = 5 dan dk= n-2. Sugiyono, 2005: 216. 3.6.3.7. Korelasi determinasi Koefisien determinasi disebut koefisien penentu karena varian yang terjadi pada variabel terikat dapat dijelaskan melalui varian yang terjadi pada variabel bebas. Harga koefisien determinasi adalah r 2 , sehingga pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dapat diketahui sebesar 100 r 2 Sugiyono 2005: 216 3.6.4. Analisis Data Aspek Afektif dan Psikomotorik Data hasil belajar aspek afektif dan psikomotorik diperoleh dengan cara observasi. Analisis yang dilakukan adalah analisis deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui nilai afektif maupun nilai psikomotorik baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Rumus yang digunakan adalah: 100 × = N n NP 43 Keterangan: NP = persentase nilai siswa yang diperoleh n = jumlah skor yang diperoleh N = jumlah skor maksimal Tabel 3.4. kriteria rerata nilai afektif dan psikomotorik No. Rata-rata nilai kelas Kriteria 1 x ≥ 80 Sangat baik 2 60 ≤ x 80 Baik 3 40 ≤ x 60 Cukup 4 20 ≤ x 40 Jelek 5 x 20 Cukup jelek Selain itu tiap aspek dari hasil belajar afektif dan psikomotorik kelas eksperimen dam kelas kontrol dianalisis untuk mengetahui rerata nilai tiap aspek dalam satu kelas. Adapun rumus yang digunakan adalah: Rerata nilai tiap aspek = Jumlah nilai Jumlah responden Tiap aspek dalam penilaian afektif dan psikomotorik dapat dikategorikan dalam tabel berikut: Tabel 3.5. Tabel kriteria rerata tiap aspek afektif dan psikomotorik No Rata-rata Nilai kelas 1 4-5 Sangat tinggi 2 3-3,9 Tinggi 3 2-2,9 Sedang 4 1-1,9 Rendah 5 ≤ 0,9 Sangat rendah 3.6.5. Analisis Angket Angket dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana respon atau penerimaan siswa terhadap pembelajaran dengan game 44 make a match berbasis CET. Analisis yang dilakukan adalah analisis deskriptif dengan menggunakan skala Likert, yaitu disusun dalam bentuk suatu pernyataan dan diikuti oleh beberapa respons yang menunjukkan tingkatan Arikunto, 2006: 180. Jawaban terhadap masing-masing pertanyaan dinyatakan dalam 4 kategori, yaitu SS sangat setuju, S setuju, TS tidak setuju dan STS sangat tidak setuju. Bobot untuk kategori SS sangat setuju = 4; S setuju = 3; TS tidak setuju = 2; dan STS sangat tidak setuju = 1. Perhitungan dengan mengguanakan persentase masing-masing tanggapan. Rumus yang digunakan adalah: 100 × = N n NP Keterangan: NP = persentase nilai siswa yang diperoleh n = jumlah skor yang diperoleh N = jumlah skor maksimal Tabel 3.6. kriteria rerata nilai respon siswa No. Rata-rata nilai kelas Kriteria 1 x ≥ 80 Sangat tinggi 2 60 ≤ x 80 Tinggi 3 40 ≤ x 60 Cukup 4 20 ≤ x 40 Jelek 5 x 20 Cukup jelek 45

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dokumen yang terkait

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

PENYESUAIAN SOSIAL SISWA REGULER DENGAN ADANYA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SD INKLUSI GUGUS 4 SUMBERSARI MALANG

64 523 26

PENGEMBANGAN TARI SEMUT BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER DI SD MUHAMMADIYAH 8 DAU MALANG

57 502 20

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25