74 3. Terdapat hubungan dan termasuk kategori sangat lemah antara
pengetahuan kewirausahaan dan kepercayaan diri berwirausaha siswa kelas IX Jasa Boga1, IX Jasa Boga 3, IX Jasa Boga 4, dan IX Patiseri di SMK
Negeri 4 Yogyakarta dengan koefisien korelasi sebesar 0,188 dengan taraf signifikansi 0,04.
B. Saran
Berdasarkan hasil keseluruhan dalam penelitian, maka dapat diberikan saran sebagai berikut:
1. Bagi siswa: hendaknya lebih dapat memahami pengetahuan kewirausahaan dengan lebih optimal sehingga dapat mengaplikasikan pengetahuan
kewirausahaan pada kehidupan sehari-hari dalam upaya membentuk kepribadian wirausawan yang percaya diri.
2. Bagi sekolah: hendaknya dapat memberikan pemahaman kepada siswa akan pentingnya aspek-aspek yang terkait dengan pembentukan watak
wirausahawan khususnya tentang kepercayaan diri berwirausaha sehingga siswa terdorong menjadi wirausawan yang percaya diri dan mandiri
menentukan arah
karir masa
depan.Sekolah diharapkan
selalu mengoptimalkan dan mendorong jiwa kewirausahaan peserta didik dengan
kegiatan berwirausaha yang dapat ditunjang oleh mata pelajaran produktif disekolah dan perlombaan karya cipta boga baik intern sekolah ataupun
antar sekolah. 3. Bagi pendidik: agar mampu merancang sebuah pembelajaran yang tidak
hanya menanamkan pengetahuan kewirausahaan kepada siswa tetapi juga selalu mendorong siswa untuk percaya diri secara menjadi wirausahawan
yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari baik di sekolah dan dimasyarakat.
75
C. Keterbatasan Penelitian Keterbatasan dalam penelitian ini yaitu:
1. Proses pembelajaran mata pelajaran kewirausahaan tidak dilihat secara langsung
2. Aspek pengetahuan kewirausahaan hanya dilihat dari pengetahuan dalam penguasaan mata pelajaran kewirausahaan
3. Aspek kepercayaan diri berwirausahaan hanya dilihat dari ranah kompetensi pengetahuan kognitif, tidak diteliti dalam ranah kompetensi
keterampilan psikomotorik, dan sikap afektif.